O
L
E
H
ANGRIANI S. AMBANU
XI IPA 1
PERTANYAAN DAN JAWABAN
2. Hak tanpa ada diskriminasi. Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan tanpa
pembedaan apa pun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, opini politik atau
lainnya, asal kebangsaan atau sosial, properti, kelahiran, atau status lainnya.
3. Hak untuk Hidup. Kita semua memiliki hak untuk hidup, dan hidup dalam kebebasan dan
keamanan.
4. Hak tanpa perbudakan. Tidak ada yang akan ditahan dalam perbudakan atau praktik
perbudakan; perbudakan dan perdagangan budak dilarang dalam segala bentuk.
5. Bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan. Tidak seorang pun akan
mengalami penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau
merendahkan martabat.
6. Hak untuk pengakuan sebagai pribadi di depan hukum. Setiap orang berhak untuk diakui
di mana pun sebagai orang di hadapan hukum.
7. Hak atas kesetaraan di hadapan hukum. Semua sama di hadapan hukum dan berhak tanpa
diskriminasi terhadap perlindungan hukum yang setara. Semua berhak atas perlindungan
yang sama terhadap diskriminasi apa pun yang melanggar deklarasi ini dan terhadap segala
hasutan untuk melakukan diskriminasi semacam itu.
8. Kebeasan dilindungi hukum. Setiap orang berhak atas pemulihan yang efektif oleh
pengadilan nasional yang kompeten untuk tindakan yang melanggar hak-hak dasar yang
diberikan kepadanya oleh konstitusi atau oleh hukum.
9. Kebebasan dari penangkapan sewenang-wenang dan pengasingan. Tidak ada yang berhak
untuk memasukkan seseorang ke penjara tanpa alasan yang kuat atau mengirim seseorang
pergi dari dari suatu negara tanpa alasan.
10. Hak untuk audiensi publik. Setiap orang berhak mendapatkan kesetaraan yang penuh
ketika berada di depan publik. Ketika seseorang tersandung masalah hukum, dirinya berhak
mendapatkan perlindungan dari publik.
11. Hak untuk dianggap tidak bersalah, sampai terbukti bersalah. Tidak ada yang harus
disalahkan karena melakukan sesuatu sampai terbukti bersalah. Ketika orang mengatakan
seseorang melakukan hal buruk, dirinya memiliki hak untuk menunjukkan bahwa itu tidak
benar (pembelaan)
12. Hak privasi. Setiap orang berhak atas perlindungan hukum terhadap gangguan atau
serangan terhadap dirinya. Mereka akan mendapatkan perlindungan privasinya.
13. Hak untuk kebebasan bergerak. Setiap orang memiliki kebebasan untuk pergi ke wilayah
lain, menetap maupun melakukan perjalanan ke mana pun.
14. Hak untuk mencari tempat yang aman untuk hidup. Setiap orang berhak untuk mencari
dan menikmati kebebasan di negara lain agar terbebas dari penganiayaan.
15. Hak berkebangsaan. Setiap orang berhak atas suatu kewarganegaraan dan tak seorang
pun dapat kehilangan kewarganegaraannya tanpa ada sebabnya.
16. Hak menikah dan berkeluarga. Setiap orang dewasa memiliki hak untuk menikah dan
memiliki keluarga jika mereka mau. Pria dan wanita memiliki hak yang sama ketika mereka
menikah, dan ketika mereka dipisahkan.
17. Hak memiliki properti. Setiap orang berhak memiliki sesuatu atau membaginya. Tidak
ada yang harus mengambil barang seseorang tanpa alasan yang kuat.
18. Kebebasan beragama dan berpikir. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, hati
nurani dan memilih agama. Hak ini termasuk kebebasan untuk mengubah agama atau
keyakinannya, dan kebebasan, baik sendiri atau dalam komunitas dengan orang lain dan di
depan umum atau pribadi, untuk mewujudkan agama atau keyakinannya dalam mengajar,
berlatih, beribadah dan bertakwa
19. Kebebasan berekspresi. Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan
berekspresi. Hak ini termasuk kebebasan untuk menahan pendapat tanpa gangguan dan
untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan ide melalui media apa saja dan
tanpa batasan apa pun.
20. Hak untuk majelis umum. Kita semua berhak untuk bertemu teman-teman kita dan
bekerja bersama dengan damai untuk membela hak-hak kita. Tak ada kebebasan seseorang
untuk memaksa hak orang lain untuk mengikutinya dalam pertemuan tertentu.
21. Hak untuk berdemokrasi. Kita semua berhak untuk mengambil bagian dalam
pemerintahan negara kita. Setiap orang dewasa diizinkan untuk memilih pemimpin mereka
sendiri.
22. Hak jaminan sosial. Setiap orang sebagai anggota masyarakat, memiliki hak atas jaminan
sosial dan berhak atas realisasi, melalui upaya nasional dan kerjasama internasional dan
sesuai dengan organisasi dan sumber daya masing-masing
23. Hak untuk bekerja dan sebagai pekerja. Setiap orang dewasa memiliki hak untuk
melakukan pekerjaan, dengan upah yang adil untuk pekerjaan mereka, dan untuk bergabung
dengan serikat pekerja.
24. Hak untuk istirahat dan bersantai. Setiap orang berhak untuk beristirahat dan bersantai,
termasuk pembatasan jam kerja yang wajar dan liburan berkala dengan bayaran.
25. Makanan dan tempat tinggal. Setiap orang memiliki hak untuk hidup yang baik. Ibu dan
anak-anak, orang tua, pengangguran atau sakit, dan semua orang berhak untuk dirawat ketika
sakit. Seseorang juga memiliki kebebasan untuk memilih makanan.
26. Hak atas pendidikan. Seseorang memiliki kebebasan atas pendidikan yang ditempuh.
27. Hak berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat. Setiap orang berhak bebas
untuk berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat, untuk menikmati seni dan untuk
berbagi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan manfaatnya. Setiap orang berhak atas
perlindungan terhadap kepentingan moral.
JAWAB: Ajaran sosial Gereja menegaskan: “karena semua manusia mempunyai jiwa
berbudi dan diciptakan menurut citra Allah karena mempunyai kodrat dan asal yang
sama, serta karena penebusan Kristus, mempunyai panggilan dan tujuan ilahi yang
sama, maka kesamaan asasi antara manusia harus senantiasa diakui” (GS 29). Dari
ajaran tersebut tampak jelas pandangan Gereja tentang hak asasi, yakni hak yang
melekat pada diri manusia sebagai insan ciptaan Allah. Hak ini tidak diberikan kepada
seseorang karena kedudukan, pangkat atau situasi. Hak ini dimiliki setiap orang sejak
lahir karena dia seorang manusia. Hak ini bersifat asasi bagi manusia, karena kalau
hak ini diambil, ia tidak dapat hidup sebagai manusia lagi. Oleh karena itu, hak asasi
manusia merupakan tolok ukur dan pedoman yang tidak dapat diganggu gugat dan
harus ditempatkan di atas segala aturan hukum.
8. Hak-hak manusia mana yang paling sering dilanggar pada saat ini? Mengapa?
JAWAB:
- Hak mendaparkan pendidikan yang layak: seperti sekarang ini, banyak sekali
anak-anak yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan dalam biaya
pendidikan.
- Hak atas kesetaraan didepan hukum: hukum sekarang menurut saya telah pilih
kasih. Dimana orang yang miskin, dan tak berpengaruh selalu disalahkan
padahal mereka adalah korban. Sedngkan yang terpandang dan berduit namun
menjadi tersangka justru dibela. Hal itu menjadi salah satu polemik hingga
sekarang.
JAWAB: Kekerasan merupakan suatu tindakan yang mengacu pada sikap atau perilaku
yang tidak manusiawi, sehingga dapat menyakiti orang lainnya yang menjadi korban
kekerasan tersebut dan juga tentu merugikan orang yang berbuat kekerasan karena pasti
mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.
JAWAB: Konflik merupakan suatu masalah social yang terjadi akibat dari perbedaan
pandangan seorang individu dengan individu lainnya atau kelompok satu dengan
kelompok lainnya. Konflik memiliki ketertarikan dengan kekerasan yaitu
kekerasanmerupakan tindakan lanjutan konflik. Kekeransan dalam hal ini sudah
melibatkan adu fisik Antara kedua individu atau kelompok.
JAWAB: Budaya kekerasan adalah suatu bentuk gagasan dan tindakan yang secara
rasional menekankan pada aspek kekerasan sebagai jalan keluar dalam penyelesaian
masalah. Sehingga kekerasan di anggap sebagai hal yang biasa karena menjadi
konsumsi pikiran dan termanifestasi dalam tindakan sehari-hari.
JAWAB :
Kekerasan KDRT adalah tidakan yang dilakukan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh istri/suami/anak yang dapat berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan
keharmonisan hubungan.
Kekerasan seksual adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang
mengakibatkan kesengsaraan penderitaan secara fisik, psikis, yang termasuk tindakan
tertentu berupa pakasaan maupun ancaman terhadap korban kekerasan dan perampasan
kemerdekaan secara sewenang-wenang.
Kekerasan tehadap anak adalah tindakan kekerasan secara fisik, seksual, penganiayaan
emosional, atau pengabaian terhadap anak.
JAWAB: Gereja menentang keras kekerasan dalam masyarakat karena itu menentang
ajaran Gereja dan social. Sikap gereja adalah berupaya untuk menyadarkan dan menghindari
setiap masyarakat yang menyimpang dalam ajaran social dan HAM.
15. Bagaimana upaya Gereja untuk menyelesaikan konflik kekerasan yang terjadi dalam
masyarakat?
JAWAB :
upaya Gereja untuk menyelesaikan konflik kekerasan yang terjadi dalam masyarakat
Negosiasi
16. Apa yang harus kamu usahakan dalam menghentikan tawuran antarpelajar!
JAWAB :
Menyadarkan dan menegur teman-teman yang suka melalukan hal-hal yang menjurus
kepada aksi tawuran.
JAWAB :
JAWAB :
Pengguguran adalah operasi besar yang dapat mengakibatkan komplikasi yang sangat
berbahaya. Statistik menunjukan bahwa setelah pengguguran seorang wanita dapat
mengalami kemungkinan seperti keguguran di masa mendatang, hamil di saluran telur,
kelahira bayi premature dan mandul.
JAWAB :
a. Alasan dari wanita (ibu yang mau menggugurkan kandungannya ) Antara lain :
- Mungkin saja dia prihatin dengan keadaan di wanita atau ibu yang
kehamilannya tidak dikehendaki.
20. Apa pandangan kitab suci (ALKITAB) tentang kehidupan anak dalam kansungan?
JAWAB :
Sesungguhnya hanya Allah yang berhak memberi atau mencabut kehidupan (UL.
32:39). Hanya DIA yang berhak membuka dan menutuo kandungan. Namun manusia
dengan tangannya sendiri telah membuka malapetaka. Ibu-ibu dengan alasan egoisnya dan
dokter-dokter dengan alat-alatnya yang tajam telah mempermainkan Allah karena telah
menghilangkan kehidupan sang bayi dalam kandungan ibunya.
JAWAB :
Manusia dalam kandungan memiliki martabat yang sama seperti manusia yang sudah
lahir. Karena martabat itu manusia mempunyai hak-hak asasi dan mempunyai hak sipil
dan gerejawi, sebab dengan kelahirannya hidup manusia sendirnya tidak berubah, hanya
lingkungan hidupnya yang menjadi lain. Gereja menghukumpelanggaran melawan
kehidupan manusia ini dengan hukum gereja, yakni hukuman exkomunikasi. “Barang
siapa yang melakukanpengguguran kandungannya dan berhasil, terkena exkomunikasi”
(KHK Kanon 1398).
22. Bagaimana mencegah terjadinya aborsi ?
JAWAB :
Usahakan untuk tidak melakukan huubungan intim sebelum resmi menikah. Dalam
berpacaran dan bertunangan , sikap tahu menahan diri merupakan tanda pengungkapan
cinta yang tertempa dan tidak egoistis.
23. Apakah seorang gadis yang hamil karena pemerkosaan dapat melakukan aborsi?
Jelaskan jawabannya!
JAWAB :Tidak. Alasanna karena seorang bayi atau janin tersebut tidak bersalah. Dalam hal
ini, secara agama aborsi/pengguguran itu haram hukumnya. Maka, janin tersebut berhak
untuk hidup.
24. Apakah seorang gasid yang melakukan aborsi karena dipaksa oleh orang tua atau
pacarnya bersalah?
JAWAB :
Menurut saya, seharusnya apabila dipaksa untuk aborsi kita harus tetap berada pada
pendirian kita untuk mempertahankan janintersebut . bukankah kita dosa besar jika
melakukan aborsi? Yaitu merenggut nyawa bayi yang belum lahir dan bayi yang sama sekali
tidak berdosa tersebut. Jadi menurut saya untuk menghindari hal tersebut, perempuan
seharusnya menjaga kehormatannya.
JAWAB :
Bunuh diri merupakan sebuah situasi dimana seseorang melakukan sesuatu hal yang dapat
merugikan dirinya sendiri. Biasanya bunuh diri terjadi pada orang yang mengalami depresi
dan tekanan batin dan orang yang mengungkapkan protes. Sedangkan euthanasia
merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut tindakan untuk mengakhiri hidup
seseorang tanpa rasa sakit. Euthanasia juga sering kali di sebut sebagai tindakan bunuh diri
yang dilakukan di bawah pengawasan dokter dan atau persetujuan oleh seseorang yang ingin
melakukan euthanasia.
26. Apa sebab-sebab khasus-khasus bunuh diri dan euthanasia ?
JAWAB :
- Orang yang mengalami depresi dan tekanan batin Antara lain ; perasaan
tertekan, frustasi dan bingung yang disebabkan oleh putus cinta, kurang
diperhatikan dan di hargai dalam keluarga, beban ekonomi yang tidak
tertanggungkan, kehilangan pekerjan, dililit hutang, merasa hidup tidak lagi
bermakna dan sebagainya.
- Orang yang mau mengungkapkan rasa protes. Mungkin saja terjadi khasus-
khasus ketidakadilan kemudian untuk memprotesnya, orang melakukan aksi
mogok makan sampai tewas, membakar diri, menembak diri dan sebagainya.
- Mereka yang menderita sakit tak tersembuhkan dan taka da harapan lagi.
JAWAB :
Pandangan saya tentang bunuh diri dan euthanasia adalah Sesutu hal yang merugikan diri
seseorang itu sendiri. Dengan kata lain, bunuh diri dan euthanasia merupakan suatu hal
yang sama dimana keduanya sama-sama merupakan hal yang bertolak belakang dengan
ajaran gereja. Gereja mengajarkan bahwa kehidupan adalah sesuatu hal yang berharga dan
tidak bisa diakhiri secara sepihak.
28. Ada beberapa pandangan tentang bunuh diri dan euthanasia. Jelaskan itu !
JAWAB :
29. Bagaimana melakukan tindakan preventif terhadap terjadinya bunuh diri dan
euthanasia ?
JAWAB :