39 TAHUN 1999
HAK ASASI MANUSIA
Disahkan & diundangan tanggal 23 September 1999
FAHRI, MH, MM
Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan
dirinya, keluarga, bangsa, dan masyarakat dengan cara yang tidak melanggar hukum.
Tidak boleh seorangpun boleh dirampas miliknya dengan sewenang-wenang dan secara melawan hukum.
Hak milik mempunyai fungsi sosial.
Pencabutan hak milik atas suatu benda demi kepentingan umum, hanya diperbolehkan dengan mengganti kerugian
yang wajar dan segera serta pelaksanaannya.
Apabila sesuatu benda berdasarkan ketentuan hukum demi kepentingan umum harus dimusnahkan atau tidak
diberdayakan baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu maka hal itu dilakukan dengan mengganti
kerugian.
Setiap orang berhak, sesuai dengan bakat, kecakapan, dan kemampuan, berhak atas pekerjaan yang layak.
Setiap orang berhak dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan berhak pula atas syarat-syarat
ketenagakerjaan.
Setiap orang, baik pria maupun wanita yang melakukan pekerjaan yang sama, sebanding, setara atau serupa,
berhak atas upah serta syarat-syarat perjanjian kerja yang sama.
Setiap orang, baik pria maupun wanita, dalam melakukan pekerjaan yang sepadan dengan martabat
kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sesuai dengan prestasinya dan dapat menjamin kelangsungan
kehidupan keluarganya.
Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja dan tidak boleh dihambat untuk menjadi anggotanya demi
melindungi dan memperjuangkan kepentingannya
Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.
Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak serta untuk perkembangan
pribadinya secara utuh.
Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anakanak, berhak memperoleh kemudahan
dan perlakuan khusus.
Setiap warga negara yang berusia lanjut, cacat fisik dan atau cacat mental berhak memperoleh perawatan,
pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atau biaya negara, untuk menjamin kehidupan yang layak sesuai
dengan martabat kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan
umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia wajib patuh pada
peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional
mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia.
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
Setiap warga negara wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral, etika
dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung
jawab untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjaditugas
Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukannya.
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan Undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab
menghormati, melindungi, menegakkan, dan
memajukan HAM dan hukum internasional
tentang hak asasi manusia yang diterima oleh
negara Republik Indonesia.
Pada dasarnya, manusia dianugerahi jiwa, bentuk, struktur, kemampuan, kemauan serta berbagai
kemudahan oleh Penciptanya, untuk menjamin kelanjutan hidupnya;
Karena manusia merupakan mahluk sosial, maka hak asasi manusia yang satu dibatasi oleh hak
asasi manusia yang lain, sehingga kebebasan atau hak asasi manusia bukanlah tanpa batas;
Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dan dalam keadaan apapun;
Setiap hak asasi manusia mengandung kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia orang
lain, sehingga di dalam hak asasi manusia terdapat kewajiban dasar;
Hak asasi manusia harus benar-benar dihormati, dilindungi, dan ditegakkan, dan untuk itu
pemerintah, aparatur negara, dan pejabat publik lainnya mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab menjamin terselenggaranya penghormatan, perlindungan, dan penegakan hak asasi
manusia.
UU yang ada hubungan dengan
HAM
UU No. 39 tahun 1999 : HAM
UU No. 29 tahun 1999 : Pengesahan International Convention on the Elimination of All Forms of Racial
Discrimination 1965 (Konvensi International tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial
1965).
UU No. 27 tahun 2004 : Komisi Kebenaran & Rekonsaliasi
UU No. 23 tahun 2004 : Penghapusan kekerasan dalam RT
UU No. 11 tahun 2005 : Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights
(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya)
UU No. 12 tahun 2005 : Pengesahan International Covenant On Civil And Political Rights (Kovenan
Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik)
UU No. 23 tahun 2002 : Perlindungan anak
UU No. 5 tahun 1998 : Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam,
tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia
UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
UU No. 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
(Convention on The Elimination of all Forms of Discrimination Against Women)
UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
UU No 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
UU No. 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO Convention No. 138 Concerning Minimum Age for
Admission to Employment (Konvensi ILO mengenai Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja);
UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
UU No. 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO Convention No. 182 Concerning The Prohibition and
Immediate Action for The Elimination of The Worst Forms of Child Labour (Konvensi ILO No. 182
mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk
Anak)
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia