Anda di halaman 1dari 21

PENCATATAN DAN PELAPORAN

ISPA, DIARE, DBD

PUSKESMAS JAKA SETIA


DASAR HUKUM PROGRAM ISPA
DAN DIARE

 Kemenkes RI No
1216/MENKES/SK/XI
/2001 tentang
pedoman
pemberantasan
penyakit diare
 Permenkes RI No 82
tahun 2014 tentang
penanggulangan
penyakit Menular
PENANGANAN ISPA (PNEMONIA
BALITA
SOP No Dokumen
PENANGANAN DIARE BALITA No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
SOP No Dokumen
No Revisi :
Tanggal Terbit : UPTD PUSKESMAS PAHMI LENI, SKM, MKM
JAKA SETIA NIP 19820506 200301 2 008
Halaman :

UPTD PUSKESMAS PAHMI LENI, SKM, MKM 1. penyakit infeksi akut yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis
Pengertian yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
JAKA SETIA NIP 19820506 200301 2 008 jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Dahlan, 2014).
2. Tujuan Sebagai acuan penanganan kasus PNEUMONIA pada BALITA
1. Pengertian adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari
biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam.
3. Sesuai dengan SK Kepala Puskesmas No. …………………………
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, Kebijakan
parasit, protozoa, dan penularannya secara fekal-oral (WHO) Tentang Pelayanan Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan penanganan kasus diare pada BALITA 4. 1. Permenkes 75 th 2014, Tentang Puskesmas
Referensi 2. Bagan MTBM MTBS kemenkes RI tahun 2019

3. Kebijakan Sesuai dengan SK Kepala Puskesmas No. 5. 1. Pemeriksaan identifikasi data pasien
Prosedur 2. Melakukan anamnesa pasien, memeriksa tanda bahaya umum?sudah berapa
………………………… Tentang Pelayanan Puskesmas lama pasien batuk?
3. Melakukan cuci tangan sebelum pemeriksaan pasien
4. Referensi 1. Permenkes 75 th 2014, Tentang Puskesmas 4. Menilai keadaan umum anak, melakukan hitung nafas selama 1 menit, melihat
2. Bagan MTBM MTBS kemenkes RI tahun 2019 ada tarikan dinding dada? Apakah ada wheziing?, bila ada hitung saturasi anak
sesuai form MTBM dan MTBS
*hitung nafas dengan menggunakan ARI sound timer atau arloji yang
5. Prosedur 1. Pemeriksaan identifikasi data pasien mempunyai jarum detik
2. Melakukan anamnesa pasien, memeriksa tanda bahaya umum * menghitung nafas harus saat anak tenang
pada anak, sudah berapa lama diare, dan adakah darah dalam * katagori nafas cepat
tinja?
3. Melakukan cuci tangan sebelum pemeriksaan pasien Umur anak Nafas cepat
4. Menilai keadaan umum anak sesuai form MTBM dan MTBS 2 bulan - <12 bulan 50 x/menit
5. Melakukan klasifikasi diare sesuai dengan pemeriksaan yang 12 bulan – <5 tahun 40 x/menit
telah dilakukan
5. Melakukan klasifikasi batuk sesuai dengan pemeriksaan yang telah dilakukan
6. Memberikan tindakan, konseling dan pengobatan sesuai dengan 6. Memberikan tindakan, konseling dan pengobatan sesuai dengan klasifikasi
klasifikasi diare sesuai bagan MTBM MTBS pneumonia sesuai bagan MTBM MTBS
7. Menganjurkan orang tua / wali untuk melakukan kunjungan ulang 7. Menganjurkan orang tua / wali untuk melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tidak
3 hari jika tidak ada perbaikan ada perbaikan
8. Apabila diperlukan rujukan, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut 8. Apabila diperlukan rujukan, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
Ke poli umum Ke poli umum
9. Mencuci tangan setelah pemeriksaan 9. Mencuci tangan setelah pemeriksaan

6. Diagram Alir Melakukan


Pemeriksaan Mencuci Melakukan Penulisan hasil
ientifikasi pasien
anamnesa pemeriksaan
pemeriksaan
tangan sesuai format
pasien MTBS

rujukan
Klarifikasi
dan

x pengobatan

apotik

Penulisan
hasil
pemeriksaa
INDIKATOR DAN CAPAIAN
DIARE
Indikator 2021 2022
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN
Penemuan 38 565 9
jumlah Kasus 184
Diare Balita
Penemuan 1135 211 1127 40
Jumlah kasus
Diare semua
umur
cakupan 100 % 91,89% 100% 100%
Pemberian Oralit
dan zinc Balita
Cakupan 100% 96,97% 100% 100%
pemberian oralit
semua umur
Kasus kematian 0 0 0 0
GRAFIK CAPAIAN KASUS DIARE BALITA
TAHUN 2021 DAN 2022
600

565
500

400

Series1
300 2021
2022

200 184

100

38
0
9
GRAFIK CAPAIAN KASUS DIARE
SEMUA UMUR
TAHUN 2021 & 2022
40
2022

1127

211
2021

1135

0 200 400 600 800 1000 1200

CAPAIAN TARGET
CAKUPAN PEMBERIAN ORALIT DAN ZINK
PADA BALITA TAHUN 2021 DAN 2022
TARGET CAPAIAN

100% 100% 100%

97%

2021 2022
CAPAIAN PEMBERIAN ORALIT
SEMUA UMUR TAHUN 2021 & 2022
CAPAIAN TARGET

100%
2022
100%

97%
2021
100%
LOGISTIK ZINK UNTUK DIARE

pemakaia Pemakaia
Alokasi sisa
n n covid

2021 960 300 236


4240
0 0 0

500 490 1480 890


2022
LOGISTIK ORALIT
2021 2022

• ALOKASI :1 • ALOKASI :6
296 00
• PEMAKAIA • PEMAKAIA
N : 1232 N : 364
• SISA : 64 • SISA : 300
INDIKATOR DAN CAPAIAN
ISPA
Indikator 2021 2022

TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN

Jumlah kunjungan 4204 457 4202 85


balita batuk

Jumlah kasus balita 194 9 194 2


pneumonia

Jumlah balita 100 % 100% 100% 100%


batuk di hitung
nafas

Jumlah kematian 0 0 0 0
balita pneumoia
PENEMUAN PNEUMONIA
KASUS BALITA PUSKESMAS
2021 2022

4%
1%

target target
capaian capaian

99%
96%
CAKUPAN KASUS DBD
jumah kasus meninggal

65

19

2
0

2021 2022
ANGKA CFR 2021
3
%

jumah kasus
meninggal

97%
LAPORAN ABJ
(ANGKA BEBAS JENTIK)
2021 2022

RUMAH YANG DIPERIKSA 47.957 8.166

POSITIF 792 261

NEGATIF 47.165 7.905

PROSENTASE ABJ 98,35% 94,73%


1.CAPAIAN
PROGRAM MASIH
KENDALA

RENDAH
2.DATA HANYA DARI
PUSKESMAS
3.KLINIK, RS BELUM
MELAPORKAN
DATA
KOORDINASI DENGAN RS
DAN KLINIK
PENGOBATAN
PENGAMBILAN DATA DI
POSYANDU

SOLUSI PENGUATAN MTBS DAN


MTBM

PENCATATAN DAN
PELAPORAN RAPIH
RENCANA TINDAK LANJUT

• Koordinasi dengan RS, klinik dan BPS


• Oralit 6-10 bungkus per pasien
• Target balita beresiko adalah 20% dari sasaran
balita
• Pemberian alat hitung nafas dari dinkes,
dimanfaatkan dengan baik
• Pencatatan NIK pasien harus ada, bila tidak
ada NIK memakai NIK bantu
• SK G1R1, SK pokjanal DBD harus ada,
berkoordinasi dengan lintas sektoral yaitu
kelurahan
• Insiden rate DBD jaka setia masih tinggi 154,6
• Target ABJ > 95%
• Kader jumantik harus diberdayakan kembali
• GERTAK BESAN ( gerakan serentak berantas
sarang nyamuk)
• Penyuluhan bahaya fogging

Anda mungkin juga menyukai