KOMPETENSI DASAR
3.2 Menelaah Struktur dan Unsur Kebahasaan
dari Teks Deskripsi Tentang Objek (Sekolah,
Tempat Wisata, Tempat Bersejarah, dan atau
Suasana Pentas Seni Daerah) yang Didengar
dan Dibaca.
Penggunaan Struktur Pada Teks Deskripsi
Identifikasi
Penutup
Menelaah Penggunaan Bahasa Pada Teks Deskripsi
Penggunaan Kalimat Perincian
Kalimat perincian adalah kalimat yang mengandung uraian sampai ke bagian yang kecil-kecil,
satu demi satu. Kalimat perincian digunakan untuk mengongkretkan suatu objek. Penulis teks
deskripsi harus berusaha menyajikan perincian-perincian sedemikian rupa dengan
pengalaman-pengalaman faktualnya sehingga objek yang dituliskan benar-benar terlihat hidup.
Kalimat Kalimat Perincian
Badak bercula satu adalah salah * Binatang ini bermoncong panjang dan
satu hewan yang hanya dapat memiliki lubang hidung yang besar.
ditemukan di Indonesia. * Badannya besar dan berotot.
Ibu orang yang sangat baik * Dia berusaha menolong semua orang
* Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa
saja
Ayahku seorang yang humoris. * Beliau suka menceritakan pengalamannya yang
lucu.
* Beliau sering membuat orang tertawa karena
ceritanya.
* Beliau jarang marah dan lebih sering bercanda.
Penggunaan Kalimat Pada Pancaindra
Tujuan agar pembaca bisa seolah-olah bisa melihat, mendengar, atau
merasakan secara langsung objek yang dideskripsikan dalam teks.
Gugus konsonan /pr/, /st/, /sk/, /tr/, /sp/, /kr/, dan /kl/ pada awal kata dasar juga tidak luluh jika dirangkaikan dengan awalan meng-. Beberapa
contoh dapat diperhatikan di bawah ini.
meng- + produksi → memproduksi
meng-…-kan + stabil → menstabilkan
meng-…-kan + skema → menskemakan
meng- + tradisi → mentradisi
meng-…-i + sponsor → mensponsori
meng- + kritik → mengkritik
meng- + klasifikasi → mengklasifikasi
Fonem /k, /p/, /t/, dan /s/ pada gugus konsonan tersebut tidak luluh apabila mendapat imbuhan, baik meng- maupun peng-, kecuali fonem
awal /p/ jika mendapat imbuhan peng-. Dalam hal ini, jika mendapat imbuhan meng-, fonem /p/ pada gugus konsonan /pr/ tidak luluh, tetapi
jika mendapat imbuhan peng- fonem /p/ itu luluh. Misalnya:
meng- + proses → memproses
meng- + produksi → memproduksi
peng- + proses → pemroses
peng- + produksi → pemroduksi
Terdapat syarat ketentuan dalam peluluhan fonem, bahwa pada bentuk dasar yang diawali dengan konsonan /s/ diluluhkan dengan nasal /ny/,
konsonan /k/ diluluhkan dengan nasal /ng/, konsonan /p/ diluluhkan dengan nasal /m/, dan konsonan /t/ diluluhkan dengan nasal /n/.
Contoh 1
Pengunjung wisatawan
popular, Pantai Suwuk yang indah memang belum begitu popular dan terkenal
terkenal