Anda di halaman 1dari 25

KODE ETIK DAN PRINSIP ETIK

PROFESI KEPERAWATAN

BY: YULIA FEBRIANITA


Kode etik perawat.

 Profesi  moral community : Cita-cita dan nilai


bersama.
 Anggota profesi  disatukan oleh latar belakang
pendidikan yg sama
 Profesi  memiliki keahlian yg tidak dimiliki oleh
orang lain.
 Profesi mempunyai t.j. khusus.
 Profesi  memiliki monopoli untuk keahlian
tertentu  risiko pelanggaran/kesalahan
 Pengguna jasa keperawatan perlu terlindungi  KODE
ETIK ad/ jaminan bahwa kepentingan konsumen akan
terjamin.
 Kode etik  pedoman tertulis yg mengatur ttg norma-
norma berperilaku.
 Kode etik  produk etika terapan ; penerapan dari
pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu PROFESI.
 Agar berfungsi secara sempurna, kode etik harus dibuat
oleh profesi itu sendiri, sehingga benar-benar dijiwai oleh
cita2 dan nilai yg hidup dalam kalangan profesi tersebut.
 Membuat kode etik oleh profesi  menetapkan
niatnya mewujudkan nilai2 moral yg dianggapnya
hakiki.

Pengertian :
Kode etik ad/ persetujuan bersama, yg timbul dari diri
anggota itu sendiri u/ mengarahkan perkembangan
mereka sesuai dg. Nilai2 ideal yg diharapkan.
Kode etik ad/ hasil murni yg sesuai dg aspirasi
profesi demi kepetningan bersama dan kerukunan
Kode etik  ad/ kaidah-kaidah atau peraturan2 yg
ditetapkan bersama dan diterima oleh seluruh
anggota suatu profesi.
Kode etik pada dasarnya ad/suatu hukum etik 
sikap mental yg wajib dipatuhi oleh para
anggotanya dalam menjalankan tugas.
Kode etik  merupakan aturan2 susila, atau sikap
akhlak yg ditetapkan bersama dan diaati bersama
oleh para anggota, yg tergabung dalam suatu
organisasi
Kode etik  rumusan pedoman yg menunjukkan hal-hal yg
mana yg harus dilakukan dan yg mana yg tidak boleh
dilakukan.

Tujuan Kode etik :


 Tanpa sanksi hukum, kode etik tidak akan dilanggar oleh

para anggotanya.

 Sebagai jaminan kpd msy bahwa anggota profesi akan


memberikan yg terbaik baginya.
 Perawat akan menggunakan pengethnya dan
keahlian demi kepentingan msy.
 Sebagai kewajiban bagi perawat dalam memberikan
pelayanan dilandasi pertimbangan moral.
 Menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.

Majelis Kode Etik Keperawatan


Kode etik memerlukan pengawasan secara terus
menerus
 Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi2
yg dikenakan pada pelanggar.
 Kasus pelanggaran akan dinilai dan ditindak oleh
suatu “Dewan kehormatan” atau komisi yang
dibentuk khusus untuk itu.
 Tujuan ; mencegah perilaku yg tidak etis
 Majelis Kode Etik Keperawatan (ps.26 dan 27 AD
PPNI).
 Sebagaimana halnya dg dokter, perawat merupakan tenaga
kesehatan profesional yg menghadapi banyak masalah moral/etik

 PPNI  26 Januari 2002 ; Membentuk Majelis Kode Etik


Keperawatan Tk.Pusat, akan bertanggung jawab menangani
masalah2 etik.
 Komite Keperawatan Rumah Sakit 
- mempunyai tugas pokok menyelesaikan masalah-masalah
etik yang terjadi bagi tenaga keperawatan (anggota profesi).
- melakukan pembinaan etika profesi.
 Kode Etik PPNI (Munas IV PPNI No.09/MUNAS
VI/PPNI/2000) tentang Kode Etik Keperawatan
Indonesia.
 Diangkat dengan mempertimbangkan Kode Etik

“International Council of Nursing”, bertanggung jawab :


- Perawat dan klien
- Perawat dan praktik
- Perawat dan masyarakat
- Perawat dan teman sejawat
- Perawat dan profesi
 Kewajiban perawat untuk senantiasa melakukan
profesinya menurut ukuran tertinggi :
Perawat mjemberikan pelayanan sesuai kemajuan
iptek keperawatan yang mutrahir, dilandasi etika
keperawatan, hukum dan agama.
Pelayanan yg diberikan bukan saja dipert.j.kan
kepada sesama manusia tetapi juga thd Tuhan Yg
Maha Esa.
 Perawat tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan
keuntungan pribadi :
Pekerjaan perawat lebih merupakan panggilan kemanusiaan
dg mendahulukan kepntingan klien.
Perawat berhak memperoleh imbalan atas pekerjaannya, tetapi
tidak selamanya sesuai dengan apa yg sudah diberikan pada
klien.

 Perbuatan yg bertentangan dg etik :


- Setiap perbuatan yg bersifat memuji diri
atau mempromosikan diri bahwa yg dimiliki adalah
karunia yang diberikan dan kemurahan Tuhan.
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan tanpa
kebebasan profesi.
- Memnerima imbalan selain dari pada yg layak
sesuai dg jasanya, kecuali dg keikhlasan.

Pekerjaan perawat adalah panggilan kemanusiaan,


maka imbalan jasa yg menjadi haknya tidak dapat
disamakan dg jasa dalam usaha lain, krn sifat
pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia.
 Perawat dalam memberikan pendapatnya harus
dibuktikan kebenarannya.
 Perawat dalam memberikan pelayanan harus
mendahulukan kepentingan msy.
 Perawat dalam bekerjasama dengan teman sejawat
harus memelihara saling pengertian dg sebaik-baiknya.
 Perawat menggunakan ilmu dan keterampilannya
untuk kepentingan klien dan bila tidak mampu wajib
merujuk kepada yg lebih mampu.
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yg
dikerahuinya tentang seorang klien, bahkan juga
setelah ybs meninggal.
 Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan.
 Perawat harus senantiasa mengikuti perkembangan
ilmu pengeth dan tetap setia pada cita-citanya yg
luhur
Nomor : 09/MUNAS VI/PPNI/2000
Tentang : Kode Etik Keperawatan Indonesia

KODE ETIK
KEPERAWATAN INDONESIA

MUKADIMAH

Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya


kesejahteraan fisik, material dan mental spiritual untuk
mahluk insani dalam wilayah Republik Indonesia, maka
kehidupan profesi keperawatan di Indonesia selalu
berpedoman kepada sumber asalnya yaitu kebutuhan
masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan.
Warga Keperawatan di Indonesia menyadari bahwa
kebutuhan akan keperawatan bersifat universal bagi klien
(individu keluarga kelompok dan masyarakat), oleh
karenanya pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu
berdasarkan kepada cita-cita yan luhur, niat yang murni
untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa
membedakan kebangsaan, kesukuan, warna, kulit, umur,
jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas playanan keperawatan kepada klien,
cakupan tanggung jawab perawat Indonesia adalah meningkatkan
derajat kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengurangi dan
menghilangkan penderitaan serta memulihkan kesehatan yang
kesemuanya ini dilaksanakan atas dasar pelayanan yang
paripurna.

Dalam melaksanaka tugas professional yang berdaya guna dan


berhasil guna para perawat mampu dan ikhlas memberikan
pelayanan yang bermutu dengan memelihara dan meningkatkan
integritas pribadi yang luhur dengan ilmu dan keterampilan yang
memadai serta dengan kesadaran bahwa pelayanan yang diberikan
merupakan bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.
Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam
melaksanakan tugas pengabdian untuk kepentingan
kemanusiaan, Bangsa dan Tanah Air, Persatuan Perawat
Nasional Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia
yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan pada UUD 1945
merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam
bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab,
berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah
ini :
PERAWAT DAN KLIEN

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan


menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan
klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien.
3. kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya
kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.

PERAWAT DAN PRAKTIK


1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus-menerus.
2. Perawa senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran professional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3.pada informasi yang adekuat dan mempertimbangkan kemampuan
serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima
delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
4.Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku professional.

PERAWAT DAN MASYARAKAT

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk


memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat.
PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan


perawat maupun dengan tenaga kesehaan lainnya, dan
dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak malindungi klien dan tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara
tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
PERAWAT DAN PROFESI

1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan


standar dan pelayanan keperawatan serta menerapkan
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai pengembangan
profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif
demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai