Anda di halaman 1dari 30

Bukti Audit

&
Pengendalian Internal

Arifia Yasmin, SE, M.Si, Ak, CA


BUKTI AUDIT
TUJUAN UMUM AUDIT

Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran


laporan keuangan, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
Bukti Audit :
 Adalah segala informasi yang mendukung
angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang
dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar
yang layak untuk menyatakan pendapatnya.
Bukti audit yang mendukung laporan
keuangan terdiri dari :
 Data Akuntansi, terdiri dari Jurnal, buku
besar dan buku pembantu serta buku
pedoman akuntansi, rekonsiliasi dll
 Semua informasi penguat tersedia bagi
auditor, spt cek, faktur, surat kontrak, notulen
rapat,konfirmasi dll
Cukup atau Tidaknya BUKTI AUDIT
Mempertimbangkan:
 Materialitas dan Risiko
 Faktor Ekonomi
 Ukuran dan Karakteristik Populasi
Kompetensi Bukti audit

Kompetensi Informasi penguat dipengaruhi


oleh berbagai faktor berikut :
 Relevansi

 Sumber

 Ketepatan Waktu

 Objektivitas

 Cara Pemerolehan Bukti


Bukti Audit Sebagai Dasar yang layak
untuk Menyatakan Pendapat auditor
Pertimbangan Auditor tentang kelayakan Bukti
Audit di pengaruhi oleh beberapa faktor
berikut :
 Pertimbangan Profesional

 Integritas Manajemen

 Kepemilikan Publik versus Terbatas

 Kondisi Keuangan
Tipe Bukti Audit:

Tipe Data Akuntansi


 1. Pengendalian Intern
 2. Catatan Akuntansi
Tipe Informasi Penguat :
 1. Bukti Fisik
 2. Bukti Dokumenter
 3. Perhitungan
 4. Bukti Lisan
 5. Perbandingan dan Ratio
 6. Bukti dari Spesialis
Dalam Proses Pengambilan bukti audit,
auditor melakukan empat pengambilan
keputusan yang berkaitan, yaitu:
 Penentuan Prosedur audit yang digunakan
 Penentuan besarnya sampel untuk
prosedur audit tertentu
 Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih
dari populasi
 Penentuan waktu yang cocok untuk
melaksanakan prosedur audit tersebut.
Prosedur Audit

Adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe


bukti audit tertentu yang harus diperoleh
pada saat tertentu dalam audit.

Prosedur audit yang disebutkan dalam standar


pekerjaan lapangan ketiga meliputi inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan,
konfirmasi
Prosedur audit yg biasa dilakukan
auditor :
 Inspeksi
 Pengamatan / observation
 Permintaan keterangan / enquiry
 Konfirmasi
 Penelusuran / tracing
 Pemeriksaan bukti pendukung / vouching
 Penghitungan / counting
 Scanning
 Pelaksanaan ulang / reperforming
 Teknik audit berbantuan komputer
Situasi Audit yg Mengandung Risiko
Besar
 Pengendalian intern yang lemah
 Kondisi keuangan yang tidak sehat
 Manajemen yang tidak dapat dipercaya
 Penggantian auditor
 Perubahan tarif atau peraturan pajak atas
laba
 Usaha yang bersifat spekulatif
 Transaksi perusahaan yang kompleks
ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN
UMUM AUDIT
Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit

Keberadaan atau Keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, dan
transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode tertentu.

Semua transaksi dan akun yang seharusnya telah disajikan


Kelengkapan dalam laporan keuangan.

Aktiva adalah hal entitas dan utang adalah kewajiban entitas


pada tanggal tertentu.
Hak dan Kewajiban
Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya telah
disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
Penilaian atau Alokasi semestinya.

Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan,


Penyajian dan Pengungkapan digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya.
PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian Internal
Pemahaman Pengendalian Internal
 Pengendalian internal terdiri atas :
struktur organisasi dan seluruh metode yang
dikoordinasi dan pengukuran yang
diterapkan dalam suatu bisnis untuk
melindungi aktiva, mengecek keakuratan dan
keandalan data akuntansi, meningkatkan
efesiensi operasional, dan mendorong
ditaatinya kebijakan management yang
ditetapkan sebelumnya

Pengendalian Internal
 Internal control
suatu proses, dijalankan oleh dewan komisaris,
managemen, dan karyawan lain dari suatu
entitas, dirancang untuk memberikan jaminan
memadai sehubungan dengan pencapaian
tujuan dalam kategori sbb:
 Keandalan pelaporan keuangan

 Kepatuhan terhadap undang-undang dan

peraturan yang berlaku


 Efektivitas dan efesiensi operasional

Pengendalian Internal
Komponen Pengendalian Internal
(COSO)
1. Lingkungan Pengendalian (Control
Environment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
4. Informasi dan Komunikasi (Information and
communication)
5. Pengawasan (Monitoring)

Pengendalian Internal
1. Control Environment

 Nilai-nilai Etika dan Integritas


 Komitmen terhadap kompetensi
 Dewan Komisaris dan Komite Audit
 Philosophy managemen dan gaya operasional
 Struktur organisasi
 Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
 Kebijakan dan Praktek SDM

Pengendalian Internal
2. Risk assessment

PENILAIAN RESIKO
 Identifikasi dan analisis oleh entitas terhadap
risiko relevan dengan pencapaian tujuan-
tujuannya
 Merumuskan dasar untuk menentukan

bagaimana risiko-risiko tersebut harus dikelola

Pengendalian Internal
Risk Assessment
 Perlu memperhatikan:
 Perubahan lingkungan operasional
 Personel baru
 Sistem informasi baru atau perubahan sistem
informasi
 Pertumbuhan cepat
 Tehnologi baru
 Produk atau aktivitas baru
 Restrukturisasi korporasi
 Operasional luar negeri
 PSAK baru

Pengendalian Internal
3. Control activities

 AKTIVITAS PENGENDALIAN
 Kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin pengarahan managemen dilaksanakan

Pengendalian Internal
Control Activities

 Pemisahan Tugas
 Pengendalian Pengolahan Informasi
 General Control
 Application Control
 Pengendalian Pisik
 Review Kinerja

Pengendalian Internal
4. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

 Information and communication:


 Idenfikasi, perekaman, dan pertukaran informasi
dalam rerangka bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang menjalankan
tanggungjawabnya

Pengendalian Internal
Information and Communication

 Transaksi
 Hanya transakasi valid
 Seluruh transaksi
 Hak dan kewajiban
 Pengukuran
 Cukup detail
 Audit atau transaction trail
 Dokumen dan catatan

Pengendalian Internal
5. PENGAWASAN

 Monitoring
 Proses untuk menilai kualitas pelaksanaan
pengendalian internal dari waktu ke waktu

Pengendalian Internal
 Information Processing Control
 General Control
 Pengendalian organisasi dan operasional
 Pengendalian pengembangan sistem dan
dokumentasi
 Pengendalian perangkat keras dan lunak
 Pengendalian akses
 Pengendalian data dan prosedural
 Application Control (IPO)

Pengendalian Internal
Tujuan Entitas dan Pengendalian internal
yang relevan dg Audit
 Reliabilitas informasi keuangan
 Kepatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan-peraturan yang berlaku
 Mendeteksi kesalahan dan ketidakberesan
 Efektivitas dan efesiensi operasional
 Pengamanan aset
 Pengurangan risiko bisnis

Pengendalian Internal
Keterbatasan Pengendalian Internal suatu
Entitas
 Kesalahan dalam keputusan
 Collusion
 Cost versus benefits

Pengendalian Internal
Penerapan komponen pengendalian internal

 Untuk seluruh entitas tanpa memandang ukuran


entitas
 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
memutusakan bagaimana setiap komponen
harus diimplementasikan:
 Ukuran entitas
 Karakteristik organisasi dan pemiliknya

 Jenis usaha

 Diversitas dan kompleksitas operasional

 Metode pengolahan data

 Aplikabilitas persyaratan legal dan regulator

Pengendalian Internal

Anda mungkin juga menyukai