Anda di halaman 1dari 14

Kebijakan Pelayanan Perizinan

Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif

ISHAK
Direktur Perizinan
Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

Penyegaran Program Proteksi Radiasi Industri DPFRZR


menuju
WBBM
Pendahuluan

▪ Peraturan perundang-undangan
▪ Surat Edaran
▪ SURAT EDARAN KEPALA BADAN PENGAWAS
TENAGA NUKLIR NOMOR : 0842/K/IV/2020
Rantai Pemanfaatan

Impor Produksi

Pengalihan

Penggunaan
Re-ekspor

Dikelola oleh BATAN Pengelolaan Limbah Kelola sebagai


Limbah B3
Limbah dikelola oleh
Fasilitas (contoh: KN)
Landasan Hukum
UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran

▪ PP No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan


Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan
Bahan Nuklir
UU ▪ PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik

Peraturan Pemerintah
(PP)

▪ Peraturan BAPETEN No. 5 Tahun 2018 tentang


Peraturan BAPETEN Pelayanan Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
Secara Elektronik
▪ Peraturan BAPETEN No. 6 Tahun 2018 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor
Ketenaganukliran
Kewajiban

Setiap kegiatan yang berkaitan dengan


pemanfaatan tenaga nuklir wajib memperhatikan
keselamatan, keamanan, dan ketenteraman,
kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta
perlindungan terhadap lingkungan hidup (Pasal 16
UU No. 10 Tahun 1997)

Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki


izin, kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah (Pasal 17 ayat
1 UU No. 10 Tahun 1997)

Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir


dan petugas tertentu di dalam instalasi nuklir
lainnya dan di dalam instalasi yang memanfaakan
sumber radiasi pengion wajib memiliki izin (Pasal
19 ayat 1 UU No, 10 Tahun 1997)
Ketentuan Pidana (1)

Tidak Memiliki Izin Pemanfaatan

Denda paling banyak Rp. 100.000.000

Tidak mampu bayar denda, kurungan


paling lama 1 tahun
Ketentuan Pidana (2)

Tidak Memiliki Izin Bekerja Bagi


Petugas Tertentu (contoh: PPR)
Pidana penjara paling lama 2 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp.
50.000.000

Tidak mampu bayar denda, kurungan


paling lama 6 bulan
Penerapan Pelayanan Perizinan (FRZR)

• instansi pemerintah

nonbadan layanan

umum;

• SIB/sertifikasi personil.
Persetujuan Impor

Pemegang Izin yang akan melaksanakan impor atau


ekspor Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir wajib
mendapat persetujuan dari Kepala BAPETEN sebelum
Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir dikeluarkan
dari kawasan pabean.
Perpanjangan Izin

• Penyampaian permohonan perpanjangan


izin:
– paling lambat 30 hari kerja; atau
– paling cepat 90 hari kerja
sebelum masa berlaku izin berakhir
• Pemantauan masa berlaku izin dapat
dilakukan melalui BaLIS Perizinan

10
Persetujuan Pengiriman Zat Radioaktif

Pengirim wajib memiliki persetujuan pengiriman zat radioaktif sebelum


Pengangkutan Zat Radioaktif dilakukan. (Pasal 80, PP No. 58 Tahun 2015)
Pengirim & Penerima memiliki Izin • Pemegang Izin impor dan/atau
pengalihan zat radioaktif dan/atau
pembangkit radiasi pengion hanya
boleh melakukan kegiatan impor
dan/atau pengalihan dengan orang atau
badan yang telah memiliki izin
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion
(Pasal 67 PP 29/2008)
• Pengirim dan Penerima harus memiliki
izin pemanfaatan (Pasal 62 dan 63; PP
No. 58 Tahun 2015).
Pelaporan Importir atau distributor yang bertindak
sebagai pengirim zat radioaktif wajib
menyampaikan laporan pelaksanaan
pengangkutan paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah pengangkutan ZRA selesai
(Pasal 82 ayat (2); PP No. 58 Tahun 2015)

11
Persyaratan Perizinan terkait Personel
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)

• Petugas Proteksi Radiasi (PPR) yang masa berlaku


Surat Izin Bekerja (SIB) berakhir pada Tahun 2020 dan
telah melakukan pendaftaran penyegaran PPR maka
akan diperpanjang selama 6 (enam) bulan terhitung
sejak berakhirnya masa berlaku SIB
• Dalam hal pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
personel tidak dapat dilaksanakan oleh
Pemohon/Pemegang Izin, Pemohon/Pemegang Izin
dapat menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan
Tahun 2019 dan surat komitmen yang ditandatangani
oleh Pemohon/Pemegang Izin dan bermeterai Rp
6.000,00 untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan
setelah layanan pemeriksaan kesehatan dibuka.

12
Persyaratan Perizinan terkait Personel-lanjutan
(SE Kepala BAPETEN No. 0842/K/IV/2020)

• Pemenuhan terhadap kalibrasi alat ukur radiasi, kalibrasi keluaran sumber


radiasi terapi, standardisasi radionuklida, evaluasi dosis perorangan,
dan/atau penyediaan peralatan pemantauan dosis perorangan ditunda
hingga layanan laboratorium kalibrasi dan dosimetri sudah dibuka sehingga
pemohon izin cukup menyampaikan bukti tanda terima permohonan
layanan kepada laboratorium atau surat komitmen yang ditandatangani oleh
pemohon izin dan bermeterai Rp 6.000,00 untuk melaksanakan kalibrasi,
evaluasi dosis perorangan, dan/atau penyediaan peralatan pemantauan
dosis perorangan paling lama 1 (satu) bulan sejak laboratorium beroperasi
kembali.
• Persetujuan pengiriman untuk pelimbahan zat radioaktif yang tidak dapat
dilaksanakan karena dampak COVID-19 dan telah habis masa berlakunya,
dapat diperpanjang masa berlakunya paling lama 3 (tiga) bulan dan dapat
diperpanjang kembali dengan mempertimbangkan keadaan dampak
COVID-19 setelah pemegang izin menyampaikan notifikasi bahwa
pelaksanaan pengiriman belum dapat dilakukan dan menyampaikan
permohonan perbaikan persetujuan pengiriman.

13

Anda mungkin juga menyukai