Anestesia Veteriner Dan Monitoring Pasien Nofan
Anestesia Veteriner Dan Monitoring Pasien Nofan
• Obat untuk mencegah atau menghilangkan nyeri pada daerah tertentu dari
tubuh.
• Injeksi AL ke daerah serabut syaraf yang akan di blok akan diikuti dengan absorbsi
AL ke dalam darah.
• AL yang berkaitan dengan amide akan didistribusikan luas melalui sirkulasi dan
dihidrolisis oleh enzim mikrosomal liver ----waktu paruhnya lebih lama dan
toksisitas dapat terjadi pada pasien dengan gangguan liver
FARMAKOKINETIK
• Absorbsi AL dipengaruhi oleh dosis, sisi injeksi, ikatan obat pada jaringan, dan
adanya obat vasokonstriksi.
• Anestesia topikal
• Absorpsi obat pada permukaan kulit
• Ex : pemasangan IV cath, pengambilan sampel darah, pengobatan luka luar
• Anestesia neuroaxial
• Obat injeksi pada epidural dengan tujuan menghilangkan fungsi sensoris dan
motoris di area yang diinervasi oleh akar syaraf dari epidural
• Ex : sesar pada hewan kecil
ANESTETIKA LOKAL DAN REGIONAL
• Sistem kardiovaskular
• Mendepres kontraktilitas miokardium
• Bradikardia
• Hipotensi
• methemoglobinemia
TOKSISITAS ANESTETIKA LOKAL
• Alergi
• Metabolit ester
• Toksik jaringan
• Infeksi (tidak steril)
• Kerusakan jaringan injeksi
• Kerusakan syaraf
ANESTETIKA UMUM
• Anestetika parenteral
• Injeksi
• Anestetika inhalasi
• Mesin anestesi inhalasi
ANESTETIKA PARENTERAL
• Premedikasi
• Induksi
• Maintenance
• analgesika
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• Tujuan :
• Restrain kimia pada pasien sebelum anestesi
• Mengurangi ansietas
• Menurunkan total dosis anestetika (tergantung jenis obat yang digunakan)
• Analgesika (apabila menggunakan obat yang dapat menghilangkan nyeri)
• Relaksasi muskulus
• Mengurangi hipersalivasi dan sekresi saluran nafas
PROTOKOL PREMEDIKASI
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• ACEPROMAZINE
• Golongan : Phenotiazine transquilizer
• Mekanisme kerja : Antiadrenergik, antikolinergik, antihistmain, antidopaminergik
• Onset lambat (10 – 20 menit)
• Durasi kerja (3 – 6 jam)
• Efek : Sedasi tanpa analgesi
• Efek samping : Vasodilatator → hipotensi
Antithermoregulasi → hipotermia
mendepres respirasi dan kardiovaskular
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM
• Golongan : Benzodiazepin
• Mekanisme kerja : aktivasi reseptor benzodiazepin pada SSP , meningkatkan
inhibisi neurotrasnmiter
• Durasi kerja (< 20 menit)
• Efek : sedasi tanpa analgesi, menenangkan dan rileks, antikonvulsan, efek
kardiorespirasi minimal
• Efek samping : hepatotoksik
PREMEDIKASI = PREANESTESI
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• XYLAZINE
• Golongan : Agonist alpha-2 adrenergik dan beberapa alpha-1 adrenergik
• Mekanisme kerja : aktivasi reseptor alpha 2 pada SSP yang akan menghambat
pelepasan neurotransmiter dalam otak
• Durasi kerja (1 – 2 jam)
• Efek : sedasi, analgesi, muskulorelaksan,
• Efek samping : bradikardi, hipotensi, mendepres pernafasan, hipoksia
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• MEDETOMIDINE
• Golongan : Agonist alpha-2 adrenergik (lebih poten daripada xylazine)
• Mekanisme kerja : aktivasi reseptor alpha 2 pada SSP yang akan menghambat
pelepasan neurotransmiter dalam otak
• Dosis lebih kecil daripada xylazine
• Durasi kerja (1 – 2 jam)
• Efek : sedasi, analgesi, muskulorelaksan,
• Efek samping : bradikardi, hipotensi, mendepres pernafasan, hipoksia, reflek
muntah
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• ATROPINE SULFATE dan GLIKOPIROLAT
• Golongan : Antimuskarinik, antikolinergik
• Mekanisme kerja : blokade kompetitif reseptor muskarinik/kolinergik
• Durasi kerja (1 – 1,5jam)
• Efek : meningkatkan denyut jantung, menurunkan sekresi salivasi dilatasi pupil,
gastrointestinal stasis, bronkodilatasi
• Efek samping : takikardia, aritmia
PREMEDIKASI = PREANESTESI
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• BUTORPHANOL
• Golongan : opioid
• Mekanisme kerja : aktivasi (K) dan blokade (u) reseptor opioid pada otak dan
korda spinalis
• Durasi kerja (1 Jam)
• Efek : analgesi kuat dan sedasi
• Efek samping : mendepres respirasi, bradikardi, defekasi, hipotermia
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• FENTANYL
• Golongan : opioid
• Mekanisme kerja : aktivasi (u) reseptor opioid pada otak dan korda spinalis
• Durasi kerja (1 – 2jam)
• Efek : analgesi kuat dan sedasi
• Efek samping : mendepres respirasi, bradikardi, defekasi, hipotermia
PREMEDIKASI = PREANESTESI
• PETHYDINE
• Golongan : opioid
• Mekanisme kerja : aktivasi (u) reseptor opioid pada otak dan korda spinalis
• Durasi kerja (1 – 2jam)
• Efek : analgesi kuat dan sedasi, antikolinergik
• Efek samping : bradikardia
ANESTETIKA DISOSIATIVA
• KETAMINE HCl
• Golongan : anestetik disosiativa
• Mekanisme kerja : menghambat GABA dan memblokade serotoninm
norepinefrin dan dopamin pada SSP, menmhambat reseptor NMDA yang
mengontrol rasa sakit,
• Durasi kerja (1 – 2jam)
• Efek : anestesi, analgesika kuat, meningkatkan tonus muskular, meningkatkan HR,
• Efek samping : konvulsi, peningkatan tekanan intrakranial dan intraokular,
hipotermia
ANESTETIKA DISOSIATIVA
• TILETAMINE – ZOLAZEPAM (Kombinasi)
• Golongan : anestetik disosiativa dan benzodiazepine
• Mekanisme kerja : menghambat GABA dan memblokade serotoninm
norepinefrin dan dopamin pada SSP, menmhambat reseptor NMDA yang
mengontrol rasa sakit,
• Durasi kerja (1 – 2jam)
• Efek : anestesi, analgesika kuat, meningkatkan tonus muskular, meningkatkan HR,
• Efek samping : konvulsi, peningkatan tekanan intrakranial dan intraokular,
hipotermia
• Tetapi efek samping ditekan oleh zolazepam selaku benzodiazepine
ANESTETIKA NON DISOSIATIVA
• PROPOFOL (IV)
• Golongan : Alkyl phenol
• Mekanisme kerja : sedasi/hipnotik, mendepres SSP (aktivitas GABA) pada otak
• Durasi kerja (< 15 menit) → ultra short anestetika → induksi → anestesi inhalasi
• Efek : sedasi, muskulorelaksan
• Efek samping : mendepres respirasi, mendepres miokardium
ANESTETIKA NON DISOSIATIVA
• ALFAXALONE
• Golongan : molekul neuroaktif steroid
• Mekanisme kerja : memodulasi membran sel syaraf yang bekerja pada transport
ion Cl yang diibduksi karena adanya ikatan alfaxalone dengan reseptor GABA
pada otak.
• Durasi kerja (1 – 2jam)
• Efek : anestesi, analgesika
• Efek samping : mendepres respirasi, aritimia
ANESTETIKA NON DISOSIATIVA
• ETOMIDATE (IV)
• Golongan : Imidazole
• Mekanisme kerja : hipnotik-sedasi non barbiturate
• Durasi kerja (< 10 menit)
• Efek : anestesi, minimal kardiopulmonari depresan
• Efek samping : rasa sakit pada area injkeis, muntah, mendepres fungsi adrenal
ANESTETIKA NON DISOSIATIVA
• ETORPHINE (M-99) – not for human
• Golongan : opioid
• Mekanisme kerja : aktivasi reseptor opioid pada otak (80 – 1000n x lebih poten
daripada morfin)
• Durasi kerja (1 – 2jam)
• Efek : anestesi, analgesika
• Efek samping : mendepres respirasi, bradikardia, hipertensi
ANESTETIKA INHALASI
• Agen anestetika
• Halotan
• Isoflurane
• Sevoflurane
• Mesin anestesia
• Oksigen
• Flowmeter
• Vaporizer
• dll
ANESTETIKA INHALASI
• HALOTHANE
• Golongan : anestetika inhalasi fluorinat hidrokarbon
• Mekanisme kerja : depresi pada SSP yang bersifat reversibel
• Durasi kerja - cepat
• Efek : anestesi, analgesika, muskulorelaksan
• Efek samping : mendepres kardiopulmonari, aritmia
• Jarang digunakan karena dapat mengiritasi sistem pernafasan
• Digunakan untuk hewan besar
ANESTETIKA INHALASI
• ISOFLURANE
• Golongan : anestetika inhalasi Methyl eter
• Mekanisme kerja : depresi pada SSP yang bersifat reversibel
• Durasi kerja - cepat
• Efek : anestesi, analgesika, muskulorelaksan
• Efek samping : mendepres kardiopulmonari, aritmia