Anda di halaman 1dari 41

PERKEMBANGAN STANDAR PROTEKSI RADIASI

DALAM PEMANFAATAN SUMBER RADIASI


PENGION
Oleh Ida Bagus Manuaba

1
• Nama : Ida Bagus Manuaba
• Pendidikan:
• S1 di Teknik Nuklir UGM
• S2 di Fisika UI
• Karir
• 2003 - 2018 Staf inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat radioaktif
• 2018 - 2022 Kasub/koordinator Evaluasi Dosis dan Lingkungan
• 2022 Kasub/Koordinator Perizinan Petugas Fasilitas Radiasi

2
ü UU No. 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran

ü PP No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi dan


Keamanan Sumber Radioaktif

ü Perka Bapeten No.4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan


Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir

ü Perka Bapeten No. 6 Tahun 2010 tentang Pemantauan


Kesehatan untuk Pekerja Radiasi

3
Diharapkan Peserta dapat:
– Menerapkan ketentuan proteksi radiasi yang berlaku
di Indonesia
– Mengetahui perkembangan standar keselamatan
radiasi

4
• Proteksi Radiasi dan Pemantauan Dosis
Pekerja
• Perkembangan standar proteksi radiasi
• Penerapan ketentuan proteksi radiasi yang
berlaku di Indonesia.

5
Manfaat lebih besar
dibandingkan dengan
resiko yang
diakibatkannya
• Justifikasi
penerimaan dosis
radiasi pada Berapa NBD Pekerja? Tugas
pekerja atau
masyarakat tidak
boleh melebihi
NBD.
Berapa NBD Masyarakat? Tugas
• Limitasi Dosis
Tidak berlaku untuk paparan pasien medis dan alam

• Optimisasi besarnya dosis yang


diterima pekerja atau
masayarakat diusahakan Bagaimana menerapkan optimisasi? Tugas
serendah mungkin dengan
memperhatikan faktor
sosial dan ekonomi.
6
Jarak sejauh
mungkin
JARAK ?
Waktu berbanding
Lurus dengan Dosis
Waktu jika 1 sec= 1 Sv
maka 2 sec=2 Sv
Penyinaran
WAKTU ? sesingkat Jarak berbanding
mungkin Kuadrat Terbalik
dengan Dosis.
jika 1 meter =1 Sv
maka2 meter = 1/4 Sv

SHIELDING ? Berlindung dibalik


Tabir/Shielding

Bagaimana Hubungan Jarak dan Waktu dengan Dosis


Radiasi?????
7
Perbedaannya Apa?

Sievert (Sv)
Gray (Gy)

Rontgen (R)

8
Röntgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion
di udara (berupa sinar X atau sinar gamma), Röntgen. = 2.58×10−4 C/kg

Gray (simbol: Gy) adalah satuan turunan dari dosis radiasi pengion dalam Sistem Satuan
Internasional (SI). Gray didefinisikan sebagai penyerapan satu joule energi radiasi per kilogram
materi (J/Kg).

Sievert (simbol: Sv) adalah satuan turunan dosis radiasi pengion dalam Sistem Satuan
Internasional (SI) dan merupakan ukuran efek kesehatan dari radiasi pengion tingkat rendah
pada tubuh manusia. Sievert penting dalam dosimetri dan proteksi radiasi.

1 R = 0.00877 Gy ~0,01 Gy ~ 1 𝑟𝑎𝑑 di udara,


karena xray/gamma (faktor bobotnya 1),
maka ~ 0,01 Sv ~1 rem

9
Satuan Satuan SI : Sievert (Sv).
• Satuan lama : “rem” (radiation equivalent man)
• 1 Sv = 100 rem

• Dosis ekivalen adalah perkalian dosis serap dengan faktor


kualitas radiasi, WR (radiation weighting factor)
H= wR . D

10
Htissue = H .WT

11
Dosis Radiasi Externa:
• Hp(10) : Dosis eqivalen Seluruh Tubuh
• Hp(3) : Dosis eqivalen Lensa Mata
• Hp(0.07) : Dosis eqivalen Kulit

Dosis Radiasi Interna:


• Dosis Interna Seluruh Tubuh (E 50):

NILAI BATAS DOSIS (NBD)


NBD dosis efektif = Hp(10) + E50
NBD dosis Lensa Mata = Hp(3)
NBD kulit, tangan atau kaki = Hp(0.07)

Catatan : Jika tidak ada bahaya radiasi interna : Dosis Efektif = Hp (10)

12
Sesuai Perka 4, th 2013, pasal 34 ayat (2) ada 3 jenis Dosimeter:
1. Film Badge (1 bulan)
2. TLD (thermoluminescent dosimeter) (3 bulan)
3. Radiophotoluminisence dosimeter (3 bulan)
Contoh :
OSL Badge (Optically-Stimulated Luminescence)

rekomendasi IRRS Mission chapter 1.9:

merevisi Perka 4 tahun 2013 agar periode dosimeter perorangan bukan


didasarkan pada jenis peralatan dosimeter tetapi berdasarkan
pemanfaatannya.
13
PASAL 10, Perka 6, th 2010
– pemeriksaan darah lengkap;
– pemeriksaan sperma; dan/atau
– pemeriksaan aberasi kromosom.
Pasal 14
Dosis diatas 200 mSv wajib test aberasi kromosom
Catatan:
• Aberasi Kromosom bertahan tahunan, pengujian hanya ada di PTKMR,
• Recovery Sperma dapat terjadi cepat atau lama tergantung besar dosis radiasi

14
GSR Part 3 /
2014
BSS 115/1996
ICRP 103
ICRP 60 Tahun
Tahun 2007
ICRP 26 1990
Tahun PP 33/2007
1977
ICRP 2
SK BATAN Th
Tahun 1989
1959
15
1958
1961
1962
1965
1974
1988
SS No. 15

SS No. 15 1996
2006

16
ICRP 26/1977 – SK Dirjen BATAN – PP 63/2000
• Tujuan Prot Rad.: mencegah terjadiya efek non
stokastik atau deterministik, dan membatasi
peluang terjadinya efek stokastik

• Filosofi proteksi radiasi: justifikasi, limitasi,


optimasi

17
ICRP 60/1990 – BSS 115/1996 – PP 33/2007
qIstilah: Proteksi dan Keselamatan Radiasi
qPersyaratan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
• Persyaratan Manajemen
• Persyaratan Proteksi: justifikasi, limitasi, optimasi
• Persyaratan Teknis
• Verifikasi Keselamatan

Hal yg baru:
1. Istilah Praktik dan Intervensi
2. Memperhatikan Dosis Pasien à tingkat Panduan
3. Penyinaran sumber alamiah (NORM dan TENORM)
18
ICRP 103/2007 – GSR Part 3 / 2014
• Tujuan keselamatan dasar: melindungi/proteksi manusia dan lingkungan dari
efek radiasi pengion yang berbahaya.
• Prinsip Keselamatan:
1. Tanggung jawab keselamatan,
2. peran pemerintah,
3. kepemimpinan dan manajemen keselamatan,
4 – 6 justifikasi, optimisasi, limitasi,
7. proteksi generasi sekarang dan seterusnya,
8. pencegahan kecelakaan,
9. kedaruratan dan kesiapsiagaan,
10. proteksi untuk mengurangi radiasi yang sudah ada dan yang tidak diawasi.

19
• 1925 30 R/Th (100 kV) dan 70 R/Th (200 kV)
• 1934 1 R/Minggu dan 50 R/Th
• 1951 0,3 /Minggu dan15 R/Th
• 1955-1959 0,1 R/Minggu dan 5 R/Th
• 1959-1977 5 R/Th dan 3 R/13 Minggu,
5(N-18) Rem
• 1977 50 mSv/ Th atau 5 R/Th
• 1990 20 mSv atau 2 R/Th rata-rata
dalam 5 TH, maks 50 mSv/Th

20
Standar terbaru: Standard Categories

Fundamental Safety
Principles

Requirements – Legal,
Technical, & Procedural Safety
Imperatives

Safety Fundamentals
Guidance on Best
Practice to Meet
Safety Requirements Requirements

Safety Guides 21 International Atomic Energy Agency


IAEA Safety Requirements [2/2]

Protection of workers, patients, public, environment

International Atomic Energy Agency


IAEA Safety Requirements – Safety Guides

23 International Atomic Energy Agency


IAEA Safety Requirements – Safety Guides

24 International Atomic Energy Agency


25 International Atomic Energy Agency
Berdasarkan Situasi Paparan
• Paparan terencana (planned exposure)
• Paparan darurat (emergency exposure)
• Paparan existing (existing exposure)

Berdasar Kategori paparan


• Pekerja
• Publik
• Medis
26
Existing exposure RL belum diatur
27
• PP 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan
Sumber Radioaktif; dan
• dan Perka BAPETEN no.4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan
Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir

28
`
1. penanggung jawab Keselamatan Radiasi;
2. budaya keselamatan;
3. pemantauan kesehatan;
4. personil;
5. pendidikan dan latihan;
6. rekaman

29
1. sistem pertahanan berlapis;
• diterapkan dalam mendesain sistem keselamatan

2. praktik rekayasa yang teruji.


• persyaratan dan standar
• penerapan mendapat dukungan manajemen
• memasukkan toleransi keselamatan
• perkembangan kriteria teknis yang relevan

30
1. pengkajian keselamatan Sumber
2. pemantauan dan pengukuran parameter
keselamatan
3. Rekaman hasil verifikasi keselamatan.

31
BAPETEN
inspeksi/audit
& sanksi
PI menerapkan,
memprogramkan &
mengawasi internal

Diwajibkan
di Peraturan

32
Kewajiban
Izin Persyaratan keselamatan &
Pasal 17
keamanan à PP 33/2007
UU No.
10/1997
Persyaratan pengelolaan limbah
à PP 61/2013

Persyaratan dalam pengangkutan


zat radioaktif à PP 58/2015
33
I. PERSYARATAN PROTEKSI & KESELAMATAN;
1. Persyaratan Manajemen;
2. Persyaratan Proteksi Radiasi;
3. Persyaratan Teknis; dan
4. Verifikasi Keselamatan
+ identifikasi darurat dan rencana penanggulangannya
II. PERSYARATAN PENGELOLAAN LIMBAH
III. PERSYARATAN DALAM PENGANGKUTAN ZRa
Rencanakan !!
dalam:

DOKUMEN PROGRAM PROTEKSI DAN


KESELAMATAN RADIASI
34
PERSYARATAN KEAMANAN PERSYARATAN KESELAMATAN
Rencanakan !! Rencanakan !!
dalam: dalam:

DOKUMEN PROGRAM DOKUMEN PROGRAM


KEAMANAN SUMBER PROTEKSI DAN
RADIOAKTIF KESELAMATAN RADIASI

Integrasikan !!
Pasal 4 PP 33/2007
ke dalam:

SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN / INSTANSI


(KESELAMATAN & KEAMANAN)
35
I. PERSYARATAN MANAJEMEN;
II. PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI;
III. PERSYARATAN TEKNIS; DAN
IV. VERIFIKASI KESELAMATAN
+ identifikasi darurat dan rencana penanggulangannya

Rencanakan !!
dalam:
DOKUMEN PROGRAM PROTEKSI DAN
KESELAMATAN RADIASI
36
SUMBER RADIASI

Dikecualikan? Ya Tidak diawasi

tidak
Ya Penerapannya sudah Ya Pemanfaatan
Memiliki izin? memenuhi Persyaratan? jalan terus
tidak tidak

Sanksi pidana Sanksi administrasi


Dinyatakan di UU Diatur dalam PP & Perka
37
1. mengawasi pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi (PPKR);
2. mengkaji ulang efektivitas penerapan PPKR;
3. memberikan instruksi teknis dan administratif secara lisan atau tertulis kepada Pekerja Radiasi
tentang pelaksanaan PPKR;
4. mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
5. memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi dan memantau
pemakaiannya;
6. membuat dan memelihara rekaman dosis yang diterima oleh Pekerja Radiasi;
7. melaporkan kepada Pemegang Izin jika Pekerja Radiasi menerima dosis melebihi Pembatas Dosis;
8. memberitahukan ke pekerja radiasi mengenai hasil evaluasi pemantauan dosis;
9. membuat dokumen yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi;
10.melakukan kendali akses di Daerah Pengendalian;
11.melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal kedaruratan.
12.memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Instalasinya.
38
Pemantauan

Audit internal

Tindak lanjut

39
• Pemegang Izin wajib melakukan pemenuhan
persyaratan proteksi dan keselamatan radiasi.
• PPR sebagai pengawas internal wajib memberikan
masukan kepada Pemegang Izin dalam
menerapkan Proteksi Radiasi sesuai dengan
Ketentuan yang berlaku

40
41

Anda mungkin juga menyukai