Anda di halaman 1dari 3

UCP 1 Hak Asasi Manusia (E)

Dosen : Dr.Muhammad Nur Islami,S.H.,M.Hum.

Sindi Wulan Suci (20200610229)

1. Bagaimana pengertian Hak Asasi Mnusia yang baik menurut anda ? Berikan alasannya!
Hak Asasi Manusia merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri manusia sejak
terjadinya pembuahan dalam kandungan atau tabung yang merupakan kasih Allah kepada
manusia.Hak alamiah maksutnya ialah hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan
merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang pun yang
diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hak Asasi Manusia dimiliki
sejak dalam kandunan yaitu mempunyai hak untuk hidup.Hal ini tidak berarti bahwa HAM
bersifat mutlak tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat
pada orang lain.
Hak asasi bersifat umum, semua orang tanpa terkecuali, mendapatkannya secara cuma-cuma
dan bukan karena kedudukan atau jabatan yang diembannya. Prinsip HAM ditemukan pada
pikiran setiap individu, tanpa memperhatikan umur, budaya, keyakinan, etnis, ras, gender,
orientasi seksual, bahasa, kemampuan atau kelas sosial lainnya.
Hak asasi manusia merupakan, kesetaraan (equality). Secara spesifik pasal 1 Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa ”setiap umat manusia dilahirkan merdeka
dan sederajat dalam harkat dan martabatnya”.
Non diskriminasi (non-discrimination) Prinsip ini memastikan bahwa tidak seorangpun
dapat meniadakan hak asasi orang lain karena faktor-faktor luar, seperti misalnya ras, warna
kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lainnya, kebangsaan,
kepemilikan, status kelahiran atau lainnya.Namun dalam Islam terdapat perbedaan kewajiban
pihak antara laki-laki dan perempuan,misalnya adalah pembagian hak waris kepada anak
laki-laki dan perempuan.
Hak Asasi Manusia Tak bisa dibagi (indivisibility). HAM-baik hak sipil, politik, sosial,
budaya, ekonomi-semuanya bersifat inheren, yaitu menyatu dalam harkat martabat manusia.
Hak asasi manusia merupakan, Tanggung jawab negara (state responsibility). Negara dan
para pemangku kewajiban lainnya bertanggung jawab untuk menaati hak asasi.
2. Benarkah HAM itu benar-benar bersifat Universal ?
Dalam implementasi nya HAM dipandang secara luas sesuai dengan sifat universal.Hak asasi
manusia yang bersifat universal artinya bahwa semua orang di seluruh dunia tidak peduli
agama, warga negara, ras,warna kulit, bahasa, etnis, tanpa memandang identitas politik dan
antropologisnya, dan terlepas dari status disabilitasnya, memiliki hak yang sama sebagai
manusia.HAM Universal artinya adalah hak asasi manusia yang dipandang secara luas,
umum, atau menyeluruh. HAM tidak hanya diberikan secara Cuma-Cuma kepada setiap
individu, melainkan juga diberikan kepada orang lain supaya orang lain bisa menghormati
dan menghargai setiap individu satu sama lain sehingga tidak ada jenis-jenis pelanggaran
HAM yang terjadi. Contoh HAM Universal
1. Hak untuk memperoleh pendidikan
HAM yang diberlakukan secara universal di dalam bidang pendidikan ini artinya semua
lapisan masyarakat bisa menerima pendidikan dengan layak. Mau kaya mau miskin semua
pihak bisa menerima pendidikan, pendidikan bisa diterima tidak memandang agama, suku,
ras, dan yang lainnya.
2. Hak untuk memeluk agama
Setiap orang dibebaskan untuk memeluk agama dan kepercayaan tanpa diabatasi oleh suku,
ras, umur, jenis kelamin, dan lain-lainnya. Kita semua bebas untuk menentukan agama kita
sendiri.
3. Hak untuk mendapatkan perlindungan di mata hukum
Setiap masyarkat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum secara sah, setiap
masyarakat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum siapapun dia. Tidak terlepas
siapa orangnya, apakah pejabat atau bukan, atau agamanya.
3. Jelaskan persoalan HAM dari perspektif Islam ;
a) Euthanasia
b) Perkawinan beda agama
c) LGBT
a) Jadi hukum Islam dalam menanggapi euthanasia secara umum ini memberikan suatu
konsep bahwa untuk menghindari terjadinya euthanasia, utamanya euthanasia aktif umat
Islam diharapkan tetap berpegang teguh pada kepercayaannya yang memandang segala
musibah (termasuk penderita sakit) sebagai ketentuan yang datang dari Allah SWT. Hal
ini hendaknya dihadapi dengan penuh kesabaran dan tawakal. Dan diharapkan kepada
dokter untuk tetap berpegang kepada kode etik kedokteran dan sumpah jabatannya. Dan
beberapa ulama memberikan suatu konsep tentang euthanasia secara khusus bagi
penderita yang penyakitnya menular. Contohnya saja bagi penderita AIDS, menurut AF.
Ghazali mengatakan bahwa, mengisolasi penderita AIDS dipandang penyelesaian yang
terbaik ketimbang harus dihilangkan nyawanya.
b) Pernikahan beda agama
Keputusan Nomor 4/MUNAS VI/MUI/8/2005 mengeluarkan fatwa tentang hukum
larangan pernikahan beda agama. Yakni, perkawinan beda agama adalah haram dan tidak
sah;dan perkawinan laki-laki muslim dengan wanita ahlu kitab menurut gaul mu'tamad
adalah haram dan tidak sah.Agama Islam secara terang-terangan melarang adanya
menikah beda agama. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 221 yang
mengandung arti, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun dia menarik”.
c) LGBT
Dalam islam aktivitas seksual sesama jenis adalah haram. Bahkan pelaku homoseksual
bisa mandapat hukuman yang berat sampai pada hukuman mati. Dalam Fatwa MUI
Nomor 57 Tahun 2014 tentang lesbian, gay, sodomi, dan pencabulan, dengan tegas MUI
memfatwakan bahwa pelaku sodomi (liwaṭ) baik lesbian maupun gay hukumnya adalah
haram dan merupakan bentuk kejahatan, dikenakan hukuman ta'zir yang tingkat
hukumannya bisa maksimal yaitu sampai pada hukuman mati. Demikian juga dalam hal
korban dari kejahatan (jarimah) homoseksual, sodomi, dan pencabulan adalah anak-anak,
pelakunya juga dikenakan pemberatan hukuman hingga hukuman mati.

Anda mungkin juga menyukai