Anda di halaman 1dari 18

Keputusan operasi tergantung pada tipe bisnis

(Heizer & Render 2004)


JENIS FOKUS

INDUSTRI MINIMASI BIAYA

PELAYANAN MAKSIMASI PENDAPATAN

LOGISTIK MINIMASI BIAYA DAN


KECEPATAN DELIVERY

Tujuan strategi operasi adalah memaksimalkan


manfaat lokasi terhadap perusahaan
Faktor Utama (Primer) Faktor Sekunder
• Dekat dengan pasar • Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian
tanah atau pembangunan gedung
• Dekat dengan bahan baku • Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi
tersebut di masa yang akan datang
• Tersedia tenaga kerja, baik jumlah • Kemungkinan untuk perluasan lokasi
maupun kualifikasi yang diinginkan

• Terdapat fasilitas pengangkutan seperti • Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat
jalan raya atau kereta api atau pelabuhan perbelanjaan atau perumahan
laut atau pelabuhan udara

• Tersedia sarana dan prasarana seperti • Iklim dan tanah


listrik

• Sikap masyarakat • Masalah pajak dan peraturan perburuhan di


daerah setempat
1. Factor-rating Method
2. Locational Break-Even
Analysis
3. Center of Gravity
Method
4. Transportation model :
a) North-West Corner Rules
(NWCR)
b) Least Cost
Menentukan permintaan (demand) yang akan dikirim
dari beberapa sumber ke beberapa tujuan
Digunakan terutama untuk lokasi industri
Salah satu penerapan dari
Linear Programming
◦ Fungsi Objektif: Minimasi biaya produksi & biaya
pengiriman
◦ Pembatas:
Kapasitas
Produksi
(sumber)
Kebutuha
n
Permintaa
Daya tampung
Jakarta Semarang Surabaya pabrik

Yogya 5 4 3 100

Malang 8 4 3 300

Ujung Pandang 9 7 5 300

Daya Tampung 300 200 200


Gudang
Daya
Jakarta Semarang Surabaya tampung
pabrik

Yogya 4 3 100
5
100
8 4 3
Malang 300
200 100
Ujung Pandang 9 300
100 7 200 5
Daya Tampung 300 200 200
Gudang
Total Cost = (100X5)+(200X8)+(100X4)+(100X7)+(200X5) = 4.200
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
Jogja Solo P Kerto Mg-lang (ton/mgg)

Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas

Demand 400 500 300 450 1650


(ton/mgg)
Daerah Pemasaran
Kapasitas
Lokasi Jogja Solo P Kerto Mg-lang
(ton/mg)

18 20 25 15 650
Semarang
40 45 30 42 600
Bandung
55 50 60 55 400
Surabaya

Demand 400 500 300 450 1650


(ton/mg)
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
(ton/mgg)

Semarang 18 20 25 15
650
200 450
Bandung 40 45 30 42
600
200 100 300
Surabaya 55 50 60 55
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 10
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 25
Surabaya Magelang 0 55 13
Minimized OBJ = 51.850
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas

(ton/mgg)
1 Jogja Solo P Kerto Mg-lang
8
Semarang 4 18 20 25 15
0
650
4
5 100 100 450
1
Bandung 8
40 4 30 30
4 5 600
0 300 300
4
Surabaya 5 5 50 6 55
3 0 0 400
0 400
5
Demand
5
5
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
0
6
0
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 7
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 22
Surabaya Magelang 0 55 10
Minimized OBJ = 51.550
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas

Jogja Solo P Kerto Mg-lang (ton/mgg)


1
8
4 18 20 25 15
Semarang 0 650
5
8
40 45 30 42
Bandung 600

58 55 62 60
Malang 400

Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Daerah Pemasaran Kapasitas
Lokasi
Jogja Solo P Kerto Mg-lang (ton/mgg)
1
8
4
08
Semarang 5 18 20 25 15
5 650
200 450
Bandung 40 45 30 42
600
200 100 300
Malang 58 55 62 60
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 3
Malang Jogja 0 58 8
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 13
Minimized OBJ = 53.850
Daerah Pemasaran Kapasitas
Lokasi
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
(ton/mgg)

Semarang 18 20 25 15
650
100 100 450
Bandung 40 45 30 42
600
300 300
Malang 58 55 62 60
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Malang Jogja 0 58 5
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 10
Minimized OBJ = 53.550

Anda mungkin juga menyukai