Anda di halaman 1dari 35

Module 8: Transformasi Laplace

Transformasi Laplace

• Reading Reference : Greenberg, Chapter 5.1-5.5


• Course Syllabus:
– Definisi, sifat dasar, cara menghitung transformasi Laplace
– Aplikasi pada persamaan differensial

6/9/23 AE-3100 2
Transformasi Laplace
• Transformasi Integral :
– Sangat berguna untuk menyelesaikan linear differential equations
– Integral transform:

• K(s,t) : Kernel of the transformation, given function


– Ide utama menggunakan transformasi integral adalah:
• Untuk mentransformasikan masalah dengan fungsi yang tidak diketahui (f) ke dalam
bentuk yang sederhana (F)
• Cari Solusi dari bentuk sederhana F
• Dapatkan fungsi (f) dari transformasi F (inversi transformasi)
Transformasi Fungsi Integral
• Laplace Transform:

– Menggunakan Kernel

• Improper Integral :

– Integral dari a ke A untuk A > a


– Jika Limit ada, maka A > 0 Real
– Improper integral konvergen ke nilai limit
– Bila sebaliknya, divergen, integral tidak ada nilainya
Example # 1

• Hitung fungsi berikut ini:

• Untuk c < 0  Konvergen


• Untuk c > 0  Divergen
• Untuk c = 0, integrand f(t) = 1, hasil integrasi divergen
Example # 2
• Hitung fungsi berikut:

• Karena

• Maka improper integral  divergen


Transformasi Laplace

• Example #3: Transformasikan fungsi

• Example #4: Transformasikan fungsi


Example #5
• Transformasikan fungsi

• Menggunakan integration by part:


Example #5 (Lanjutan)
• Lakukan integration by part yang ke 2:

• Sederhanakan fungsi diatas, menjadi:


Sifat Transformasi Laplace

• Sifat Linearitas:

Contoh: Transformasikan f(t) = cosh bt


f(t) = (ebt + e-bt)/2
student participation
Proof
• U
Example #6
• Untuk mengevaluasi transformasi Laplace fungsi f(t) = 6 − 5e4t  tinggal
menggunakan fungsi transformasi yang sudah diketahui:

• Untuk s > 4
Sifat Linearitas Inverse Transform
• Sifat Linearitas:

• Contoh : Cari inverse transform dari fungsi berikut

• Gunakan partial fraction 


Contoh Inverse Tranform
• Maka  A + B = 0 dan -2A + 5B = 3  A = 3/7, B = -3/7
Transformasi Derivatif
• Turunan Orde-1

• Turunan Orde-2

• Turunan Orde-3

• Turunan Orde-4 L[f’’’’} = s4 L{f} – s3 f(0) – s2 f’(0) – sf’’(0) – f’’’(0)

• Turunan Orde-n
Aplikasi Solusi Persamaan Diferensial
• Persamaan ODE:
Example #6: Konvensional
• Selesaikan persamaan differential y” – y’ – 2y = 0, kondisi awal y(0) =
1, y’(0) = 0
• Secara konventional dapat diselesaikan dengan menggunakan
persamaan karakteristik:
ay” + by’ – cy = 0
(ar2 + br + c) ert = 0 y = c1 er1t + c2 e r2t

• Dengan kondisi awal, c2 = 1/3, c1 = 2/3


Example #6: Dengan Trans. Laplace
• Selesaikan persamaan differential y” – y’ – 2y = 0, kondisi awal y(0) =
1, y’(0) = 0

• Dengan menggunakan metoda expansi – partial fraction:


Example #6: Persamaan Diff
• Numerator pada persamaan expansi harus sama:

• Untuk s = 2  a = 1/3
• Untuk s = -1  b = 2/3
• Transformasi balik dari doman “s” ke domain “t”
• Recall: F(s) = 1/(s-a)  f(t) = eat
• Therefore F(s) = 1/3(s-2)  f(t) = 1/3e2t
Example 7
• Persamaan getaran dapat dituliskan

• Transformasi Laplace

• Solusi dalam domain “s”

• Solusi dalam domain “t”


Example 7
• Dari Tabel Transformasi Laplace

• Gunakan Teorema Convolusi untuk suku terakhir

• Solusinya:
Discontinuous Step Function
• Heaviside Step Function

• Square Pulse
Contoh 8
• Ramp function:

• Laplace Transform:
Impulsive Forcing Function
• Mechanical Oscilator:

• Apabila gayanya adalah “hammer Blow”, maka bentuk


fungsinya seperti gambar disamping  dalam bentuk
IMPULSE

• Unit impulse  Diract Delta Function δ(t) atau unit


impulse function
Impulse Forcing Function
• Dari persamaan mechanical oscilator:
• Dengan m = k = 1, c = 0, maka persamaan diatas menjadi

• Dengan menggunakan Transformasi Laplace, solusinya:

• Untuk f(τ) = I D(τ;ε)  rectangular impulse, dan ambil limit ε  0

• L’Hopital’s rule
Impulse Forcing Function
• General Form

• Solution
s-Shifting
• S-Shift

• Contoh: Tentukan
• Dari apendix C 

• Dari teorema shifting 


t-Shift
• Teorema
Contoh
• Tentukan
• Kita identifikasi F(s) = 1/(s2+1)
• Maka 
Integrasi dalam domain s
• U
Contoh
• Untuk mengevaluasi

• Untuk s1  ∞
S
• U
Initial Value Theorm

• Contoh :
• T=2

Anda mungkin juga menyukai