Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. T. DENGAN HALUSINASI DI


RUANGAN UTARI
RSJ dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 :

1. Febriani H. Pattimukay 7. Saleha Taher

2. Via Retno Sari 8. Manda Ayu Cikoang


3. Yenny Nebore 9. Seselia Ina Barek
4. Aslia Saimen 10. Sylvister M. Londa
5. Berlinda Sinai Kosho 11. Rextutita Abram
6. Lupita E.M Osok 12. Dika Wetaku

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BOGOR
2023
LATAR BELAKANG

Skizofrenia merupakan penyakit kronis, parah, dan melumpuhkan,
gangguan otak yang ditandai dengan pikiran kacau, waham, delusi,
halusinasi dan perilaku aneh atau katatonik. Skizofrenia merupakan
suatu gangguan jiwa berat yang bersifat kronis yang
ditandai dengan hambatan dalam berkomunikasi, gangguan realitas, afek
tidak wajar atau tumpul, gangguan fungsi kognitif serta mengalami
kesulitan dalam melakukan aktivitas seharihari (Pardede & Laia., 2020).
Kesehatan jiwa adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan diri pada lingkungan serta berintegrasi dan berinteraksi
dengan baik, tepat dan bahagia (Menninger, 2015).
Halusinasi juga merupakan salah satu gejala gangguan persepsi
sensori yang dialami oleh pasien gangguan mental. biasanya penderita
merasakan sensasi suara, penglihatan, rasa, sentuhan, atau penciuman
tanpa rangsangan yang nyata (Pardede, 2020).
DEFINISI

Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami distorsi sensori
sebagai hal yang nyata dan meresponnya. Diperkirakan ≥ 90% penderita
gangguan jiwa jenis halusinasi dengan bentuk yang bervariasi tetapi sebagian
besarnya mengalami halusinasi pendengaran yang dapat berasal dari dalam diri
individu atau dari luar individu tersebut, suara yang didengar bisa dikenalnya,
jenis suara tunggal atau multiple yang dianggapnya dapat memerintahkan
tentang perilaku individu itu sendiri (Yanti, et al, 2020).
Halusinasi juga merupakan salah satu gejala gangguan persepsi sensori yang
dialami oleh pasien gangguan mental. biasanya penderita merasakan sensasi
suara, penglihatan, rasa, sentuhan, atau penciuman tanpa rangsangan yang nyata
(Pardede, 2020).
ETIOLOGI


Predisposis
Presipitasi
i

Faktor
Perilaku
Perkembangan

Dimensi
Faktor Sosiokultural
Fisik

Faktor Biokimia Dimensi Emosional

Faktor Psikologis Dimensi Intelektual

Faktor Genetik &


Dimensi Sosial
Pola Asuh

Dimensi Spiritual
KLASIFIKASI


TANDA & GEJALA HALUSINASI


RENTANG RESPON KONSEP DIRI


PROSES TERJADINYA HALUSINASI


 Tahap Pertama

Pada fase ini halusinasi berada pada tahap menyenangkan dengan tingkat ansietas sedang, cara

umum halusinasi bersifat menyenangkan.

 Tahap Kedua

Pada tahap ini halusinasi berada pada tahap menyalahkan dengan tingkat kecemasan yang berat.

 Tahap Ketiga

Pada tahap ini halusinasi berada pada tahap pengendalian dengan tingkat ansietas berat, pengalaman

sensori yang dirasakan individu menjadi penguasa.

 Tahap Keempat

Pada tahap ini halusinasi berada pada tahap menakutkan dengan tingkat ansietas.
MEKANISME KOPING

Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang diarahkan pada

pengendalian stress, termasuk upaya penyelesaian masalah

secara langsung dan mekanisme pertahanan lain yang digunakan

melindungi diri.
PENATALAKSANAAN


Psikofarmakologi
Psikotherap
y
Therapy Kejang
Golongan pertama
Listrik ( Electro
(typical)
Convulsive Therapy)

Golongan Kedua
(atypical)
PRINSIP KEPERAWATAN


Validasi halusinasi klien dan tidak memfasilitasi halusinasi klien

Adakan kontak sering tapi singkat

Terima halusinasi dan ungkapkan realita perawat

Bantu klien mengontrol halusinasi


POHON MASALAH


MASALAH KEPERAWATAN


Resiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi sosial

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Defisit perawatan diri


RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN

Lanjutan ...


KASUS

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko perilaku kekerasan

2. Koping keluarga tidak efektif

3. Regiment therapy in efektif


KESIMPULAN

 Setelah penulis memberikan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Psikososial dan
Kesehatan Mental Pada Pasien Ny. T dengan masalah gangguan persepsi
sensorik; halusinasi pendengaran yang dilakukan selama dinas 8 hari mulai
dari tanggal 01 s/d 08 Agustus 2023 di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor. Dan penyusunan karya tulis ini selama kurang lebih 2 minggu
efektif dari tanggal 01 Agustus 2023 sampai dengan 09 Agustus 2023.

 Dengan cara bio, psiko, sosio dan spiritual melalui pendekatan asuhan
keperawatan yang terdiri dari : pengkajian, diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi

SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai