KINERJA OPERASI DISTRIBUSI

S.D. FEBRUARI 2016

REALISASI SUSUT JARINGAN

17.00

15.00

13.00

11.00

9.00

7.00

5.00

3.00

1.00
P3BS SUMBAR BABEL RIAU S2JB SUMUT ACEH LAMPUNG
TAHUN 2015 2.94 8.14 10 11.55 11.6 12.58 12.88 13.81
JAN 2016 2.9 9.05 8.42 12.34 12.78 13.38 11.99 15.64
REALISASI GANGGUAN PENYULANG PER PENYEBAB
TAHUN 2015
NAD SUMUT
PERALATAN JTM;
LAYANG-2 / 123; 5% TRAFO DAN KOMPONEN JTM;
UMBUL-2, DLL; LAINNYA; 139; LAYANG-2 / UMBUL-2, DLL;
KOMPONEN JTM; 89; 4% 774; 22%
563; 23% 6% 108; 3%

PEKERJAAN PIHAK III /

PEKERJAAN BINATANG; 155; 4% PERALATAN JTM;
PIHAK III / BI- 618; 17%
TIANG; 66; 3%
NATANG; 324;
13%
POHON; 881; 37% BENCANA ALAM;
1612; 45%

TRAFO DAN
BENCANA ALAM; LAINNYA; 79; 2%
217; 9%
TIANG; 46; 1%
POHON; 187; 5%

I. POHON I. BENCANA ALAM

II. LAYANG2/UMBUL2,DLL II. KOMPONEN JTM
III. PIHAK III/BINATANG III. PERALATAN JTM

SUMBAR WRKR

KOMPONEN JTM; JTM;

PERALATAN PERALATAN JTM;
LAYANG-2 / UMBUL-2, DLL; LAYANG-2 / UMBUL-2, DLL;
504; 14%310; 8% KOMPONEN JTM; 173; 206;
9% 10%
PEKERJAAN
367; 10% PIHAK 106; 5% TRAFO DAN
III / BINATANG; 858; PEKERJAAN PIHAK LAINNYA; 46; 2%
23% TRAFO DAN
LAINNYA; 32; 1% III / BINATANG;
295; 15%

POHON; 1338; 36%

POHON; 436; 22% TIANG; 34; 2%
TIANG; 31; 1% BENCANA ALAM;
721; 36%
BENCANA ALAM;
246; 7%

I. POHON I. BENCANA ALAM

II. PIHAK III/BINATANG II. POHON
III. KOMPONEN JTM III. PIHAK III/BINATANG
REALISASI GANGGUAN PENYULANG PER PENYEBAB
TAHUN 2015
S2JB BABEL
PERALATAN JTM;
213; 3% TRAFO DAN KOMPONEN JTM; PERALATAN JTM;
LAYANG-2 / UMBUL-2, DLL; 18; 34; 12%
LAINNYA; 61; 1% PEKERJAAN PIHAK 55; 20%
KOMPONEN JTM; 492; 7% 7%
III / BINATANG; 31;
11%
TIANG; 68; 1%

BENCANA ALAM; 2; POHON; 126; 46%

LAYANG-2 / UM- POHON; 903; 13% 1%
BUL-2, DLL; 4177; TRAFO DAN
62% LAINNYA; 3; 1%

BENCANA ALAM;
523; 8%
PEKERJAAN PIHAK
I. LAYANG2/UMBUL2,DLL III / BINATANG; 268;
TIANG; 6; 2%
II. POHON 4% I. POHON
III. BENCANA ALAM II. KOMPONEN JTM
III. PERALATAN JTM

LAMPUNG REG. SUMATRA

PERALATAN JTM;
LAYANG-2 / UM- 1574; 8%
KOMPONEN JTM; BUL-2, DLL; 5767;
208; 20% PERALATAN JTM; 29% KOMPONEN JTM; 2295; 12%
70; 7% TRAFO DAN
LAYANG-2 / LAINNYA; 398;
UMBUL-2, DLL; 2%
428; 42%
POHON; 193; 19%
TRAFO DAN POHON; 4064; 21%
LAINNYA; 38; 4%
BENCANA ALAM; 3351; 17% TIANG; 261; 1%
PEKERJAAN PIHAK III /
BINATANG; 41; 4%
BENCANA ALAM; 30; 3%
TIANG; 10; 1% PEKERJAAN PIHAK
III / BINATANG;
I. LAYANG2/UMBUL2,DLL 1972; 10% I. POHON
II. KOMPONEN JTM II. BENCANA ALAM
III. POHON III. KOMPONEN JTM
REALISASI GANGGUAN PENYULANG PER PENYEBAB
TAHUN 2015
 REALISASI GANGGUAN TRAFO PER PENYEBAB
TAHUN 2015
NAD SUMUT

TERTIMPA POHON / TERTABRAK PEKERJAAN PIHAK III / TERTIMPA POHON / TERTABRAK

MOBIL; 2; 1% BINATANG; 4; 1% OVERMOBIL;
LOAD; 115;
2; 0%
OVER LOAD; 18; 12%
KENA PETIR; 53; KENA PETIR; 153; 25%
35% 34%
BEBAN TIDAK SE-
MINYAK TRAFO IMBANG; 21; 14%
RUSAK; 53; 35%
MINYAK TRAFO RUSAK; 102;
23%
BEBAN TIDAK SE-
PROTEKSI TIDAK IMBANG; 47; 10%
PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI; 29; 6%
BERFUNGSI; 5; 3%
I. KENA PETIR I. KENA PETIR
II. MINYAK TRAFO RUSAK II. OVER LOAD
III. BEBAN TIDAK SEIMBANG III. MINYAK TRAFO RUSAK

SUMBAR WRKR
PEKERJAAN PIHAK III /
BINATANG; 1; 4% OVER LOAD; 3; 11%
OVER LOAD; 14;
14%
TERTIMPA POHON / TERTABRAK PEKERJAAN PIHAK III /
MOBIL; 1; 4% BEBAN TIDAK SE- BINATANG; 2; 2%
IMBANG; 1; 4% MINYAK TRAFO
KENA PETIR; 5; KENA PETIR; 36; RUSAK; 23; 23%
18% 37%
MINYAK TRAFO
RUSAK; 15; 54%
PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI; 23;
23%
PROTEKSI TIDAK
BERFUNGSI; 2;
7%
I. MINYAK TRAFO RUSAK I. KENA PETIR
II. OVERLOAD II. MINYAK TRAFO RUSAK
III. KENA PETIR III. PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI
REALISASI GANGGUAN TRAFO PER PENYEBAB
TAHUN 2015
S2JB BABEL
PEKERJAAN PIHAK III /
BINATANG; 1; 1% BENCANA ALAM; 3; 2%
KENA PETIR; 33;
MINYAK TRAFO
22% OVER LOAD; 47;
KENA PETIR; 5; RUSAK; 3; 27%
32%
45%

PROTEKSI TIDAK PROTEKSI TIDAK

BERFUNGSI; 35; BEBAN TIDAK SE- BERFUNGSI; 3;
23% IMBANG; 13; 9% 27%

I. OVER LOAD MINYAK TRAFO RUSAK; 17; 11%

I. KENA PETIR
II. PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI
II. MINYAK TRAFO RUSAK
III. KENA PETIR
III. PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI

LAMPUNG REG SUMATRA

BENCANA ALAM; OVER LOAD; 25;
17; 17% 25%
PEKERJAAN PIHAK III /
BINATANG; 8; 1% BENCANA ALAM; 20; 2%
BEBAN TIDAK SE-
IMBANG; 3; 3%
OVER LOAD; 222;
KENA PETIR; 308; 22%
KENA PETIR; 23; 31%
23% TERTIMPA POHON / TERTABRAK
MOBIL; 5; 1%
PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI; 21; MINYAK TRAFO BEBAN TIDAK SE-
21% RUSAK; 225; 23% IMBANG; 85; 9%
PROTEKSI TIDAK
BERFUNGSI; 118;
12%
MINYAK TRAFO
RUSAK; 12; 12%
I. OVER LOAD I. KENA PETIR
II. KENA PETIR II. MINYAK TRAFO RUSAK
III. PROTEKSI TIDAK BERFUNGSI III. OVER LOAD
REALISASI GANGGUAN TRAFO PER PENYEBAB
TAHUN 2015
REALISASI TRAFO RUSAK (Unit)
S.D. FEBRUARI 2016

TAHUN 2016
NO UNIT TAHUN 2015
JANUARI FEBRUARI TOTAL
1 NAD 152 9 9 18
2 SUMUT 452 25 22 47
3 SUMBAR 28 - 1 1
4 RIAU 98 5 10 15
5 S2JB 149 22 18 40
6 BABEL 11 5 5 10
7 LAMPUNG 101 16 5 21
SUMATERA 991 82 70 152
REALISASI RASIO KERUSAKAN TRAFO (%)
S.D. FEBRUARI 2016

TAHUN 2016
NO UNIT TAHUN 2015
JANUARI FEBRUARI TOTAL
1 NAD 1.45 0.09 0.09 0.17
2 SUMUT 1.90 0.10 0.09 0.19
3 SUMBAR 0.34 - 0.01 0.01
4 RIAU 0.86 0.04 0.09 0.13
5 S2JB 0.71 0.11 0.08 0.19
6 BABEL 0.33 0.15 0.15 0.29
7 LAMPUNG 1.02 0.16 0.05 0.21
SUMATERA 1.13 0.09 0.08 0.17
PENILAIAN KINERJA UNIT
Berdasarkan Kinerja Trafo Rusak
KRITERIA PENILAIAN & RUMUS

NO KRITERIA INDIKATOR NILAI BOBOT KETERANGAN

Real Periode 2015
1 USAHA I 2 - (Real/Target) 40 Periode berjalan dibandingkan dengan target periode yang sama.
Target Periode 2015

Real Periode 2015

2 USAHA II 2 - (Real/Real 2014) 30 Periode berjalan dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu.
Real 2014
Average trafo rusak pada tiga periode yang berbeda
Average (R. Periode
3 HASIL Ranking thd rata-rata 30 (periode bulan berjalan, akhir tahun lalu, periode yang sama di
2014 + R.2014 +R.2015)
tahun lalu).
100
PENJELASAN PEMILIHAN KRITERIA

1) Real Rasio kerusakan trafo (Periode) 2016 vs Target Rasio kerusakan trafo (Periode) 2016
Beberapa Alasan yang membuat Kriteria ini perlu dipilih :
 Tersebut di dalam KPI Korporat.

2) Real Jumlah kerusakan trafo (Periode) 2016 vs Realisasi Jumlah kerusakan trafo (Periode) 2015
Beberapa Alasan yang membuat Kriteria ini perlu dipilih :
 Untuk memberikan apresiasi bahwa telah ada usaha yang signifikan membuat Realisasi lebih
baik dari periode tahun sebelumnya.
 Diambil hanya terhadap Realisasi (periode) Tahun 2015, karena sangat mewakili untuk
mengarahkan agar perjalanan realisasi trafo rusak 2016 menuju target yang lebih baik.

3) Konsistensi Hasil dari Realisasi Trafo rusak

Beberapa Alasan yang membuat Kriteria ini perlu dipilih :
 Dapat dianggap mewakili secara seimbang bagi nilai rasio trafo rusak yang nilainya bagus
tetapi tidak konsisten pada 3 periode sebelumnya.
 Dapat dianggap mewakili untuk memberikan NILAI bagi nilai rasio trafo rusak yang baik.
 Nilai jumlah trafo rusak yang baik pada satu periode, belum mewakili prestasi yang
sebenarnya.
 Meski perbandingan Real dengan Target tidak bagus, namun Prestasi Nilai jumlah trafo rusak
yang kecil perlu dihargai.
PENILAIAN RANKING UNIT S.D. FEBRUARI 2016