Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lilik Mufaroha

NIM : 361941311071
Kelas : 3C/Agribisnis
Mata Kuliah : UTS Manajemen Produksi

SOAL
1. Perhatikan gambar berikut.

Beri contoh untuk masing-masing bagian (input, proses, output) pada bidang agribisnis, serta
jelaskan alurnya. (20 poin)
2. Terdapat 6 alasan untuk membuat atau merubah produk. Jelaskan minimal 3 alasan yang
Anda pahami. (15 poin)
3. Gambar berikut merupakan gambar PLC (product life cycle). Profit bergerak dari sumbu
negatif dan positif. Jelaskan kapan akan negatif (rugi) dan kapan akan positif (untung). (25
poin)

4. Biaya mengiriman bahan baku dari 3 lokasi menuju 4 pabrik adalah sebagai berikut:

Pabrik I Pabrik II Pabrik III Pabrik Supply


IV
Lokasi A 80
12 8 10 7
Lokasi  B 40
10 15 8 10
Lokasi  60
10 12 10 12
C
Demand 20 60 60 40 180
Bandingkan biaya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut dengan
menggunakan nort west corner (NWC) dan tehnik ongkos terkecil. (40 poin)
Jawab :
1. Pada konsep produksi keripik singkong terdiri dari (input, proses, dan ouput).
 Untuk bagian input dalam produksi terdiri dari bahan baku, manusia, mesin/peralatan
produksi, informasi, dan biaya. Pada produksi keripik singkong terdiri dari bahan baku
utama yaitu keripik singkong, manusia (tenaga kerja) yang terdiri dari kurang lebih 10
orang, mesin atau peralatan (tempat penggorengan besar, kompor dan alat sealer
plastik kemasan), informasi (informasi dari customer tentang testi produk yang
digunakan untuk perkembangan produk sesuai dengan trend pasar), dan capital (biaya
produksi keripik singkong dalam satu kali waktu produksi)
 Untuk bagian proses terdiri dari proses desain produk, proses perencanaan, proses
control produksi, dan pemeliharaan. Pada produksi keripik singkong proses desain
produk terdiri dari pemilihan desain produk yang baik yaitu dengan menggunakan
kemasan plastik tebal yang berukuran mini hingga jumbo ditambahkan dengan label
khas produk serta informasi tentang komposisi produk,b erat produk, dan expired
product. Proses perencanaan dalam produksi keripik singkong adalah perencanaan
kuantitas produksi, perencanaan sasaran pemasaran dan strategi pemasaran, serta
perencanaan penetapan harga produk. Proses control produksi pada produksi keripik
singkong adalah pengawasan terhadap kegiatan produksi khususnya dalam
pengendalian kualitas produk, pengawasan masuk dan keluanya produk, serta
pengawasan terhadap saluran distribusi produk. Untuk pemeliharaan, dalam produksi
keripik singkong pemeliharaan dilakukan untuk mesin dan peralatan produksi,
transportasi serta pemiliharaan produk yang sudah expired.
 Untuk bagian ouput produksi keripik singkong adalah menghasilkan produk yaitu
keripik singkong dengan berbagai varian rasa sesuai dengan selera konsumen serta
service (pelayanan) jika ada customer yang complain tentang produknya akan segera
ditangani dengan mengganti rugi dan bertanggung jawab atas ketidaknyamanan
produknya.
2. Alasan merubah produk antara lain sebagai berikut :
 Social dan demografi. Dalam kehidupan bermasyrakat pasti terdapat culture budaya
yang berbeda-beda dan selera yang berbeda-berbeda hal tersebut dapat menjadi alasan
suatu perusahaan merubah produknya agar bisa diterima diseluruh kalangan
masyarakat selain itu demografi juga menjadi alasan suatu perusahaan merubah
produknya karena pergeseran populasi yang merubah kebutuhan hidup masyarakat
sesuai dengan keinginannya dan kebutuhannya.
 Politik. Dalam kehidupan politik pasti terdapat pergantian pemerintahan, dimana
pergantian pemerintahan tersebut akan terjadi suatu perubahan regulasi lama ke
regulasi baru, seperti contoh regulasi produk UMKM yang dapat dipasarkan ke luar
daerah adalah produk yang sudah mendapat izin usaha. Hal tersebut memicu suatu
perusahaan untuk merubah produknya sesuai dengan regulasi baru yang sudah
ditetapkan.
 Kompetitif, karena adanya kompetisi dari perusahaan-perusahaan pesaing tentang
fitur-fitur baru, desain produk baru, strategi iklan yang baru, dan trend produk yang
baru juga dapat memicu suatu perusahaan untuk merubah produknya dengan
mengikuti kompetisi dari perusahaan kompetitor agar produk yang dihasilkan juga
tidak kalah saing.
3. Pada gambar PLC (Product Life Cycle) profit bergerak ke sumbu negatif ketika produk
berada pada tahap introduction dan decline.
a) Pada tahap introduction disini suatu perusahaan baru meluncurkan dan mengenalkan
produknya kepada masyarakat yang biasanya diadakan promosi secara besar-besaran,
jumlah produksi yang masih rendah, harga yang masih tinggi dan omset penjualan
masih rendah. Sehingga pada tahap ini perusahaan sangat banyak mengeluarkan
biaya untuk mengenalkan produknya dan mengalami kerugian karena antara biaya
promosi dan omset penjualan terdapat selisih yang cukup banyak. Pada tahap
decline, keuntungan mulai mengalami penurunan secara signifikan karena konsumen
mulai bosan dan munculnya berbagai produk pesaing yang mengakibatkan omset
penjualan produk menurun dan jumlah produksi juga menurun. Hal tersebut
mengakibatkan profit menjadi negatif.
b) Profit bergerak ke sumbu positif ketika produk berada pada tahap growth dan
maturity. Pada tahap growth, produk sudah mulai dikenal dan digunakan oleh
konsumen dalam pasar yang luas yang menjadikan jumlah produksi semakin banyak
dan omset penjualan terus meningkat yang sejalan dengan keuntungan. Omset
penjualan produk yang semakin meningkat keuntungan yang didapatkan juga
semakin meningkat sehingga sumbu profit akan bergerak ke tanda positif. Pada tahap
maturity, suatu produk sudah mulai dewasa dan omset penjualan semakin menurun
sehingga diperlukan suatu inovasi baru untuk mempertahankan posisi produk dari
produk pesaing. Adanya inovasi produk akan membantu omset penjualan tidak
menurun secara signifikan sehingga cash flow masih bisa berada di sumbu positif.
4. -Metode NWC

Pabrik I Pabrik II Pabrik III Pabrik Supply


IV
Lokasi A 80
12 8 10 7
20 60 0 0
Lokasi  B 40
10 15 8 10
0 0 40 0
Lokasi  60
10 12 10 12
C
0 0 20 40
Demand 20 60 60 40 180

Biaya Total ;
Z = (12) 20 + (8) 60 + 8 (40) + (10) 20 + (12) 40
= 240 + 480+ 320 + 200+ 480
= Rp 1.720.000
- Metode Inspeksi

Pabrik I Pabrik II Pabrik III Pabrik Supply


IV
Lokasi A 80
12 8 10 7
0 40 0 40
Lokasi  B 40
10 15 8 10
0 0 40 0
Lokasi  60
10 12 10 12
C
20 20 20 0
Demand 20 60 60 40 180

Z = (10)20 + (8)40 + (12)20 + (8)40 + (10) 20 + (7) 40


= 200 + 320 + 240 + 320 + 200 + 280
= Rp 1.560.000

Anda mungkin juga menyukai