Anda di halaman 1dari 41

Perizinan Pemanfaatan

Sumber Radiasi Pengion

Sulistiyoningsih
Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif
Kelompok Fungsi Fasilitas Kesehatan

Pelatihan PPR Medik Tk. 2 dan Tk 3


Jakarta, 19 Juni 2021
Rujukan

1. UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran


2. UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. PP No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi
Pengion dan Bahan Nuklir
4. PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
5. Peraturan BAPETEN No. 3 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Standar Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor Ketenaganukliran
6. Surat Edaran Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020 tentang Kebijakan
Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion pada Masa Bencana
Nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Rantai Pemanfaatan

Impor Produksi

Pengalihan

Penggunaan
Re-ekspor

Dikelola oleh BATAN Pengelolaan Limbah Kelola sebagai


Limbah B3
Limbah dikelola oleh
Fasilitas (contoh:
Limbah KN)
Landasan Hukum

UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran

▪ PP No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan


UU Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan
Nuklir
▪ PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko

Peraturan Pemerintah
(PP)
▪ Peraturan BAPETEN No. 5 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
Secara Elektronik
Peraturan BAPETEN ▪ Peraturan BAPETEN No. 6 Tahun 2018 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor
Ketenaganukliran
▪ Peraturan Bapeten No. 3 Tahun 2021 Standar
Kegiatan Usaha dan Standar Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Resiko Sektor Ketenaganukliran
Kewajiban

Setiap kegiatan yang berkaitan dengan


pemanfaatan tenaga nuklir wajib memperhatikan
keselamatan, keamanan, dan ketenteraman,
kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta
perlindungan terhadap lingkungan hidup (Pasal 16
UU No. 10 Tahun 1997)

Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki


izin, kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah (Pasal 17 ayat
1 UU No. 10 Tahun 1997)

Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir


dan petugas tertentu di dalam instalasi nuklir
lainnya dan di dalam instalasi yang memanfaakan
sumber radiasi pengion wajib memiliki izin (Pasal 19
ayat 1 UU No, 10 Tahun 1997)
Ketentuan Pidana (1)

Tidak Memiliki Izin Pemanfaatan

Denda paling banyak Rp. 100.000.000

Tidak mampu bayar denda, kurungan


paling lama 1 tahun
Ketentuan Pidana (2)

Tidak Memiliki Izin Bekerja Bagi


Petugas Tertentu (contoh: PPR)

Pidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau


denda paling banyak Rp. 50.000.000

Tidak mampu bayar denda, kurungan paling


lama 6 bulan
Penerapan Pelayanan Perizinan (FRZR)

• instansi pemerintah
non badan layanan
umum;
• SIB/sertifikasi
personil.
Integrasi Sistem

SIMPONI
Kemenkeu
PNBP
BSSN
INSW
(TTE)

BALIS Balis
OSS
Perizinan Sukses

Balis Balis
Pekerja Pendora
Balis
infara
NIB

▪ Bukti registrasi/pendaftaran Pelaku Usaha untuk


melakukan kegiatan usaha dan sebagai identitas
bagi Pelaku Usaha dalam pelaksanaan kegiatan
usahanya.
▪ NIB wajib dimiliki oleh setiap Pelaku Usaha
▪ Setiap Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya memiliki 1 (satu) NIB.
▪ NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh Lembaga OSS.
▪ Mencakup data:
▪ pelaku usaha
▪ KBLI
▪ Lokasi Usaha
Pelaku Usaha
1. Kantor perwakilan
2. Badan usaha luar negeri
3. Orang Perseorangan
4. Badan usaha, yang terdiri atas:
▪ perseroan terbatas;
▪ perusahaan umum;
▪ perusahaan umum daerah;
▪ badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;
▪ badan layanan umum;
▪ lembaga penyiaran;
▪ badan usaha yang didirikan oleh yayasan;
▪ koperasi;
▪ persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap);
▪ persekutuan firma (venootschap onder firma); dan
▪ persekutuan perdata.
Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko

Menengah Menengah
Rendah Tinggi
rendah tinggi
• NIB • NIB • NIB • NIB
• Sertifikat • Sertifikat • Izin
Standar Standar

Sektor Ketenaganukliran
Perizinan PP 29/2008
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion kelompok A (Pasal 4):

a. ekspor zat radioaktif;


b. impor dan pengalihan zat radioaktif dan/atau pembangkit radiasi pengion untuk keperluan medik;
c. impor zat radioaktif untuk keperluan selain medik;
d. pengalihan zat radioaktif dan/atau pembangkit radiasi pengion untuk keperluan medik;
e. pengalihan zat radioaktif dan/atau pembangkit radiasi pengion untuk keperluan selain medik;
f. produksi pembangkit radiasi pengion;
g. produksi barang konsumen yang mengandung zat radioaktif;
h. penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam:
1. radiologi diagnostik dan intervensional;
2. iradiator kategori I dengan zat radioaktif terbungkus;
3. iradiator kategori I dengan pembangkit radiasi pengion;
4. gauging industri dengan zat radioaktif aktivitas tinggi;
Perizinan PP 29/2008
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion kelompok A (Pasal 4):

h. penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam:


5. radiografi industri fasilitas terbuka;
6. well logging;
7. perunut;
8. fotofluorografi dengan zat radioaktif aktivitas sedang atau pembangkit radiasi pengion dengan
energi sedang;
9. radioterapi;
10. fasilitas kalibrasi;
11. radiografi industri fasilitas tertutup;
12. fotofluorografi dengan zat radioaktif aktivitas tinggi atau pembangkit radiasi pengion dengan energi
tinggi;
13. iradiator kategori II dan III dengan zat radioaktif terbungkus;
14. iradiator kategori II dengan pembangkit radiasi pengion;
Perizinan PP 29/2008
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion kelompok A (Pasal 4):

h. penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam:


15. iradiator kategori IV dengan zat radioaktif terbungkus;
16. kedokteran nuklir diagnostik in vivo; dan
17. kedokteran nuklir terapi.
i. produksi radioisotop; dan
j. pengelolaan limbah radioaktif.
Perizinan PP 29/2008
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion kelompok B (Pasal 7):

a. impor, ekspor, dan/atau pengalihan peralatan yang mengandung zat radioaktif untuk
barang konsumen;
b. penyimpanan zat radioaktif; dan
c. penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam:
1. kedokteran nuklir diagnostik in vitro;
2. fluoroskopi bagasi; dan
3. gauging industri dengan zat radioaktif aktivitas rendah atau pembangkit radiasi pengion
dengan energi rendah.
Perizinan PP 29/2008
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion kelompok C (Pasal 8):

a. ekspor pembangkit radiasi pengion;


b. impor pembangkit radiasi pengion untuk keperluan medik;
c. impor pembangkit radiasi pengion untuk keperluan selain medik; dan
d. penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan:
1. zat radioaktif terbuka atau terbungkus untuk tujuan pendidikan, penelitian dan
pengembangan;
2. check-sources;
3. zat radioaktif untuk kalibrasi;
4. zat radioaktif untuk standardisasi; dan
5. detektor bahan peledak.
Perizinan PP 5/2021
Bagian Keenam
Sektor Ketenaganukliran
Pasal 53 :
Ayat 2 : Perizinan Berusaha pada subsektor pemanfaatan sumber radiasi pengion :
a. produksi radioisotop;
b. produksi radioisotop dan radiofarmaka;
c. Produksi radiofarmaka;
d. produksi peralatan yang menggunakan zat radioaktif;
e. produksi barang konsumen;
f. kalibrasi yang menggunakan sumber radiasi pengion;
g. pengelolaan limbah radioaktif;
h. ekspor zat radioaktif;
i. impor dan/atau pengalihan zat radioaktif;
j. pengalihan pembangkit radiasi pengion;
k. produksi pembangkit radiasi pengion;
Perizinan PP 5/2021
Ayat 2 : Perizinan Berusaha pada subsektor pemanfaatan sumber radiasi pengion :

l. impor atau ekspor pembangkit radiasi pengion;


m. ekspor barang konsumen;
n. impor dan/atau pengalihan barang konsumen;
o. pendidikan, penelitian dan/atau pengembangan untuk penggunaan sumber radiasi pengion; dan
p. penggunaan, yang meliputi:
1. kedokteran nuklir, yang meliputi:
a) kedokteran nuklir terapi; dan
b) kedokteran nuklir diagnostik in vivo;
2. radioterapi;
3. iradiasi dengan iradiator, yang meliputi:
a) iradiator kategori II menggunakan sumber radioaktif;
b) iradiator kategori II menggunakan pembangkit radiasi pengion;
c) iradiator kategori III menggunakan sumber radioaktif; dan
d) iradiator kategori IV menggunakan sumber radioaktif;
Perizinan PP 5/2021
Ayat 2 : Perizinan Berusaha pada subsektor pemanfaatan sumber radiasi pengion :

4. radiologi diagnostik dan/atau intervensional;


5. Iradiasi dengan iradiator, yang meliputi:
a) iradiator kategori I menggunakan sumber radioaktif; dan
b) iradiator kategori I menggunakan pembangkit radiasi pengion;
6. uji tak rusak, yang meliputi:
a) uji tak rusak menggunakan sumber radiasi pengion mobile atau portabel; dan
b) uji tak rusak menggunakan sumber radiasi pengion terpasang tetap;
7. perekaman data dalam sumur pengeboran (well logging);
8. penanda dan/atau perunut;
9. pengukuran (gaugingl yang meliputi:
a) pengukuran menggunakan sumber radiasi pengion portabel dan/atau mobile; dan
b) pengukuran menggunakan sumber radiasi pengion terpasang tetap;
Perizinan PP 5/2021
Ayat 2 : Perizinan Berusaha pada subsektor pemanfaatan sumber radiasi pengion :

10. pemindaian bagasi menggunakan pembangkit radiasi pengion portabel;


11. pemeriksaan nonmedik pada manusia dengan pembangkit radiasi pengion;
12. pemeriksaan kargo danf atau peti kemas menggunakan sumber radiasi pengion;
13. fasilitas penyimpanan sumber radioaktif;
14. penyimpanan sementara zat radioaktif;
15. radiologi diagnostik yang meliputi:
a) pengukuran densitas tulang; dan
b) pesawat gigt intra oral;
16. kedokteran nuklir diagnostik in vitro;
17. pemeriksaan unjuk kerja peralatan dengan zat radioaktif;
18. analisis menggunakan sumber radiasi pengion;
19. pemindaian bagasi dengan pembangkit radiasi pengion terpasang tetap; dan
20. penyimpanan sementara pembangkit radiasi pengion.
Jangka Masa Berlaku
No Kegiatan
Waktu (Hari) (Tahun)
1 Produksi Radioisotop
Konstruksi Fasilitas Produksi Radioisotop 45 2
Operasi Fasilitas Produksi Radioisotop 30 5
Daftar Kegiatan
Dekomisioning Fasilitas Sumber Radiasi Pengion 30 -
Fasilitas
Pernyataan Pembebasan Fasilitas Sumber Radiasi
Pengion
30 - Kesehatan
2 Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka Mengacu ke
Konstruksi Fasilitas Produksi Radioisotop dan
45 2 Pasal 53 Ayat (2)
Radiofarmaka
Operasi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka 30 5
PP 5 / 2021
Dekomisioning Fasilitas Sumber Radiasi Pengion 30 -
Pernyataan Pembebasan Fasilitas Sumber Radiasi
30 -
Pengion
3 Produksi Radiofarmaka
Konstruksi Fasilitas Radiofarmaka 45 2
Operasi Produksi Radiofarmaka 30 5
Dekomisioning Fasilitas Sumber Radiasi Pengion 30 -
Pernyataan Pembebasan Fasilitas Sumber Radiasi
30 -
Pengion
Jangka Masa Berlaku
No Kegiatan
Waktu (Hari) (Tahun)
4 Ekspor Zat Radioaktif 10 5
5 Impor dan/atau Pengalihan Zat Radioaktif
Impor dan Pengalihan Zat Radioaktif 10 5 Daftar Kegiatan
Impor Zat Radioaktif 10 5 Fasilitas
Pengalihan Zat Radioaktif 10 5 Kesehatan
6 Pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion 10 5 Mengacu ke
7 Produksi Pembangkit Radiasi Pengion 15 5 Pasal 53 Ayat (2)
8 Impor atau Ekspor Pembangkit Radiasi Pengion 5 5 PP 5 / 2021
Pendidikan, Penelitian dan/atau Pengembangan
9 10 5
untuk Penggunaan Sumber Radiasi Pengion
10 Penggunaan Kedokteran Nuklir Terapi
Konstruksi Fasilitas Kedokteran Nuklir terapi 45 2
Operasi Kedokteran Nuklir Terapi 30 5
Dekomisioning Fasilitas Sumber Radiasi Pengion 30 -
Pernyataan Pembebasan Fasilitas Sumber Radiasi
30 -
Pengion
Jangka Masa Berlaku
No Kegiatan
Waktu (Hari) (Tahun)
11 Penggunaan Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vivo
Konstruksi Kedokteran Fasilitas Nuklir In Vivo 45 2 Daftar Kegiatan
Operasi Kedokteran Nuklir Diagnostik In Vivo 30 5 Fasilitas
Dekomisioning Fasilitas Sumber Radiasi Pengion 30 - Kesehatan
Pernyataan Pembebasan Fasilitas Sumber Radiasi
Pengion
30 - Mengacu ke
12 Penggunaan Radioterapi Pasal 53 Ayat (2)
Konstruksi Fasilitas Radioterapi 45 2 PP 5 / 2021
Operasi Fasilitas Radioterapi 30 5
Dekomisioning Fasilitas Sumber Radiasi Pengion 30 -
Pernyataan Pembebasan Fasilitas Sumber Radiasi
30 -
Pengion
Penggunaan Radiologi Diagnostik dan/atau
13 10 5
Intervensional
14 Penggunaan Fasilitas Penyimpanan Sumber Radioaktif 10 5
Jangka Masa Berlaku
No Kegiatan
Waktu (Hari) (Tahun) Daftar Kegiatan
15 Penggunaan Penyimpanan Sementara Zat Radioaktif 10 5
Fasilitas
Penggunaan Radiologi Diagnostik Pengukuran Densitas
16
Tulang
5 5 Kesehatan
17
Penggunaan Radiologi Diagnostik Pesawat Gigi Intra
5 5 Mengacu ke
Oral
Pasal 53 Ayat (2)
18 Penggunaan Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vitro 5 5
Penggunaan Penyimpanan Sementara Pembangkit PP 5 / 2021
19 5 5
Radiasi Pengion
Persyaratan Perizinan
Peraturan Bapeten No. 3 Tahun 2021
Perizinan Berusaha sesuai
PP 5 / 2021

Pasal 565

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:


a. peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah
ini wajib ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan sejak
Peraturan Pemerintah ini diundangkan; dan
b. pelaksanaan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
melalui Sistem OSS mulai berlaku efektif 4 (empat)
bulan sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
Perizinan Berusaha berbasis
Risiko
BALIS - BAPETEN Pemenuhan OSS - BKPM
Komitmen
Permohonan Izin NIB

Evaluasi Izin Usaha KBLI

Izin Usaha Non


Izin Tidak Terbit Izin Terbit KBLI (penunjang)

Disetujui Ditolak
KBLI
Bidang Usaha Sektor Ketenaganukliran
Perizinan Berusaha KBLI
Instalasi Nuklir 43294
Industri Produksi Radioisotop 32906
Instalasi Fasilitas SRP 43293

Perizinan Penunjang Usaha Sektor Ketenaganukliran


Perizinan Berusaha KBLI Terkait
Kedokteran Nuklir 86101, 86103, dan 86104
Radioterapi 86101 dan 86103
Radiodiagnostik dan
Intervensional 86101, 86103, 86104, dan 86105
Permohonan Izin

• Permohonan Baru
• Permohonan Perpanjangan
• Permohonan Perubahan
a. Lokasi/desain/penambahan Sumber Radiasi Pengion
b. Personel/pengurangan Sumber Radiasi Pengion
Perubahan PP No. 29 Tahun 2008

• Izin untuk kegiatan per instansi (seluruh sumber radiasi


dalam 1 izin kegiatan)
• Persyaratan izin hanya mencakup persyaratan teknis
terkait dengan keselamatan radiasi
• Waktu proses dipercepat
• Masa berlaku diperpanjang
• Biaya Izin mengalami kenaikan
SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020 tentang
Kebijakan Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi
Pengion pada Masa Bencana Nasional Covid-19

Persyaratan Perizinan terkait


Personel

Persyaratan Perizinan terkait


Fasilitas
Persyaratan Perizinan terkait
Pengangkutan Zat Radioaktif
Persyaratan Perizinan terkait
Penggunaan Fasilitas untuk
Layanan Covid-19
Persyaratan Perizinan terkait Janji
Layanan
Persyaratan Perizinan terkait Personel
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)

• Perpanjangan Masa Berlaku SIB PPR hingga 6 Bulan


– PPR yang masa berlaku SIB (berakhir pada Tahun 2020)
– telah melakukan pendaftaran penyegaran PPR

• Pemohon/Pemegang Izin dapat menyampaikan hasil


pemeriksaan kesehatan Tahun 2019
– surat komitmen yang ditandatangani oleh Pemohon/Pemegang Izin dan
bermeterai Rp 6.000,00 untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan
setelah layanan pemeriksaan kesehatan dibuka.
Persyaratan Perizinan terkait Fasilitas
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)

• Pemenuhan terhadap Uji Kesesuaian dapat ditangguhkan hingga layanan Lembaga Uji
Kesesuaian sudah dibuka
– menyampaikan bukti tanda terima permohonan layanan kepada Lembaga Uji Kesesuaian; atau
– surat komitmen yang ditandatangani oleh pemohon izin dan bermeterai Rp 6.000,00 untuk
melaksanakan pengujian paling lama 1 (satu) bulan sejak Lembaga Uji Kesesuaian beroperasi
kembali.
• Pemenuhan terhadap kalibrasi alat ukur radiasi, kalibrasi keluaran sumber radiasi
terapi, standardisasi radionuklida, evaluasi dosis perorangan, dan/atau penyediaan
peralatan pemantauan dosis perorangan ditunda hingga layanan laboratorium kalibrasi
dan dosimetri sudah dibuka
– menyampaikan bukti tanda terima permohonan layanan kepada laboratorium; atau
– surat komitmen yang ditandatangani oleh pemohon izin dan bermeterai Rp 6.000,00 untuk
melaksanakan kalibrasi, evaluasi dosis perorangan, dan/atau penyediaan peralatan pemantauan
dosis perorangan paling lama 1 (satu) bulan sejak laboratorium beroperasi kembali.
Persyaratan Perizinan terkait Fasilitas
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)

• Untuk perubahan lokasi pemanfaatan untuk kegiatan radiologi diagnostik dan


intervensional dalam rangka proses pinjam dan meminjam maka Pemegang
Izin akan menyampaikan notifikasi ke Badan Pengawas Tenaga Nuklir
dengan melampirkan surat perjanjian operasi yang di dalamnya tercantum
prosedur pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi (justifikasi, limitasi,
optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi) akan menjadi tanggung jawab
peminjam.
Persyaratan Perizinan terkait Penggunaan
Fasilitas untuk Layanan Covid-19
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)
• Penggunaan pesawat sinar-X radiologi diagnostik dan intervensional untuk
penanganan bencana nasional COVID-19, apabila ukuran ruangan pemanfaatan
radiologi diagnostik dan intervensional tidak memenuhi syarat maka izin akan
diterbitkan dengan kondisi izin yang menyatakan kewajiban untuk memenuhi
ketentuan ukuran ruangan akan dilaksanakan pada saat penanganan bencana
nasional COVID- 19 telah selesai dan izin dapat dicabut jika tidak terpenuhi
kewajiban tersebut.
• Selama penanganan bencana nasional COVID-19, pesawat sinar-X dalam
kendaraan (mobile station) dapat diterbitkan izinnya untuk instansi selain
pemerintah dalam rangka pemeriksaan massal dan penanganan bencana nasional
COVID-19.
Persyaratan Perizinan terkait Penggunaan
Fasilitas untuk Layanan Covid-19
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)
• Spesifikasi teknis pesawat sinar-X radiologi diagnostik dan intervensional
yang digunakan untuk penanganan bencana nasional COVID-19 harus
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.

• Penggunaan CT-Scan untuk pemeriksaan atau penanganan bencana


nasional COVID-19 harus tetap mengedepankan justifikasi proteksi radiasi
yaitu manfaat yang didapatkan lebih besar dari risikonya yang ditentukan
oleh Dokter Spesialis Radiologi atau Dokter Lain yang Berkompeten.
Persyaratan Perizinan terkait Janji Layanan
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)

Khusus pesawat sinar-X radiologi diagnostik dan intervensional yang


digunakan untuk penanganan bencana nasional COVID-19, pelayanan
perizinan penggunaannya akan dilaksanakan dalam waktu 1 hari (24 jam)
pada hari kerja sepanjang seluruh dokumen yang disampaikan telah
memenuhi persyaratan izin (termasuk yang telah diberlakukan kebijakan
dalam SE)
Layanan Perizinan Pemanfaatan
Pada Masa Pandemi Covid-19

Online Spot Licensing


dan Pembinaan Webinar Perizinan
Teknis Perizinan

Konsultasi Perizinan
Verifikasi Online
Secara Online
Kontak Kami
Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat
Radioaktif
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Gedung B Lantai 3
Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120
Email: dpfrzr@bapeten.go.id

Adi Drajat : 08128841773

Helpdesk Perizinan BAPETEN


HP: 082112408329

Perizinan Fasilitas Kesehatan


HP: 0815 1048 9745, 0818 0818 8610
Email: perizinan_medik@bapeten.go.id

Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat


Radioaktif
Ishak
HP: 0821 2313 2257
Email: i.ishak@bapeten.go.id

Anda mungkin juga menyukai