Anda di halaman 1dari 80

DP2FRZR - BAPETEN

Peraturan
Perundangan Sektor
Ketenaganukliran
ANET
HAYANI

PELATIHAN PPR INDUSTRI TINGKAT


1 15 Juni 2023
Anet Hayani
Pengawas Radiasi Madya
Inspektur Muda

Drag and drop your photo or video! Click the sample


photo or video and delete. Select yours from the
uploads tab, drag, and then drop inside the frame!

Email : a.hayani@bapeten.go.id
AGENDA

1. Peraturan Perundangan terkait Perizinan Berusaha


Berbasis Risiko
2. Peraturan Perundangan terkait dengan Keselamatan
Pemanfaatan SRP
Hirarki Peraturan

• UU no. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran


• UU no.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

UU • Peraturan Pemerintah no. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi dan


Keamanan Sumber Radioaktif
• PP no.5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
PP
• Perka no. 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi
dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir
Perka/Perba • Perba no. 3 tahun 2021 tentang Norma Standar, Kriteria dan Prosedur
Perizinan Berusaha sektor Ketenaganukliran
• Perba no. 1 tahun 2022 tentang penatalaksanaan perizinan berusaha
berbasis risiko
Undang-Undang
UU no. 10/1997 dan UUCK
UUCK
Menyisipkan antara Pasal 2 dan Pasal 3 UU no.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
Pasal 2A
Pemerintah Pusat berwenang memberikan Perizinan Berusaha terkait ketenaganukliran

UUCK
Ketentuan Pasal 4 UU no.10 Tahun 1997 diubah berikut:
Pasal 2A
1) Pemerintah Pusat membentuk Badan Pengawas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala
kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pengawas
menyelenggarakan peraturan, perizinan, dan inspeksi.
UU no. 10/1997 dan UUCK
UUCK
Menyisipkan antara Pasal 2 dan Pasal 3 UU no.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
Pasal 2A
Pemerintah Pusat berwenang memberikan Perizinan Berusaha terkait ketenaganukliran

UUCK
Ketentuan Pasal 4 UU no.6 Tahun 2023 diubah berikut:
Pasal 4
1) Pemerintah Pusat membentuk Badan Pengawas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala
kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pengawas
menyelenggarakan peraturan, perizinan, dan inspeksi.
UU no. 10/1997
Pasal 16
1.Setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemandaatan tenaga nuklir wajib memperhatikan
keselamatan, keamanan dan ketentraman, kesehatan pekerja, anggota masyarakat, serta
perlindungan terhadap lingkungan hidup.
2.Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih kanjut dengan Peraturan Pemerintah

Pasal 17 diubah dalam UUCK (UU no.6 /2023)


• Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat,
kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah

Pasal 19
• Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir dan petugas tertentu di dalam instalasi nuklir
lainnya dan di dalam instalasi yang memanfaatkan sumber radiasi pengion wajib memiliki izin.
• Persyaratan untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan
Badan Pengawas
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 Peraturan Pemerintah No.61 Tahun
Tentang Penyelenggaraan Perizinan 2013 tentang Pengelolaan Limbah
Berusaha Berbasis Risiko Radioaktif
Peraturan Kepala Badan No.1 Tahun Peraturan Kepala Badan No 8
2022 tentang Penatalaksanaan Perizinan Tahun 2016 Tahun 2016 Tentang
Berusaha Berbasis Risiko. Pengolahan Limbah Radioaktif
Peraturan Kepala Badan No. 3 Tahun Tingkat Rendah dan Tingkat
2021 tentang Norma, Standar, Prosedur 01 04 Sedang.
dan Kriteria Kegiatan/Produk Sektor
Ketenaganukliran. 02 03
Peraturan Pemerintah No.58
Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2015 tentang Keselamatan
Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam
Radiais dan Keamanan Sumber Pengangkutan Zat Radioaktif
Radioaktif
Peraturan Kepala Badan No 7 Tahun 2020
Praturan Kepala Badan No 4 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Keselamatan dan Tata
Tentang Proteksi Radiasi Pada Pemanfaatan Laksana Pengangkutan Zat Radioaktif
Ketenaganukliran
Perba Keselamatan
Perba no. 6 Tahun 2015 tentang Keamanan
Sumber Radioaktif
Turunan PP33/2007 untuk semua jenis pemanfataan

Perka No. 9/2009 tentang Intervensi Terhadap Paparan Yang


49(3), 59(2)
Berasal Dari Technologically Enhanced Naturally Occurring
Radioactive Material
5(2), 8-15 Perka No. 6/2010 tentang Pemantauan Kesehatan untuk
Pekerja Radiasi
28(2)
PP 33/2007 Perka No. 16/2012 tentang Tingkat Klierens
KESELAMATAN
RADIASI PENGION 6(6), 17(3),
22(3), 23(4), Perka No. 4/2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi
DAN KEAMANAN
25(3), 31(4) Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir
SUMBER
RADIOAKTIF
60(4), 69(2) Perka No. 6/2015 Tahun 2015 Tentang Keamanan Sumber
70(4), 76 Radioaktif (pengganti Perka No. 7/2007)
22(3)
Perba No. 5/2020 Tentang Justifikasi Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion
Turunan PP33/2007 untuk beberapa jenis
pemanfaatan
Perka No. 5/2009 tentang Keselamatan Radiasi
6(6), 7(2), 20, 22(3), 23(4),
Dalam Penggunaan Zat Radioaktif Untuk Well
25, 31(4), 46(4), 47(3), 58
Logging
Perka No. 6/2009 tentang Keselamatan Radiasi
6(6), 7(2), 20, 22(3),
Dalam Penggunaan Zat Radioaktif Dan
23(4),
25, 31(4), 46(4), 47(3), 58
Pesawat Sinar-X Untuk Peralatan Gauging

PP 33/2007 6(6), 7(2), 20, 22(3), 23(4),


Perka No. 7/2009 tentang Keselamatan Radiasi
KESELAMATAN 25, 31(4), 46(4), 47(3), 58 Dalam Penggunaan Peralatan Radiografi
RADIASI PENGION Industri (dengan Perubahan 8/2014)
DAN KEAMANAN
SUMBER Perba No. 2 Tahun 2018 tentang Uji Kesesuaian
40
RADIOAKTIF Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional (Pengganti 9/2011)
42(2), 43(3), 47(3) Perba No. 3/2020 Tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Iradiator untuk Iradiasi
Perba No. 4/2020 Tentang Keselamatan Radiasi
6(6), 7(2), 20, 22(3), 23(4), pada Penggunaan Pesawat Sinar-X dalam
25, 31(4), 46(4), 47(3), 58 Radiologi Diagnostik dan Intervensional
(Pengganti 8/2011)
Turunan PP33/2007 untuk semua jenis pemanfataan
6(6), 7(2), 20, 22(3), 23(4),
25, 31(4), 46(4), 47(3), 58 Perka No. 17/2012 tentang Keselamatan
9, 14(2), 21, 66(2) Radiasi Dalam Kedokteran Nuklir

PP 33/2007 6(6), 7(2), 20, 22(3), 23(4),


KESELAMATAN 25, 31(4), 46(4), 47(3), 58 Perka No. 3 Tahun 2013 tentang Keselamatan
RADIASI PENGION
9, 14(2), 21, 66(2) Radiasi Dalam Penggunaan Radioterapi
DAN KEAMANAN
SUMBER
RADIOAKTIF 6(6), 20, 22(3), 23(4),
31(4), 43(3), 45(3), 58 Perka No. 15 Tahun 2014 Tentang Keselamatan Radiasi
dalam Produksi Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik
4(f), 9
dan Intervensional
6(6), 20, 22(3), 23(4), 25(3)
31(4), 46(4), 47(3), 58 Perka No. 5 Tahun 2016 tentang Keselamatan Radiasi
PP 29/2008 dalam Produksi Barang Konsumen
PERIZINAN 9, 14(2), 66(2)
PEMANFAATAN
SUMBER RADIASI Perka No. 16/2013 tentang Keselamatan Radiasi dalam
7(b) juncto 9
PENGION DAN Penyimpanan Technologically Enhanced Naturally
BAHAN NUKLIR Occurring Radioactive Material

9, 14(2), 66(2) Perka No. 17/2013 tentang Keselamatan Radiasi


dalam Kegiatan Impor, Ekspor, dan Pengalihan
Barang Konsumen
Peraturan
Pemerintah ttg
Perizinan
PP no.5 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk
memulai dan menjalankan usaha dan/ atau kegiatannya.

Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau badan usaha yang


melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu

Pelaku Usaha
a. orang perseorangan;
b. badan usaha;
c. kantor perwakilan; dan
d. badan usaha luar negeri.
meningkatkan ekosistem investasi dan
kegiatan berusaha, melalui:
 pelaksanaan penerbitan Perizinan Berusaha
Tujuan secara lebih efektif dan sederhana; dan

Pasal 3.  Pengawasan kegiatan usaha yang transparan,


terstruktur, dan dapat dipertanggungiawabkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Memulai Usaha

Perizinan Berusaha Sektor


IZIN DASAR Ketenaganukliran

 Kesesuaian pemanfaatan
ruang  Jenis Perizinan Pemanfaatan
 persetujuan lingkungan Sumber Radiasi Pengion KBLI dan
 persetujuan bangunan PB UMKU
gedung
 sertifikat laik fungsi
Jenis Perizinan Berusaha Sektor Ketenaganukliran

a. produksi radioisotop; p. penggunaan, yang meliputi:


b. produksi radioisotop dan radiofarmaka; 1. kedokteran nuklir, yang meliputi:
c. Produksi radiofarmaka; a) kedokteran nuklir terapi; dan
d. produksi peralatan yang menggunakan zat radioaktif; b) kedokteran nuklir diagnostik in uiuo;
e. produksi barang konsumen; 2. radioterapi;
f. kalibrasi yang menggunakan sumber radiasi pengion; 3. iradiasi dengan iradiator, yang meliputi:
g. pengelolaan limbah radioaktif; a) iradiator kategori II menggunakan sumber
h. ekspor zat radioaktif; Radioaktif
i. impor dan/atau pengalihan zat radioaktif; b) iradiator kategori II menggunakan
j. pengalihan pembangkit radiasi pengion; pembangkit radiasi pengion;
k. produksi pembangkit radiasi pengion; c) iradiator kategori III menggunakan sumber
l. impor atau ekspor pembangkit radiasi pengion; radioaktif; dan
m.ekspor barang konsumen; d) iradiator kategori IV menggunakan sumber
n. impor dan/atau pengalihan barang konsumen; radioaktif;
o. pendidikan, penelitian dan/atau pengembangan untuk
penggunaan sumber radiasi pengion; dan
Jenis Perizinan Berusaha Sektor Ketenaganukliran
4. radiologi diagnostik dan/atau intervensional; 10. pemindaian bagasi menggunakan pembangkit
5. iradiasi dengan iradiator, yang meliputi: radiasi pengion portabel;
a) iradiator kategori I menggunakan sumber radioaktif; 11. pemeriksaan nonmedik pada manusia dengan
dan pembangkit radiasi pengion;
b) iradiator kategori I menggunakan pembangkit radiasi 12. pemeriksaan kargo dan/atau peti kemas
pengion; menggunakan sumber radiasi pengion;
6. uji tak rusak, yang meliputi: 13. fasilitas penyimpanan sumber radioaktif;
c) uji tak rusak menggunakan sumber radiasi pengion 14. penyimpanan sementara zat radioaktif;
mobile atau portabel; dan 15. radiologi diagnostik yang meliputi:
d) uji tak rusak menggunakan sumber radiasi pengion a) pengukuran densitas tulang; dan
terpasang tetap; b) pesawat gigt intra oral;
7. perekaman data dalam sumur pengeboran (uell logging); 16. kedokteran nuklir diagnostik in vitro;
8. penanda dan/atau perunut; 17. pemeriksaan unjuk kerja peralatan dengan zat
9. pengukuran (gaugingl yang meliputi: radioaktif;
e) pengukuran menggunakan sumber radiasi pengion 18. analisis menggunakan sumber radiasi pengion;
portabel dan/atau mobile; dan 19. pemindaian bagasi dengan pembangkit radiasi
f) pengukuran menggunakan sumber radiasi pengion pengion terpasang tetap; dan
terpasang tetap; 20. penyimpanan sementara pembangkit radiasi
pengion.
Persyaratan Perizinan Beruasha

Lampiran I Lampiran II

• Kode KBLI dan Kode KBLI • persyaratan Izin; dan


untuk PB UMKU; • kewajiban Pelaku
• skala usaha; Usaha
• tingkat risiko;
• masa berlaku; dan
• kewenangan
Lampiran I

Lampiran I
(terdiri dari 2 table)
Tabel A : Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Ketenaganukliran
Tabel B : Perizinan Berusaha untuk Menunjang Kegiatan Usaha Sektor
Ketenaganukliran
Lampiran I
Tabel A - KBLI
Lampiran I
Tabel A - KBLI
Lampiran I
Tabel B – PB UMKU
Lampiran I
Tabel B – PB UMKU

Perizinan Berusaha
INFORMASI Untuk Menunjang
Kegiatan Usaha (PB
UMKU

SEMUA KBLI
Sektor
Ketenaganukliran
Lampiran II
Tabel A - KBLI
Lampiran II
Tabel B –PB UMKU
Peraturan Badan tentang
Perizinan
Perba no.3 Tahun 2021
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Format sesuai dengan lampiran IV PP no.5/2021

Terdiri atas 3 pasal dan lampiran

Total lampiran 957 halaman

Mencakup 3 subsektor
Lampiran
• Persyaratan Izin dalam Lampiran II PP no.5 tahun
PP 2021

• penjelasan dari setiap persyaratan permohonan


Perba
no.3/2021
izin dalam lampiran II PP no.5 tahun 2021

• tata cara permohonan izin melalui OSS dilanjutkan


Perba
no.1/2022
ke Balis
contoh …Lampiran
No. 59 1. data lokasi Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion;
Persyaratan Izin Kegiatan 2. dokumen rencana teknis fasilitas bangunan penahan radiasi;
3. dokumen bangunan utilitas operasi pemanfaatan Sumber Radiasi
Perekaman dalam Sumur Pengion;
Pengeboran 4. dokumen kajian keselamatan radiasi keselamatan radiasi dan
keamanan dalam pengangkutan Zat Radioaktif;
5. data kompetensi dan kewenangan petugas yang meliputi:
PENJELASAN a. Petugas Proteksi Radiasi;
1. Data lokasi Pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah b. Petugas Keamanan Zat Radioaktif; dan/atau
tempat sumber radiasi pengion dioperasikan atau c. petugas lainnya yang menangani Sumber Radiasi Pengion;
digunakan, dan tidak sama dengan domisili badan hukum 6. dokumen kesesuaian mutu Sumber Radiasi Pengion;
atau badan usaha. Untuk skema multilokasi maksimal
terdiri dari 5 (lima) lokasi kabupaten/kota yang berbeda.
7. dokumen program proteksi dan keselamatan radiasi dan/atau
2. Dokumen rencana teknis fasilitas bangunan penahan dokumen program keamanan Zat Radioaktif;
radiasi adalah dokumen yang mencakup gambar rencana 8. dokumen denah tempat penyimpanan zat radioaktif;
struktur dari dinding ruang penahan radiasi, perhitungan 9. dokumen bukti kepemilikan dan/atau penguasaan sumber Radiasi
tebal dinding, densitas, dan material. Pengion; dan/atau keselamatan radiasi dan keamanan dalam
10. pengangkutan Zat Radioaktif.

Persyaratan Teknis Lain yang terdapat dalam


Perba Keselamatan sesuai kegiatannya
Perba No.1 tahun 2022
Pengaturan tambahan terkait dengan Kegiatan Usaha

Produksi radioistop
• Produksi radioisotope yang berasal dari reactor nuklir dan siklotron

Fasilitas kalibrasi
• Kalibrasi alat ukur radiasi dan/atau keluaran radioaterapi

Kegiatan impor
• untuk tujuan penggunaan, pendistribusian, demonstrasi peralatan,
dan/atau keperluan seminar, workshop, lokakarya, atau kegiatan sejenisnya
pengalihan
• distribusi; dan/atau
• Peredaran
• Yang diikuri kegiatan pemasangan

Kegiatan uji tak rusak


• teknik radiografi; Insert photo here
a.teknik photofluorografi; dan/atau
b.teknik computed tomography.

perekaman data dalam sumur pengeboran (well logging)


• penurunan dan pengangkatan alat ukur atau alat yang mengandung Zat Radioaktif;
a.perunut yang merupakan bagian dari kegiatan perekaman data dalam sumur pengeboran (well
logging); dan
b.untuk tujuan mendapat informasi lubang bor atau formasi geologi di sekitarnya.
penggunaan perunut dan/atau penanda
• merupakan penggunaan Zat Radioaktif yang tidak menjadi bagian dalam
kegiatan perekaman data dalam sumur pengeboran (well loging) (well logging),
Kedokteran Nuklir, dan serta pendidikan, penelitian, dan pengembangan

Fasilitas penyimpanan Sumber Radioaktif


• fasilitas penyimpanan Sumber Radioaktif yang penggunaannya tidak dilekati oleh
Perizinan Berusaha sektor ketenaganukliran subsektor Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion lainnya

penyimpanan sementara Zat Radioaktif /PRP


• diberikan kepada Pelaku Usaha untuk dapat menyimpan Zat Radioaktif dan/atau
Pembangkit Radiasi Pengion dalam jangka waktu tertentu
 Keselamatan
 Kesehatan
Ketentuan tentang Justifikasi  Keamanan
 Teknologi
 Sosial, and
 Ekonomi
 Justifikasi

penggunaan variasi teknologi baru

Jenis Kegiatan

tujuan pendidikan, penelitian, dan/atau


pengembangan

 Justifikasi ulang

Terjustifikasi
atau tidak
Fasilitas/kegiatan yang telah memiliki izin terjustifikasi?
Kegiatan Izin Bertahap
p. penggunaan, yang meliputi:
a. produksi radioisotop;
1. kedokteran nuklir, yang meliputi:
b. produksi radioisotop dan
a) kedokteran nuklir terapi; dan
radiofarmaka;
b) kedokteran nuklir diagnostik in uiuo;
c. produksiradiofarmaka;
2. radioterapi;
d. produksi peralatan yang
3. iradiasi dengan iradiator, yang meliputi:
menggunakan zat radioaktif;
a) iradiator kategori II menggunakan sumber
e. produksi barang konsumen;
Radioaktif
f. kalibrasi yang menggunakan sumber
b) iradiator kategori II menggunakan
radiasi pengion;
pembangkit radiasi pengion;
g. pengelolaan limbah radioaktif;
c) iradiator kategori III menggunakan sumber
radioaktif; dan
d) iradiator kategori IV menggunakan sumber
radioaktif;
Kegiatan Izin Bertahap

IZIN PERNYATAA
IZIN IZIN DEKOMISIO N
KONSTRUK OPERASI NING PEMBEBAS
SI
AN
Persyaratan Izin
PERSYARATAN IZIN

Dokumen persyaratan izin :


a. norma, standar, prosedur dan kriteria pemenuhan
Perizinan Berusaha subsektor Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion; dan
b. persyaratan keselamatan radiasi dan keamanan Zat
Radioakti
Jangka Waktu Penilaian Dan Penerbitan
JANGKA WAKTU PENILAIAN DAN Izin
PENERBITAN IZIN

45 HARI KERJA
konstruksi 10 HARI 5 HARI
KERJA KERJA
30 HARI KERJA
Operasi

PENERBITAN IZIN 3 HARI KERJA


Perpanjangan Izin
Perpanjangan Izin
Konstruksi Operasi

a. dokumen laporan kajian keselamatan


radiasi dan/atau keamanan Zat
a. laporan kemajuan kegiatan konstruksi; Radioaktif;
b. dokumen program konstruksi; dan b. laporan kaji ulang manajemen
c. laporan kajian keselamatan radiasi. pelaksanaan sistem manajemen; dan
c. laporan verifikasi keselamatan
dan/atau keamanan Zat Radioaktif.

Jika telah ada inspeksi Laporan tindak lanjut


dan temuan hasil inspeksi
Perpanjangan Izin Penggunaan
Persyaratan Perpanjangan Izin

a. dokumen laporan kajian keselamatan radiasi


dan/atau keamanan Zat Radioaktif;dan
b. laporan verifikasi keselamatan dan/atau
keamanan Zat Radioaktif.

Laporan tindak lanjut hasil


inspeksi
Laporan kajian Keselamatan
Laporan kajian Keselamatan
a. batasan dan kondisi operasi fasilitas;
b. perkiraan kegagalan struktur, sistem dan komponen, perangkat lunak
dan prosedur terkait Keselamatan Radiasi;
c. perkiraan peningkatan paparan akibat kegagalan sebagaimana
dimaksud pada huruf b dan akibat yang mungkin terjadi;
d. kemungkinan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi Keselamatan
Radiasi;
e. potensi kegagalan prosedur pengoperasian dan akibat kegagalan; f.
modifikasi terhadap Keselamatan Radiasi; dan/atau
f. setiap ketidakpastian dan asumsi terhadap Keselamatan Radiasi
Laporan kajian Keamanan
Laporan Kajian Keamanan
a. penilaian tingkat ancaman:
1. penentuan potensi ancaman; dan
2. analisis terhadap kerentanan Zat Radioaktif; dan
b. penilaian unjuk kerja:
1. organisasi keamanan Zat Radioaktif; dan
2. peralatan keamanan Zat Radioaktif.
Laporan Verifikasi Keselamatan dan/atau Keamanan
Laporan Verifikasi Keselamatan
a. data pekerja radiasi dan pelaksanakan pelatihan bagi pekerja radiasi;
b. kondisi kehandalan peralatan;
c. kondisi kehandalan perlengkapan proteksi radiasi;
d. hasil pemantauan daerah kerja dan/atau radioaktivitas lingkungan;
e. hasil pemantauan dosis pekerja;
f. hasil pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pekerja;
g. inventarisasi data sumber radiasi pengion dan lokasi setiap sumber radiasi
pengion;
h. pemeliharaan fasilitas dan/atau peralatan; dan/atau
i. insiden dan tindakan penanggulangan yang dilakukan.
Perubahan Data Izin
Perubahan data izin

SRP
Penambahan, Pengurangan,
Penggantian jenis dan aktivitas
PERSONIL
hanya untuk yang memiliki SIB +
Pekerja Radiasi
LOKASI
Perpindahan tempat pemanfaatan
Persetujuan Modifikasi
Modifikasi
PERSETUJUAN
MODIFIKASI DESAIN
Perubahan/modifikasi desain fasilitas dan/atau
desain peralatan terkait Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion; Diajukan permohonan persetujuannya dalam
hal:
1. perubahan kondisi pengoperasian normal;
2. perubahan terhadap struktur bangunan yang
dapat memengaruhi keselamatan radiasi dan
keamanan Zat Radioaktif; dan/atau
3. perubahan lainnya yang berdasarkan analisis
keselamatan yang dilakukan oleh Pemegang
Perizinan Berusaha dapat menimbulkan
bahaya radiasi.
Pengecualian
Pengecualian

1.Lampiran II disesuaian dg. Tabel Exemption di GSR Part 3


2.Utk. penggunaan PRP dg kriteria: laju dosis < 1 µSv/jam pada
jarak 10 cm dari permukaan sumber ATAU energi maks. ≤ 5
keV
Pengawasan

pengawasan

Rutin
• Laporan verifikasi keselamatan
• Inspeksi rutin

Insidental

47
Inspeksi Insidental

a. inspeksi selama proses penilaian persyaratan izin;


b. inspeksi sebelum penetapan penghentian kegiatan diterbitkan oleh
Kepala Badan;
c. inspeksi sebelum pernyataan pembebasan diterbitkan oleh Kepala
Badan;
d. inspeksi karena adanya indikasi penyimpangan persyaratan keselamatan
radiasi dan/atau keamanan Zat Radioaktif;
e. inspeksi karena adanya informasi dugaan pelanggaran;
f. inspeksi terhadap Pemanfaatan Sektor Ketenaganukliran dalam proses
penegakan hukum; dan/atau
g. inspeksi karena adanya kegiatan pengangkutan Zat Radioakti
2/2/20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 48
Sanksi Administratif
Tahapan Sanksi Administratif

1 Peringatan 3x Peringatan Pembekuan Pencabutan


tertulis terulis Izin (6 bulan) Izin

2 Pembekuan Izin (6 bulan) Pencabutan Izin

3 Pencabutan Izin
Peraturan Pemerintah
tentang Keselamatan dan
Keamanan Sumber
Radioaktif
Definisi
Some Relevant Terminologies

Definisi Sumber Radioaktif


• zat radioaktif berbentuk padat yang terbungkus secara permanen dalam kapsul yang terikat
kuat.

Definisi Keamanan Sumber Radioaktif


• Tindakan yang dilakukan untuk mencegah akses tidak sah atau perusakan, dan kehilangan,
pencurian, dan/atau pemindahan tidak sah sumber radioaktif

Definisi Orphan sources


• a radioactive source which is not under regulatory control, either because it has never been
under regulatory control, or because it has been abandoned, lost, misplaced, stolen or
transferred without proper authorization 12
Definisi

Definisi Keselamatan Radiasi Pengion


• tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

Definisi Proteksi Radiasi


• tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak
akibat paparan radiasi.
Persyaratan Keselamatan
PP 33 Tahun 2007
1. Persyaratan Manajemen
2. Persyaratan Proteksi Radiasi
Dalam pemanfaatan SRP
manfaat yang diperoleh
lebih besar dari risiko nya
Berlaku :
a. Paparan kerja; dan Justifikasi
b. Paparan masyarakat besarnya Dosis yang diterima
serendah mungkin yang dapat
dicapai dengan
mempertimbangkan faktor sosial
Penerapan Nilai Limitasi PRINSIP PROTEKSI Optimisasi dan ekonomi.
Batas Dosis (NBD) RADIASI

a. pembagian daerah kerja; melalui :


b. pemantauan Paparan Radiasi dan/atau kontaminasi a. Pembatas Dosis; dan
radioaktif di daerah kerja; b. Tingkat Panduan untuk Paparan
c. pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas Medik
atau instalasi; dan
d. pemantauan Dosis yang diterima pekerja. Pembatas Dosis
tidak boleh
Perlunya Perlengkapan proteksi radiasi: melebihi NBD
a. Peralatan pemantauan tingkat radiasi/kontaminasi;
b. Peralatan pemantauan dosis
c. Peralatan pemantauan radioaktivitas lingkungan; dan/atau Ketentuan lebih lanjut diatur di dlm Perka 4/2013
d. Peralatan protektif radiasi.
3. Persyaratan Teknis
4. Verifikasi Keselamatan
Intervensi
Persyaratan Keamanan
PP 33 TAHUN 2007
PP 33 Tahun 2007
Tanggung Jawab PI:
Kategori: 1, 2, 3, 4, dan 5
a. Memelihara fasilitas
b. Menyediakan personel kompeten
c. Perlengkapan keamanan yg sesuai
d. Program Keamanan Sumber Radioaktif
Pemegang Izin wajib Material Under e. Menetapkan & memelihara organisasi
menerapkan keamanan sumber
radioaktif. Regulatory Control keamanan sc efektif
f. Pelaporan insiden keamanan
BAPETEN menerapkan g. Kerahasiaan informasi
keamanan sumber radioaktif
Material Out of
terhadap sumber yang tidak Regulatory Control Penggunaan Pelaporan
diketahui pemiliknya Sumber Radioaktif a. Inventoryi sra
b. Pelaksanaan program KSR
PP 33/2007 c. Insiden keamanan
Persyaratan Importasi:
Persetujuan • Izin impor
BAPETEN Utk Kategori 1 & 2:
• Izin calon pengguna
Kategri 1: • Izin eksportir negara asal
BAPETEN mengirim Pemanfaatan
Kegiatan
persetujuan impor Persyaratan Eksportasi: Sumber Radioaktif
• Izin ekspor Expor - Impor
kpd BP neg asal
• Utk Kategori 1 & 2:
Persetujuan Izin calon pengguna
• Utk Kategori 1:
pengiriman utk
Consen kpd dan persetujuan Ketentuan lebih lanjut diatur di dlm Perka 6/2015
pengangkutan
dari BP neg tujuan
13
Peraturan Badan tentang
Proteksi Radiasi
Perka 4 Tahun 2013

Definisi Paparan Kerja


•Paparan Radiasi yang diterima oleh Pekerja Radiasi.
Some Relevant Terminologies

Definisi Nilai Batas Dosis


•Dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat diterima oleh Pekerja
Radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu tertentu tanpa menimbulkan
efek genetik dan somatik yangSome
berarti akibat Pemanfaatan
Relevant Terminologies
Tenaga Nuklir.

Definisi Dosis Efektif


•Dosis yang khusus digunakan dalam Proteksi Radiasi untuk mencerminkan risiko
terkait Dosis, yang nilainya adalah jumlah perkalian Dosis Ekivalen yang diterima
jaringan dengan faktor bobot jaringan 12
Perka 4 Tahun 2013

• Pemegang Izin wajib menerapkan persyaratan Proteksi


Radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir.

Justifikasi Pemanfaatan Tenaga


Nuklir
Persyaratan
Proteksi Limitasi Dosis
Radiasi
Optimisasi Proteksi dan
Keselamatan Radiasi
Perka 4 Tahun 2013

• Pemegang Izin wajib menerapkan persyaratan Proteksi


Radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
Perka 4 Tahun 2013
Perka 4 Tahun 2013
Perka 4 Tahun 2013

1. Daerah
Pengendalian
Potensi penerimaan dosis > 6 mSv/tahun
Potensi kontaminasi
 memerlukan tindakan proteksi dan ketentuan
keselamatan khusus  mengendalikan Paparan
Normal dan mencegah Paparan Potensial;

Menandai & membatasi ruangan,


akses hanya utk pekerja radiasi,
tanda peringatan,
peralatan pemantau radiasi dan/atau kontaminasi
peralatan protektif
47
Perka 4 Tahun 2013
2. Daerah
Supervisi
Potensi penerimaan dosis (1 – 6) mSv/tahun
Bebas kontaminasi
 di luar Daerah Pengendalian yg memerlukan
peninjauan terhadap Paparan Kerja dan tidak
memerlukan tindakan proteksi dan ketentuan
keselamatan khusus;

Menandai & membatasi ruangan, akses


hanya utk pekerja radiasi, tanda
peringatan pintu akses masuk.
Perka 4 Tahun 2013

• Dalam memastikan NBD tidak terlampaui Pemegang Izin


wajib menyediakan perlengkapan proteksi radiasi
• Perlengkapan Proteksi Radiasi meliputi:
a. peralatan pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi
radioaktif di daerah kerja;
b. peralatan pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas
dan instalasi;
c. peralatan pemantauan dosis perorangan; dan/atau
d. peralatan protektif radiasi.
Perka 4 Tahun 2013
Perka 4 Tahun 2013
Perka 4 Tahun 2013

• Pemegang Izin dalam menerapkan Proteksi dan Keselamatan Radiasi harus


menyusun, melaksanakan, dan mengembangkan program proteksi dan
keselamatan radiasi.
• Penyusunan program proteksi dan keselamatan radiasi harus didasarkan
atas:
a. evaluasi radiologik; dan
b. kajian keselamatan.
• Lingkup pelaksanaan evaluasi radiologik dan kajian keselamatan
disesuaikan dengan jenis Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Perka 4 Tahun 2013
Program proteksi dan keselamatan radiasi paling sedikit meliputi:
a.penyelenggara keselamatan radiasi;
b.personil yang bekerja di fasilitas atau instalasi termasuk program
pendidikan dan pelatihan mengenai Proteksi dan Keselamatan Radiasi;
c. perlengkapan Proteksi Radiasi;
d.penetapan pembagian daerah kerja;
e.pemantauan Paparan Radiasi dan/atau Kontaminasi radioaktif di daerah
kerja;
f. pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas atau instalasi;
g.program jaminan mutu Proteksi dan Keselamatan Radiasi;
h.rencana penanggulangan keadaan darurat jika terjadi situasi yang
memerlukan intervensi;
i. penetapan Pembatas Dosis; dan
j. prosedur-prosedur.
74

Peraturan Keselamatan dan Keamanan


pada Pengangkutan
Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2015 tentang
Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam
Pengangkutan Zat Radioaktif

Teknis Keselamatan Radiasi dalam Pengangkutan Zat Radioaktif meliputi:


a. zat radioaktif dalam pengangkutan;
b. pengaturan Bungkusan;
c. program proteksi dan Keselamatan Radiasi Dalam Pengangkutan Zat Radioaktif;
dan
d. penempatan Bungkusan selama Pengangkutan Zat Radioaktif dan penyimpanan
Bungkusan selama transit.

Teknis Keamanan dalam Pengangkutan Zat Radioaktif diberlakukan terhadap:


a. Zat Radioaktif Bentuk Khusus dan Zat Radioaktif Daya Sebar Rendah;
b. Bahan Fisil dan uranium heksafluorida (UF6) yang merupakan bahan nuklir.
Peraturan Pemerintah No.61 Tahun 2013
76

tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif


1 2

TINGKAT RENDAH TINGKAT SEDANG

a. zat radioaktif terbungkus yang tidak digunakan;


b. zat radioaktif terbuka yang tidak digunakan; atau
c. bahan dan peralatan terkontaminasi dan/atau teraktivasi yang
tidak digunakan.

TINGKAT TINGGI

Limbah Radioaktif tingkat tinggi berupa Bahan Bakar Nuklir Bekas.


Pengelolaan Limbah : Pengumpulan dan
Pengelompokan
Despite being red, Mars is
actually a cold place

a. b.
Setelah Pengumpulan Pengiriman
dan Pengelompokan Menyerahkan
kembali ke
ke BATAN
ZRA terbungkus negara asal

Pemegang Izin Pengangkutan ZRA


pemanfaatan untuk pelimbahan PERSETUJUAN
PENGIRIMAN

Pelaksanaan
Pengangkutan
Pengajuan
Dibawah atau
penetapan
sama dengan
klirens dari
tingkat Klirens
BAPETEN
PENGOLA
HAN
ZRA terbuk
a dan Tidak Wajib
peralatan
terkontami mencapai menyerahkan
nasi dan tingkat Klirens ke BATAN
teraktiviasi

Penghasil Limbah dilarang melakukan


pengenceran untuk mencapai nilai dibawah tingkat
klirens atau sama dengan tingkat klirens

Anda mungkin juga menyukai