Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23

Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) BUS TRAYEK


BANDUNG–SEMARANG DENGAN
TIGA ATERNATIF RUTE
Elkhasnet Mochamad Gusti
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Alumni Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Nasional Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH Mustapa 23 Bandung Jl. PHH Mustapa 23 Bandung
elkha_ramaya@yahoo.com bajasuhada31@gmail.com

Abstract
The bus mode from Bandung to Semarang is used for various purposes such as travel, business and
homecoming. Bus company owners have three alternative routes, through toll road routes, national roads and
toll roads and through national road routes. The purpose of this research is to calculate the Bus Vehicle
Operational Cost if it passes the 3 routes, and to choose which route is more efficient in terms of travel time
and costs. To obtain data, a survey was conducted related to vehicle operating costs. The results of the
calculations in this study indicate that traveling using the Toll road requires additional toll costs of IDR
248,000/day while passing the National road route and Toll road (route 2) requires an additional toll fee of
IDR206,000/day and in terms of expenditure there is a fuel cost savings of IDR. IDR 124,000 (13 Liters) and
there is a reduction in travel time of about 3 hours when compared to passing national roads.

Keywords: bus vehicle operational costs, full toll, national road and toll road.

Abstrak
Moda transportasi bus dari Bandung menuju Semarang digunakan untuk berbagai keperluan seperti wisata,
bisnis, dan mudik. Dengan adanya jalan tol Trans Jawa, pemilik perusahaan bus memiliki tiga rute alternatif
yakni melewati rute jalan tol, jalan nasional dan jalan tol dan melewati rute jalan nasional. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menghitung Biaya Operasional Kendaraan Bus jika melewati 3 rute tersebut, dan
memilih rute mana yang lebih efisien dari segi waktu tempuh dan biaya yang harus dikeluarkan. Untuk
mendapatkan data dilakukan survei yang terkait dengan biaya operasi kendaraan. Hasil perhitungan pada
penelitian ini menunjukkan bahwa perjalanan menggunakan jalan Tol membutuhkan biaya tambahan tol
sebesar Rp 248.000/hari sedangkan melewati rute jalan Nasional dan jalan Tol (rute 2) membutuhkan biaya
tambahan tol sebesar Rp 206.000/hari dan dari segi pengeluaran ada penghematan biaya BBM sebesar Rp
124.000 (13 Liter) dan terjadi pengurangan waktu tempuh sekitar 3 jam jika dibandingkan dengan melewati
jalan Nasional.

Kata Kunci: biaya operasional kendaraan, full tol, jalan nasional dan jalan tol.

PENDAHULUAN
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Saat ini banyak sekali macam dari moda transportasi yang dapat diakses untuk menjangkau
seluruh tempat bahkan yang terpencil sekalipun. Semakin besar aktifitas disuatu kota,
semakin besar pula transportasi terjadi di kota tersebut. Proses transportasi dapat dicapai
optimum dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, kelancaran serta

231
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

efisiensi waktu dan biaya. Melihat fenomena tersebut maka pemilik perusahaan bus, dapat
memilih rute yang dirasa tidak terlalu membebankan perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Biaya Operasional Kendaraan bus jika
melewati rute jalan tol dan jika tidak melewati rute jalan tol.

Ruang Lingkup penelitian adalah sebagai berikut:


1. Analisis yang dilakukan adalah analisis Biaya Oprasional Kendaraan bus (Bandung-
Semarang) menggunakan metode “Direktorat Jendral Perhubungan Darat Tahun 2002
Nomor SK.687/AJ.206/DRJD/2002’’
2. Jika melewati rute jalan Nasional (Rute 1) melewati Jalan Gd. Bage - Cibiru -
Jatinangor - Sumedang - Cirebon - Brebes - Tegal - Pemalang - Pekalongan - Batang -
Kendal - Kaliwungu – Semarang, dengan jarak tempuh 364 km.
3. Jika melewati rute jalan Nasional dan jalan Tol (Rute2) melewati Jalan Gd. Bage -
Cibiru- Jatinangor - Sumedang - Pintu Tol Kertajati - Tol Cikopo - Tol Palimanan - Tol
Kanci - Tol Pejagan - Tol Pemalang - Tol Batang - keluar Pintu Tol Krapyak – Semarang,
jarak tempuh 361 km.
4. Jika melewati rute jalan Tol (Rute 3) melewati Jalan Gd. Bage - Jl. Tol Purbaleunyi –
Keluar Pintu Gerbang Tol Kalihurip Utama 2 - Tol Cikopo - Tol Palimanan - Tol Kanci
- Tol Pejagan - Tol Pemalang - Tol Batang - keluar Pintu Tol Krapyak – Semarang,
dengan jarak tempuh 430 km.
5. Penelitian ini menggunakan bus kelas Executive.
6. Keuntungan perusahaan belum diperhitungkan.

PEMBAHASAN
Transportasi adalah untuk menggerakan atau memindahkan barang atau manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan sistem tertentu untuk tujuan tertentu. Bus
merupakan jenis alat transportasi darat yang berfungsi untuk membawa penumpang dalam
jumlah banyak. Ukuran dan berat kendaraan bus ini lebih besar dibanding mobil penumpang
biasa. Salah satu moda transportasi umum bus antar kota dan provinsi di terminal yang ada
di Kota Bandung sudah banyak, hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan transportasi di
kota Bandung sangat tinggi. Proses transportasi dapat dicapai optimum dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, kelancaran serta efisiensi biaya yg
terjangkau dan waktu tempuh yang cepat. Dengan adanya jalan tol trans Jawa, membuat
perusahaan bus sebagian besar meninggalkan jalan nasional dan berpindah ke jalan tol, hal
ini menjadi acuan untuk menganilisis biaya oprasional kendaraan bus (Bandung-Semarang)
jika melewati rute jalan tol, rute jalan nasional dan jalan tol, dan melewati rute jalan
nasional. Untuk perhitungan biaya operasi kendaraan terdapat analisis biaya tetap dan tidak
tetap. Analisis biaya tetap per tahun terdapat terdiri dari biaya depresiasi atau penyusutan,
biaya administrasi dan biaya bunga modal. Teori untuk mendukung penelitian ini diambil
dari berbagai sumber literatur.
Biaya Penyusutan Kendaraan, dapat diperoleh dari persamaan :
BP= (HK-SV)/MP (1)

232
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

dimana BP = biaya penyusutan kendaraan per tahun, HK = harga kendaraan pada tahun
analisis, SV = nilai sisa atau salvage value, MP = masa penyusutan (Tahun).

Biaya Administrasi, dapat diperoleh dari persamaan :


Admin= PKB + KIR + IU+JR+IT+TT+RT (2)

dimana Admin = biaya administrasi per tahun, PKB = biaya pajak kendaraan bermotor
(STNK) per tahun, KIR= biaya KIR per tahun, IU= biaya ijin usaha per tahun, JR= biaya
asuransi jasa raharja per tahun, IT= biaya ijin trayek per tahun, TT= biaya tol per tahun, RT=
biaya retribusi terminal per tahun.

Biaya Bunga Modal, dapat diperoleh dari persamaan :


BBMo = HK * I (3)

dimana BBMo= biaya bunga modal per tahun, HK= harga kendaraan pada tahun analisis, i=
tingkat suku bunga per tahun

BOK tetap, dapat diperoleh dari persamaan:


BOK Tetap = BP + Admin + BBMo (4)

Biaya pemakaian ban, dapat diperoleh dari persamaan :


BB= (1/DT) * JPB * JT *HB (5)

dimana BB= biaya ban per tahun, DT= daya tempuh (km), JPB = jumlah pemakaian ban
(buah), HB = harga ban per unit, JT = jarak tempuh per tahun (km).

Biaya pemakaian aki, dapat diperoleh dari persamaan:


BPA = JPA * HA (6)

dimana BPA = biaya aki per tahun, JPA = jumlah penggantian aki per tahun, HA = harga
aki per unit

Biaya Service, dapat diperoleh dari persamaan:


BS = (JT/MS) * (BSC + JS) (7)

dimana BS = biaya service, JT = jarak tempuh per tahun, MS = masa service, BSC = biaya
suku cadang, JS = jasa service.

233
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Biaya Cuci Kendaraan, dapat diperoleh dari persamaan :


BCK = BCKh * JCM (8)

dimana BCK = biaya cuci kendaraan per tahun, BCKh = biaya cuci kendaraan per hari, JCM
= jumlah cuci mobil per tahun.

BOK tidak tetap, dapat diperoleh dari persamaan :


BOK Tidak Tetap = BBBM + BB + BPA + BS + BCK (9)

BOK Total, dapat diperoleh dari persamaan


BOK Total = BOK Tetap + BOK Tidak tetap (10)

Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian adalah mengumpulkan data primer dan
data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan melakukan pencarian
melalui beberapa narasumber terutama untuk memperoleh data harga kendaraan, nilai sisa
kendaraan, biaya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), asuransi, tingkat suku bunga, pajak,
bahan bakar, ban, aki, service, dan cuci kendaraan, sedangkna data primer dilakukan dengan
melakukan survei kepada perusahaan bus.

Pengolahan data
Setelah proses pengumpulan data telah lengkap, selanjutnya data tersebut diolah untuk
memenuhi kebutuhan analisis dari penelitian ini. Data-data yang telah diolah nantinya akan
menghasilkan data untuk perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Bus yang terdiri dari
perhitungan biaya tetap dan tidak tetap. Berikut adalah cara pengolahan data:
1. Perhitungan biaya tetap menggunakan data harga kendaraan, nilai sisa kendaraan, biaya
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), asuransi, tingkat suku bunga dan pajak. Data tersebut
diolah sebagai berikut:
a) Data harga kendaraan yang di dapat dari PT. Pahala Kencana sebesar Rp
1.500.000.000.
b) Data nilai sisa kendaraan yang didapat dari PT. Pahala Kencana. Nilai sisa kendaraan
sebesar Rp 300.000.000.
c) Data biaya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan KIR yang didapat dari PT. Pahala
Kencana sebesar Rp 2.731.608 per tahun.
d) Perjalanan menggunakan jalan Tol membutuhkan biaya tambahan tol sebesar Rp
248.000/hari sedangkan melewati rute jalan Nasional dan jalan Tol membutuhkan
biaya tambahan tol sebesar Rp 206.000/hari
e) Data biaya asuransi jasa raharja sebesar Rp1.425.000 per tahun.
f) Data tingkat suku bunga diambil dari Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank
Indonesia secara keseluruhan sebesar 7,5% per tahun.
g) Data pajak penghasilan sesuai pada KMK -51/KMK.04/2001 adalah 15% per tahun
dari jumlah bruto,

234
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

2. Perhitungan biaya tidak tetap menggunakan data bahan bakar, ban, aki, service,dan cuci
kendaraan. Data tersebut diolah seperti berikut:
a) Data biaya bahan bakar diatur dalam Permen ESDM Nomor 34/2018 pada tanggal 1
juli 2018, harga bahan bakar minya jenis solar sebesar Rp 9.542. per liter;
b) Data harga ban yang didapat dari PT. Pahala Kencana sebesar Rp7.000.000 per tahun.
Ban jenis ini memiliki daya tempuh sebesar 60.000 km;
c) Data harga aki yang didapat dari PT. Pahala Kencana sebesar Rp1.360.000;
d) Data biaya service bus terdiri dari biaya suku cadang dan biaya jasa service. Biaya
suku cadang sebesar Rp2.785.000 dan biaya jasa service sebesar Rp1.500.000. Masa
service untuk jenis mobil ini adalah 12.500 km;
e) Data biaya cuci kendaraan didapat sebesar Rp4.952.184 per tahun. Diasumsikan mobil
di cuci sebulan dua kali;

Analisis data
Setelah pengumpulan data dan pengolahan data dilakukan, hasilnya di analisis. Perhitungan
yang dilakukan adalah perhitungan perbedaan Biaya Operasional Kendaraan (BOK).

Jumlah hari operasi


Jumlah hari operasi dalam satu tahun dibutuhkan untuk perhitungan simulasi biaya
pemakaian bus melewati rute jalan tol dan tidak melewati rute jalan tol. Hari operasi untuk
simulasi ini dilakukan pada hari Senin sampai Minggu. Jumlah hari operasi 365 per tahun.

Perhitungan BOK melewati rute 1 jalan Nasional


Simulasi perhitungan BOK melewati rute jalan tol dilakukan dengan analisis perhitungan
Biaya Operasi Kendaraan (BOK) bus terhadap jarak tempuh per hari yang ditentukan.
Analisis perhitungan BOK bus terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap
terdiri dari biaya depresiasi, administrasi dan bunga modal. Biaya tidak tetap terdiri dari
biaya bahan bakar, ban, aki, service, dan cuci kendaraan.

Analisis biaya operasi kendaraan total per tahun, Analisis Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
total per tahun merupakan jumlah dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Hasil rekap simulasi
dapat dilihat pada Tabel 1. Contoh analisis perhitungan BOK melewati rute jalan tol dengan
jarak tempuh 364 km per hari dapat dihitung dengan:

Tabel 1. Rekap Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan Per Tahun


No. Biaya Total Biaya Per Tahun (Rp)
Biaya Tetap
1 Depresiasi 240.000.000
2 Administrasi 12.652.488
BOK Tetap 252.652.488
Biaya Tidak Tetap
1 BBM 428.388.090
2 Ban 46.501.000
3 Aki 2.720.000
4 Service 45.544.408
5 Cuci Kendaraan 4.952.184
BOK Tidak Tetap 528.105.678
BOK Total 780.758.166

235
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Perhitungan BOK melewati rute (2) jalan Tol dan jalan Nasional
Simulasi perhitungan BOK melewati rute jalan tol dilakukan dengan analisis perhitungan
Biaya Operasi Kendaraan (BOK) bus terhadap jarak tempuh per hari 361 km. Biaya tol
dimasukkan dalam biaya administrasi.

Tabel 2. Rekap Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan Per Tahun


No. Biaya Total Biaya Per Tahun (Rp)
Biaya Tetap
1 Depresiasi 240.000.000
2 Administrasi 87.842.488
BOK Tetap 327.842.488
Biaya Tidak Tetap
1 BBM 383.111.300
2 Ban 46.117.750
3 Aki 2.720.000
4 Service 45.169.042
5 Cuci Kendaraan 4.952.184
BOK Tidak Tetap 482.070.276
BOK Total 809.912.764

Perhitungan BOK melewati Rute (3) Jalan Tol


Simulasi perhitungan BOK melewati rute jalan tol dilakukan dengan analisis perhitungan
Biaya Operasi Kendaraan (BOK) bus terhadap jarak tempuh per hari 430 km. Hasil rekap
perhitungan Tabel 3.

Tabel 3. Rekap Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan Per Tahun


No. Biaya Total Biaya Per Tahun (Rp)
Biaya Tetap
1 Depresiasi 240.000.000
2 Administrasi 103.172.488
BOK Tetap 343.172.488
Biaya Tidak Tetap
1 BBM 501.527.520
2 Ban 54.932.500
3 Aki 2.720.000
4 Service 53.802.460
5 Cuci Kendaraan 4.952.184
BOK Tidak Tetap 617.934.664
BOK Total 961.107.152

236
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Analisis Perhitungan
Analisis perhitungan yang dilakukan adalah perbandingan biaya pemakaian per tahun dan
per kilometer dari tiga alternatif rute.

Tabel 4. Rekap Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan Per Tahun Melalui 3 rute
No. Biaya Jalan Nasional Jalan Nasional Jalan Tol
(Rp) dan Tol (Rp) (Rp)
Biaya Tetap
1 Depresiasi 240.000.000 240.000.000 240.000.000
2 Administrasi 12.652.488 87.842.488 103.172.488
BOK Tetap 252.652.488 327.842.488 343.172.488
Biaya Tidak Tetap
1 BBM 428.388.090 383.111.300 501.527.520
2 Ban 46.501.000 46.117.750 54.932.500
3 Aki 2.720.000 2.720.000 2.720.000
4 Service 45.544.408 45.169.042 53.802.460
5 Cuci Kendaraan 4.952.184 4.952.184 4.952.184
BOK Tidak Tetap 528.105.678 482.070.276 617.934.664
BOK TOTAL 780.758.166 809.912.764 961.107.152

Tabel 5. Rekap Perbandingan Biaya Pemakaian per Tahun


Rute Jarak Tempuh Biaya Biaya per km
Per Hari (km) Per Tahun Perjalanan
1 364 Rp 780.758.166 Rp 5.876
2 361 Rp 809.912.764 Rp 6.146
3 430 Rp 961.107.152 Rp 6.123

Rute 1 tidak bayar tol, rute 2 bayar tol Rp. 206.000/hari dimana jarak tempuh hampir sama
dengan rute 1, rute 3 bayar tol Rp 248.000/hari tetapi jarak tempuh lebih jauh yaitu 430 km,
sehingga pengeluaran untuk bbm bertambah.

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa rute 3 yang melewati tol, jarak tempuh menjadi
lebih panjang, dan berdampak pada pemakaian bbm yang lebih banyak, ditambah lagi
dengan biaya tol yang harus dibayar perusahaan, walaupun waktu tempuh menjadi lebih
cepat.

Rute 2 yaitu melewati jalan nasional dan jl tol, adalah kondisi yang paling efisien, karena
biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan melewati jalan nasional, tetapi waktu tempuh
lebih cepat dan jarak tempuh juga hampir sama.

Biaya bbm adalah biaya yang cukup besar yaitu sekitar 55 % dari total BOK, sehingga jadi
bahan pertimbangan bagi sopir untuk tetap memilih rute 2 yaitu jalan Nasional dan Jalan
Tol.

237
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Biaya tol jika bus melewati rute jalan nasional dan jalan tol adalah sebesar
Rp.206.000/hari, jika beroperasi melewati tol menjadi Rp.240.000, tetapi panjang
perjalanan bertambah dari 361 km menjadi 430 km

2. Biaya Operasional Kendaraan Bus dari 3 rute yang dihitung, diperoleh rute 2 yaitu
melewati jalan Nasional kemudian jalan tol yang paling efisien, sebesar Rp. 809.912.764
pertahun. Jarak tempuh hampir sama dengan jalan Nasional (rute 1) yaitu 361 km, waktu
tempuh berkurang 3 jam jika dibandingkan dengan lewat jalan nasional, dengan
membayar tol sebesar Rp. 206.000

3. Selisih biaya yang dikeluarkan untuk BBM cukup besar yaitu sekitar Rp. 1.050.000 (47%
dari BOK) untuk rute 2, dan Rp. 1.370.000 (52 % dari BOK) untuk rute 1, yaitu sebesar
Rp. 124.000/hari.

DAFTAR PUSTAKA
Kamaluddin. (2003). “Ekonomi Transportasi”.Ghalia Indonesia. Jakarta
Morlok, E. K. 1978. Introduction to Transportation Engineering and Planning. MC. Graw-
Hill Kogakuha.
Menteri Perhubungan (2002). “Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan
Biaya Pokok Angkutan Penumpang”. Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta
Rahamatang R. (2012). “Analisis Biaya Operasi Kendaraan Angkutan Umum Antar Kota
dalamProvinsi Rute Palu – Poso”. Tugas Akhir pada Program Sarjana Teknik Sipil,
Universitas Tadulako. Palu.
Republik Indonesia. (2003). “Keputusan Menteri Perhubungan No. 35 Tahun 2003 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum”. Jakarta.
Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2014). “Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan
Jalan”. Jakarta. Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2004). “Undang- Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan”. Jakarta.
Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2009). “Undang-undang No. 2 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan”. Jakarta. Sekretariat Negara.
Warpani. (1990). “Merencanakan Sitem Pengangkutan”. Institut Teknologi Bandung.
Bandung
Wells, G. R. (1975). “Comprehesive Transport Planning”. London

238

Anda mungkin juga menyukai