Anda di halaman 1dari 51

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN
KETENAGANUKLIRAN

Penyegaran PPR Medik Tk. 2, Jakarta


22-24 Agustus 2017
Tujuan

menjelaskan peraturan perundangan


ketenaganukliran yang berkaitan
dengan penggunaan pesawat sinar-X
radiologi diagnostik dan
intervensional

2
Bahasan

Tujuan
UU Ketenaganukliran (UU No. 10/1997)
Mekanisme Perizinan (PP No. 29/2008 & PP
No.56/2014)
Peraturan tentang Keselamatan, Perizinan
di
Fasilitas Radiologi Diagnostik &
Intervensional
Rangkuman
3
Perkembangan Pengaturan
Badan Tenaga Atom Nasional
UU NO. 31 TAHUN 1964 (BATAN)
Tentang
Ketentuan Pokok Tenaga Atom Melaksanakan
Mengatur
Mengawasi
Nuclear Safety Convention 94
Basic Safety Standard 115, 96
Pengawas
Peraturan
BAPETEN Perizinan
Inspeksi

UU NO. 10 TAHUN 1997


tentang
Ketenaganukliran BATAN
Badan Tenaga Nuklir Nasional
4
Pelaksana
Sistematika UU No. 10/1997

BAB I KETENTUAN UMUM


BAB II KELEMBAGAAN
BAB III PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB IV PENGUSAHAAN
BAB V PENGAWASAN
BAB VI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
BAB VII PERTANGGUNGJAWABAN KERUGIAN NUKLIR
BAB VIII KETENTUAN PIDANA
BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
BAB X KETENTUAN PENUTUP
5
Beberapa Pengertian

Pasal 1
1. Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan
pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan
kegiatan yang berkaitan dengan tenaga nuklir.

2. Tenaga nuklir adalah tenaga dalam bentuk apa pun


yang dibebaskan dalam proses transformasi inti,
termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi
pengion.

3. Radiasi pengion adalah gelombang elektromagnetik


dan partikel bermuatan yang karena energi yang
dimilikinya mampu mengionisasi media yang
6
dilaluinya.
Badan Pengawas: BAPETEN

Pasal 14
(1)Pengawasan terhadap pemanfaatan
tenaga nuklir dilaksanakan oleh Badan
Pengawas.
(2)Pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan melalui peraturan,
perizinan, dan inspeksi.

7
Tujuan Pengawasan

Pasal 15
Pengawasan ditujukan untuk:
a. terjaminnya kesejahteraan, keamanan, dan ketenteraman
masyarakat;
b. menjamin keselamtan dan kesehatan pekerja dan anggota
masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup;
c. memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan
tenaga nuklir;
d. meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir
untuk menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir;
e. mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan
nuklir; dan
f. menjamin terpeliharanya dan ditingkatkannya disiplin
petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir.

8
Kewajiban Memiliki Izin

Pasal 17
(1) Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin,
kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.
(2) Pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir dan
instalasi nuklir lainnya serta dekomissioning reaktor nuklir
wajib memiliki izin.
(3) Syarat-syarat dan tata cara perizinan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.

9
Kewajiban Memiliki Izin bagi
Personil
Pasal 19
(1) Setiap operator yang mengoperasikan reaktor nuklir dan
petugas tertentu di dalam instalasi nuklir lainnya dan di
dalam instalasi yang memanfaatkan sumber radiasi
pengion wajib memiliki izin.
(2) Persyaratan untuk memperoleh izin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Badan Pengawas.

10
Sanksi

Pelanggaran Sanksi Pidana


Pasal 17 ayat 1 Denda paling banyak Rp.
100.000.000,-
Tidak mampu bayar denda,
kurungan paling lama 1
tahun

Pasal 19 ayat 1 Pidana penjara paling lama


2 tahun dan/atau denda
paling banyak Rp.
50.000.000,-
Tidak mampu bayar denda,
kurungan paling lama 6
bulan
11
SISTEM PERIZINAN
IZIN ?
PERKA BAPETEN No. 8 TAHUN 2011

PERATURAN PEMERINTAH NO 29
TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH NO
56TAHUN 2014
12
SIKLUS SUMBER RADIASI PENGION
IMPOR PRODUKSI
RADIOAKTIF/X-RAY RADIOAKTIF/X-RAY

PENGALIHAN

PENGGUNAAN
HABIS EKSPOR
PAKAI
Re Export

ZAT RADIOAKTIF
KE PTLR BATAN
13 13
KE LUAR NEGRI
PENGELOMPOKAN PEMANFAATAN SRP-BN
KELOMPOK A KELOMPOK B KELOMPOK C

I. Sumber Radiasi Pengion : Sumber Radiasi Pengion : Sumber Radiasi Pengion :


a. ekspor ZR a. impor, ekspor dan/atau pengalihan a. ekspor PRP
b. impor dan pengalihan ZR dan/atau PRP peralatan yang mengandung ZR b. impor PRP untuk keperluan medik
untuk keperluan medik b. penyimpanan ZR c. impor PRP untuk keperluan selain medik
c. impor ZR untuk keperluan selain medik c. penggunaan dan/atau litbang dalam : d. penggunaan dan/atau litbang :
d. pengalihan ZR dan/atau PRP untuk 1. kedokteran nuklir diagnostik in vitro 1. ZR terbuka / terbungkus untuk tujuan
keperluan medik 2. fluoroskopi bagasi pendidikan, penelitian dan
e. pengalihan ZR dan/atau PRP untuk 3. gauging industri dengan ZR aktivitas pengembangan
keperluan selain medik rendah atau PRP dengan energi 2. check sources
f. produksi PRP rendah 3. ZR untuk kalibrasi
g. produksi barang konsumen yang 4. ZR untuk standardisasi
mengandung ZR 5. detektor bahan peledak
h. penggunaan dan/atau litbang dalam :
1. radiologi diagnostik dan intervensional
2. iradiator kategori I dengan ZR
terbungkus
3. iradiator kategori I dengan PRP
4. gauging industri dengan ZR aktivitas
tinggi
5. radiografi industri fasilitas terbuka
6. well logging
7. perunut
8. fotofluorografi dengan ZR aktivitas
sedang atau PRP dengan energi
sedang
9. radioterapi
10. fasilitas kalibrasi
11. radiografi industri fasilitas tertutup
12. fotofluorografi dengan ZR aktivitas
tinggi atau PRP dengan energi tinggi
13. iradiator kategori II dan III dengan ZR
terbungkus
14. iradiator kategori II dengan PRP
Radiologi Diagnostik &
15. iradiator kategori IV dengan ZR
terbungkus
16. kedokteran nuklir diagnostik in vivo
Intervensional
17. kedokteran nuklir terapi
i. produksi radioisotop
j. pengelolaan limbah radioaktif

II. Bahan Nuklir :


a. penelitian dan pengembangan
b. penambangan bahan galian nuklir
c. pembuatan
d. produksi
e. penyimpanan
f. pengalihan
g. impor dan ekspor
14
h. penggunaan
PERSYARATAN IZIN PEMANFAATAN SRP-BN
Persyaratan Izin
ADMINISTRASI TEKNIS KHUSUS

berlaku untuk kegiatan :


a. prosedur operasi
a. identitas pemohon izin a. penentuan tapak
b. spektek SRP-BN sesuai dengan standar
b. akta pendirian BH atau BU b. konstruksi
keselamatan radiasi
c. izin dan/atau persyaratan yang ditetapkan c. komisioning
c. perlengkapan proteksi radiasi dan/atau
oleh instansi yang berwenang d. operasi
peralatan keamanan SR
d. lokasi pemanfaatan SRP dan BN e. penutupan
d. program proteksi dan keselamatan
radiasi dan/atau program keamanan SR
e. laporan verifikasi keselamatan radiasi
dan/atau keamanan SR
f. hasil pemeriksaan kesehatan pekerja
radiasi
g. data kualifikasi personil yang meliputi :
1. PPR dan personil lain yang memiliki
kompetensi
2. personil yang menangani SRP
3. petugas keamanan SR atau BN

Berlaku untuk semua kelompok 1. Seluruh persyaratan teknis Berlaku hanya untuk kelompok
pemanfaatan berlaku untuk kelompok pemanfaatan A tertentu
pemanfaatan A
2. Persyaratan teknis untuk
kelompok pemanfaatan B :
huruf a, b, c, d, f, dan g angka 1
3. Persyaratan teknis untuk
kelompok pemanfaatan C :
huruf a, b, dan g angka 2 15
Alur Proses Perizinan

Cek Kelengkapan Dokumen Pemeriksaan Persyaratan Penerbita


n
3 hr kerja 15 hr kerja 7 hr kerja

Permohonan Penilaian terhadap ya


Pemohon Penuhi Terbit izin
tertulis Dok lengkap ? Dokumen
Izin ya persyaratan ?
Persyaratan

Dokumen
persyaratan izin tdk tdk

tdk
Penyampaian Dokumen
dok perbaikan ? ya perbaikan

Pemberitahuan
tentang dok yg tdk
memenuhi
5 hr persyaratan
kerja
tdk

Tagihan
Biaya Izin
Permohonan
batal
16
Sebelumnya Perka BAPETEN No 3 Tahun 2012

Registrasi Registrasi

Check Kelengkapan Check Kelengkapan


Dokumen Dokumen

Tagihan Biaya Penilaian


Persyaratan

Penilaian
Tagihan Biaya
Persyaratan

Penerbitan Izin Penerbitan Izin


17 17
PERPANJANGAN IZIN
SATU TAHAP (Ps. 49 & 50 PP 29/2008)

Permohonan Ada
Secara tertulis Dok lengkap ? Proses Normal
ya perubahan ya
(Ps. 22-24)
fasilitas?
Dok. Persyaratan
Adm & Teknis tdk

tdk

Terbit
Penilaian terhadap
perpanjangan
Dokumen
izin
Persyaratan
18
PENETAPAN PENGHENTIAN
(Ps. 53 PP 29/2008)

Permohonan Penilaian terhadap


Terbit Penetapan
Dokumen Kesesuian
Secara tertulis ya ya Penghentian
permohonan & data?
laporan

Laporan :
- data SRF
- hasil pengukuran
paparan radiasi
- penanganan akhir
pembangkit penanganan
akhir ZR
tdk

Dokumen perbaikan

Penyampaian
perbaikan ya
laporan?

Pemberitahuan
tentang
ketidaksesuaian
tdk

Permohonan
batal
19
PERUBAHAN IZIN
Perubahan
Data Izin

- Identitas - Perubahan Badan


- Personil Hukum
- Pindah Lokasi - Perubahan fasilitas
- Perlengkapan proteksi

Proses
Permohonan
Proses Izin Baru
Perubahan
Izin
PERUBAHAN DATA IZIN
(Ps. 54 PP 29/2008)

Permohonan Penilaian terhadap Terbit Perubahan


Kesesuian
Secara tertulis Dokumen ya ya Izin
data?
perubahan data izin

Dok. Perubahan
Data izin

Dokumen perbaikan
tdk

Penyampaian
perbaikan Dok ya
prubahan?

Pemberitahuan
tentang
ketidaksesuaian
tdk

Permohonan
batal 20
PERUBAHAN BADAN HUKUM
(Ps. 56 PP 29/2008)

Permohonan Penilaian terhadap


Dokumen Terbit Izin
Secara tertulis perubahan badan
hukum
Dok. Perubahan
Badan Hukum

21
PERUBAHAN FASILITAS
(Ps. 57 PP 29/2008)

Permohonan
Proses Normal
Secara tertulis (Ps. 22-47)

Dok. persyaratn izin

22
PERATURAN PERUNDANGAN
MENGENAI
KESELAMATAN RADIASI
DALAM PENGGUNAAN PESAWAT SINAR-X
RADIOLOGI DIAGNOSTIK &INTERVENSIONAL

23
Konten Perka 8/2011

PERSYARATAN IZIN
(Penjabaran PP 29 Tahun 2008)
PERSYARATAN KESELAMATAN
(Penjabaran PP 33 Tahun 2007)
Persyaratan Manajemen
Persyaratan Proteksi Radiasi
Persyaratan Teknik
Verifikasi keselamatan
PERSYARATAN INTERVENSI

24
Jenis Pesawat
DIAGNOSTIK INTERVENSIONAL PEN.RADIOTERAPI PEN.K.N
Terpasang tetap Fluoroskopi Simulator CT-Scan
Mobile CT-Scan Fluoros. CT-Scan utk Simulator
Tomografi C/U-Arm Angiografi CT-Scan Simulator

Densitas tulang CT-Scan Angiografi C-Arm Brakhiterapi

ESWL

C-Arm Bedah

Mamografi

Gigi

Fluoroskopi

CT - Scan
25
Peryaratan Izin

a. Identitas pemohon izin ( KTP atau KITAS dan paspor)


b. Akta badan hukum
c. Izin dan persyaratan yg ditetapkan IYB lain
d. Data lokasi
e. Spektek Peralatan
f. Denah ruangan
g. Hasil uji fungsi dan paparan radiasi dari instalatir
h. Hasil pemantauan kesehatan
i. Ijazah personil
j. SIB PPR
k. Pemantauan dosis perorangan ( + dosimeter pembacaan
langsung u. Intervensional)
l. Dokumen program proteksi

26 26
Persyaratan Keselamatan Radiasi

I. PERSYARATAN MANAJEMEN;
II. PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI;
III. PERSYARATAN TEKNIS; DAN
IV. VERIFIKASI KESELAMATAN
Rencanakan !!
dalam:

DOKUMEN PROGRAM PROTEKSI


DAN KESELAMATAN RADIASI
27 27
Persyaratan Manajemen

PENANGGUNG JAWAB KESELAMATAN


Pemegang izin (PI) dan
Personil (Dokter, PPR, Radiografer,dll)

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI PERSONIL


Dokter Spesialis Radiologi atau Dokter Yang Kompeten;
Petugas Proteksi Radiasi (PPR);
Radiografer/ Operator; dan/atau
Fisika medis ( intervensional, fluoroskopi, mamografi)

PEMANTAUAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI

PELATIHAN ...BAGI PEKERJA RADIASI


28
Penanggung Jawab
Keselamatan Radiasi
Dr. Sp.Rad atau Dokter yg
Penanggung Jawab: berkompeten 1
A Pemegang Izin Dr. Sp.Rad Gigi atau Dokter
Gigi yg berkompeten 2
Personil lain yg Tenaga Ahli dan/atau Fisika
B terkait Medis 3
Petugas Proteksi Radiasi
Ps. 3 Perka BAPETEN No. 4 (PPR) 4
Tahun 2013
Radiografer atau Operator
Gigi 5
Psw. konvensional, mobile, Bone Densitometry, Personil terkait:
Penunjang ESWL, C-Arm Penunjang Bedah Nomor 1, 4 dan 5
Personil terkait:
Psw. fluoroskopi, mammografi, CT Scan, Angiografi,
Simulator, C-Arm Brakhiterapi Nomor 1, 3, 4 dan 5

Psw. Gigi (intra-oral, pano/chepalo) Nomor 2, 4 dan 5


29
PERSYARATAN PROTEKSI
RADIASI

Justifikasi Penggunaan

Limitasi dosis

Optimisasi proteksi

30
Justifikasi Penggunaan
Penggunaan pesawat sinar-x : manfaat > risiko
Paparan/ dosis pada pasien diberikan oleh Dokter dalam
bentuk surat rujukan atau konsultasi
Pemeriksaan radiologi utk keperluan pekerjaan; legal;
asuransi tanpa indikasi klinis: tidak diperbolehkan
Pemeriksaan masal untuk kelompok populasi,
manfaat > resiko
Pesawat mamografi tidak boleh apabila tidak ada indikasi
klinis kecuali:
Usia di atas 40 tahun, atau
Bila < 40 tahun, memiliki sejarah karsinoma dalam keluarga
terdekat
Penerapan Persyaratan Proteksi Radiasi:
LIMITASI [1/4]

Limitasi Dosis mengacu pada Nilai Batas Dosis


(NBD)
Dalam kondisi Paparan Normal
Berlaku untuk
Pekerja Radiasi;
Pekerja magang; dan
Anggota masyarakat
Tidak berlaku untuk
Pasien
Pendamping pasien

32
Penerapan Persyaratan Proteksi Radiasi:
LIMITASI [2/4]

NBD untuk Pekerja Radiasi :


Dosis efektif 20 mSv/tahun rata-rata
selama 5 tahun
Dosis efektif 50 mSv dalam satu tahun
tertentu
Dosis ekivalen untuk lensa mata 150
mSv/tahun
Dosis ekivalen untuk kulit dan ekstrimitas
(tangan & kaki) 500 mSv/tahun
33
Penerapan Persyaratan Proteksi Radiasi:
LIMITASI [3/4]

NBD untuk Pekerja magang 16-18 tahun :


Dosis efektif 6 mSv/tahun
Dosis ekivalen untuk lensa mata 50 mSv/tahun
Dosis ekivalen untuk kulit dan ekstrimitas (tangan
& kaki) 150 mSv/tahun

NBD untuk anggota masyarakat :


Dosis efektif 1 mSv/tahun
Dosis ekivalen untuk lensa mata 15 mSv/tahun
Dosis ekivalen untuk kulit dan ekstrimitas (tangan
& kaki) 50 mSv/tahun
34
Penerapan Persyaratan Proteksi Radiasi:
LIMITAS [4/4]

AGAR NBD TIDAK TERLAMPAUI


1. Pembagian Daerah Kerja
2. Pemantauan Paparan Radiasi
Secara berkala untuk ruang radiologi dg psw. terpasang tetap
3. Pemantauan Dosis Perorangan (Khusus Pekerja Radiasi)
4. Perlengkapan Proteksi Radiasi (Pasal 36 Perka No.
4/2013 dan Perka No. 8/2011)
Monitor dosis perorangan (Film/TLD Badge)
Peralatan protektif radiasi (Apron; Tabir Pb; Kacamata Pb; Sarung
Tangan Pb; Pelindung Tiroid; Pelindung Ovarium dan/atau
Pelindung Gonad Pb.)

35
Pembagian Daerah Kerja [1/2]

1. Daerah Pengendalian
memerlukan tindakan proteksi dan ketentuan
keselamatan khusus mengendalikan Paparan
Normal dan mencegah Paparan Potensial;
Potensi penerimaan dosis > 6 mSv/tahun
S Konvensional, CT Scan ruang penyinaran
es Fluoroskopi, intervensional, angiografi ruang
ua
i penyinaran/tindakan
ko Tempat mengoperasikan psw. panoramik/chepalo,
nd
isi
mamografi, X-ray mobile jika tidak ada ruang
fa operator khusus
sili
ta
Menandai & membatasi ruangan, akses hanya utk
s pekerja radiasi, tanda peringatan, peralatan
36 protektif
Pembagian Daerah Kerja [2/2]

2. Daerah Supervisi
di luar Daerah Pengendalian yg memerlukan
peninjauan terhadap Paparan Kerja
tidak memerlukan tindakan proteksi dan ketentuan
keselamatan khusus;
Potensi penerimaan dosis (1 6) mSv/tahun
Konvensional, CT Scan, fluoroskopi, Intervensional,
angiografi ruang operator/kendali
Panoramik/chepalo, mamografi, X-ray mobile di
balik operator jika ada;
Menandai & membatasi ruangan, akses hanya utk
pekerja radiasi,
37
Upaya agar NBD Tdk Dilampaui

1. PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI


2. PEMANTAUAN DOSIS PERORANGAN FILM BADGE/
TLD ( + DOSIMETER PEMBACAAN LANGSUNG)
3. PERLENGKAPAN PROTEKTIF
a.Apron ;
b.Tabir Pb ;
c.Kacamata Pb ;
d.Sarung Tangan Pb ;
e.Pelindung Tiroid ;
f. Pelindung Ovarium dan/atau
g.Pelindung Gonad Pb.
Optimisasi Proteksi &
KeselamatanRadiasi

1. PAPARAN SERENDAH MUNGKIN YANG DAPAT


DICAPAI (ALARA)
2. PEMBATAS DOSIS UNTUK PERSONIL DAN
ANGGOTA MASYARAKAT
a. Disain ruangan : NBD
b. Pendamping pasien : 2 mSv selama
pemeriksaan
c. Mencegah pengulangan paparan
3. TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK
Untuk radiologi diagnostik intervensional; dan
kedokteran nuklir diagnostik
39
Pembatas Dosis

1. Pekerja Radiasi
Ditetapkan oleh Pemegang Izin dg Persetujuan
BAPETEN;
Menyampaikan perhitungan penetapan pembatas dosis
Merupakan bagian dari dokumen program proteksi dan
keselamatan radiasi

2. Anggota Masyarakat
ditetapkan 0,5 mSv/tahun

40
Tingkat Panduan Paparan Medik

TINGKAT PANDUAN (GUIDANCE LEVELS)

DITETAPKAN UNTUK MEMBATASI DOSIS PASIEN

BESARNYA TERGANTUNG JENIS PEMERIKSAAN

BOLEH DILAMPAUI BILA MEMANG ADA


PEMBENARAN OLEH DOKTER
PUU:
Perka 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam
Radiologi Diagnostik dan Intervensional
41
Tingkat Panduan Radiografi

No Jenis pemeriksaan Posisi ESD (mGy)


1 Lumbal AP 10
Lumbal spine Lateral 30
LSJ 40
2 Abdomen AP 10
3 Pelvis AP 10
4 Sendi panggul AP 10
5 Paru (chest) PA 0,4
Lateral 1,5
6 Torakal AP 7
Lateral 20
7 Gigi Periapical 7
AP 5
8 Kepala PA 5
Lateral 3
42 42
Tingkat Panduan CT Scan

No Jenis Dosis rata-rata multiple


pemeriksaan scan (mGy)

1 Kepala 50

2 Lumbal 35

3 Abdomen 25

43 43
Tingkat Panduan Fluoroskopi

No Cara pengoperasian ESD rata-rata


(mGy/menit)

1 Normal 25

2 Tingkat tinggi 100

44 44
Persyaratan Teknis [1/2]
1.PESAWAT SINAR-X
TABUNG UNTUK PEMERIKSAAN UMUM :Daya
Generator 5 kW ; Kuat Arus min. 50 mA, Tegangan
dapat 100kVKecuali mamografi; gigi;fluoroskopi;
densitas tulang
FLUOROSKOPI Harus Dilengkapi CCTV
MOBILE Hanya digunakan di UGD; ICU; mobile station;
klinik; puskesmas; praktek dokter
PORTABEL Dilarang untuk pemeriksaan rutin
GIGI :
a. portabel dilarang kecuali untuk kepentingan forensik
b. intraoral harus dilengkapi konus
c. diameter luas lapangan tidak lebih 6 cm

45
Persyaratan Teknis [2/2]

2.PERALATAN PENUNJANG :SNI


Tiang Penyangga; Kolimator; Instrumentasi Tegangan.

3.BANGUNAN FASILITAS
1.UKURAN ( Lampiran )
2.DINDING: Tembok : 25 cm/ beton: 20 cm/ 2 mm Pb
3.JENDELA : MIN 2 m DARI LANTAI
4.KAMAR GELAP
5.RUANG TUNGGU PASIEN
6.RUANG GANTI PAKAIAN
7.TANDA RADIASI
Ukuran Ruangan

NO JENIS PESAWAT SINAR-X UKURAN MINIMAL


(Lx Px T) m
1 Terpasang tetap; tomografi; c-arm bedah 3 x 4 x 2,8
2 mamografi 3 x 3 x 2,8
3 Intraoral konvensional & digital 2 x 2 x 2,8

4 Ekstraoral konvensional & digital 2 x 3 x 2,8

5 CBCT - SCAN 3 x 3 x 2,8

6 FLUOROSKOPI; CT-SCAN; SIMULATOR; 6 x 4 x 2,8


C/U-ARM ANGIOGRAFI DLL.
7 MOBILE/ MAMOGRAFI DALAM MOBILE SESUAI SARAN
STATION DARI PABRIK
Verifikasi Keselamatan

1. PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI


PESAWAT BARU/ SETELAH PERBAIKAN
LOKASI : RUANG OPERATOR; RUANG SEKITARNYA;
LOKASI PERSONAL BERDIRI ( FLUOROSKOPI)

2. UJI KESESUAIAN

3. IDENTIFIKASI PAPARAN POTENSIAL DAN


PAPARAN DARURAT
INTERVENSI
REKAMAN DAN LAPORAN :
Intervensi

1. TINDAKAN PROTEKTIF DAN REMEDIAL

2. PENANGGULANGAN
TINDAKAN PROTEKTIF UNTUK MENCEGAH
TERULANGNYA PAPARAN DARURAT
PENANGANAN DAN PEMULIHAN PASIEN

3. PENCARIAN KETERANGAN
ANALISIS PENYEBAB ; KAJIAN DOSIS; TINDAKAN
KOREKTIF
Rangkuman

Penggunaan pesawat radiologi diagnostik &


intervensional wajib memiliki izin;
Pemegang Izin wajib memenuhi persyaratan
keselamatan radiasi dan juga sebelumnya harus
merencanakan implementasinya dlm dokemen
program Proteksi Radiasi;
Persyaratan keselamatan radiasi meliputi
persyaratan manajemen, persyaratan proteksi
radiasi, persyaratan teknis dan verifikasi
keselamatan.
50
a.drajat@bapeten.go.id
dradjat09@gmail.com

51

Anda mungkin juga menyukai