Anda di halaman 1dari 47

Statistik Terapan

STATISTIKA TERAPAN DENGAN SPSS

Tim Dosen
TNK 2023
Pengertian SPSS

• SPSS (Statistical Product and Service Solution) adalah sebuah program


aplikasi yang memiliki kemampuan untuk analisis statistic cukup tinggi
serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang
sederhana sehingga mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya.
• SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran,
pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement) serta riset-
riset sains.
Menghitung korelasi menggunana SPSS

No Absen Jumlah Kehadiran Nilai


Seorang peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan antara intensitas 1 7 80
belajar dengan prestasi nilai mata kuliah 2 5 70
statistika”. Berdasarkan hasil penelitian di 3 6 75
hasilkan data sebagai berikut : 4 7 80
5 5 70
6 8 80
7 5 70
8 8 80
9 7 80
10 7 80
11 7 80
12 6 75
13 5 70
14 3 0
15 7 80
16 6 75
Menghitung korelasi menggunana SPSS

• Input data kedalam SPSS dan


tentukan X serta Y nya :
X = variable bebas (independent)
Y = variable terikat (dependen)
• Sebelum melakukan uji korelasi
harus di pastikan bahwa data
berdistribusi normal.
Menghitung korelasi menggunana SPSS

• Jika data sudah dipastikan


berdistribusi normal, Langkah
selanjutnya untuk uji korelasi :
• Klik analyze > correlate > bivariate
Menghitung korelasi menggunana SPSS

• Selanjutnya akan muncul kotak


dialog bivariate correlations, isi
kotak variables dengan variable x
dan y yang sudah di tentukan.
• Kemudian pada bagian correlation
coefficient pilih metode korelasi
yang akan digunakan
(Pearson/Kendal’s/Spearman)
• Pada bagian test of significance
pilih two tailed.
Menghitung korelasi menggunana SPSS

• Hasil output dari uji korelasi seperti ini


- Jika nilai Sig. < 0.05 maka ada korelasi yang
signifikan
- Jika nilai Sig. < 0.05 maka tidak ada korelasi
yang signifikan
- Arah hubungan dilihat dari tanda koefisien
korelasi (0.753).
1. Tanda (-) berarti apabila variable X tinggi
maka variable Y rendah
2. Tanda (+) berarti apabila variable X tinggi
maka variable Y juga tinggi
Menghitung regresi menggunakan SPSS

No Absen Jumlah Kehadiran Nilai


Seorang peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan antara intensitas 1 7 80
belajar dengan prestasi nilai mata kuliah 2 5 70
statistika”. Berdasarkan hasil penelitian di 3 6 75
hasilkan data sebagai berikut : 4 7 80
5 5 70
6 8 80
7 5 70
8 8 80
9 7 80
10 7 80
11 7 80
12 6 75
13 5 70
14 3 0
15 7 80
16 6 75
Menghitung regresi menggunakan SPSS

• Klik Analyze > Regression > Linear


Menghitung regresi menggunakan SPSS

• Selanjutnya akan muncul kotak dialog


Linear
• Masukkan variable terikat pada
dependent dan variable bebas pada
independent
• Klik Ok
Menghitung regresi menggunakan SPSS

• Model Summary digunakan untuk melihat nilai


korelasi (R)

• Tabel ANOVA digunakan untuk melihat apakah


persamaan regresi dapat digunakan untuk
memprediksi
- Jika sig.<0.05 maka dapat digunakan untuk
memprediksi

• Tabel coefficients digunakan untuk persamaan


garis regresi. Untuk membuat persamaan garis
regresi dilihat dari kolom B
Y = 4,200 + 11.040X
Latihan 1

• Suatu penelitian tentang berat badan 10 mahasiswa diprediksi dipengaruhi oleh konsumsi jumlah kalori/hari.

No Nama Mahasiswa Kalori/hari (X) Berat Badan (Y)


Hitung menggunakan SPSS :
1 Dian 530 89
1) Korelasi
2 Ica 300 48
2) Persamaan regresi
3 Eca 358 56
3) Rataan dan standar deviasi
4 Winda 510 72
5 Intan 302 54 4) Berikan kesimpulan berdasarkan
hasil korelasi dan regresinya
6 Permata 300 42
7 Adit 387 60
8 Putra 527 85
9 Bima 415 63
10 Rosa 512 74
Latihan 2

• Data hasil pengukuran densitas rata-rata audiogram yang merepresentasikan akumulasi fosfor pada
ketinggian daun tanaman bayam adalah :

No Tinggi Daun (cm) Densitas rata-rata


1 5,7 2,260
2 8,7 2,172
3 10,8 2,128
4 11,7 2,092
5 12,4 2,070
6 12,8 2,046
7 13,0 2,028
8 13,1 2,010
a. Tentukan korelasi dan persamaan regresi pada data tersebut!
b. Berikan kesimpulan pada hasil tsb.
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Dilakukan pengujian tinggi badan dari 20 orang siswa SMA.


Berdasarkan literatur-literatur terdahulu, rata-rata ideal tinggi badan
siswa SMA adalah 170 cm. Buktikan hal tersebut secara statistic.
Taraf signifikasi 5%
173 171 175 175
175 170 172 167
172 168 172 167
173 169 174 172
171 170 166 168
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Masukkan data kedalam


SPSS, sebelum dilakukan Uji
T satu sampel harus
dipastikan bahwa data
berdistribusi normal
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Jika data sudah dipastikan


berdistribusi normal,
Langkah selanjutnya adalah :
• Klik Analyze > Compare
Means > One-Sample T Test
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Selanjutnya akan muncul kotak


dialog one-sample T Test
• Pada bagian kotak Test variable(s)
dimasukan data dari variable yang
akan di ukur
• Pada bagian test value dimasukkan
data acuan/standar yang sudah di
tentukan sebagai pembanding, jika
bagian ini tidak diisi maka SPSS akan
membaca bahwa data acuan/standar
pembanding adalah “nol”
• Pada bagian option dapat
digunakan untuk menentukan
“Confidence Interval Percentage”
atau “Taraf Signifikasi”
• Klik OK
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Output yang akan muncul


adalah sebagai berikut :
• Pada tabel 1 (One-Sample
Statistics) berisi informasi
untuk N = Jumlah data, Mean
= Rataan, Std. Deviation =
standar deviasi
• Untuk melihat hasil T-Test satu
sample dapat dilihat pada tabel
2 (One-Sample Test),
• Jika nilai Sig. > 0.05 maka H0 di
terima, Jika nilai Sig. < 0.05
maka H0 ditolak
Latihan 3

• Masyarakat mengeluh bahwa kadar nikotin rokok XYZ, diduga lebih tinggi
dari kadar standar yang ditentukan (kadar standarnya = 20 mg/batang).
Untuk membuktikan keluhan masyarakat ini diambil sampel random
sebanyak 10 batang dan diukur kadar nikotin per batangnya adalah 22, 21,
19, 18, 21, 22, 22, 21, 22 dan 25. Alfa (α) yang dipergunakan adalah α = 0,05.
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Berpasangan)

• Data sampel terdiri dari 10 pasien pria mendapat obat jenis baru.
Pasien diukur tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian pbat.
Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif untuk
menurunkan tekanan darah pasien tersebut dengan tingkat
signifikasi 5%. Data hasil pengukuran sebagai beikut :

Sebelum 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
Sesudah 140 143 135 133 162 150 182 150 175 142
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Berpasangan)

• Masukkan data kedalam SPSS, sebelum dilakukan Uji T sampel berpasangan


harus dipastikan bahwa data berdistribusi normal
• Untuk menguji data ini dapat menggunakan uji t sampel
berkorelasi/berpasangan. Dimana subjek yang di ukur adalah tekanan darah
pasien dengan waktu yang berbeda (sebelum dan sesudah pemberian obat).
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Klik Analyze >


Compare Means >
Paired-Sample T Test
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Selanjutnya akan muncul


kotak dialog paired samples
T Test
• Masukan variable yang
akan dianalisis ke dalam
kotak paired variables
• Pada bagian option kita
dapat mengatur confidence
interval atau taraf
kepercayaan
• Klik OK
T-Test menggunakan SPSS (Satu Sampel)

• Output yang dihasilkan akan seperti ini


• Tabel 1 (Paired Samples Statistics)
menunjukan hasil dari rataan data, jumlah
data dan std.
• Tabel 2 (Paired Samples Correlation)
menujukan korelasi dari kedua variable
dengan nilai korelasi 0.387 hubungannya
negative, nilai Sig. 0.269 menujukan bahwa
tidak ada hubungan data sebelum dan
sesudah
• Tabel 3 (Paired Samples Test) menujukan
hasil T-Test data berpasangan/berkorelasi :
Jika nilai sig. < 0,05 maka H0 di tolak artinya
ada perbedaan antara kedua variable
(Sebelum dan Sesudah). Jika nilai sig > 0.05
maka H0 diterima
Latihan 4

• Sebuah penelitian memiliki tujuan ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan waktu yang
dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.
Karena itu peneliti mengambil sampel acak terhadap 10 orang perawat. Berikut adalah waktu
yang dibutuhkan seorang perawat saat memasang sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan,
data berikut dihitung dalam menit. α = 0,05.
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Bebas)
• Dilakukan pengujian terhadap 2 kelompok siswa yang
menggunakan media pelajaran yang berbeda (daring dan luring)
berdasarkan hasil ujian. Data yang diperoleh sebagai berikut:
Daring Luring
60 80
33 50
76 95
54 67
66 77
86 96
45 58
55 69
50 64
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Bebas)

• Masukkan data kedalam


SPSS, sebelum
dilakukan Uji T sampel
bebas harus dipastikan
bahwa data
berdistribusi normal
dan variasi antar
kelompok homogen
• Untuk menguji data ini
dapat menggunakan uji
t sampel bebas.
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Bebas)

• Analyze > Compare


Means > Independent
Samples T Test
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Bebas)

• Muncul kotak dialog


independent-samples T-
Test
• Pada kotak Test
Variable(s) dimasukan
hasil yang akan di uji
• Pada kotak groups
masukan kelompok yang
dibandingkan, kemudian
klik Define Groups dan
diisi untuk Group 1 dan
Group 2 sesuai data.
• Klik Contiue > Klik OK
T-Test menggunakan SPSS (Sampel Bebas)

• Hasil uji T sampel bebas


dapat dilihat dari nilai Sig.
pada output berikut
• Jika nilai sig. > 0.05 maka H0
di terima, artinya tidak ada
perbedaan rata-rata hasil
belajar siswa dengan
metode daring maupun
luring
• Jika nilai sig. < 0.05 maka H0
di tolak, artinya ada
perbedaan rata-rata hasil
belajar siswa dengan
metode daring maupun
luring
Latihan 5

• Seorang peneliti melakukan penelitian


Kc BO
terhadap kercernaan bahan organic dari Ulangan
rumput gajah dan rumput raja. Data R Raja R Gajah
diambil dalam 8 ulangan dan disajikan 1 55.81 54.57
sebagai berikut : 2 60.21 56.02
• Lakukanlah pengujian apakah ada 3 63.35 57.08
perbedaan kecernaan bahan organic (Kc
4 62.98 53.48
BO) antara rumput raja dan rumput gajah!
5 62.62 54.19
6 62.26 55.89
7 62.12 53.53
8 61.67 56.02
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 Jalur [SPSS]

• Sebuah penelitian tentang kandungan tar pada rokok


Merk Ulangan Kandungan Tar per Batang (mg)
ingin menguji apakah kandungan tar pada masing- 1 0.16
masing merek rokok sama. Penelitian ini didasarkan 2 0.14
pada klaim dari 3 produsen rokok, bahwa rokok
A 3 0.21
merekalah yang paling rendah kandungan tarnya.
Untuk menguji klaim ini, dipilihlah masing-masing 5 4 0.14
batang rokok dari 3 merek, yaitu merek A, merek B, dan 5 0.13
merek C. hasil pengujian terhadap kandungan masing- 1 0.19
masing merek rokok tersebut adalah sebagai berikut.
2 0.2
• Hipotesis :
B 3 0.23
H0 : tidak ada perbedaan kandungan tar pada ketiga 4 0.18
merk rokok tsb
5 0.19
H1 : ada perbedaan kandungan tar pada ketiga merk
rokok tsb
1 0.21
2 0.17
• Jumlah data :
C 3 0.19
3 Perlakuan, 5 Ulangan : 3 x 5 = 15
4 0.23
5 0.2
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 Jalur [SPSS]

• Buka aplikasi SPSS, klik pada Variable View


(tampilan seperti gambar)
• Pada Variable View anda dapat mengedit dan
melihat variable pada lembar kerja. Mengubah
nama variable tampilan data, type data, panjang
tampilan data.
• Untuk mengubah nama variable anda dapat
memasukan judul-judul variable sesuai dengan
urutan tampilan data (termasuk ulangan).
• Pada saat mengubah nama variable TIDAK BOLEH
ada spasi, jika lebih dari 1 kata bisa menggunakan
garis penghubung (-/_)
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 jalur [SPSS]
• Data View : input data melalui lembar
kerja pada menu Data View.
• Data View adalah tampilan lembar kerja
SPSS untuk menampilkan isi dari input
data.
• Pada saat melakukan input data, hanya
berupa angka saja yang dapat di input,
sehingga jika variable-variable yang tidak
dalam bentuk angka harus
diumpamakan terlebih dahulu.
• Misal : Merk A = 1, Merk B = 2, Merk C =
3.
• Untuk menghindari hilangnya data,
setelah dilakukan input simpan data
dengan cara File > Save atau Ctrl + S
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 Jalur [SPSS]
• Setelah data di input dan
tersimpan, Langkah selanjutnya
adalah melakukan analisis yang
akan dilakukan.
• Saat ini kita akan melakukan
analisis ANOVA 1 Faktor.
• Untuk melakukan analisis
ANOVA 1 Faktor, pilih Analyze >
Compare Means > One-Way
ANOVA
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 Jalur [SPSS]
• Untuk melakukan analisis
ANOVA 1 Faktor, pilih
Analyze > Compare Means
> One-Way ANOVA
• Kemudian akan muncul kotak
dialog One-Way ANOVA,
pada bagian Factor kita
masukan Merk, dan pada
bagian Dependent List kita
masukkan Kandungan Tar,
kemudian klik OK
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 Jalur [SPSS]
• Akan muncul output dari hasil
pengujian Oneway ANOVA
sebagai berikut ini.
• Hasil uji menujukkan bahwa
nilai sig = 0.028. Jika nilai sig
< 0.05, maka H0 di tolak
dan H1 di terima.
• Artinya, ada perbedaan yang
signifikan pada kandungan tar
dari ketiga merk rokok tsb.
Analisis of Variance (ANOVA) – 1 Jalur [SPSS]
• Kemudia akan muncul hasil dari
Post Hoc Test (disini
menggunakan Duncan).
• Cara membacanya dapat di
urutkan dari yang paling besar
sampai kecil.
Latihan 6

• Seorang peneliti ingin membandingkan


penjualan dengan merk Samsung,
Oppo, Vivo dan Lenovo. Penelitian
yang dilakukan adalah tentang berapa
rata-rata penjualan keempat merk
handphone tersebut dan apakan ada
perbedaan rata-rata penjualan keempat
merk handphone tersebut. Penelitian
dilakukan selama 10 minggu dengan
data yang terkumpul sebagai berikut:
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]

• Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa SMP berdasarkan jenjang Pendidikan
terakhir orang tua dan jenis kelamin siswa. Faktor jenjang Pendidikan terakhir orang tua terdiri dari 3 taraf yaitu SMP, SMA
dan Perguruan Tinggi (PT). Sementara factor kelamin terdiri dari 2 (dua) taraf, yakni Laki-Laki dan Perempuan.
• Hipotesis :
H0 :
1. Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa berdasarkan jenjang Pendidikan terakhir orang tua
2. Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa berdasarkan jenis kelamin siswa
3. Tidak ada interaksi jenjang Pendidikan terakhir orang tua dengan jenis kelamin siswa dalam menentukan hasil belajar
matematika siswa
H1 :
4. Ada perbedaan hasil belajar matematika siswa berdasarkan jenjang Pendidikan terakhir orang tua
5. Ada perbedaan hasil belajar matematika siswa berdasarkan jenis kelamin siswa
6. Ada interaksi jenjang Pendidikan terakhir orang tua dengan jenis kelamin siswa dalam menentukan hasil belajar
matematika siswa
• Jumlah Data :
Faktor 1 : 2 Perlakuan; Faktor 2 : 3 Perlakuan; 7 Ulangan : 2 x 3 x 7 = 42
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]
Jenjang Pendidikan
Jenis Kelamin Ulangan
SMP SMA PT
1 60 70 80
2 40 60 60
3 70 80 90
Laki-Laki 4 50 70 80
5 50 80 90
6 60 60 80
7 80 70 70
1 70 70 70
2 40 80 90
3 60 60 80
Perempuan 4 70 70 100
5 80 60 90
6 60 50 90
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]
• Cara input data pada
ANOVA 2 Faktor sama
dengan ANOVA 1 Faktor
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]
• Langkah selanjutnya
adalah Analyze >
General Linear Model
> Univariate
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]
• Selanjutnya masukan
Nilai Matematika pada
kotak Dependent
Variable, serta Jenjang
Pendidikan dan Jenis
kelamin pada kotak
Fixed Factor(s)
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]
• Sebelum klik OK, pilih
Options pada sebelh
kanan kotak dialog
Univariate.
• Kemudian masukkan
variable Jenjang
Pendidikan, Jenis
Kelamin dan Jenis
Kelamin*Jenjang
Pendidikan ke kolom
Display Means for.
• Isi Significance level
• Klik Contiue > OK
Analisis of Variance (ANOVA) – 2 Jalur [SPSS]
• Kemudian akan
dihasilkan output
seperti berikut ini.
• Sig Jenis Kelamin > 0,05
 H0 di terima, H1
ditolak
• Sig Jenjang Pendidikan
< 0,05  H0 di tolak,
H1 diterima
• Sig Jenis
Kelamin*Jenjang
Pendidikan > 0,05  H0
diterima, H1 ditolak
Latihan 7

• Seorang peneliti ingin mengetahui


apakah terdapat perbedaan tekanan Jenis Obat
darah berdasarkan jenis obat (A, B, D) Jenis Kelamin
A B C
dan jenis kelamin pasien.
110 105 145
120 125 150
Laki-Laki
130 140 175
135 125 155
115 115 130
125 125 145
Perempuan
140 125 150
130 140 170

Anda mungkin juga menyukai