REKAM MEDIS
D r. d r. H e r i S . W i d o d o , M H . , M . K e s .
Tujuan Pembelajaran
Mampu memahami dan menjelaskan:
Dasar hukum rekam medis.
Dasar Hukum Pembelajaran
• KUHP;
• KUHPerdata;
• KUHAP;
• UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
• UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
• UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
• PP No. 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran;
• Permenkes No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis;
• Permenkes No. 36 Tahun 2012 tentang Rahasia kedokteran;
• SE Dirjen Yanmed No. YM.02.04.3.5.2505 tentang Pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, dokter dan Rumah Sakit.
REKAM MEDIS
Adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan tindakan
lain yang telah diberikan kepada
pasien.
(PMK No. 269/2008).
Rekam Medis
Pasal 46
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus segera dilengkapi setelah pasien
selesai menerima pelayanan kesehatan.
3. Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi
nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang
memberikan pelayanan atau tindakan.
UU No. 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran
Pasal 29:
Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban:
h. menyelenggarakan rekam medis.
Pasal 32:
Setiap pasien mempunyai hak:
i. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data-data medisnya.
UU No. 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 70:
1) Setiap Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan
perseorangan wajib membuat rekam medis Penerima Pelayanan
Kesehatan.
2) Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah Penerima Pelayanan
Kesehatan selesai menerima pelayanan kesehatan.
3) Setiap rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan harus dibubuhi
nama, waktu, dan tanda tangan atau paraf Tenaga Kesehatan
yang memberikan pelayanan atau tindakan.
4) Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh
Tenaga Kesehatan dan pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
UNDANG-UNDANG NO. 24 TAHUN
2022 TENTANG REKAM MEDIS
Menimbang:
a. bahwa perkembangan teknologi digital dalam masyarakat
mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan
kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan
secara elektronik dengan prinsip keamanan dan
kerahasiaan data dan informasi;
b. b. bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis sudah tidak
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebutuhan pelayanan kesehatan, dan kebutuhan
hukum masyarakat sehingga perlu diganti;
Pasal 1:
Pasal 6
Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dilakukan oleh unit kerja
tersendiri atau disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masing-masing Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Pasal 7
(1) Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
dilakukan sejak Pasien masuk sampai Pasien pulang,
dirujuk, atau meninggal.
(2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus menyusun
standar prosedur operasional penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik.
Pasal 8
(1) Menteri memfasilitasi penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(2) Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
penyediaan:
a. Sistem Elektronik pada penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik; dan
b. platform layanan dan standar interoperabilitas dan
integrasi data kesehatan.
Pasal 9
(1) Sistem Elektronik pada penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
dapat berupa Sistem Elektronik yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan sendiri, atau Penyelenggara
Sistem Elektronik melalui kerja sama.