Anda di halaman 1dari 22

REVISI INDIKATOR RENSTRA

Kepala Seksi Kesga Dan Gizi


Dinas Kesehatan Kab. Kolaka
PERATURA TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
N ANAK
Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang
Permenkes nomor 4 tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Permenkes 25/2014 Tentang Upaya Kesehatan


Anak

Permenkes 66 /2014 Tentang tumbuh kembang dan


gangguan tumbuh kembang anak

Kepmenkes 284 Tahun 2004 Tentang Buku Kesehatan


Ibu dan Anak

2
PELAYANA KESEHATAN BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH
N
Permenkes 25/2014
Permenkes 66/ 2014

• Pelayanan Rujukan Balita Sakit


• Pelayanan Rujukan Tumbuh
Kembang FKR
• KIE TL

• Stimulasi Deteksi Intervensi Dini


Tumbuh Kembang (SDIDTK)
• Manajemen Terpadu Balita FKT
Sakit ( MTBS) P
• KIE

• Pemanfaatan Buku KIA


• Kelas Ibu ( hamil dan Balita)
Tk Masyarakat
• KIE
INDIKATOR RENSTRA 2020-2024
INDIKATOR RPJMN 2020-2024 INDIKATOR RENSTRA 2020-2024
INDIKATOR RPJMN 2020-2024

1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000


kelahiran hidup)
1. Persentase persalinan di fasilitas
2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000
pelayanan kesehatan (PF)
kelahiran hidup)
2. Jumlah Kabupaten/kota yang
3. Angka Kematian Neonatal(AKN) (per 1000
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kelahiran hidup)
ibu dan bayi baru lahir
4. Cakupan Kunjungan Antenatal (%)
3. Jumlah Kabupaten/kota yang
5. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%)
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
6. Cakupan Kunjungan Neonatal (%)
balita dan anak prasekolah
7. Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan
4. Jumlah Kabupaten/kota yang
pelayanan kesehatan usia reproduksi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
8. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan
anak usia sekolah dan remaja
dan perkembangannya
5. Jumlah Kabupaten/kota yang
9. Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan lanjut usia
usia reproduksi
6. Persentase Kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
lanjut usia
5
SPM BIDANG KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019
1. PELAYANAN
8. PELAYANAN KESEHATAN 9. PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN IBU
PENDERITA HIPERTENSI PENDERITA DM
HAMIL

%
2. PELAYANAN
KESEHATAN IBU
BERSALIN 0
7. PELAYANAN KESEHATAN
10 AGE
PADA USIA LANJUT
10. UPAYA KESEHATAN JIWA
PADA ODJ BERAT

3. PELAYANAN
VE R
6. PELAYANAN
KESEHATAN BAYI
BARU LAHIR CO
KESEHATAN PADA USIA
PRODUKTIF
11. PELAYANAN KESEHATAN
ORANG DENGAN TB

4. PELAYANAN 5. PELAYANAN 12. PELAYANAN KESEHATAN


KESEHATAN BALITA KESEHATAN PADA USIA ORANG DENGAN RISIKO
PEND. DASAR TERINFEKSI HIV

6
INDIKATOR RPJMN/RENSTRA TAHUN 2020-2024
TARGET RENSTRA 2020-2024
No Indikator Kegiatan KRITERIA
2020 Kab. Kolaka (2020) 2021 2022 2023 2024

1 Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) 87% 81% 89% 91% 93% 95%

2 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu 100% 14 PKM 100% 100% 100% 100%
dan bayi baru lahir

  - Seluruh Puskesmas menyelenggarakan Kelas Ibu Hamil 100% 135 desa/ kel.      
minimal di 50% desa/kel.  
  - Cakupan K4 minimal 85% (Harus K1 Murni) 85% 95%        
Seluruh Puskesmas dengan tempat tidur mampu
  - memberikan pelayanan kegawatdaruratan maternal 100% 5 Pusk.      
dan neonatal.  
Kabupaten/ kota memilikiminimal 1 RS mampu
  - melakukan penanganan kasus rujukan komplikasi dan 100% 1 RS      
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
 
Dinas kesehatan Kabupaten/ Kota menyelenggarakan
  - 100% 4 kl/ Tahun      
AMP minimal 1 kali kali setiap 3 bulan
 
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan balita
3 100% 14 Pusk        
dan anak prasekolah
Seluruh Puskesmas melaksanakan kelas Ibu balita di
  - 1 135 desa/ kel.        
50% desa/kelurahan
  - Seluruh Puskesmas melaksanakan MTBS 100% 14 Pusk        
  - Seluruh Puskesmas melaksanakan SDDTK 100% 14 Puskesmas        
TARGET RENSTRA 2020-2024
No Indikator Kegiatan KRITERIA Kab. Kolaka
2020 2021 2022 2023 2024
(2020)
4 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatananak usia sekolah dan remaja 100% 14 Pusk        
Minimal 40% Puskesmas mampu laksana
- 40% 6        
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Setiap Puskesmas membina minimal 20%
 
sekolah/madrasah (SD/MI, SMP/MTs,
- 100%          
SMA/SMK/MA) melalui kegiatan UKS/UKM
yang ada di wilayah kerja puskesmas
200 320 470 514
5 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatananak usia reproduksi 100% 7 Kab/ Kota
Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota
Minimal 50% puskesmas memberikan
  - pelayanan kesehatan reproduksi calon 7 14 Pusk        
pengantin
Seluruh puskesmas mampu memberikan
  - 14 14 Pusk        
pelayanan KB Pasca Persalinan
6 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatananak lanjut usia 100% 45% 50% 55% 60% 65%
Seluruh Puskesmas membina posyandu lansia
  - di 50% desa di wilayah kerjanya pelayanan 68 135 desa/ kel.        
kesehatan santun lansia
Minimal 50% Puskesmas yang ada di
  - kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan 68 135 desa/ kel.        
kesehatan santun lansia
Kabupaten memprogramkan Perawatan
Jangka Panjang bagi Lansia dan panduan
praktis bagi cargiver informal mengembangkan
  - 1 kali 14 Pusk        
Program Perawatan Jangka Panjang bagi
lansia di minimal 10% Puskesmas dalam
bentuk kegiatan: Orientasi
PERSALINAN DI FASKES
Persentase persalinan di fasilitas
pelayanan kesehatan (PF) Cara Penghitungan
Presentase ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan sesuai standar oleh Jumlah ibu bersalin di wilayah kerja
tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas yang mendapatkan
pertolongan sesuai standar oleh
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat tenaga kesehatan di fasilitas
yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan pemerintah, pemda dan/atau
kesehatan dalam kurun waktu satu
tahun 100
masyarakat. (Permenkes 75 Tahun 2014 pasal jumlah sasaran ibu bersalin yang
1 poin 1) yang terdiri dari Puskesmas dan ada di wilayah kerja Puskesmas
jaringannya serta jejaring (Permenkes 75
Tahun 2014 pasal 40 poin 2 dan 3). dalam kurun waktu satu tahun yang
sama

9
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN GIZI

 Anemia pada Kehamilan


 Skrining anemi melalui pemeriksaan Hb darah pada ANC K1
 Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, dimulai pada Trimester-1 kehamilan
 Pemeriksaan Hb darah ulang pada Trimester-3 kehamilan -- > wajib
 Kurang Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
 Pengukuran LiLA pada ANC K1 -- > Bumil KEK
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil KEK

Perlu penguatan pemantauan :


pemeriksaan Hb, complience Fe, penatalaksanaan bumil anemi & KEK, pencatatan
dan pelaporan
Persentase ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
antenatal minimal 4 kali (K4)
Cara Penghitungan
”Presentase ibu hamil yang telah Jumlah ibu hamil yang
memperoleh pelayanan antenatal memperoleh pelayanan
sesuai standar 10 T, paling sedikit
empat kali dengan distribusi waktu 1 antenatal minimal 4 kali sesuai
kali pada trimester ke-1, 1 kali pada standar 10 T oleh tenaga
kesehatan di wilayah kerja
100
trimester ke-2 dan 2 kali pada
trimester ke-3” dalam kurun waktu tertentu
Pelayanan 10 T yaitu:
1. Timbang Berat Badan dan ukur Tinggi Badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Tentukan status gizi (Ukur lingkar lengan atas/LiLA)
Jumlah sasaran ibu hamil disatu
4. Ukur Tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
wilayah dalam 1 tahun
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan
7. Beri Tablet Tambah Darah (TTD)
8. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana / penanganan kasus
10. Temu wicara / konseling 11
Persentase Kunjungan Neonatal
Pertama (KN1) sesuai standar Cara Penghitungan
DO :
Persentase bayi baru lahir umur 6 - 48 jam yang mendapatkan pelayanan
kesehatan neonatal esensial dengan menggunakan pendekatan MTBM. Jumlah bayi baru lahir umur 6 – 48 jam
Keterangan : mendapatkan pelayanan kesehatan
Pendekatan MTBM pada pelayanan kesehatan neonatal esensial meliputi: neonatal esensial dengan
1. Anamenesis dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
2. Konseling ASI dan menyusui
menggunakan pendekatan MTBM di
3. Pemberian Vitamin K1 Injeksi, bila belum diberikan pada saat lahir. satu wilayah kerja dalam 1 tahun
4. Pemberian imunisasi HB 0 bila belum diberikan segera setelah lahir.
5. Perawatan dengan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah,
_____________________________ x 100%
6. Penanganan bayi baru lahir sakit dan kelainan bawaan
7. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil tepat Jumlah Kelahiran Hidup di satu
waktu ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Pencatatan dan Pelaporan : Formulir MTBM, Buku KIA,
Formulir Bayi Baru Lahir/Kartu Bayi, Kohort Bayi, SP2TP
12
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu hamil Cara Penghitungan

“Presentase Puskesmas Jumlah Puskesmas yang


yang melaksanakan kelas melaksanakan kelas ibu
hamil minimal 4 kali
ibu hamil minimal 4 kali di
kurun waktu satu tahun
wilayah kerjanya dalam
satu tahun” 100
Jumlah total Puskesmas
di satu wilayah dalam 1
tahun yang sama

13
Persentase Puskesmas yang melakukan
orientasi Program Perencanaan Persalinan Cara Penghitungan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

“Presentase Puskesmas yang Jumlah Puskesmas yang


melaksanakan Orientasi Program melaksanakan orientasi
Perencanaan Persalinan dan Program Perencanaan
Pencegahan Komplikasi (P4K)” Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di wilayah
Orientasi P4K: kerjanya dalam 1 tahun
Pertemuan yang diselenggarakan oleh

100
Puskesmas dengan mengundang kader dan
/atau bidan desa dari seluruh desa yang ada di
wilayahnya dalam rangka pembekalan untuk
jumlah total Puskesmas
meningkatkan peran aktif suami, keluarga ibu di satu wilayah dalam 1
hamil, serta masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan
tahun yang sama
menghadapi komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas.

14
4 Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan kesehatan balita sehat
PERNYATAAN STANDAR 1. Pelayanan Kesehatan Balita Usia 0-11 bulan
Setiap balita mendapatkan 2. Pelayanan Kesehatan balita Usia 12-23 Bulan
pelayanan kesehatan sesuai 3. Pelayanan Kesehatan Balita Usia 24- 59 bulan
standar. Pemerintah Daerah
Pelayanan Balita sakit adalah Pelayanan balita mengunakan pendekatan Manajemen
Tingkat Kabupaten/Kota wajib
Terpadu Balita Sakit (MTBS)
memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11 bulan:
kepada semua balita di wilayah 1)Penimbangan minimal 8 kali setahun
kerja kabupaten/kota tersebut 2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali /tahun
3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
dalam kurun waktu satu tahun. 4)Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun
Setiap balita (0-59 Bulan) 5)Pemberian imunisasi dasar lengkap
mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
kesehatan sesuai standar. 1)Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan)
2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
PELAYANAN KESEHATAN 3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun
4)Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
BALITA BERUSIA 0-59 5)Pemberian Imunisasi Lanjutan
BULAN MELIPUTI
Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
1. Pelayanan Balita Sehat 1)Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan)
2. Pelayanan Balita sakit 2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun
4)Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
a. Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun
Standar jumlah dan kualitas personil/ SDM kesehatan: berjalan, tidak di hitung sebagai cakupan. Perhitungan balita
1. Tenaga Kesehatan : usia 0-11 bulan dilakukan setelah balita berulang tahun yang
a. Dokter atau pertama (balita genap berusia 1 tahun/12 bulan).
b. Bidan atau b. Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir tahun
c. Perawat berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita usia 24-35 bulan.
d. Gizi Perhitungan dilakukan setelah berulang tahun yang kedua (balita
2. Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai genap berusia 2 tahun/24 bulan)
kualifikasi tertentu : c. Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir tahun
a. Guru PAUD berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita usia 36-59 bulan.
b. Kader Kesehatan Perhitungan di lakukan setelah berulang tahun yang ketiga (balita
genap berusia 3 tahun/36 bulan)

PERHITUNGAN KINERJA
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar 1
+ Jumlah Balita usia 24-35 bulan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2
+ Balita usia 36-
59 bulan mendapakan pelayanan sesuai standar 3

Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita __________________________________ X100%


=
sesuai Standar Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Kabupaten/kota
tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama
PUSKESMAS YANG
MELAKSANAKAN
PENJARINGAN KESEHATAN Cara Penghitungan
PESERTA DIDIK KELAS 1, 7 dan
10
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk
peserta didik kelas 1
• Cara Perhitungan
Definisi Operasional : Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1
 Puskesmas yang Presentase Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan SD/MI di suatu wilayah dalam tahun ajaran (n-
= 100%
melaksanakan kesehatan untuk peserta 1)
jumlah seluruh Puskesmas di satu wilayah
didik kelas 1 tahun n dalam tahun (n-1)
penjaringan kesehatan
pada peserta didik Presentase Puskesmas yang melaksanakan penjarungan kesehatan untuk
kelas 1,7, dan 10 di peserta didik kelas 7 dan 10
• Cara Perhitungan Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
wilayah kerja penjaringan kesehatan peserta didik kelas 7
puskesmas tersebut Presentase Puskesmas yang
melaksanakan penjarungan
SMP/MTs dan 10 SMA/MA/SMK di suatu
wilayah dalam tahun ajaran (n-1)
dalam satu tahun kesehatan untuk peserta = 100%
didik kelas 7 dan 10 tahun n jumlah seluruh Puskesmas di satu wilayah
ajaran dalam tahun (n-1)
SEKOLAH YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN
PENJARINGAN KESEHATAN BAGI PESERTA DIDIK
KES PESERTA DIDIK KELAS 1SD/MI
KELAS 1, 7, DAN 10
Definisi Operasional : Definisi Operasional :
Puskesmas yang melaksanakan • Persentase sekolah (SD/MI, SMP/MTs,
penjaringan kesehatan pada peserta SMA/SMK/MA dan SLB ) yang
didik kelas 1 di wilayah kerja puskesmas dilakukan penjaringan kesehatan
tersebut dalam satu tahun ajaran kepada Peserta Didik kelas I, VII dan X
dalam wilayah kerja puskesmas
tersebut.

PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN KES


PESERTA DIDIK KELAS 7 DAN 10

Definisi Operasional :
 Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 7
dan 10 di wilayah kerja puskesmas tersebut
Cara Penghitungan
Persentase Sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan untuk peserta didik
kelas 1,7 & 10
• Cara Perhitungan
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan peserta didik
Presentase Sekolah yang kelas 1 SD/MI, kelas 7 SMP/MTs dan 10
mendapatkan SMA/MA/SMK di suatu wilayah dalam
penjaringan kesehatan = tahun ajaran (n-1) 100%
untuk peserta didik kelas jumlah seluruh Puskesmas di satu
1,7 & 10 tahun n wilayah dalam tahun (n-1)
PUSKESMAS YANG PELAYANAN KESEHATAN REMAJA
MENYELENGGARAKAN
KEGIATAN KESEHATAN REMAJA
• DO :
Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan remaja memenuhi kriteria: Jumlah puskesmas
menyelenggarakan kegiatan kes
- Memiliki tenaga kesehatan terlatih Persentase remaja sesuai kriteria di suatu
pelayanan kesehatan peduli remaja Puskesmas wilayah kerja dalam 1 tahun
- Memiliki pedoman kesehatan remaja yg
- Melakukan pelayanan konseling pada Menyelengg 100
= X
remaja arakan %
Kegiatan
Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan Kesehatan
kesehatan remaja mengukur upaya Remaja
Jumlah seluruh puskesmas di suatu
peningkatan akses pelayanan kesehatan
untuk remaja wilayah kerja dalam 1 tahun
PENUTUP
1. Indikator Renstra tidak ada perubahan indicator dan target .
Perubahan pada Definisi Operasional yang lebih
mencerminkan capaian kinerja pusat dan provinsi, dengan
tidak menghilangkan DO yang lama di tk kab/ kota
2. Perubahan indikator layanan menjadi Kab./kota melaporkan
setiap bulan.
3. Perubahan DO Indikator Kelas Ibu dengan sasaran desa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai