Oral Mukositis
Oral Mukositis
Sonis, 2004
pendahuluan
Beberapa faktor risiko yg berperan → efek samping dlm rongga mulut :
keluhan dlm RM sebelum radioterapi, kurang diperhatikannya
perawatan kebersihan mulut sblm, slm & setelah radioterapi
Faktor risiko tambahan : jenis kanker, letak, zat antineoplastik yang digunakan,
dosis, jadwal pemberian zat, daerah radiasi, dan umur pasien
•Penderita KKL-radioterapi memiliki resiko → mukositis oral (MO) & kandidiasis oral
(KO).
•Mukositis oral : suatu proses peradangan dan ulseratif pd mukosa mulut akibat efek
samping dari kemoterapi dan/atau radioterapi.
•Kandidiasis oral mrpkan salah satu bentuk infeksi oportunistik yg terjadi krn ada
kesempatan muncul pd kondisi-kondisi ttn terutama pd saat tubuh mengalami pe ↓
an daya tahan tubuh.
•Lesi kandidiasis oral : bercak putih atau lesi eritema pada mukosa mulut.
•Scr subyektif penderita MO & KO dapat merasakan nyeri dan panas dirongga mulut
→ dpt mempengaruhi fungsi makan, minum, dan bicara.
•Keadaan ini → mengakibatkan penundaan dlm pemberian terapi (kemoterapi atau
radioterapi) sesuai dgn rencana yg tlh ditentukan shg dpt mempengaruhi perawatan
serta meningkatkan morbilitas dan mortalitas.
Pada penatalaksanaan mukositis oral, penting untuk
menilai derajat keparahannya, umumnya digunakan sistem
penyekoran internasional yang disebut the Oral Mucositis
Assesment Scale (OMAS), → karena sistem ini
menggunakan penilaian dengan melihat daerah mukosa
yang terlibat dan rasa sakit pada rongga mulut.
Tabel. Oral Mucositis Assesment Scale (Sonis, 2004)
Informasi
Eritema di rongga subjektif
Ulser di rongga mulut mulut
pasien:
Grade 1 Lesi berukuran <1 cm2 Grade 1 Tidak parah Rasa sakit dan
kesulitan
Grade 2 Lesi berukuran (1-3) cm2 Grade 2 Parah
menelan
Grade 3 Lesi berukuran >3 cm2
Treatment