Anda di halaman 1dari 27

Pencegahan Stunting Pada Masa

Pandemi Covid 19

Oleh

Helsa Fitri Roza,A.Md.Gz

Agustus 2021
Faktor Penyebab
Kekurangan Gizi Kronis
1. Kondisi sosial ekonomi
2. Gizi ibu saat hamil
3. Kesakitan pada bayi
4. Kurangnya asupan gizi
pada bayi

Balita stunting di masa yang akan datang akan


mengalami kesulitan dalam mencapai
perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Dampak Darurat Covid 19 dan Pencegahan Stunting

• Pengurangan dan Realokasi Anggaran Di Pusat, Daerah Dan Desa.


• akan mempengaruhi terhadap alokasi anggaran untuk percepatan pencegahan stunting di
tingkat pusat, daerah dan desa . Alokasi anggaran akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan.
• Psycal Distancing
• menyebabkan terhentinya kegiatan Posyandu, kelas Ibu Hamil, kelas Balita, PAUD, dan
kegiatan layanan lain di tingkat desa
• Berkurangnya Pendapatan dan Hilangnya Pekerjaan:
• menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat dapat mengurangi asupan gizi masyarakat;
angka kemiskinan bertambah
• Kelangkaan dan Kenaikan Harga Pangan
• Menyebabkan harga pangan bergizi menjadi tidak aksesibel untuk masyarakat
Mencegah Stunting sebanding dengan Mencegah
Covid19
Pencegahan Pencegahan
Stunting Tertular Covid 19

Imunitas Tubuh

Pemenuhan Tidak
Asupan Gizi Merokok

Hygiene dan Istirahat


Sanitasi Cukup
Beraktifitas Hindari
Fisik Stress
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI BALITA DI MASA PANDEMI COVID19
Dalam kondisi sehat dan aktifitas normal tidak ada perubahan angka
kecukupan zat gizi
Dengan mencukupi semua kebutuhan zat gizi sangat diperlukan
untuk menjaga agar sistim imun tetap terjaga dengan baik
Sistem kekebalan tubuh sangat berkorelasi dengan terpenuhinya
nutrisi yang diperlukan tubuh
Sistim imun baru aktif ketika ketersediaan zat penghasil energi
yang dibutuhkan tubuh terpenuhi (KH, P, L, Vit dan mineral)
Menerapkan Gizi seimbang dlm setiap menu makanan
Perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan beraneka ragam bahan
makanan
Sistem imun yang kuat dapat menangkal dan melindungi
diri dari infeksi virus corona
Untuk meningkatkan imun tubuh sistem pencernaan harus
sehat, karena 70% sumber imun tubuh terdapat pada sitem
pencernaan Menjaga kesehatan sistem pencernaan adalah
salah satu kunci untuk menjaga sistem imun tetap optimal
POLA MAKAN UNTUK BALITA
Jenis Makanan
Umur ASI Makanan Makanan Makanan
Lumat Lembik Keluarga
0 – 6 bulan

6 – 9 bulan

9 – 12
bulan
1 – 2 tahun

2tahun ke
atas
•Konsumsi berbagai jenis makanan, meliputi padi-padian
(sumber karbohidrat), buah-buahan, sayuran, dan makanan
rendah lemak.
•Batasi konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula, seperti soda,
permen, cookies, dan cake.
Konsumsi cukup kalsium dan protein dari produk susu, daging, unggas,
kacang-kacangan, dan telur.
Konsumsi makanan cukup serat untuk mencegah konstipasi

Perbanyak konsumsi sayur dan buah

Lakukan aktivitas fisik minimal 60 menit per hari dan batasi aktivitas
diam seperti nonton tv dan main game yang terlalu lama.
Pilih bahan makanan yang mudah dikunyah & ditelan Berikan pada
saat anak benar-benar lapar
Berikan dalam suasana menyenangkan
Makanan baru Kenalkan secara bertahap perhatikan respon
M e n u s e i mb a n g a d a l a h g a b u n g a n d a r i :
Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding
roti atau donat kentang yang lezat.
Buah dan sayur
Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi
berbeda.
Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
Susu dan produk olahan susu
Susu pertumbuhan
Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup
 Protein
• Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
• Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber
protein lain.
• Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar
vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.

 Lemak
• Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan kue
juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.
Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi

 Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan


• berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk
menu makan keluarga terutama untuk balita.
 Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam
jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila
membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
 Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan
gizinya. Ibu bisa membuat sendiri ‘jajanan’ untuk balita Ibu hingga ia tidak
tergiur untuk jajan.
 Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila
Ibu tidak jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah
telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu
pencernaan.
 Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan
berikan kacang bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.
DAMPAK KURANG GIZI THD TUMBUH-KEMBANG ANAK
KERUSAKAN OTAK

KEMAMPUAN BELAJAR
PENDIDIKAN RENDAH
RENDAH

LESU, LEMAH AKTIVITAS


TIDAK AKTIF TAK BERKEMBANG
KUALITAS
SDM
RENDAH
KURANG GIZI PERTUMBUHAN FISIK
TERHAMBAT FISIK KECIL

PERKEMBANGAN
MUDAH TERKENA MOTORIK
PENYAKIT TERHAMBAT

Catatan: Indonesia kini menghadapi masalah ganda (kurang gizi dan gizi lebih)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai