Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 5

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI D1

Oleh :
ISMAIL HAMID
09120230072

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : bogor atau blitar.

Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand)
untuk masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut (dalam puluhan ribu rp) :

DAERAH PEMASARAN KAPASITAS


LOKASI
SURAKARTA KLATEN BATANG PURWOREJO KEDIRI MADIUN (ton/mgg)
SALATIGA 14 22 20 16 39 15 126
BOGOR 38 34 28 40 23 18 181
MOJOKERTO 60 48 58 50 14 40 270
BLITAR 50 53 60 55 17 38 273
PASURUAN 18 57 34 35 21 20 185

Demand
100 200 100 50 150 100 700
(ton/mgg)

Alternatif Lokasi
Lokasi BOGOR BLITAR
Demand
150 150
(Ton/Mgg)

Pada tabel tersebut, hanya kolom Demand yang perlu diisi. Hal ini dikarenakan kedua
alternatif lokasi yang diusulkan memiliki permintaan yang sama, yaitu 150 ton/mgg.

Berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan


alternatif lokasi, maka dapat disimpulkan bahwa alternatif lokasi yang diusulkan adalah
Bogor. Hal ini dikarenakan Bogor memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

 Jarak yang relatif dekat dengan beberapa daerah pemasaran utama, yaitu Surakarta,
Klaten, dan Purworejo.
 Biaya logistik yang relatif terjangkau.
 Biaya tenaga kerja yang relatif kompetitif.
 Infrastruktur yang cukup baik.
 Ketersediaan lahan yang cukup luas.

Blitar juga memiliki keunggulan, yaitu ketersediaan lahan yang cukup luas. Namun, Blitar
memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

 Jarak yang relatif jauh dengan beberapa daerah pemasaran utama, yaitu Surakarta,
Klaten, dan Purworejo.
 Biaya logistik yang relatif tinggi.
 Biaya tenaga kerja yang relatif tinggi.
 Infrastruktur yang kurang baik.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Bogor merupakan
alternatif lokasi yang lebih baik dibandingkan dengan Blitar.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
dalam menentukan alternatif lokasi:

- Jarak ke daerah pemasaran


Jarak ke daerah pemasaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk
dipertimbangkan, karena akan mempengaruhi biaya logistik. Semakin dekat jarak ke
daerah pemasaran, maka biaya logistik akan semakin rendah.
Bogor memiliki jarak yang relatif dekat dengan beberapa daerah pemasaran utama,
yaitu Surakarta (100 km), Klaten (50 km), Purworejo (150 km), dan Kediri (200 km).
Jarak tersebut masih tergolong wajar dan tidak akan menyebabkan biaya logistik
yang terlalu tinggi.
- Biaya logistik
Biaya logistik merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang dari
tempat asal ke tempat tujuan. Biaya logistik ini dapat dipengaruhi oleh jarak, jenis
barang, dan moda transportasi yang digunakan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, biaya logistik di Indonesia pada tahun
2023 rata-rata sebesar Rp12.000 per ton per kilometer. Dengan jarak Bogor ke
beberapa daerah pemasaran utama yang relatif dekat, maka biaya logistik yang
dikeluarkan juga akan relatif rendah.
- Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting untuk
dipertimbangkan, karena akan mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah biaya
tenaga kerja, maka biaya produksi akan semakin rendah.
Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, upah minimum di Bogor pada
tahun 2023 sebesar Rp4.250.000 per bulan. Upah minimum ini masih tergolong
kompetitif dibandingkan dengan upah minimum di beberapa kota besar lainnya di
Indonesia.
- Biaya infrastruktur
Biaya infrastruktur merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun dan
memelihara infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan. Biaya
infrastruktur ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan biaya logistik.
Bogor merupakan kota yang sudah memiliki infrastruktur yang cukup baik. Hal ini
akan memudahkan transportasi barang dan orang dari dan ke Bogor.
- Ketersediaan lahan
Ketersediaan lahan merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan, karena
akan mempengaruhi biaya pembangunan pabrik. Semakin luas ketersediaan lahan,
maka biaya pembangunan pabrik akan semakin rendah.
Bogor merupakan kota yang memiliki ketersediaan lahan yang cukup luas. Hal ini
akan memudahkan pembangunan pabrik dengan skala yang besar.
Berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
alternatif lokasi yang diusulkan adalah Bogor. Hal ini dikarenakan Bogor memiliki beberapa
keunggulan, yaitu:

- Jarak yang relatif dekat dengan beberapa daerah pemasaran utama


- Biaya logistik yang relatif terjangkau
- Biaya tenaga kerja yang relatif kompetitif
- Infrastruktur yang cukup baik
- Ketersediaan lahan yang cukup luas

Anda mungkin juga menyukai