PERENCANAAN
PENUTUPAN
PERTAMBANGAN
Penutupan Pertambangan……???
suatu periode dimana aktivitas ekstraksi bijih
tambang telah berakhir, dan
decommissioning serta aktivitas reklamasi
sedang dikerjakan
terjadinya pengurangan jumlah karyawan-
berdampak terhadap ekonomi lokal.
hampir selesainya reklamasi lahan -
memungkinkan lahan bekas tambang aman
untuk tujuan lainya
Dasar hukum
Penutupan Tambang diamanatkan oleh UU
Pertambangan Umum No. 11/1967 (pasal 29
dan 30)
Peraturan pelaksananya PP No. 32/1969 dan PP
No. 75/2001, UU No. 22/1999,
Permen ESDM No 18 tahun 2008 tentang
‘Reklamasi dan Penutupan Tambang’ pengganti
atas Kepmen PE 1211 tahun 1995 Pencegahan
dan Penanggulangan Perusakan dan
Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha
Pertambangan
Pengertian PT secara
Hukum
Penutupan Tambang adalah
kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau
menata kegunaan lahan yang terganggu
sebagai akibat dihentikannya kegiatan
penambangan dan/atau pengolahan dan
pemurnian untuk memenuhi kriteria sesuai
dengan dokumen Rencana Penutupan
Tambang
(Permen ESDM No 18 tahun 2008 psl 1 ayat 3)
Lingkungan terkena dampak
Biota Sosbud:
Morfologi: Air tanah Ketergantun
akuatik dan
ruang dan gan-charity,
terestrial:
terbuka, permukaan Budaya cash
Populasi
longsoran, Kekeruhan, money,
dan
retakan, cemaran Kecemburua
keragaman
penurunan logam, air n sosial,
berkurang-
permukaan sungai, Praktek
bising,
tanah pemotongan perjudian,
cemaran
daerah miras,
resapan prostitusi
&kriminal,
PETI
Prinsip teknis penjagaan lingkungan hidup, keselamatan
dan kesehatan kerja, serta konservasi dalam Reklamasi
dan Penutupan Tambang (Permen ESDM , pasal 2 dan
3) meliputi:
a. Kualitas air permukaan, air tanah, air laut, dan tanah
serta udara sesuai baku mutu Lingkungan;
b. Stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup,
kolam tailing, lahan bekas tambang serta struktur
buatan (man-made structure) lainnya;
c. Keanekaragaman hayati;
d. Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan
peruntukannya; dan
e. Aspek sosial, budaya, dan ekonomi.
Kestabilan
sosial internal Stabilisasi &
dan eksternal integrasi lahan
Perusahaan bekas tambang
Target
Minning
Closure
Kelestarian
Pengembangan biodiversitas
SDA dan Sosial dan fungsi
Perekonomian kawasan
Rencana
Penutupan
Target Mining Tambang
Closure (RPT)
Dokumen
RPT
Tujuan dibuat
Rencana Penutupan Tambang (RPT)
Untuk memastikan tersedianya sebuah proses guna memandu
semua keputusan dan tindakan selama usia tambang, di mana:
Kesehatan dan keamanan publik di masa depan tidak boleh
dikompromikan;
Sumberdaya alam tidak boleh terkena pengrusakan secara
fisik maupun kimia;
Penggunaan lokasi pasca-tambang adalah hal yang penting
dan harus berkelanjutan di jangka panjang;
setiap dampak sosial-ekonomi yang buruk harus
diminimalkan;
dan harus mengambil peluang untuk memaksimalkan
manfaat sosial-ekonomi
(Proyek Mining, Minerals and Sustainable Development (MMSD), 2002).
Kapan PT direncanakan…?
RPT disampaikan kepada
Menteri, gubernur atau
bupatilwalikota sebelum
dimulainya kegiatan
eksploitasi/operasi produksi.
Pelaksanaan PT paling
lambat 1 bulan setelah
kegiatan penambangan
dan/atau pengolahan dan
pemurnian berakhir
Siapa para pihak yang perlu dilibatkan
dalam RPT…?
Internal Perusahaan
Siapa saja yang mungkin terkena dampak
langsung dan tidak langsug atas konstruksi dan
operasi area tambang
Siapa saja yang berwenang dalam memberikan
lisensi operasi tambang dan pengawasannya
Siapa saja yang tertarik dan memiliki
kepedulian langsung dalam menghadapi
dampak pertambangan dan pasca tambang
Siapa Para Pihak dalam RPT
Manajemen Masyarakat
Perusahaan Sekitar
Pemangku
Karyawan
Kawasan
Perusahaan
Pemerintah
Daerah
Peran Para Pihak
Para Pihak Peran
Manajemen Penyiapan dokumen perencanaan, eksekutor
Perusahaan
Pemangku Pengawasan
Kawasan
Konsultasi
stakeholders Program
Gambaran Penutupan
rona akhir
Program Penutupan Tambang dalam Dok. RPT
(Lampiran II Permen ESDM no 18 th 2008)
Bab IV
Program Penutupan Tambang
Reklamasi: Pemeliharaan
dan Perawatan:
Tapak Bekas Sosial dan
Tambang, Tapak bekas Ekonomi :
Fasilitas tambang,
fasilitas Pengurangan
Pengolahan dan
pengolahan, pengangguran,
Pemurnian,
peurnian dan pengembangan
Fasilitas usahan
penunjang
Penunjang
Program Penutupan Tambang dalam Dok.RPT
(Lampiran II Permen ESDM no 18 th 2008)
Bab V
Pemantauan
Air
Permukaa
Kestabila n dan Air Flora Sosial dan
n Fisik Tanah Fauna Ekonomi :
Program Penutupan Tambang
(Lampiran II Permen ESDM no 18 th 2008)
BAB VI
PROGRAM PENUTUPAN TAMBANG
1. Reklamasi
a. Tapak Bekas Tambang
Uraian rinci mengenai rencana lokasi dan luas lahan tapak bekas
tambang yang akan ditutup, yang meliputi kegiatan:
1) pembongkaran fasilitas tambang;
2) reklamasi lahan bekas fasilitas tambang
3) pembongkaran dan reklamasi jalan tambang;
4) reklamasi lahan bekas tambang permukaan
5) reklamasi lahan bekas kolam pengendap
6) pengamanan semua bukaan tambang yang berpotensi bahaya
terhadap manusia (shaft, raise, stope, adit, decline, pit, tunnel,
final void, dan lain-lain).
Program Penutupan Tambang
(Lampiran II Permen ESDM no 18 th 2008)
c. Fasilitas Penunjang
b. Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian
Uraian rinci mengenai rencana lokasi dan
Uraian rinci mengenai rencana lokasi dan luas lahan serta kegiatan yang meliputi:
luas lahan pada fasilitas pengolahan dan
1) reklamasi lahan bekas landfill;
pemurnian yang meliputi kegiatan:
2) pembongkaran sisa-sisa bangunan,
1) pembongkaran fasilitas pengolahan
dan pemurnian; transmisi listrik, pipa, pelabuhan (udara
dan air) dan fasilitas iainnya;
2) reklamasi lahan bekas fasilitas
3) reklamasi lahan bekas bangunan,
pengolahan dan pemurnian;
transmisi listrik, pipa, pelabuhan (udara
3) reklamasi lahan bekas kolam tailing dan air) dan fasilitas lainnya;
dan upaya stabilisasinya;
4) pembongkaran peralatan, mesin, tangki
4) reklamasi lahan bekas timbunan bahan bakar minyak dan pelurnas;
konsentrat;
5) penanganan sisa bahan bakar minyak,
5) pemulihan (remediasi) tanah yang pelumas serta bahan kimia;
terkontaminasi bahan kimia, minyak dan
6) reklamasi lahan bekas sarana
transportasi;
7) reklamasi lahan bekas bangunan dan
fondasi beton;
8) pemulihan (remediasi) tanah yang
terkontaminasi bahan kimia, minyak dan
Program Penutupan Tambang
(Lampiran II Permen ESDM no 18 th 2008)
2.Pemeliharaan dan BAB VII PEMANTAUAN
Perawatan, 1. Kestabilan Fisik
terhadap tapak bekas tambang, Pemantauan kestabilan lereng,
lahan bekas fasilitas keamanan bangunan pengendali
pengolahan dan/atau erosi dan sedimentasi, penimbunan
material penutup, serta fasilitas lain.
pemurnian, dan lahan bekas
2. Air Permukaan dan Air Tanah.
fasilitas penunjang.
Pemantauan terhadap kualitas air
3. Sosial dan Ekonomi : sungai, air sumur di sekitar lokasi
penanganan pengurangan bekas tambang, sumur pantau, air di
dan pemutusan hubungan kolam bekas tambang, dan lain-lain.
kerja, bimbingan, dan bantuan 3. Flora dan Fauna
untuk pengalihan pekerjaan Pemantauan terhadap flora dan fauna
bagi karyawan; akuatik dan terrestrial
pengembangan usaha 4. Sosial dan Ekonomi
alternatif untuk masyarakat pemantauan sosial dan ekonomi
lokal yang disesuaikan dengan (demografi, mata pencaharian,
program CSR kesehatan, pendidikan, dll
Pasal11
(1) Menteri, gubernur atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangan masing-masing
memberikan penilaian dan persetujuan atas
Rencana Penutupan Tambang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 dalam jangka waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
menerima Rencana Penutupan Tambang, tidak
termasuk jumlah hari yang diperlukan untuk
penyernpurnaan Rencana enutupan Tambang.
Eksekusi RPT
Sosialisasi
Decommissioning
Rencana Pengelolaan
Lingkungan
Penghentian
Penambangan dan Pengelolaan Tenaga
Pengolahan Kerja
Pendataan dan
Pembongkaran aset
Pengembalian
Kawasan
Pengamanan tapak
Pembatasan akses Penutpan lubang
ke area proyek tambang
Pengamanan
Tapak Proyek
Ipal Tailing
Cikaret
Rencana
Pengelolaan
Tenaga Kerja
Pegawai
Tetap
Pegawai
Tidak Tetap
Pegawai Pegawai
Mutasi Pensiun dini
Pendekatan
Penanganan
PETI
Pendekatan
Pendidikan
Pendekatan
Partisipasi
Masyarakat
Pemantauan Lingkungan
Kestabilan Lubang
tambang dan
permukaan
Kualitas air
permukaan dan
air tanah
Pertumbuhan
Keanekaragaman tanaman
hayati terestrial dan
biota air
Sosekbud
Jaminan RPT
Perusahaan wajib menyediakan jaminan
Reklamasi dan Jaminan Penutupan
Tambang, mendapat persetujuan Menteri,
gubernur atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangan masing-masing,
sekaligus pencairannya
Bentuk Jaminan Reklamasi dapat berupa
Deposito Berjangka, Bank Garansi,
Asuransi atau Cadangan Akuntansi
(Accounting Reserve)
Biaya RPT
Langsung Tidak Langsung
pembongkaran bangunan dan biaya mobilisasi dan
sarana penunjang yang sudah demobilisasi alat sebesar 2,5
tidak digunakan % dari biaya langsung atau
reklamasi tapak bekas berdasarkan perhitungan.
tambang, fasilitas pengolahan biaya perencanaan
dan pemurnian, serta fasilitas penutupan tambang sebesar
penunjang; 2 % - 10 % dari biaya
penanganan Bahan langsung.
Berbahaya dan Beracun (B3) biaya administrasi dan
serta Iimbah B3; keuntungan kontraktor
pemeliharaan dan perawatan; sebesar 3 % - 14 % dari biaya
pemantauan; dan langsung.
aspek sosial, budaya, dan biaya supervisi sebesar 2 % -
ekonom 7 % dari biaya langsung
Arahan pengembangan
masyarakat dan SDA
SWOT-
Developmnet
Strategy
Terdapat 21.000 ha kawasan yang belum diidentifikasi
Zonanya (Target: diselesaikan hingga Desember 07)
Area Admin
Gd. Handak
Kantor Tambang
Wilayah eks
KP dalam Wilayah
Kawasan sekitar
Konserasi
Dipertahankan
Peran para pihak
Dalam Pengembangan Wilayah Pasca
Tambang
Kepmenhut No.43/Menhut-II/2008
Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan
KepMenESDM 18/2008.
Tentang Reklamasi dan Rencana Penutupan Tambang