Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI JUAL-
BELI AKTIVA TETAP
(Masalah Khusus 2)
AKIBAT JUAL-BELI AKTIVA
TETAP
1. Cara Realisasi
Dilain pihak didalam jual-beli aktiva tetap laba kotor tersebut akan
Ditinjau dari segi pihak yang
direalisasi melalui 2 cara, yaitu:
melakukan penjualan dan pihak yang
a) Dengan depresiasi
melakukan pembelian maka jual-beli
b) Dengan penjualan kepada pihak luar
aktiva tetap antar perusahaan afiliasi
2. Jangka Waktu Realisasi
ini dapat dikelompokkan menjadi 3,
Jangka waktu realisasi laba penjualan aktiva tetap akan tergantung pada
yaitu:
umur aktiva tetap yang bersangkutan.
1. Perusahaan induk menjual aktiva
tetap kepada perusahaan anak.
Perlakuan Akuntansi Terhadap Laba Penjualan Aktiva Tetap Yang
2. Perusahaan anak menjual aktiva
Belum Direalisir
kepada perusahaan induk .
Perlakuan akuntansi selengkapnya akan tergantung pada 2 hal, yaitu:
3. Perusaahaan anak satu menjual
1) Pihak yang melakukan penjualan dan pembelian
aktiva tetap kepada perusahaan
a. Downstream sales
anak yang lain.
b. Upstream sales
Perbedaan di antara kedua
c. Perusahaan anak yang satu menjual aktiva tetap kepada perusahaan
macam transaksi rugi-laba tersebut
anak yang lain
ada 2 hal yaitu:
1) Metode pencatatan investasi, yaitu:
4. Cara Realisasi
a. Metode pemilikan
5. Jangka Waktu Realisasi
b. Metode harga pokok
PERUSAHAAN INDUK MENJUAL
AKTIVA TETAP KEPADA PERUSAHAAN
Pengaruh
ANAK jual-beli tanah pada masing-masing tahap
Penjualan aktiva tetap perusahaan adalah sebagai berikut:
induk kepada perusahaan anak dapat 1. Pada saat jual-beli terjadi
digolongkan menjadi 2 yaitu: Jual beli tanah tersebut akan dicatat oleh masing-
1. Penjualan aktiva tetap yang umurnya masing pihak sebagai berikut:
tidak terbatas dan Perusahaan induk (penjual)
2. Penjualan aktiva tetap yang umurnya
terbatas

Aktiva Tetap Yang Umurnya Tidak Perusahaan anak (pembeli)


Terbatas
Dengan demikian akibat penjualan tanah
oleh perusahaan anak dapat dibagi
menjadi 3 tahap (periode), yaitu: Pengaruh selanjutnya serta perlakuan akuntansi selanjutnya
3. Pada saat jual-beli terjadi akan tergantung pada metode pencatatan investasi yang dipakai
4. Selama pemilikan tanah oleh perusahaan induk yaitu:
perusahaan anak a) Metode Kepemilikan
5. Pada saat pereusahaan anak menjual b) Metode harga pokok
tanah kepada pihak ketiga
PERUSAHAAN INDUK MENJUAL
AKTIVA TETAP KEPADA PERUSAHAAN
ANAK
a) Metode Pemilikan Contoh 1:
Apabila perusahaan induk mencatat PT X memiliki 80% modal saham PT Y. Dalam
investasi dengan metode pemilikan tahun 1991 PT X menjual sebidang tanah
maka: kepada PT Y seharga Rp 50.000.000,00. tanah
tersebut semua dibeli oleh PT X dengan harga
perolehan Rp 40.000.000,00. Dengan demikian
berarti PT X memperoleh laba sebesar:
Didalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi laba penjualan aktiva tetap
tersebut juga harus dieliminasi dengan
jurnal eliminasi:
PERUSAHAAN INDUK MENJUAL
AKTIVA TETAP KEPADA PERUSAHAAN
ANAK
b) Metode harga pokok
Hanya pada saat penyusunan laporan keuangan gabungan
untuk periode yang bersangkutan perusahaan induk harus harus
membuat jurnal eliminasi:

Contoh 2:
Apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode
harga pokok maka jurnal eliminasi yang diperlukan sama
dengan jurnal eliminasi yang dibuat dalam metode pemilikan
yaitu:
PERUSAHAAN INDUK MENJUAL
AKTIVA TETAP KEPADA PERUSAHAAN
ANAK
2. Selama pemilikan tanah oleh Contoh 3:
perusahaan anak Dari data pada contoh 1 tersebut berarti setelah
a) Metode pemilikan pembukuan tahun 1991 tersebut ditutup akan
Hanya pada saat akan menyusun berakibat:
laporan keuangan konsolidasi perlu dibuat a. Rekening investasi-saham PT Y pada PT X
jurnal eliminasi: (penjual) terlalu rendah Rp 10.000.000,00
b. Rekening tanah pada PT Y terlalu tinggi Rp
10.000.000,00
Oleh karena itu dalam rangka penyusunan
laporan keuangan gabungan harus dibuat jurnal
eliminasi:
PERUSAHAAN INDUK MENJUAL
AKTIVA TETAP KEPADA PERUSAHAAN
ANAK
b) Metode harga pokok
Contoh 4:
Dari data pada contoh 2 tersebut berarti setelah pembukuan tahun 1991 tersebut ditutup
akan berakibat:
a. Rekening laba ditahan pada PT X (penjual) terlalu besar Rp 10.000.000,00
b. Rekening tanah pada PT Y terlalu besar Rp 10.000.000,00
Oleh karena itu dalam rangka penyusunan laporan keuangan gabungan harus dibuat
jurnal eliminasi:
Pada saat tanah dijual kepada pihak lain

Apabila tanah yang semula berasal dari perusahaan


induk tersebut kemudian dijual lagi kepada pihak ketiga
berarti laba yang diakui pada saat jual-beli antara
perusahaan afiliasi tersebut dimuka sudak direalisir.
perlakuan akuntansi terhadap realisir laba atau rugi
tersebut tergantung pada metode pencatatan yang
dipakai oleh perushaan induk, yaitu:

a. Metode pemilikan
b. Metode harga pokok
a. Metode pemilikan: apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode pemilikan maka pada
saat tanah tersebut dijual kepada pihak lain perusahaan induk akan mencatat laba yang menjadi bagiannya
(hak)nya dan mencatat realisir atas laba penjualan tanah perusahaan induk pada perusahaan anak. jadi jurnal
yang diperlukan adalah:
a) untuk mencatat laba penjualan tanah perusahaan anak kepada perusahaan lain, yang menjadi haknya:
Investasi-saham perusahaan anak xxx
Laba dari perusahaan anak xxx

b) untuk mencatat realisasi laba penjualan tanah perusahaan induk kepada perusahaan anak:
Investasi-saham perusahaan anak xxx
Laba dari perusahaan anak xxx

Dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsilidasi perusahaan induk harus membuat jurnal eliminasi
untuk mengakui realisasi laba penjualan tanah, yaitu:
Investasi-saham perusahaan anak xxx
Laba penjualan anak xxx

Jurnal eliminasi ini mirip dengan jurnal eliminasi yang dibuat selama pemilikan tanah, yaitu:
Investasi-saham perusahaan anak xxx
Tanah xxx
contoh 5:
Dari data pada contoh 1 tersebut misalnya pada tahun 1993 PT Y menjual kembali tanah yang semua
berasal dari PT X tersebut seharga Rp55.000.000,00. Ini berarti PT Y memperoleh laba sebesar:
- Harga jual Rp55.000.000,00
- Harga perolehan Rp50.000.000,00 -
Laba Rp 5.000.000,00
Jurnal transaksi
Transaksi ini akan dicatat:
1) PT Y (Perusahaan anak)
yaitu untuk mencatat penjualan tanah kepada pihak lain:
Kas Rp55.000.000,00
Tanah Rp50.000.000,00
Laba 5.000.000,00
2) PT X (perusahaan induk)
a. Untuk mencatat laba penjualan tanah perusahaan anak kepada perusahaan lain yang menjadi haknya
sebesar 80% x Rp5.000.000,00 = Rp4.000.000,00:

Investasi - saham PT Y Rp4.000.000,00


Laba dari PT Y Rp4.000.000,00

pencatatan laba ini bersama-sama dengan pencatatan laba dari PT Y yang berasal dari operasional.
lanjutan...

b. Untuk mencatat realisasi laba penjualan tanah tahun 1991 (PT X kepada PT Y):

Investasi - saham PT Y Rp10.000.000,00


Laba dari PT Y Rp10.000.000,00

Kedua jurnal tersebut dapat saja digabung menjadi 1.

Investasi - saham PT Y Rp14.000.000,00


Laba dari PT Y Rp14.000.000,00

Dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 1993 PT X harus membuat jurnal
eliminasi untuk mencatat realisasi laba penjualan tanah yang terjadi pada tahun 1991 yang direalisir pada
tahun 1993, yaitu:
Investasi - saham PT Y Rp10.000.000,00
Laba penjualan tanah Rp10.000.000
lanjutan...

Dengan adanya jurnal eliminasi tersebut maka laporan rugi-laba konsilidasi tahun 1993
akan melaporkan laba penjualan aktiva tetap sebesar Rp14.000.000,00 yaitu:

Realisasi laba penjualan tanah PT X kepada PT Y:


 harga jual (kepada PT Y) Rp50.000.000,00
 harga perolehan Rp40.000.000,00-
Laba Rp10.000.00,00

Laba penjualan tanah PT Y:


 Harga jual (kepada pihak lain) Rp55.000.000,00
 Harga perolehan (dari PT X) Rp50.000.000,00-

Laba Rp 5.000.000,00
Hak pemegang saham minoritas
20% x Rp5.000.000,00 = Rp 1.000.000,00-
Hak perusahaan induk Rp 4.000.000,00
Laba penjualan tanah dalam laporan rugi-laba konsolidasi Rp14.000.000,00
b. Metode harga pokok. Apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode harga
pokok maka perusahaan induk tidak perlu mencatat realisasi laba penjualan tanah tersebut.
Realisasi tersebut baru akan diakui melalui jurnal eliminasi:
Laba ditahan xxx
Laba penjualan tanah xxx

contoh 6:
Dari data pada contoh 5 tersebut apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode harga
pokok maka jurnal eliminasi yang diperlukan adalah:

Laba ditahan Rp10.000.000,00


Laba penjualan tanah Rp10.000.000,00
Mengenai laporan keuangan konsolidasinya akan persis sama dengan yang disusun dengan menggunakan
metode kepemilikan.

Penjualan Aktiva Tetap Yang Dapat Disusut


Seperti halnya jual-beli tanah, maka akibat jual-beli aktiva tetap yang dapat disusut ini juga dibagi
menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Pada saat jual-beli terjadi
2. Selama pemilikan tanah oleh perusahaan anak
3. Pada saat perusahaan anak menjual aktiva tetap kepada pihak ketiga
1. Pada saat jual-beli terjadi. Untuk periode terjadinya penjualan aktiva tetap, akibat dan perlakuan
akuntansi akan sama dengan akibat penjualan aktiva tetap yang tidak dapat disusut.
2. Selama pemilikan dan pemakaian oleh perusahaan anak. Selama pemakaian aktiva tetap perusahaan
anak (pembeli) akan mengakui penyusutan berdasarkan harga beli dari perusahaan induk. Jadi dalam
penyusutan induk. Dengan demikian penyusutan tersebut pada dasarnya merupakan realisasi secara
bertahap terhadap laba penjualan aktiva tetap. Jadi beban penyusutan yang diakui perusahaan anak ini
terlalu besar. Hal ini berakibat labanya terlalu kecil. Metode pencatatan perusahaan induk:
a) Metode pemilikan, b) Metode harga pokok

a) Metode pemilikan. Apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode ini berarti perusahaan
induk sudah mencatat bagian dari laba perusahaan anak yang menjadi haknya. Perusahaan induk mencatat
realisasi laba sebagai penambah laba dari perusahaan anak melalui jurnal penyesuaian:
Investasi-saham perusahaan anak xxx
Laba dari perusahaan anak xxx
Dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasi perusahaan induk harus membuat jurnal eliminasi:
Investasi-saham perusahaan anak xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Aktiva tetap xxx
Dengan adanya realisasi dan perlakuan seperti tersebut di atas berarti:

 Terlalu kecilnya saldo rekening investasi akan semakin kecil dengan jumlah yang sama, yang pada
akhirnya akan habis seluruhnya (terlalu kecilnya) pada saat seluruh harga pokok aktiva tetap tersebut
habis disusut saldo rekening investasi sudah benar maka (tidak terlalu kecil lagi) lihat contoh 7
 terlalu besarnya nilai aktiva tetap neto semakin kecil dengan jumlah yang sama, yang pada akhirnya
juga akan habis pada saat seluruh harga perolehan aktiva tetap habis disusut. lihat contoh 7.

contoh 7:
PT ABC memiliki 80% modal saham PT XYZ. Harga perolehan investasi tersebut adalah
Rp200.000.000,00.Pada saat pembelian investasi tersebut struktur modal PT XYZ adalah:
 Modal saham Rp200.000.000,00
 Laba ditahan Rp50.000.000,00
Pada awal tahun 1991 PT ABC menjual sebuah kendaraan seharga Rp30.000.000,00 kepada PT ABC .
Nilai buku kendaraan tersebut menurut catatan PT ABC adalah:
 Harga perolehan Rp35.000.000,00
 akumulasi penyusutan Rp15.000.000,00
Nilai buku Rp20.000.000,00
Selanjutnya PT XYZ tersebut menyusut kendaraan dengan metode garis lurus dan taksiran umur
ekonomi 5 tahun.
Pengaruh jual beli kendaraan tersebut adalah seperti pada tabel 5.1 berikut ini:

contoh 8:
PT ABC memiliki 80% modal saham PT
XYZ . harga perolehan investasi
tersebut adalah Rp200.000.000,00.
Pada saat pembelian investasi tersebut
struktur modal PT XYZ adalah:
 Modal saham Rp200.000.000,00
 Laba ditahan Rp50.000.000,00
pada awal tahun 1991 PT ABC menjual
sebuah kendaraan seharga
Rp30.000.000,00 kepada PT ABC.
Nilai buku kendaraan tersebut menurut
catatan PT ABC adalah:

 harga perolehan Rp35.000.000,00


 akumulasi penyusutan Rp15.000.000,00
Nilai buku Rp20.000.000,00
Jadi PT ABC memperoleh laba Rp10.000.000,00. Selanjutnya PT XYZ tersebut menyusut kendaraan
dengan metode garis lurus dan taksiran umur ekonomis 5 tahun. Untuk tahun 1991 dan 1992 kedua
perusahaan telah menyusun laporan keuangan seperti tabel 5.2 berikut ini:
KETERANGAN

1. Laba dari PT XYZ:


1. Untuk mencatat penjualan kendaraan:

2. Untuk mencatat laba dari PT XYZ:

3. Untuk menyesuaikan laba dari PT XYZ


karena adanya laba penjualan kendaraan:

Dari data diatas maka jurnal transaksi, jurnal


eliminasi dan laopran keuagan yang dibuat 4. Untuk menyesuaikan laba dari PT XYZ
perusahaan induk (PT ABC) selama 2 tahun
tersebut adalah: karena realisasi laba penjualan kendaraan:

Tahun 1991: 5. Untuk mencatat penerimaan dividen dari PT


a. Jurnal Transksi XYZ:
Jurnal transaksi yang dibuat oleh
perusahaan induk
b. Jurnal eliminasi
1. Untuk mengeliminasi modal PT XYZyang
menjadi hak PT ABC per 1 Januari 1991
Jurnal transaksi yang dibuat oleh
perusahaan anak 2. Untuk mengeliminasi laba dari PT XYZ
1. Untuk mencatat pembelian
kendaraan
Kendaraan Rp30.000.000 3. Untuk mengeliminasi laba penjualan kendaraan
2.Kas Rp30.000.000
Untuk mencatat penyusuta
kendaraan
4. Untuk mengeliminasi pembagian dividen dari PT
Penyusutan Kendaraan Rp6.000.000 XYZ
Akm Penyusutan kend
Rp6.000.000
3. Untuk mencatat pembagian dividen
5. Untuk mengeliminasi penyusutan kendaraan yg
Pembagian Dividen Rp50.000.000 terlalu besar
Kas Rp50.000.000
Purpose
You can enter a subtitle here if you need it
Tahun 1992:
a. Jurnal yang diperlukan selama tahun
1992
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan Jurnal yang dibuat oleh perusahaan
induk anak
1. Untuk mencatat penyusutan
1. Untuk mencatat laba dari PT XYZ: kendaraan:

2. Untuk menyesuaikan laba dari PT


XYZ karna realisasi laba penjualan
kendaraan: 2. Untuk mencatat pembagian dividen:

3. Untuk mencatat penerimaan dividen


dari PT XYZ:

Anda mungkin juga menyukai