Anda di halaman 1dari 28

Faktor Risiko Kejadian

Malaria Di Wilayah
Kerja Puskesmas
Waghete Kabupaten
Deiyai Provinsi Papua
Latar Belakang
 Malaria menjadi salah satu perhatian dalam kesehatan
masyarakat karena kesulitan dalam mengeliminasi dan fluktuasi
kasus tahunan.
◂ Program yang diberikan oleh WHO adalah membahas mengenai bagaimana
penggunaan kasa jendela, langit-langit yang harus diisi plafond, dan rumah juga
dilengkapi dengan pintu (World Health Organization, 2022).
◂ Menurut Buku Saku Penatalaksanaan Malaria, gejala malaria adalah demam (non
endemis). Nyeri pada kepala, terasa mual dan ingin muntah, diare, badan terasa pegal serta
nyeri otot (endemis) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).

◂ Propinsi di wilayah bagian Timur Indonesia seperti Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Maluku merupakan wilayah endemis malaria.
Prevelensi malaria tertinggi di Indonesia adalah Propinsi Papua yaitu 12,07%
(Riset Kesehatan Dasar 2018)
2
Rumusan Masalah

1 2 3

Apakah karakteristik Apakah perilaku masyarakat Apakah faktor lingkungan di dalam


responden (umur, jenis (pengetahuan, sikap kebiasaan rumah (memasang kawat kasa
kelamin, pendidikan, dan menggunakan kelambu saat tidur, pada ventilasi rumah, kerapatan
pekerjaan) merupakan faktor menggunakan obat anti nyamuk, dinding, terdapat plafond atau
risiko malaria di wilayah kerja menggunakan baju lengan panjang langit-langit rumah, dan pakaian
Puskesmas Wagathe saat keluar di malam hari) yang tergantung) merupakan
Kabupaten Deiyai Provinsi merupakan faktor risiko malaria di faktor risiko malaria di wilayah
Papua tahun 2021? wilayah kerja Puskesmas Wagathe kerja Puskesmas Wagathe
Kabupaten Deiyai Provinsi Papua Kabupaten Deiyai Provinsi Papua
tahun 2021? tahun 2021?

3
Rumusan Masalah

4 5

Apakah faktor lingkungan di luar Apakah yang menjadi faktor risiko


rumah (genangan air, selokan, dominan yang mempengaruhi
semak-semak, kandang ternak)
kejadian malaria di wilayah kerja
dengan merupakan faktor risiko
malaria di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Wagathe Kabupaten
Wagathe Kabupaten Deiyai Provinsi Deiyai Provinsi Papua tahun
Papua tahun 2021? 2021?

4
Kajian

Pustaka
(World Health Organization, 2007) menyebutkan bahwa penyakit malaria
disebabkan oleh parasit malaria yang masuk ke dalam tubuh orang sehat
dimana dibawa oleh nyamuk anopheles betina setelah menggigit penderita
penyakit malaria.

Proses penularan penyakit malaria

Sumber: (Susana, 2011)

5
Kajian
Pustaka

Kerangka Teori berdasarkan Segitiga Epidemiologi

6
Kerangka
Konsep

7
METODE
PENELITIAN
Waktu Penelitian
Rancangan Lokasi Penelitian
Penelitian Wilayah kerja Puskesmas Januari – Maret 2023,
Penelitian observasional Waghete, Kabupaten pada jam operasional
analitik dengan Deiyai Provinsi Papua Puskesmas Waghete
menggunakan rancangan karena Puskesmas sekitar pukul 08.00
case control Waghete sampai dengan 15.00

Populasi Sample Analisis Data


Populasi kasus adalah semua penderita Teknik Simple random ◂ Analisis Univariabel
malaria di Januari 2022 - Desember 2022 sampling, sebanyak 85
sebesar 235 kasus kronis yang tercatat di kasus malaria kronis ◂ Analisis Bivariabel
register Puskesmas Waghete. Populasi ◂ Analisis Multivariabel
kontrol pada penelitian ini adalah semua
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Waghete yang tidak menderita malaria.

8
METODE
PENELITIAN
Instrumen Penelitian:
Kuesioner
Cara Pengumpulan Data:
Wawancara langsung dari rumah
ke rumah

Sumber Data
Pengolahan Data Analisis Data
- Data Primer: sebar kuesioner 255
- Editing ◂ Analisis Univariabel
responden
- Coding ◂ Analisis Bivariabel
- Data Sekunder: data registrasi
pasien penderita penyakit malaria - Scoring ◂ Analisis Multivariabel
di Puskesmas Waghete dan - Tabulating
bertempat tinggal di Kabupaten
- Entry data
Deiyai Provinsi Papua.
- Cleaning
9
Definisi Operasional
Variabel Indikator
Kejadian malaria Malaria
Umur
Jenis Kelamin
Karakteristik Responden
Pendidikan
Pekerjaan
Pernah Menderita Malaria
mengetahui penyakit malaria
mengetahui gejala penyakit malaria
Pengetahuan menderita penyakit malaria melalui apa
Nyamuk yang dapat menularkan penyakit malaria
Kapan biasanya nyamuk malaria menggigit
Dimana biasanya jentik nyamuk malaria ditemukan
Cara mencegah tertular penyakit malaria
Mengetahui untuk memastikan terdampak penyakit malaria harus dilakukan
pengecekan darah ke laboratorium

10
Definisi Operasional
Variabel Indikator
Penyakit malaria termasuk penyakit berbahaya
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk untuk mencegah tertular penyakit
malaria

Saat saudara atau keluarga mengalami demam, bersedia untuk diambil


Sikap darah untuk memastikan tertular atau tidaknya penyakit malaria

Menebar ikan pemakan jentik sebagai upaya pencegahan malaria


Masyarakat berupaya bersama dalam pemberantasan malaria
Membersihkan lingkungan luar rumah secara rutin

Membersihkan lingkungan dalam rumah secara rutin dan berusaha menutup


celah yang memudahkan nyamuk untuk masuk ke dalam rumah

Pernah dilakukan penyuluhan tentang penyakit malaria oleh Dinas


Kesehatan
Perilaku
Aktivitas saat keluar di malam hari
Yang dilakukan saat mengalami demam tinggi
Bersedia rumah disemprot untuk memberantas nyamuk
Pernah minum obat pencegah penyakit malaria

11
Definisi Operasional
Variabel Indikator
Kebiasaan Menggunakan kelambu
Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk
Menggunakan baju lengan panjang
Menggunakan celana panjang
Memasang kawat kasa pada ventilasi rumah dalam upaya mencegah nyamuk
Lingkungan di Dalam Rumah masuk ke dalam rumah
Kerapatan dinding rumah <1,5 mm2
Rumah terdapat plafond atau langit-langit
Pakaian yang sudah dipakai banyak digantung
Suhu kelembapan
Terdapat genangan air di area luar rumah
Terdapat selokan di sekitar area luar rumah
Lingkungan di Luar Rumah
Terdapat semak-semak di area luar rumah
Kondisi curah hujan
Kondisi angin
Sinar matahari
Terdapat arus air di sekitar area luar rumah
Terdapat sawah di sekitar area rumah
Terdapat kandang ternak di area luar rumah

12
Gambaran Lokasi
Penelitian
 Puskesmas Waghete terletak di Kabupaten Deiyai Provinsi Papua.

 Batas Wilayah:
Batas Utara : Distrik Yamato, Kabupaten Paniai
Batas Selatan : Distrik Mimika Timur dan Distrik Mimika Barat Kabupaten Mimika
Batas Barat : Distrik Kamu Selatan dan Distrik Kamu Timur Kabupaten Dogiyai
Batas Timur : Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai
Hasil Analisis Gambaran Karakteristik Responden
Univariabel Karakteristik Responden
n
Malaria
%
Malaria
Tidak Malaria
n %
Uji Beda

≤15 th 0 0 1 0.6
16-25 th 22 25.9 46 27.1
26-35 th 32 37.6 43 25.3
Umur 0.898
36-45 th 18 21.2 62 36.5
46-55th 11 12.9 17 10
>55th 2 2.4 1 0.6
L 38 44.7 60 35.3
Jenis Kelamin 0.146
P 47 55.3 110 64.7
Tidak Sekolah 11 12.9 17 10
SD 20 23.5 64 37.6
Jumlah responden Pendidikan SMP
SMA
32
21
37.6
24.7
43
46
25.3
27.1
0.531

dalam penelitian S1
Pelajar
1
0
1.2
0
0
1
0
0.6
ini terdiri dari 255 Petani
Nelayan
20
30
23.5
35.3
63
43
37.1
25.3
responden: Pekerjaan
Pedagang 23 27.1 46 27.1
0.078
Wiraswasta 11 12.9 17 10
 170 responden PNS 1 1.2 0 0

tidak Pernah Menderita Malaria


Sebelumnya
Pernah 43 50.6 89 52.4
0.791

mengalami Tidak pernah 42 49.4 81 47.6

malaria
 85 responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan karakteristik
mengalami responden antara responden yang mengalami malaria dan tidak mengalami
malaria. malaria.
Gambaran Perilaku Pemeriksaan
Kesehatan

Malaria
Variabel/Indikator Malaria Tidak Malaria
n % n %
Kurang 9 10.6 3 1.8
Pengetahuan
Baik 76 89.4 167 98.2
Tidak Tahu 20 23.5 52 30.6
Mengetahui penyakit malaria
Tahu 65 76.5 118 69.4
Mengetahui gejala penyakit Tidak Tahu 43 50.6 49 28.8
malaria
Hasil penelitian Tahu
Salah
42
56
49.4
65.9
121
76
71.2
44.7
Menderita penyakit malaria
menunjukkan melalui apa Benar 29 34.1 94 55.3

bahwa Nyamuk yang dapat menularkan


Salah 68 80.0 134 78.8

responden yang penyakit malaria Benar 17 20.0 36 21.2

mengalami Kapan biasanya nyamuk malaria


menggigit
Salah
Benar
65
20
76.5
23.5
121
49
71.2
28.8
malaria sebagian Dimana biasanya jentik nyamuk Salah 37 43.5 54 31.8 Gambaran Pengetahuan
malaria ditemukan
besar memiliki Benar
Salah
48
40
56.5
47.1
116
29
68.2
17.1
Cara mencegah tertular penyakit
pengetahuan malaria Benar 45 52.9 141 82.9

baik. Mengetahui untuk memastikan


Salah 65 76.5 29 17.1

terdampak penyakit malaria harus


dilakukan pengecekan darah ke Benar 20 23.5 141 82.9
laboratorium
Gambaran Perilaku Pemeriksaan
Kesehatan
Malaria
Variabel/Indikator Malaria Tidak Malaria
n % n %

Rendah 55 64.7 43 25.3


Sikap
Tinggi 30 35.3 127 74.7

Tidak setuju 12 14.1 21 12.4


Penyakit malaria termasuk penyakit berbahaya
Setuju 73 85.9 149 87.6

Tidak setuju 38 44.7 28 16.5


Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk untuk mencegah
tertular penyakit malaria
Setuju 47 55.3 142 83.5

Hasil penelitian Tidak Setuju 69 81.2 135 79.4


Saat saudara atau keluarga mengalami demam, bersedia
menunjukkan untuk diambil darah untuk memastikan tertular atau
tidaknya penyakit malaria Setuju 16 18.8 35 20.6

bahwa
responden yang Menebar ikan pemakan jentik sebagai upaya pencegahan
malaria
Tidak Setuju

Setuju
43

42
50.6

49.4
133

37
78.2

21.8

mengalami Masyarakat berupaya bersama dalam pemberantasan Tidak Setuju 73 85.9 131 77.1

malaria sebagian
malaria
Setuju 12 14.1 39 22.9 Gambaran Sikap
besar memiliki Membersihkan lingkungan luar rumah secara rutin
Tidak Setuju

Setuju
45

40
52.9

47.1
33

137
19.4

80.6
sikap yang Tidak Setuju 50 58.8 34 20.0

rendah. Membersihkan lingkungan dalam rumah secara rutin dan


berusaha menutup celah yang memudahkan nyamuk
untuk masuk ke dalam rumah Setuju 35 41.2 136 80.0
Gambaran Perilaku Pemeriksaan
Kesehatan

Malaria
Variabel/Indikator Malaria Tidak Malaria
n % n %
Kurang 29 34.10 28 16.50
Perilaku
Baik 56 65.90 142 83.50
Pernah mendapatkan penyuluhan Tidak 41 48.20 89 52.40
tentang penyakit malaria oleh
Dinas Kesehatan Ya 44 51.80 81 47.60

Salah 85 100.00 170 100.00


Aktivitas saat keluar di malam hari
Benar 0 0.00 0 0.00
Hasil penelitian Yang dilakukan saat mengalami Salah 29 34.10 77 45.30
demam tinggi
menunjukkan Rumah disemprot untuk
Benar
Tidak
56
45
65.90
52.90
93
54
54.70
31.80
bahwa memberantas nyamuk
Pernah minum obat pencegah
Ya
Tidak
40
54
47.10
63.50
116
59
68.20
34.70
responden yang penyakit malaria Ya 31 36.50 111 65.30
Tidak 51 60.00 51 30.00
mengalami Kebiasaan Menggunakan kelambu
Ya 34 40.00 119 70.00
Gambaran
malaria sebagian Kebiasaan menggunakan obat anti Tidak 36 42.40 21 12.40

besar memiliki
nyamuk

Menggunakan baju lengan panjang


Ya
Tidak
49
72
57.60
84.70
149
111
87.60
65.30 Perilaku
Ya 13 15.30 59 34.70
perilaku yang Tidak 37 43.50 26 15.30
baik. Menggunakan celana panjang
Ya 48 56.50 144 84.70
Gambaran Lingkungan Dalam
Rumah

Malaria
Variabel/Indikator Malaria Tidak Malaria
n % n %
Memasang kawat kasa pada Tidak 63 74.1 80 47.1
ventilasi rumah dalam upaya
mencegah nyamuk masuk ke Ya 22 25.9 90 52.9
dalam rumah
Kerapatan dinding rumah Tidak 61 71.8 57 33.5
<1,5 mm2 Ya 24 28.2 113 66.5
Rumah terdapat plafond atau Tidak 47 55.3 46 27.1
langit-langit Ya 38 44.7 124 72.9
Pakaian yang sudah dipakai Tidak 67 78.8 100 58.8
banyak digantung Ya 18 21.2 70 41.2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami malaria tidak
memasang kawat kasa pada ventilasi rumah dalam upaya mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah,
kerapatan dinding rumah >1,5 mm2, rumah tidak terdapat plafond atau langit.
Gambaran Lingkungan Luar Rumah
Malaria
Variabel/Indikator Malaria Tidak Malaria
n % n %
Rendah 25 29.4 36 21.2
Suhu kelembapan
Tinggi 60 70.6 134 78.8
Terdapat genangan air di area luar Ya 29 34.1 14 8.2
rumah Tidak 56 65.9 156 91.8
Terdapat selokan di sekitar area luar Ya 27 31.8 17 10.0
rumah Tidak 58 68.2 153 90.0
Terdapat semak-semak di area luar Ya 20 23.5 17 10.0
rumah Tidak 65 76.5 153 90.0
Tinggi 58 68.2 60 35.3
Kondisi curah hujan
Rendah 27 31.8 110 64.7
Hasil penelitian menunjukkan Kencang 52 61.2 45 26.5
Kondisi angin
bahwa sebagian besar Tidak Kencang 33 38.8 125 73.5

responden yang mengalami Sinar matahari


Tidak Ada 30 35.3 20 11.8
Ada 55 64.7 150 88.2
malaria tinggal di daerah Terdapat arus air di sekitar area luar Tidak Ada 45 52.9 106 62.4
suhu/kelembaban tinggi, rumah Ada 40 47.1 64 37.6

curah hujan tinggi, dan angin Terdapat sawah di sekitar area rumah
Ada 34 40.0 11 6.5
Tidak Ada 51 60.0 159 93.5
kencang.
Terdapat kandang ternak di area luar Ada 28 32.9 17 10.0
rumah Tidak Ada 57 67.1 153 90.0
Variabel Dimensi nilai p OR (CI 95%)
Karakteristik Umur 0.086 -
Responden Jenis Kelamin 0.145 1.482 (0.872±2.52)
Pendidikan 0.063 -

Hasil Analisis
Pekerjaan 0.150 -
Pernah Menderita Malaria 0.790 0.932 (0.553±1.569)
Perilaku Pengetahuan 0.002 6.592 (1.736±25.037)
Pemeriksaan Sikap 0.000 5.415 (3.082±9.512)

Bivariabel Kesehatan Perilaku


Kebiasaan Menggunakan kelambu
Kebiasaan menggunakan obat anti
0.038
0.000
0.000
1.779 (1.029±3.075)
3.5 (2.032±6.030)
5.213 (2.783±9.764)
nyamuk
Menggunakan baju lengan panjang 0.001 2.944 (1.507±5.752)
Menggunakan celana panjang 0.000 4.269 (2.346±7.768)
Lingkungan Memasang kawat kasa pada 0.000 3.222 (1.82±5.704)
di Dalam ventilasi rumah dalam upaya
Rumah mencegah nyamuk masuk ke
dalam rumah

Gambaran
Kerapatan dinding rumah <1,5 0.000 5.039 (2.851±8.906)
mm2
Rumah terdapat plafond atau 0.000 3.334 (1.933±5.752)

Faktor Risiko Malaria


langit-langit
Pakaian yang sudah dipakai 0.002 2.606 (1.425±4.764)
banyak digantung
Lingkungan Suhu kelembaban 0.146 1.551 (0.856±2.81)
di Luar Terdapat genangan air di area luar 0.000 5.77 (2.845±11.704)
Rumah rumah
Terdapat selokan di sekitar area 0.000 4.19 (2.127±8.253)
luar rumah
Terdapat semak-semak di area luar 0.004 2.769 (1.363±5.625)
rumah
Kondisi curah hujan 0.000 3.938 (2.262±6.857)
Kondisi angin 0.000 4.377 (2.517±7.613)
Sinar matahari 0.000 4.091 (2.147±7.795)
Terdapat arus air di sekitar area 0.149 0.679 (0.401±1.15)
luar rumah
Terdapat sawah di sekitar area 0.000 9.636 (4.554±20.389)
rumah
Terdapat kandang ternak di area 0.000 4.421 (2.251±8.683)
luar rumah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
 Umur, jenis kelamin,
Pendidikan, pekerjaan, dan
status malaria sebelumnya tidak
memiliki korelasi yang  Pada variabel perilaku pemeriksaan kesehatan
signifikan dengan kejadian diperoleh pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat,
malaria. Hal ini dibuktikan kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur,
dengan signifikansi lebih besar menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan baju
dari 0,05. lengan panjang, celana panjang di dalam dan saat
keluar rumah memiliki nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 sehingga dimensi -dimensi tersebut
berkorelasi secara signifikan dengan kejadian
malaria.

21
 Variabel lingkungan dalam rumah
terdiri dari beberapa dimensi yaitu
 Variabel risiko faktor lingkungan di luar rumah
memasang kawat kasa pada ventilasi
terdiridari beberapa dimensi yaitu suhu kelembaban,
rumah, kerapatan dinding, terdapat
hujan, angin, genangan air, selokan, semak-semak,
plafond atau langit-langit rumah, dan
kandang ternak, sinar matahari, arus air, dan sawah.
pakaian yang tergantung. Keempat
Diperoleh dimensi suhu kelembaban dan terdapat arus
dimensi tersebut secara signifikan
air di sekitar area luar rumah memiliki signifikansi lebih
berkorelasi dengan kejadian malaria
kecil dari 0,05 sehingga kedua dimensi ini tidak
yang dibuktikan dengan signifikansi
berkorelasi dengan kejadian malaria. Dimensi lainnya
lebih kecil dari 0,05.
diperoleh hujan, angin, genangan air, selokan, semak-
semak, kandang ternak, sinar matahari, dan sawah secara
signifikan berkorelasi dengan kejadian malaria yang
dibuktikan dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05.

22
Variabel Koefisien Sig. aOR (CI 95%)
Constant -19.349
Pengetahuan 2.262 0.084 9.598 (0.739±124.621)
Sikap 3.065 0.000* 21.431 (5.255±87.405)
Perilaku 1.227 0.072 3.41 (0.896±12.98)
Kebiasaan Menggunakan
0.929 0.152 2.532 (0.711±9.014)
kelambu
Kebiasaan menggunakan obat
3.268 0.000* 26.260 (4.575±150.731)
anti nyamuk
Menggunakan baju lengan
3.379 0.000* 29.337 (4.869±176.743)
panjang
Menggunakan celana panjang 2.188 0.002* 8.916 (2.266±35.08)
Memasang kawat kasa pada
ventilasi rumah dalam upaya
1.438 0.023* 4.211 (1.218±14.564)
mencegah nyamuk masuk ke
dalam rumah
Kerapatan dinding rumah <1,5
1.268 0.038* 3.553 (1.075±11.748)
Hasil Analisis
mm2
Rumah terdapat plafond atau
langit-langit
0.522 0.429 1.686 (0.462±6.158) Multivariabel
Kebiasaan menggantung pakaian
2.873 0.000* 17.693 (3.608±86.768)
yang sudah dipakai
Terdapat genangan air di area
2.772 0.002* 15.993 (2.73±93.687)
luar rumah
Terdapat selokan di sekitar area
0.354 0.672 1.425 (0.277±7.335)
luar rumah
Terdapat semak-semak di area
1.568 0.097 4.796 (0.752±30.6)
luar rumah
Kondisi curah hujan 0.511 0.413 1.666 (0.491±5.654)
Kondisi angin kencang 1.737 0.005* 5.678 (1.699±18.976)
Sinar matahari kurang 0.744 0.351 2.104 (0.441±10.042)
Terdapat sawah di sekitar area
2.210 0.002* 9.116 (2.298±36.156)
rumah
Terdapat kandang ternak di area
0.569 0.509 1.767 (0.326±9.589)
luar rumah
23
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
 Terdapat 3 variabel variabel
lingkungan dalam rumah yang
 Didapatkan bahwa 4 merupakan faktor risiko kejadian
variabel Perilaku malaria:
pemeriksaan kesehatan  Terdapat 3 variabel variabel
yang merupakan faktor  Memasang kawat kasa pada ventilasi lingkungan luar rumah yang
risiko kejadian malaria: rumah merupakan faktor risiko
 Kerapatan dinding rumah kejadian malaria:
 Sikap  Kebiasaan menggantung pakaian.
 Penggunaan obat anti Pemasangan kawat kasa berisiko  Genangan air
nyamuk lebih rendah dibandingkan tidak  Kondisi angin
 Pemakaian baju lengan memasang kawat kasa, kerapatan  Keberadaan sawah.
panjang, dinding rumah <1,5 mm2 berisiko
 Pemakaian celana panjang lebih rendah dibandingkan kerapatan
di dalam dan saat keluar dinding rumah ≥1,5 mm2, dan
rumah merupakan faktor kebiasaan menggantung pakaian
risiko kejadian malaria. yang sudah dipakai berisiko lebih
tinggi mengalami malaria.
24
PEMBAHASAN
 Variabel karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan,
dan pekerjaan) bukan merupakan faktor risiko malaria di wilayah
kerja Puskesmas Wagethe Kabupaten Deiyai Provinsi Papua tahun
2022.
 Variabel perilaku pemeriksaan kesehatan diperoleh sikap,
menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan baju lengan
panjang, celana panjang di dalam dan saat keluar rumah
merupakan faktor risiko sedangkan variabel pengetahuan, dan
kebiasaan menggunakan kelambu bukan merukan faktor risiko
kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Wagethe Kabupaten
Deiyai Provinsi Papua tahun 2022.
 Variabel lingkungan dalam rumah yaitu memasang kawat kasa
pada ventilasi rumah, kerapatan dinding rumah <1,5 mm2, dan
adanya pakaian yang tergantung merupakan faktor risiko kejadian
malaria.

 Variabel lingkungan luar rumah yaitu genangan air, kondisi angin,


dan keberadaan sawah merupakan faktor risiko kejadian malaria.
Program Pencegahan Malaria di Puskesmas Waghete
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deiyei

 Gebrak siaga malaria (SIAMAL)

 Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)

 Komitmen para pimpinan daerah dalam mendukung upaya


percepatan eliminasi malaria dan percepatan SBS

 Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian


dengan cara diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat,
serta surveilans dan pengendalian vektor.

 Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian


dengan cara diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat,
serta surveilans dan pengendalian vektor.
 Faktor kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dan
menggunakan baju lengan panjang merupakan
“Faktor Risiko Dominan”
yang mempengaruhi kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Wagethe Kabupaten Deiyai Provinsi Papua tahun
2022

Saran:
 Bagi Puskesmas Wagethe Kabupaten Deiyai Provinsi

Papua dapat menjadikan ini penelitian ini sebagai

acuan untuk meminimalisisr kejadian malaria


27
Thanks!
28

Anda mungkin juga menyukai