D r. d r. H e r i S . W i d o d o , M H . , M . K e s .
Tujuan Pembelajaran
Mampu memahami dan menjelaskan:
Audit Klinis dan Audit Medis
Apa yang dimaksud dengan
“Audit”?
Pengertian Audit
Audit internal
Audit eksternal
Jenis Audit
• Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh auditor
internal yang juga karyawan organisasi sendiri, untuk
kepentingan internal organisasi sendiri.
– Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada
publik atas apa yang dilakukan dan dilaporkannya sebagai
termuan, disebut juga sebagai: audit pihak pertama.
– Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia.
1.AUDIT MEDIS
2.AUDIT KLINIS
3.AUDIT REKAM MEDIS;
a.PENILAIAN KELENGKAPAN DAN KETEPATAN ISI REKAM MEDIS.
b.ANALISA KUALITATIF & KUANTITATIF.
AUDIT MEDIS
Pasal 49 UU No. 29/2004 tentang Praktik
Kedokteran
1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran/kedokteran gigi wajib
menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya.
2) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan audit
medis.
3) Pembinaan dan pengawasan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh
organisasi profesi.
Pasal 39 UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit
AUDIT MEDIS
AUDIT MEDIS:
Adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien dengan
menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh
profesi medis.
TUJUAN
AUDIT MEDIS
(Pedoman KKI, KMK 496/2005 tentang Audit Medis RS)
Panduan,
DITETAPKAN DENGAN SK
SOP
Keterlibatan petugas Rekam Medis
PERSYARATAN AUDIT MEDIS
1. Harus dengan penuh tanggungjawab, dengan tujuan
peningkatan mutu pelayanan dan bukan mencari kesalahan;
2. Harus obyektif, independent dan memperhatikan aspek
kerahasiaan kedokteran;
3. Analisa hasil audit harus dilakukan oleh kelompok staf medis
yang memiliki kompetensi, pengetahuan dan keterampilan
pada masalah yang diaudit;
4. Publikasi hasil audit tetap memeperhatikan aspek
kerahasiaan kedokteran.
Langkah Pelaksanaan Audit Medis
1. Desain audit:
- Penetapan tujuan audit;
- Pemilihan topik audit medis;
- Penetapan standar dan kriteria;
- Penetapan jumlah kasus dan sampel yang akan diaudit;
2. Pelaksanaan audit:
- Membandingkan standar/kinerja dengan pelaksanaan pelayanan
Kesehatan;
- Tindakan korektif;
3. Analisa hasil audit:
- Melakukan analisa kasus yang tidak sesuai dengan standar dan
kriteria;
4. Tindakan re-audit (second audit cycle).
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 496/2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit
1. DESAIN AUDIT;
• Tujuan audit harus jelas;
• Bagaimana menetapkan standar/kriteria;
• Bagaimana melakukan pencarian literatur;
• Mendefinisikan output audit dengan jelas;
• Menetapkan sampel yang layak;
• Bagaimana data akan dikumpulkan dan di Analisa;
• Susun perkiraan waktu audit sampai selesai.
2. PELAKSANAAN AUDIT;
4. Compare
performance
with target
2. Set
target
standart
3. Observe
practice
7 LANGKAH AUDIT MEDIS
1. Pemilihan topik kasus yang akan dilakukan audit;
2. Penetapan standar dan kriteria;
3. Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;
4. Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan
pelayanan;
5. Melakukan Analisa kasus yang tidak sesuai standar/kriteria;
6. Tindakan korektif;
7. Rencana Re-audit.
Semua bentuk pertemuan Audit
Medis di dokumentasikan dengan
baik