Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN
KARSINOMA KOLON - REKTUM
BY
WIYADI S.KEP.NS
Pengertian
• Proses keganasan dari mukosa kolon
rektum.
Etiologi
• Penyebab pasti belum diketahui faktor
predisposisi :
1. Riwayat kanker dalam keluarga.
2. Umur > 40 tahun
3. Polip usus
4. Kebiasan makan makanan tinggi lemak
dan rendah serat
5. Penyakit chrohn.
Klasifikasi
• Berdasarkan deferensial sel kanker
terbagi 4 tingkat menurut Broder:
1. Grade I: sel anaplastik < 25 %.
2. Grade II : sel anaplastik 25 – 50 %
3. Grade III : sel anaplastik 50 – 75 %
4. Grade IV : sel anaplastik > 75 %.
Klasifikasi
• Berdasarkan penyebaran sel karsinoma
menurut Dukes .
1. Stadium I : neoplasma tersebar pada ddg
rektum/colon.
2. Penyebaran keluar ddg kolon, tetapi belum
metastase ke kel. Limfe
3. Stadium III : terjadi metastase ke.kel. Limfe
4. Stadium IV : metastase ke kel. Limfe dan
organ lain ( hepar, paru)
Tanda dan gejala
• Perubahan kebiasan defekasi : obstipasi, diare.
• Sering bab disertai darah segar & lendir.
• BB menurun
• Anemia
• Teraba massa tumor waktu RT
• Nyeri perut dan tenesmus.
• Bila keadaan set. Lanjut bau khsa ca rekti.
Penatalaksanaan
• Pembedahan : pilihan utama
• Radiasi : indikasi :
Pra bedah : hanya dilaksankan pada ca. rekti.
Paska bedah ;
- sel ca telah menenbus tunika muskularis
propia.
-metastase ke kel. Limfe
- masih ada sel ca yang tertinggal
lanjutan
• Obat sitostatika :
Indikasi :
- inopereble.
- Operable, tetapi :
 Ada metastase ke kel.limfe.
 Tumor menembus musk. Propia.
 Tumor residif.
Pengkajian data
• Biodata .
Lebih banyak dijumpai > 40 thn.
Status sosek : berhub dgn kebiasaan
makan makanan berlemak tinggi.
Daerah tempat tinggal yg sulit
memperoleh sayuran : kecenderungan tjd
ca rekti.
lanjutan
• Keluhan utama :
Perdarahan peranum, nyeri.
lanjutan
• Riwayat kesehatan sekarang.
 Mengalami perubahan degesti ,
obstipasi atau diare.
 Rasa takk nyaman , nyeri pada perut
dan anus.
 Bila bab sering disertai darah segar,
lendir, BB menuurun, tanda anemia positif.
lanjutan
• Riwayat kesehtan yang lalu.
Sering kali ada riayat polip adenomatus
( adenoma carsinoma sequence).
Keluhan perdarahan waktu bab.
Riwayat kes. Klg.
Sering dijumpai pada anggota klg dgn
penyakit yang sama.
Pemeriksaan fisik.
• KU : kesadaran CM
• Tanda vt : TD menurun ( st.lanjut)
• BB menurun.
• Anemia
• Sikap dan cara berjalan kurang wajar.
• Pembesaran kel limfe
• Pada st. lanjut bau khas ca rekti.
• Pada Rt teraba massa, mudah bedarah dan
nyeri.
Pemeriksaan penunjang
• a. Laboratorium :
Tinja : darah + makroskopis/mikroskopis.
CEA meningkat (carcino embrionic antigen)
darah lengkap : leoko meningkat.
HB menurun.
b. Radiologik : barium inloop.
c. sigmoidoskopy + biopsi.
d. USG : untuk mengetahui adanya metastase
ke hati.
Diagnosa keperawatan
• Cemas, takut b/d:
– Krisis situasi : cancer.
– Ancaman/perubahan : status kesehatan,
sosek, fungsi peran, pola inteaksi.
• Gangguan citra tubuh b/d kehilangan
fungsi organ, perubahan gaya hidup.
• Nyeri b/d proses peradangan, iritasi.
• Resiko infeksi b/d peunurunan sistem
pertahanan tuubuh ( imunosupresi)
Intervensi.
Cemas.
1. Ciptakan situasi yg kondusif.
2. Dorong klien untuk mengekspresikan
kecemasan, takut yang konstruktif.
3. Beri penjelasan secara proporsional ttg :
- prognosis.
- Program pengobatan, tujuan, manfaat serta efek
samping.
4. Support sistem oleh keluarga.
Gangguan citra tubuh.
• Diskusikan dgn klien /klg ttg program
terapi dan gaya hidup atau akt sehari-hari.
• Dorong klien untuk memilih alternatif yg
paling tepat.
• Anjurkan klien untuk mengikuti
perkumpulan dengan masalah yang sama
(perkumpulan klien dgn colostomi).
• Support sistem keluarga.
• Bila perlu rujuk ke bid yg lebih ahli.
Nyeri
• Jelaskan penyebab nyeri
• Ajarkan teknik distraksi – relaksasi.
• Lakukan massage (terapi sentihan).
• Kolab. Analgetik.
Resti infeksi
• Terapkan teknik aseptik dan antiseptik
dalam melaksanakan tindakan
keperawatan.
• Tingkatkan status nutrisi.
• Utamakan kebersihan diri.
• Ob. Tanda infeksi ( suhu dan
lababoratorium)
• Kolab. Antibiotik., tranfusi.

Anda mungkin juga menyukai