.: L-ASPARAGINASE :.
Oleh :
Kelompok 3
Ayu Wikha Noviyana
Fitri Arum Sari
Grace Elsa Yosephine
Heppi Purnomo
Melly Christiana Ginting
Rahmaningtyas Nurifahmi
Tia Monica
Zahratu Fuady
Kandungan, Sifat Fisikokimia,
dan Indikasi
Rahmaningtyas Nurifahmi
Kandungan dan Sifat Fisikokimia
• L-Asparaginase Injeksi mengandung:
– L-Asparaginase : protein tetramer yang tiap
subunitnya memiliki 321 asam amino
– BM : 141.000
– Pemerian : kristal atau serbuk putih
– Kelarutan : Mudah larut dalam air, namun sukar
larut dalam aseton dan kloroform
Indikasi
• Leukemia, acute lymphoblastic
• Leukemia, acute myeloid
• Leukemia, chronic lymphocytic
• Lymphoma, Hodgkin’s
• Lymphoma, non-Hodgkin’s
Contoh Sediaan
• LEUNASE® Injection 5000 dan 10000K. U
– Sediaan rekonstitusi sebelum digunakan sebagai
larutan injeksi
– Mengandung L-Asparaginase yang dihasilkan dari E.
coli HAP modified strain, berupa serbuk berwarna
putih (porous light mass/ lyophilized preparation)
– pH : 6,5-7,5
– Tekanan osmotik : 0,02
– Sediaan 5000: direkonstitusi dengan 0,5 mL SWFI
– Sediaan 10000: direkonstitusi dengan 1 mL SWFI
Produksi Kyowa Hakko Kirin Co. Ltd.
Cont’d
• Stabilitas setelah pencampuran: 2000 U/mI 8
jam pada suhu antara 2-8 der Celcius
• Penyimpanan:
– dalam suhu dingin (dibawah 15 der C atau 59 F)
– hindarkan dari cahaya langsung
– I.M: volume >2 mL sebaiknya diberikan terpisah
dan pada tempat yang berbeda
– IV: dapat meningkatkan risiko alergi, pemberian
50-250 ml tidak kurang dari 30-60menit
LEUNASE® Injection
Mekanisme Farmakologi dan
Kontra Indikasi, Efek samping
Fitri Arum Sari
Mekanisme
Asparaginase adalah obat kanker siklus fase G1 yang memiliki aktivitas neoplastik
dengan cara dekomposisi asparagin oleh L-asparaginase.
Martindale, 2009
Farmakokinetik
Distribusi
Martindale, 2009
Farmakokinetik
t ½ eliminasi
• setelah pemberian secara intravena t ½ eliminasi dapat berbeda-beda sekitar 8-30 jam, t ½
eliminasi dapat lebih panjang sampai 49 jam pada pemberian intramuskular.
Ekskresi
SWFI •air untuk obat suntik yang telah disterilkan dan dikemas dalam wadah-wadah dosis tunggal yang tidak lebih
besar dari ukuran 1 liter (USP)
Ditjen Binfar. 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatika. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Cara Penyiapan
Label Pengiriman
Penyimpanan dan Stabilitas