Anda di halaman 1dari 43

PERENCANAAN & PERANCANGAN

TATA LETAK FASILITAS


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi pabrik :

1. MARKET LOCATION 5. CLIMATE


2. RAW MATERIAL LOCATION 6. LABOR & WAGE SALARY
3. TRANSPORTATION 7. LAW & TAXATION
4. POWER 8. WATER & WASTE

MODEL-MODEL ANALISA LOKASI FASILITAS


CARA YANG DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS DAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH LOKASI PABRIK/
PERUSAHAAN.
 METODE PENDEKATAN

- KONTINYU (PENENTUAN SATU/LEBIH LOKASI OPTIMAL)


. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI “GRAVITY”

- ANALISIS KUANTITATIF (FAKTOR OBYEKTIFITAS)


. METODE ANALISIS TRANSPORTASI PROGRAM LINIER

- ANALISIS HIBRID (KOMBINASI FAKTOR OBYEKTIF &


SUBYEKTIF)
. METODE “BROWN-GIBSON”

ANALISA PUSAT GRAVITASI :


DALAM METODE INI ADA DUA FAKTOR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI YAITU :
- LOKASI SUMBER BHN BAKU/MATERIAL (INPUT PRODUKSI).
- LOKASI DAERAH PEMASARAN (OUTPUT PRODUKSI).
Fungsi Tujuan Adalah :
𝑚 𝑛
Minimum F (X,Y) = 𝑖=1 𝑗=1 𝑊𝑗 . 𝐷𝑖

Dimana :
2 2 2
Di = 𝑋𝑖 − 𝐴𝑗 + 𝑌𝑖 − 𝐵𝑗
m = Banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih
n = Banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku
Wj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas
suplay dari sumber bhn baku.
𝑋𝑖 ; 𝑌𝑖 = Koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m
𝐴𝑗 ; 𝐵𝑗 = Koordinat lokasi daerah pemasaran atau
lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., n
Soal Latihan :

Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan


pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh
alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan
kilometer) sebagai berikut :

 Alternatif lokasi P (-10, 7)


 Alternatif lokasi Q (5, -30)
 Alternatif lokasi R (10, 0)

Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya


terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan
masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :
DAERAH PEMASARAN : DEMAND
(TON)
PEMASARAN A (2, -15) 5
PEMASARAN B (-5, -10) 10
PEMASARAN C (8, 8) 8
PEMASARAN D (0, -7) 15
PEMASARAN E (-15, 8) 20

DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA GRAVITASI, TENTUKAN LOKASI


PERUSAHAAN PERMINYAKAN MANA YANG SEHARUSNYA DIPILIH ?
LOKASI P (-10 , 7)
DARI P KE JARAK DEMAND JARAK X DEMAND
A (2 , -15) 25,06 5 125,3
B (-5 , -10) 17,72 10 177,2
C (8 , 8) 18,03 8 144,24
D (0 , -7) 17,2 15 258
E (-15 , 8) 5,1 20 102
TOTAL 806,74
LOKASI Q (5 , -30)
DARI Q KE JARAK DEMAND JARAK X DEMAND
A (2 , -15) 15,3 5 76,5
B (-5 , -10) 22,36 10 223,6
C (8 , 8) 38,12 8 304,96
D (0 , -7) 23,54 15 353,1
E (-15 , 8) 29,73 20 594,6
TOTAL 1.552,76
LOKASI R (10 , 0)
DARI R KE JARAK DEMAND JARAK X DEMAND
A (2 , -15) 17 5 85
B (-5 , -10) 18,03 10 180,3
C (8 , 8) 8,25 8 66
D (0 , -7) 12,21 15 183,15
E (-15 , 8) 26,25 20 525
TOTAL 1.039,45
PEMILIHAN LOKASI PABRIK

 Lokasi yang dipilih adalah P (806,74), karena


memiliki nilai paling rendah (minimisasi)
METODE KUANTITATIF
TRANSPORTASI PROGRAM LINIER

Aplikasi metode transportasi digunakan untuk


menentukan pola distribusi yang terbaik dari
lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu.
Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi
yang memberikan total biaya terkecil.

Dalam menyelesaikan masalah trensportasi


ada beberapa cara/metode yang dapat
digunakan yaitu : cara/metode heuristics,
vogel dan north west corner.
Contoh persoalan pemakaian metode
transportasi untuk memilih lokasi yang baik.

Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota


semarang dan bandung yang mensuplai produk
ke empat daerah pemasaran yaitu : jogja, solo,
purwokerto dan magelang.
Berkaitan dengan permintaan produk yang terus
meningkat perusahaan merencanakan untuk
membangun sebuah pabrik baru lagi.
ALTERNATIF LOKASI YANG DIUSULKAN ADALAH : DI KOTA SURABAYA
ATAU KOTA MALANG
DATA MENGENAI KAPASITAS PRODUKSI, BIAYA TRANSPORTASI, SERTA
DATA KEBUTUHAN (DEMAND) UNTUK MASING-MASING DAERAH
SEPERTI DALAM TABEL BERIKUT (DLM PULUHAN RIBU RP) :

Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas


(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas

Demand 400 500 300 450 1650


(ton/mgg)
DENGAN ANALISA SECARA TERPISAH ANTARA ALTERNATIF LOKASI DI
KOTA SURABAYA DAN MALANG, MAKA DAPAT DIALOKASIKAN KE
SETIAP DAERAH PEMASARAN DENGAN MEMPERHATIKAN KAPASITAS
MASING-MASING PABRIK YANG ADA.

ALTERNATIF LOKASI SURABAYA

Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas


(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang

Semarang 18 20 25 15 650

Bandung 40 45 30 42 600

Surabaya 55 50 60 55 400

Demand 400 500 300 450 1650


(ton/mgg)
ITERASI 1 ANALISIS ALTERNATIF LOKASI PABRIK DI SURABAYA

Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas


Jogja Solo P Kerto Mg-lang (ton/mgg)
Semarang 18 20 25 15
650
200 450
Bandung 40 45 30 42
600
200 100 300
Surabaya 55 50 60 55
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
PERHITUNGAN TRANSPORTASI ITERASI 1 UNT ALTERNATIF
LOKASI SURABAYA

From To Shipment Cost/profit Oport.


Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 10
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 25
Surabaya Magelang 0 55 13
Minimized OBJ = 51.850
ITERASI 2 (PERBAIKAN) UNT ALTERNATIF LOKASI PABRIK DI SBY.

Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas


(ton/mgg)

60
50
55
30
45
40
18 Jogja Solo P Kerto Mg-lang

Semarang 18 20 25 15
650
100 100 450
Bandung 40 45 30 30
600
300 300
Surabaya 50 50 60 55
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
PERHITUNGAN TRANSPORTASI ITERASI 2 UNT ALTERNATIF LOKASI
SBY

From To Shipment Cost/profit Oport.


Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 7
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 22
Surabaya Magelang 0 55 10
Minimized OBJ = 51.550
ALTERNATIF LOKASI MALANG

Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas


(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
58
40
18

18 20 25 15
Semarang 650

40 45 30 42
Bandung 600

58 55 62 60
Malang 400

Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
ITERASI 1 ANALISA UNTUK ALTERNATIF LOKASI PABRIK DI
MALANG

Daerah Pemasaran Kapasitas


Lokasi 58
45
40
18 (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang

Semarang 18 20 25 15
650
200 450
Bandung 40 45 30 42
600
200 100 300
Malang 58 55 62 60
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
PERHITUNGAN TRANSPORTASI ITERASI 1 UNT ALTERNATIF
LOKASI MLG.
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 3
Malang Jogja 0 58 8
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 13
Minimized OBJ = 53.850
ITERASI 2 (PERBAIKAN) UNTUK ALTERNATIF LOKASI PABRIK
DI MALANG

Daerah Pemasaran Kapasitas


Lokasi (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang

Semarang 18 20 25 15
650
100 100 450
Bandung 40 45 30 42
600
300 300
Malang 58 55 62 60
400
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
PERHITUNGAN TRANSPORTASI ITERASI 2 UNTUK ALTERNATIF
LOKASI MLG
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Malang Jogja 0 58 5
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 10
Minimized OBJ = 53.550
BERDASARKAN PERHITUNGAN DIATAS JIKA DIBANGUN
PABRIK DI LOKASI SURABAYA BIAYA TRANSPORTASINYA
SEBESAR RP 51.550,- DAN JIKA DIBANGUN PABRIK DI
LOKASI MALANG BIAYA TRANSPORTASINYA SEBESAR RP
53.550-, DENGAN DEMIKIAN PENDIRIAN PABRIK YANG
LEBIH MENGUNTUNGKAN ADALAH DI LOKASI SURABAYA.
Macam Tipe Tata Letak Fasilitas

 Tata Letak Produk


(Product Lay Out = Aliran produk).
 Tata Letak Proses
(Process Lay Out = Aliran proses).
 Tata Letak Posisi Tetap
(Fixed Position Lay Out).
 Tata Letak Kelompok Produk
(Product Famili/Group Teknologi)
 TATA LETAK PRODUK :

 Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu


departemen khusus.
 Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses
produksinya berlangsung secara kontinyu.
 Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,
elektronik).

Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :


1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk
standar.
2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka
waktu relatif lama.
3. Keseimbangan lintasan produksi lebih baik.
4. Satu mesin hanya digunakan untuk satu macam proses
kerja.
5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.
6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat
dilaksanakan secara mekanis.
Tata Letak Aliran Produk
Bahan Gudang Gudang Produk
Baku Bahan SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Produk Jadi
Baku Jadi
A

1 3
2 4
Penge-
A Bubut Drill pakan
1 Press A

2
B
1 4
2 3
Gerinda Frais Penge-
Bubut pakan B
Keuntungan
1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun
berdasarkan urutan operasi, shg jarak
perpindahan bahan minimum.
2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi
relatif singkat.
3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan
produksi sudah seimbang. Output satu proses
langsung dipergunakan sebagai input proses
berikutnya.
4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area
yang minimal karena tidak diperlukan WIP
Storege.
Kerugian
1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan
terhentinya seluruh aliran produksi.
2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk,
maka akan merubah aliran produk dan lay out.
3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh
proses mesin yang paling lambat.
4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special
Purpose Machine).
Tata Letak Proses

 Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas


produksi yang semacam dalam satu departemen.
 Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi
kerja yang sama diletakan dalam satu
departemen.
 Diaplikasikan pada industri berskala kecil.
 Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
TATA LETAK PROSES PERTIMBANGAN
1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type
dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta
jangka waktu yang relatif singkat.
2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan
gerak untuk menentukan metode dan waktu
standar sulit dilakukan.
3. Sulit mengatur line balanching antar operator
dan mesin.
4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama
proses operasi.
5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai
macam produk (General Purpose).
6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk
kegiatan MH.
Tata Letak Aliran Proses
Bahan Gudang Bahan Gudang Produk
Baku Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Produk Jadi Jadi
A

Press Bubut Drill Gerinda

3 4

A 1 2 2 4 A
1 2
4
B 1 B
3
Penge- 4
Frais
coran

Pengepakan
KEUNTUNGAN :

1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah,


karena mesin yang digunakan mesin-mesin type
umum (General Purpose).
2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi,
yaitu dengan memindahkan ke mesin lain.
3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi
lebih baik dan efisien.
KERUGIAN

1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC


lebih mahal.
2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih
banyak dijumpai karena waktu operasi sulit
diseimbangkan.
3. Karena diversifikasi produk adalah job order,
maka diperlukan operator skill tinggi.
TATA LETAK POSISI TETAP :
 Material dan komponen dari produk utama  posisi
tetap, sedangkan fasilitas produksi (tools, mesin,
manusia serta komponen lainnya  bergerak menuju
lokasi material atau komponen produk utama.
 Produk skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll.

Mesin-2

Mesin-2 Produk Mesin-2


Utama

Tata Letak Fixed Position


KEUNTUNGAN :

1. Karena posisi material dan komponen produk


utama tetap, maka MH dapat dikurangi.
2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi
dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi
perubahan dalam rancangan produk.
KERUGIAN :

1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan


fasilitas produksi atau operato pada saat
proses operasi.
2. Memerlukan operator dengan skill tinggi.
3. Membutuhkan space area yang luas untuk
peralatan kerja dan WIP.
4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja
yang ketat.
Product Family (Group Tecnology) :

 Didasarkan pada pengelompokan produk atau


komponen yang akan dibuat.
 Pada dasarnya merupakan kombinasi dari
product lay out dan procces lay out.
 Produk-produk yang tidak identik dikelompokan
berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin
atau peralatan.
KEUNTUNGAN
 Dengan pengelompokan produk sesuai dengan
proses pembuatannya, maka pendayagunaan
mesin akan diperoleh secara maksimal.
 Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga
lintasan aliran lebih lancar.
 Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari
produk lay out dan proses lay out.
 Umumnya menggunakan mesin-mesin general
purpose sehingga investasinya juga lebih rendah.
A Bubut Bor Gerinda Perakitan

Milling Perakitan Bor Finising

B Press Bubut Bor Press Perakitan


C

Gerinda Bor Perakitan Bor Gerinda

Tata Letak Group Teknologi


Kerugian
1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.
2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan
pengendalian produksi terutama aliran kerja.
3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka
diperlukan WIP Storage.
4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay
out juga akan dijumpai.
5. Kesempatan untuk mengaplikasikan fasilitas
produksi tipe special purpose sulit dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai