Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20

Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

ANALISA KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM


KOTA JAYAPURA
Erna Margaretha Bosawer
Mah. S2 Dept. Teknik Sipil
Universitas Hasanuddin,
Jln. Perintis Kemerdekaan
(0411) 587636
erna.bosawer@gmail.com

Abstract
Jayapura city is a medium city with a very large number of transport fleets resulting in high Vehicle
Operational Cost due to the small number of passengers. The determination of freight rates requires wise
handling and policy because it can bridge the interests of passengers as consumers and entrepreneurs as the
operator of public transport. This study aims to determine the Operating Cost of Vehicle (BOK) and the
appropriate tariff applied for public transportation route with the longest and shortest distance. BOK analysis
and feasibility of tariff shall be calculated based on Decision of the Director General of Land Transportation
Number: SK.687 / AJ.206 / DRJD / 2002 on Technical Guidance of Public Passenger Transportation in
Urban Area in Permanent and Regular Route. From this study Operational Cost Vehicle (BOK) of Rp.
3860.12. Main Tariff per Km Rp. 402.09. Rates Rp. 6,500 per passenger (rounding). If compared with the
results of data collection from the Department of Transportation Jayapura City basic rate public
transportation Jayapura City for public passenger cars Small bus bus 12 seats per passenger / Km Rp. 274,27
in find difference of Rp. 1000.

Keywords: BOK, Tarif, Public transport, Jayapura

Abstrak
Kota Jayapura merupakan kota sedang dengan jumlah armada angkutan sangat besar mengakibatkan Biaya
Operasional Kendaraan yang tinggi karena sedikitnya jumlah penumpang. Penentuan besaran tarif angkutan
membutuhkan penanganan dan kebijakan yang arif karena dapat menjembatani kepentingan penumpang
selaku konsumen dan pengusaha selaku operator angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan tarif yang layak diberlakukan untuk trayek angkutan umum dengan
jarak terpendek dan terpanjang. Analisa BOK dan kelayakan tarif dilakukan dengan metode perhitungan
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap
dan Teratur. Dari penelitian ini Biaya Operasional Kendaraan (BOK) sebesar Rp. 3860,12. Tarif Pokok per
Km Rp. 402,09. Tarif Rp. 6.500 per penumpang (pembulatan). Jika di bandingkan dengan hasil pengambilan
data dari Dinas Perhubungan Kota Jayapura tarif dasar angkutan umum Kota Jayapura untuk mobil
penumpang umum Mobil bus kecil 12 seat per penumpang/ Km Rp. 274,27 di dapati selisih Rp. 1000.

Kata Kunci: BOK, Tarif, Angkutan umum, Jayapura

PENDAHULUAN
Kota Jayapura terbentuk pada tanggal 12 September 1987. Secara administratif kota
Jayapura memiliki wilayah seluas 940 km2. Kota Jayapura terletak dibagian utara Provinsi
Papua pada 1370 34’ 10,6’’ – 1410 0’ 8,22” Bujur Timur dan 10 28’ 17,26” -30 58” 0,82”
Lintang Selatan. Secara administratif Kota Jayapura terdiri dari 5 (lima) Distrik yaitu
Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Distrik Abepura, Distrik Heram dan Distrik

986
Erna Margaretha Bosawer

Muara Tami. Kota Jayapura di klasifikasikan kota sedang berdasarkan jumlah penduduk
(100.000 ≤ Penduduk ≤ 500.000). Jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2015, tercatat
sebanyak 275.694 orang atau bertambah 1,16 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah
penduduk terbanyak terdapat di Distrik Abepura dengan jumlah 78.441 orang.
Kebutuhan akan jalan di Kota Jayapura tidak dapat terpenuhi disebabkan topografi
daerahnya yang cukup bervariasi mulai dataran hingga daerah berbukit di ketinggian 700
meter di atas permukaan air laut. Wilayah perbukitan terjal, rawa-rawa dan hutan lindung
dengan kemiringan 40 persen.
Jaringan trayek yang digunakan saat ini di Kota Jayapura di dasarkan pada jaringan
trayek yang dikeluarkan oleh Gubernur Provinsi Irian Jaya Tahun 1996 yang sudah tidak
sesuai lagi dengan Udang-Undang yang baru tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
Nomor 22 tahun 2009 maupun peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Lalu-
Lintas dan Angkutan Jalan dan untuk mengantisipasi operasional terminal Type A Entrop
dan Type B Waena Kota Jayapura. Berdasarkan data yang ada saat ini jumlah trayek
angkutan Kota Jayapura sebanyak 26 jaringan dengan jumlah angkutan yang terdata pada
Kantor System Manunggal Satu Atap (Samsat) mencapai 2.584 unit. Jumlah armada
angkutan umum di Kota Jayapura ini mengakibatkan tingkat persaingan perebutan yang
semakin tinggi, hal ini juga dipengaruhi besarnya setoran operator kepada pemilik
kendaraan. Besarnya setoran dan kecilnya jumlah penumpang, kondisi ini mengakibatkan
rawannya pelanggaran lalu lintas seperti berhenti di sembarang tempat, kecepatan
kendaraan yang dijalankan seenaknya dan sebagainya.

Jaringan Trayek
Jaringan trayek adalah kumpulan trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan
angkutan orang. Berdasarkan PP No. 41 Tahun 1993 tentang angkutan jalan, trayek
pelayanan jasa angkutan umum dibagi dalam lima kelompok, yaitu:
1. Trayek antar kota antar Provinsi, yaitu trayek yang melalui lebih dari satu wilayah
Provinsi Daerah Tingkat I.
2. Trayek antar kota dalam Provinsi, yaitu trayek yang melalui antar Daerah Tingkat
II dalam satu wilayah Provinsi Daerah Tingkat I.
3. Trayek kota yakni trayek yang seluruhnya berada dalam satu wilayah Kotamadya,
Daerah Tingkat II atau trayek dalam Daerah Tingkat II atau trayek dalam Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
4. Trayek pedesaan, yaitu trayek yang seluruhnya berada dalam satu wilayah
Kabupaten Daerah Tingkat II.
5. Trayek lintas batas Negara yaitu trayek yang melalui batas Negara.

Struktur Biaya Operasi Kendaraan


Biaya operasi kendaraan dipengaruhi oleh parameter fisik dari jalan serta tipe dan
kendaraan operasi kendaraan. Biaya operasi kendaraan tergantung dari spesifikasi
kendaraan tersebut. Biaya tersebut juga dipengaruhi oleh cara mengemudikan kendaraan
dan umur serta kondisi kendaraan itu sendiri. Kondisi kendaraan tersebut merupakan
fungsi dari pemeliharaan yang telah dilakukan.
Komponen biaya operasonal kendaraan menurut metode perhitungan berdasarkan
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRJD/2002
tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah
Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur meliputi:
1. Biaya Langsung

987
Erna Margaretha Bosawer

a. Penyusutan kendaraan
Biaya penyusutan per tahun (1)
Dimana :
Nilai Residu (nilai sisa) = 20% dari harga kendaraan per tahun
Masa penyusutan = 5 tahun
Biaya penyusutan per km-kendaraan (2)
b. Bunga modal kendaraan
Biaya modal per tahun (3)
n = masa pengembalian pinjaman

Bunga modal per km-kendaraan (4)


Tingkat bunga berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89
Tahun 2002 Tentang Mekanisme penetapan tariff dan formula perhitungan
Biaya Pokok Angkutan Penumpang adalah sebesar 18%.
c. Awak kendaraan
Rasio untuk awak kendaraan adalah 1,2 (berdasarkan perhitungan biaya pokok
menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.687/AJ.206/DRJD/2002).
Biaya awak kendaraan-km (5)
d. Bahan Bakar Minyak (BBM)
Biaya BBM/kendaraan-km (6)
e. Ban
Jumlah ban yang digunakan sebanyak 4 ban.
Biaya ban kendaraan-km (7)
f. Servis kecil
Biaya servis kecil/ kendaraan-km (8)
g. Servis besar
Biaya servis besar/ kendaraan-km (9)
h. Penambahan oli mesin
Biaya penambahan oli mesin (10)
i. Biaya pemeriksaan umum (Overhaul)
Biaya overhaul ditetapkan 9% dari harga kendaraan (berdasarkan perhitungan
biaya pokok menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.687/AJ.206/DRJD/2002).
Biaya pemeriksaan umum/ kendaraan-km (11)
j. Suku cadang dan bodi
Biaya untuk keperluan suku cadang mesin, bagian rangka bawah (chassis) dan
bagian bodi diperhitungkan sebesar 5 persen dari harga kendaraan.
Biaya suku cadang dan bodi per tahun = 5% × harga kendaraan (12)
Biaya suku cadang dan body per kendaraan-km

988
Erna Margaretha Bosawer

(13)
k. Biaya cuci mikrolet
Biaya cuci mikrolet (14)
l. Retribusi Terminal
Biaya retribusi terminal/ kendaraan-km (15)
m. STNK/ Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Biaya pajak kendaraan bermotor per kendaraan-km


(16)
n. Kir
Biaya kir/ kendaraan-km (17)
o. Asuransi
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Darat, biaya asuransi
diperhitungkan 2,5 persen dari harga kendaraan.
Biaya asuransi/ kendaraan-km (18)

Tarif Angkutan
Tarif adalah harga jasa angkutan yang harus dibayar oleh pengguna jasa baik melalui
mekanisme perjanjian sewa menyewa, tawar menawar, maupun ketetapan Pemerintah.
Harga jasa angkutan yang ditentukan mengikuti system tarif, berlaku secara umum dan
tidak ada ketentuan lain yang mengikat perusahaan angkutan barang dan pemilik barang
atau penumpang kecuali apa yang sudah diatur dalam buku tariff (Siregar M, 1995).
Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung tarif adalah sebagai berikut:
Tarif pokok (19)
Tarif BEP = Tarif pokok x Jarak rata-rata (20)
Tarif = (Tarif pokok x Jarak rata-rata) + 10% (21)

PEMBAHASAN
Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Angkutan Umum di Kota Jayapura Karakteristik
Kendaraan;
a. Tipe Kendaraan = Mini Bus
b. Jenis Pelayanan = Biasa
c. Kapasitas = 12 Orang
Produksi Angkot
a. Kilometer tempuh/ rit = 14.4 Km
b. Frekuensi/ hari = 6 Rit
c. Kilometer tempuh/ hari = 86.4 Km
d. Penumpang/ rit = 10 Penumpang
e. Penumpang/ hari = 60 Penumpang
f. Hari Operasi/ bulan = 27 Hari
g. Kilometer tempuh/ bulan = 2332,8 Km

989
Erna Margaretha Bosawer

h. Penumpang/ bulan = 1620 Penumpang


i. Kilometer tempuh/ tahun = 27993,6 Km
j. Penumpang/ tahun = 19440 Penumpang
1. Biaya Tetap (BT)
a. Biaya Penyusutan (BP)

BP per Km
= Rp. 1371,74 / Angkot-Km

b. Biaya Bunga Modal (BM)


Pengadaan kendaraan pada umumnya dilakukan dengan cara kredit, sehingga modal
yang dihitung bukan harga kendaraan melainkan besarnya uang muka minimal 30%
dari harga kendaraan. Hal-hal yang diperhitungkan dalam bunga modal sebagai
berikut:
Modal (30% harga kendaraan) = Rp. 72.000.000,-
Masa Penyusutan = 5 tahun
Tingkat bunga (i) = 17%
Masa Pengambilan (n) = 4 tahun

BM

Bunga Modal / Angkot-Km

BM per Km
Angkot-Km

c. Biaya STNK (BSNTK)


Biaya STNK per Kendaraan/ Tahun
Mitsubishi/ Colt L300 (Solar) Tahun Perakitan 2003 = Rp. 672.000

BSNTK per Km
Angkot-Km

d. Biaya KIR (BKIR)


Frekuensi Kir/ Tahun 2 kali
Biaya tiap kali KIR = Rp. 100.000
Biaya KIR (2x100.000) = Rp. 200.000

BKIR per Km per Tahun


Angkot-Km

e. Biaya Perizinan Perusahaan (BPP)


Izin Trayek

990
Erna Margaretha Bosawer

Biaya Izin Trayek diperoleh satu kali selama kendaraan tersebut mulai beroperasi
sehingga ditambahkan pada harga kendaraan baru.
Biaya Perpanjangan Izin Trayek
Izin Trayek per Tahun = Rp. 200.000/ tahun
Biaya Izin Trayek Tahun
Angkot-Km

Biaya Tetap = BP + BM + BSTNK + BKIR + BPP


= Rp. 1371,74 + Rp. 0,22 + Rp. 24 + Rp. 7,14 + Rp. 7,14
= Rp. 1410,24

2. Biaya Tidak Tetap (BTT)


Biaya Awak
Tarif = Rp. 5.000
Daya Angkut = 12 Penumpang
Load Faktor = 80% x Daya Angkut ≈ 10 Penumpang
Pandapatan dari tariff = 6 (Rp. 5000 x 10)
= Rp. 270.000 (dipotong 10% untuk komisi)
Gaji dan tunjangan operator;
Sopir = 1 Orang
Gaji/ hari = Rp. 27.000
Gaji/ bulan = 27 hari x Rp. 27.000 = Rp. 729.000
Gaji/ tahun = Rp. 8.748.000

Biaya Gaji Tunjangan


Angkot-Km

Biaya Ban
Jumlah = 4 buah
Daya Tahan Ban = 55987,2 Km (anggap 2 tahun)
Harga Ban/ Buah = Rp. 500.000/ buah
Biaya Ban
Angkot-Km
Biaya Pemeliharaan
Service
Service Kecil dilakukan tiap = 27993,6 Km
Oli Mesin
Jumlah = 3 Liter
Harga Oli = Rp. 30.000/ liter
Biaya Oli = Rp. 90.000
Gemuk
Jumlah = 1 Kg
Harga Gemuk = Rp. 48.000/ liter
Biaya Gemuk = Rp. 48.000
Minyak Rem
Jumlah = 1 Liter

991
Erna Margaretha Bosawer

Harga Minyak Rem = Rp. 60.000/ liter


Upah Service = Rp. 20.000
Total Service Kecil = Rp. 218.000
Biaya Service Kecil per Km =

= Rp. 7,8/ Angkot-Km


Biaya Pemeliharaan
Service
Service Besar dilakukan tiap = 111974,4 Km
Oli Mesin
Jumlah = 3 Liter
Harga Oli = Rp. 30.000/ liter
Biaya Oli = Rp. 90.000
Oli Gardan
Jumlah = 1 Liter
Harga Oli = Rp. 40.000/ liter
Biaya Oli = Rp. 40.000
Oli Transmisi
Jumlah = 2 Liter
Harga Oli = Rp. 40.000/ liter
Biaya Oli (2x40.000) = Rp. 80.000
Gemuk
Jumlah = 1 Kg
Harga Gemuk = Rp. 48.000/ liter
Biaya Gemuk = Rp. 48.000
Minyak Rem
Jumlah = 1 Liter
Harga Minyak Rem = Rp. 60.000/ liter
Filter Udara = Rp. 35.000
Solar (3 liter x Rp. 4.300) = Rp. 13.000
Upah Service = Rp. 250.000
Total Service Besar = Rp. 616.000
Biaya Service Besar per Km =
= Rp. 5,5/ Angkot-Km
Biaya service = Biaya Service Kecil + Biaya Servis Besar
= Rp. 7,8 + 5,5
= Rp. 13,3 / Angkot/ Km
Biaya Pemeriksaan Umum (General Overhaul)
1. Biaya Overhaul dilakukan setiap 1 tahun
2. Termasuk biaya untuk suku cadang mesin bagian rangka dan body diasumsikan
sebesar 5% dari harga kendaraan Rp. 12.000.000

Biaya Overhaul;

= Rp. 428,67

992
Erna Margaretha Bosawer

Penambahan Oli
Penambahan Oli Mesin = 6.67 liter/ hari
Km-tempuh/ hari = 86,4 Km
Harga Oli Mesin = Rp. 30.000

= Rp. 2.315/ Angkot-Km


Cuci Kendaraan
1. Cuci kendaraan dilakukan setiap hari di tempat pencucian
2. Biaya cuci kendaraan = Rp. 20.000/ Kendaraan

= Rp. 231,48/ Angkot-Km


Retribusi Organda
Biaya Retribusi Organda Terminal + Organda = Rp. 6.000/ hari

= Rp. 69,4/ Angkot-Km


Asuransi
Dianggap nol karena sudah termasuk dalam harga kendaraan baru
Biaya Lain-Lain
Akibat Pelanggaran
Pecah Ban
Diasumsikan 5% dari total variabel
Biaya Tidak Langsung
a. Izin Trayek
Biaya Izin Trayek diperoleh satu kali selama kendaraan tersebut mulai beroperasi
sehingga ditambahkan pada harga kendaraan baru.
b. Biaya Perpanjangan Izin Trayek
Izin trayek per tahun = Rp. 200.000 / tahun

= Rp. 7,14 / Angkot-Km


Total BTT = Rp. 1807,36

Biaya Overhead (BOV)


BOV = (BT + BTT) X 20%
= (1409,41 + 1807,36) x 20%
= Rp. 3216,7 X 20%
= Rp. 643,35
Jadi Biaya Operasional Kendaraan untuk angkutan umum dengan kode trayek IA
adalah
BOK = BT + BTT + BOV
= 1409,41 + 1807,36 + 643,35
= Rp. 3860,12

993
Erna Margaretha Bosawer

Tarif Pokok Per Km = Rp. 402,09

Tarif = (Tarif Pokok x Jarak Rata-rata) + 10% Tarif


= Rp. 402.09 x 14.4
= Rp. 5790 + Rp. 579
= Rp. 6.369 per penumpang
= Rp. 6.500 per penumpang (pembulatan)

Bila dibandingkan dengan tarif yang ditetapkan Pemerintah Kota Jayapura


Tarif Pokok Per Km untuk mobil Bus kecil 12 (dua belas) seat = Rp. 274,27
Tarif = (Tarif Pokok x Jarak Rata-rata) + 10% Tarif
= Rp. 274,27 x 14.4
= Rp. 3949.49 + (0,1 x 3949,49)
= Rp. 4.344 per penumpang
= Rp. 5.000 per penumpang (pembulatan)

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data angkutan umum di Kota Jayapura, maka diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) sebesar Rp. 3860,12
2. Tarif Pokok per Km Rp. 402,09
3. Tarif Rp. 6.500 per penumpang (pembulatan)
Jika di bandingkan dengan hasil pengambilan data dari Dinas Perhubungan Kota Jayapura
tarif dasar angkutan umum Kota Jayapura untuk mobil penumpang umum Mobil bus kecil
12 seat per penumpang/ Km Rp. 274,27 di dapati selisih Rp. 1000.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada Pemerintah Kota Jayapura yakni Dinas
Perhubungan, Warga Kota Jayapura, serta Operator Angkutan Umum yang ada di Kota
Jayapura.

DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Walikota Jayapura Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Tarif
Angkutan Umum dan Angkutan Air di Wilayah Kota Jayapura. Bagian Hukum
Sekertariat Daerah Kota Jayapura.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua, Penerbit
ITB, Bandung hal 289
Miro. Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Erlangga, Jakarta.

994

Anda mungkin juga menyukai