awal tahun 1920-an dimana The British X-ray and Radium Protection
Commitee dan American Roentgen Ray Society mengeluarkan
rekomendasi umum mengenai proteksi radiasi.
Pada tahun 1936, nilai dosis tenggang diturunkan lagi hingga 100
mR / hari dengan asumsi bahwa diperhitungkan adanya hamburan
balik (energi sinar-x yang umumnya digunakan pada saat itu)
dimana dosis 100 mR di udara dapat memberikan dosis 200 mR
pada permukaan tubuh
lanjutan
Kuantitas radiasi
Jenis radiasi
Jenis bahan penyerapan
Dapat menggambarkan tingkat perubahan atau
kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh radiasi.
Detektor radiasi : pendeteksi radiasi
misal: flim fotografi, tabung geiger-muller, pencacah
sintilasi ,bahan termoluminesensi maupun dioda silikon
Dosis paparan atau eksposur (x)
Kemampuan radiasi sinar x atau gamma untuk
menimbulkan ionisasi diudara dalam volume tertentu.
Satuan lama Rongent (R), dimana X= dQ/dm
1 R = 2,58 x C/ kg
Satuan yang baru C/kg
Laju paparan (x) adalah besar paparan per satuan waktu
Dosis serap (D)
D=fxX
dimana : D = dosis serap ( rad )
X = paparan (R)
F = faktor konversi dari laju paparan ke
laju dosis serap
Jika medium yang digunakan adalah udara maka f=
0,887 rad/R
agai energi
1 Gonad 0,20
3 Colon 0,12
4 Lambung 0,12
5 Paru-paru 0,12
6 Ginjal 0,05
7 Payudara 0,05
8 Liver 0,05
9 Oeshopagus 0,05
11 Kulit 0,01
Adapun nilai batas dosis untuk seluruh tubuh yang bergantung pada
pekerja radiasinya (dengan pengecualian wanita hamil dan wanita masa
usia subur) adalah:
NBD untuk pekerja radiasi yang memperoleh penyinaran seluruh tubuh
ditetapkan 50 mSv (5000 mrem) per tahun
Batas tertinggi penerimaan pada abdomen pada pekerja radiasi wanita
dalam masa subur ditetapkan tidak lebih dari 13 mSv (1300 mrem)
dalam jangka waktu 13 minggu dan tidak melebihi NBD pekerja radiasi
lanjutan