Anda di halaman 1dari 5

Ziddan Sidqilfalaq

40030418060019
D3 Pertanahan

ANALISIS DAPMAPK PEMBANGUNAN JALAN TOL


SEMARANG – SOLO
1.1. Analisis Tahap Operasi
Dalam pembangunan jalan tol Semarang – Solo sepanjang 75,674 dengan waktu
kegiatan kurang lebij 30 tahun, megakibatkan beberapa dampak yang cukup signifikan yang
dapat menganggu masyarakat sekitar pembangunan proyek jalan tol Semarang – Solo,
terutama dampak lingkungan dan ekosistem. Kegiatan pada tahap konstruksi yang
diperkirakan dapat menimbulkan dampak adalah : kegiatan mobilisasi alat berat dan material,
pembangunan base camp, pembersihan lahan, pekerjaan tanah, pekerjaan drainase,
pemasangan tiang pondasi, pekerjaan struktur, pengerasan jalan, pemasangan pelengkap jalan
dan demobilisasi alat berat dan tenaga kerja. Sedang kan Dalam tahap oprasi ini prakiraan
dampak yang diambil dari tahap operasi antara lain Fisika dan Kimia, Sosial Ekonomi
Budaya.
1.1.2. Dampak Fisika Kimia
a. Peningkatan Kebisingan
Dampak pengingkatan kebisingan ini akibat dari lalu lalang kendaraan proyek selama
24 jam penuh. Kebisingan dianalogikan kepada nilai kebisingan yang di sekitar area
pemukiman warga Wiroguna yang jaraknya 20 meter dari jalan, Di samping itu juga
frekuensi kebisingan yang terjadi setiap hari meningkat sejalan dengan jumlah kendaraan
yang menggunakan jalan setiap harinya.
Hasil estimasi tingkat kebisingan di tepi Jalan Kelurahan Wirogunan tanpa adanya
pembangunan jalan tol dan dengan adanya pembangunan jalan tol, kebisingan berkurang
ketika lalu lintas lancar dan kecepatan yang lebih tinggi. Namun kebisingan akan meningkat
kembali pada saat pertambahan kendaraan memenuhi kapasitas jalan tol yang tersedia
Tanpa Jalan Tol Dengan Jalan Tol
TAHUN RUAS
kend/hari smp/hari kend/hari smp/hari
2007 Semarang - Bawen 39.374 42.468 25.504 28.598
Bawen - Kartosuro 24.567 24.617 10.985 11.035
2010 Semarang - Bawen 49.359
Estimasi Kebisinghan 53.664
L2 dB(A) 35.489 39,794
Jarak (r2) Bawen
(m) - Kartosuro 26.294 27.836 Dengan
12.712
Tanpa Proyek Proyek 14,255
2025
30 Semarang – Bawen
59,56 87.649 96.600 57,7973.779 82.730

40 Bawen – Kartosuro
58,31 48.656 52.911 55,2935.074 39.330

50 57,34 53,36
60 56,55 51,77
70 55,88 50,43
80 55,29 49,28
90 54,78 48,25
100 54,33 47,34
150 52,57 43,82
200 51,32 41,32

Dampak kebisingan tentu menimbulkan dampak lanjut seperti kesehat warga sipil,
seperti ketidak nyamannya untuk tinggal di daerah pinggiran jalan tol. Dampak itu
dirasakan selama pengoprasian yang terhitung relatif lama. Dan dinilai sebagai dampak
negatif.
b. Transportasi

Kegiatan operasi jalan tol berdampak positif terhadap moda transoprtasi darat,
sehingga terjadi peningkatan pelayanan jalan dari aspek kinerja lalu lintas dan waktu
tempuh perjalanan. Pemakai jalan dapat secara nyaman, bebas memilih laju kecepatan
dan sesuai aturan, mudah mendahului kendaraan lain yang ada didepannya.

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwasannya Volume lalu lintas yang diambil
berdasarkan hasil survey pada jalan nasional Semarang-Solo dibandingkan dengan volume
lalu lintas dengan adanya jalan tol Semarang-Solo, terlihat perbedaan nyata penurunan
volume lalu lintas di jalan umum yang meningkatkan kinerja jalan nasional. Dari perubahan
volume lalu lintas di jalan nasional Semarang-Solo dan kelancaran transportasi antara
Semarang-Solo dengan adanya jalan tol akan mempercepat peningkatan perekonomian
daerah tersebut. Dampak operasional jalan tol bersifat positif dan penting bagi kemudahan
perjalanan manusia dan barang antar kota di Jawa Tengah.
c. Infrastruktur/Prasarana Jalan
Selanjutnya Dampak tahap operasi terhadap infrastruktur/prasarana jalan disekitar
lokasi kegiatan proyek antara lain kegiatan pemeliharaan, perbaikan sarana atau prasarana
jalan. Kegiatan ini tergolong sebagai dampak positif dan tidak penting karena intensitas
dampak yang terjadi mempengaruhi masyarakat yang ada disekitar proyek dan atau
masyarakat pengguna jalan.

1.1.3. Dampak Sosial Ekonomi Budaya


a. Dampak pada Persepsi Masyarakat

Dalam Kegiatan tahap operasi terdapat kegiatan operasional jalan tol meliputi: pelayanan
transaksi pembayaran tol, pengontrolan atas hasil pengumpulan uang tol, dan pencatatan data
lalu lintas. Sedangkan untuk keperluan manajemen serta kegiatan pemeliharaan jalan tol
meliputi : perawatan, perbaikan dan penggantian terhadap seluruh asset, baik berupa jalan
dan jembatan, bangunan pelengkap, perlengkapan jalan, fasilitas tol, peralatan tol dan lahan
jalan tol. Kemungkinan dengan kegiatan tersebut masyarakat akan merasa puas karena
fisilitas yang dibutuhkan cukup tersedia, sehingga akan muncul perepsi dan sikap yang positif
di mata masyarakat.

No. Kabupaten/Kota Jenis Usaha Besar Sedang Kecil Jumlah


1. Kota Semarang Pasar 1 3 12 0
Restoran/ Warung 5 3 9 0
Pertokoan 4 3 12 0
Transportasi/ojek 5 10 4 0
Jasa Bengkel 5 6 8 0
Hotel/Penginapan 3 2 - 0
2. Kab. Semarang Pasar 5 11 8 0
Restoran/ Warung 14 16 21 0
Pertokoan 3 8 42 0
Transportasi ojek 12 8 24 0
Jasa Bengkel 7 4 7 0
Hotel/Penginapan 2 - 1 3
3. Kota Salatiga Pasar 3 5 4 0
Restoran/ Warung 14 12 21 0
Pertokoan 15 22 52 0
Transportasi ojek 3 12 20 0
Jasa Bengkel 8 10 8 0
Hotel/Penginapan 2 2 - 0
4. Kab. Boyolali Pasar 4 6 11 0
Restoran/ Warung 12 22 35 0
Pertokoan 2 28 30 0
Transportasi ojek 5 10 25 0
Jasa Bengkel 7 10 12 0
Hotel/Penginapan - 1 2 0
5. Kab. Pasar - - - -
Karanganyar
Restoran/ Warung 2 4 10 0
Pertokoan 2 14 20 0
Transportasi ojek - 2 19 0
Jasa Bengkel 6 6 8 0
Hotel/Penginapan - - - -
6. Kab. Sukoharjo Pasar - - - -
Restoran/ Warung - 2 6 0
Pertokoan - 10 12 0
Transportasi ojek 4 8 12 0
Jasa Bengkel 7 5 12 0
Hotel/Penginapan - - - -
Tabel diatas merupakan usaha-usaha yang berada disekitar jalan semarang solo.
Dengan dilakukanya perawatan fasilitas jalan maka para pemilik usaha juga akan
merasakan dampaknya juga.

2.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan Dapat diambil kesimpulan bahwa dampak yang
ditimbulkan dari adanya proyek jalan tol Semarang-Solo bisa berakibat kepada lingkungan,
karena dengan adanya jalan tol tersebut timbul polusi udara, suara. Serta kesehatan
masyarakat yang terdampak langsung akibat adanya polusi tersebut. Maka dari itu perlu
adanya analisis mengenai dampak lingkungan agar mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan yang semakin parah. Namun jika dilihat dari segi ekonomi sosial dan budaya
memang pembangunan jalan tol semarang – solo lebih berdampak positif, karena
meningkatakan kesejahteraan rakyat seperti kegiatan usaha sektor informal dan usaha jasa.
Dan tentunya memperpendek jarak tempuh dan fungsi tol lainnya.

akan tetapi aspek lingkungan lebih penting dari aspek ekonomi, karena tidak akan ada
ekonomi yang tumbuh di atas bumi yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai