2. Gambarkan kaitan antara fase pertumbuhan dengan metabolit yang dihasilkan! Bila
anda diminta untuk mengoptimasi produksi biomassa mikroba, jelaskan strategi apa
yang akan anda ambil untuk mencapai tujuan ini?
3. Apa yang menjadi pertimbangan dalam proses product recovery dan product
purification? Jelaskan srtategi yang akan anda pakai untuk mengoptimumkan produk
mikroba!
JAWABAN
1.) Medium adalah sesuatu yang mengandung nutrisi dimana media untuk fermentasi
perlu didesain untuk efisiensi biaya produksi. Medium fermentasi menyediakan nutrisi
yang dibutuhkan mikroba untuk memperoleh energi, pertumbuhan, bahan pembentuk sel,
dan biosintesa produk metabolisme. Pada prinsipnya fermenter harus menjamin
pertumbuhan mikroba dan produk dari mikroba di dalam fermenter. Semua bagian di
dalam fermenter pada kondisi yang sama dan semua nutrien termasuk oksigen harus
tersedia merata pada setiap sel dalam fermenter dan produk limbah seperti; panas, CO2,
dan metabolit harus dapat dikeluarkan (remove). Masalah utama fermenter untuk
produksi skala besar adalah pemerataan medium kultur dalam fermenter. Harus homogen
artinya medium kultur harus tercampur merata. Oleh karena itu, wadah perlu didesain
sedemikian rupa sehingga proses dalam wadah dapat dimonitor dan dikontrol. Wadah
(fermenter) memberikan kondisi lingkungan fisik yang cocok bagi katalis sehingga dapat
berinterkasi secara optimal dengan substrat. Desain fermenter mulai dari yang sederhana
(tangki dengan putaran) sampai yaang integrated system dengan komputer.
Pengoperasian fermentor
Sistem fermenter tertutup, Semi terbuka dan terbuka
1. Tertutup, semua nutrien ditambahkan pada awal fermentasi dan pada akhir fermenetasi
dikeluarkan bersama produknya. Sebagai contoh: pembuatan bir (brewing), antibiotik,
dan enzym.
2. Semi Terbuka merupakan modifikasi sistem tertutup dimana beberapa komponen substrat
dapat ditambah selama proses berlangsung serta produk dipanen pada akhir proses.
Sebagai contoh: sistem fed batch (untuk produksi biomassa).
3. Terbuka, secara kontinyu (terus menerus) terjadi pemasukan medium kultur dan
pengeluaran medium bersama produk. Sebagai contoh: SCP (petrokimia).
Tipe Fermenter ada 2: septis dan aseptis. Fermenter berdasarkan tipenya dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu:
1. Septis untuk pembuatan pengembang roti, bir (brewing).
2. Aseptis untuk memproduksi fine porduct seperti: antibiotik, asam amino, polisakarida dan
single cell protein (SCP).
Ujian akhir semester
Skala fermenter Fermenter berdasarkan skala produksinya dapat dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Skala kecil (small scale); untuk industri rumah tangga (home industri).
2. Skala besar (large scale); untuk industri skala besar (petrokimia industri). Masalah utama
fermenter untuk produksi skala besar adalah pemerataan medium kultur dalam fermenter.
Harus homogen artinya medium kultur harus tercampur merata.
Substrat Pertumbuhan
Substrat Pertumbuhan
Metabolit Skunder
Strategi yang diambil untuk tujuan ini dalam mengoptimasi produksi biomassa
mikroba dengan mendesain fermentor. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kondisi yang
disukai oleh mikroba harus diperhatikan
Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian:
o Menyediakan substrat yang dibutuhkan oleh mikroba
Ujian akhir semester
3.) Dua tahap yang sangat sulit dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pemulihan produk tergantung pada apakah produk
tersebut diekskresikan atau masih tertinggal di dalam sel, Produk dalam kaldu: Produk
spesifik mungkin ada pada konsentrasi rendah Produk masih utuh dengan produsen
(Mikroba). Produk dicampur dengan fragmen sel, komponen media larut dan tidak larut,
produk metabolisme lainnya. Faktor lingkungan dimana ada beberapa karakteristik
strukturnya masih labil. Pross fermentasi dikontaminasi oleh mikroba lain menghasilkan
enzim yang bisa mendegradasi yealt.
Oleh karena itu, pemilihan proses recovery didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
Lokasi produk (intra atau ekstraseluler) Konsentrasi produk dalam kaldu fermentasi Sifat
fisik dan kimia produk Tujuan penggunaan produk Standar kemurnian minimal yang dapat
diterima Kotoran dalam kaldu fermentor Harga produk yang dapat dipasarkan. Modifikasi
teknik yang dapat dilakukan agar produk dapat ditangani lebih cepat dengan peralatan yang
lebih sederhana: Pemilihan mikroorganisme yang tidak menghasilkan pigmen atau metabolit
yang tidak diinginkan, Modifikasi kondisi fermentasi untuk mengurangi produksi metabolit
yang tidak diinginkan, Waktu panen yang tepat kontrol pH setelah panen Perlakuan suhu
setelah panen, Penambahan agen flokulasi, Penggunaan enzim untuk menyerang dinding
sel, dan Pemilihan antifoam yang sesuai.
Ujian akhir semester
4.) Istilah fermenter (bioreaktor) digunakan untuk tempat fermentasi. Pada prinsipnya
fermenter harus menjamin pertumbuhan mikroba dan produk dari mikroba di dalam
fermenter.
Yang perlu diperhatikan dalam desain bioreaktor:
o Kebutuhan akan kondisi steril dalam jangka waktu yang lama
o Kebutuhan akan penyediaan sistem aerasi /agitasi yang cukup bagi organisme
pemroses
o Kemampuan untuk mengotrol parameter-parameter yang menentukan
pertumbuhan kultur
Yang menjadi masalah adalah bagaimana menyatukan ketiga komponen tersebut
dalam satu desain yang kompak
Dalam proses desain, biasanya dimulai dari skala lab dengan volume antara 50 –
2000 mL
Dilanjutkan dengan skala pilot dengan kisaran volume antara 10 – beberapa ratus
liter
Diperbesar lagi menjadi skala industri yang volume produksinya mencapai beberapa
puluh ribu liter
5.) Mikrobiologi Industri adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam jumlah
besar dalam kondisi terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat. Mikroorganisme menguntungkan
dalam hal: 1. Berperan dalam proses Fermentasi: Bahan baku makanan dan minuman
hasil feremntasi 2. Berperan dalam meningkatkan gizi makanan: Kedelai----tempe-----
nilai gizi tinggi 3. Berperan dalam pengadaan bau dan rasa, seperto: susu----yoghurt
Kegiatan industri yang melibatkan berbagai jenis mikroorganisme sebagai jasad
pemroses • Meliputi: produk makanan dan minuman beralkohol, farmasi, bahan kimia dll.
• Mikoorganisme yang berperan: bakteri, jamur, dan mikroalga. Sifat penting lain yang
harus dimiliki mikroorganisme industri adalah: • Tidak berbahaya bagi manusia, dan
secara ekonomik produknya penting bagi hewan dan tumbuhan. • Harus non-patogen dan
bebas toksin, atau jika menghasilkan toksin, harus cepat di-inaktifkan. • Mudah
dipindahkan dari medium biakan. • Mikroorganisme industri harus dapat direkayasa
secara genetik.
Ujian akhir semester
Suatu mikroorganisme dianggap layak digunakan dalam indsutri, bukan saja mampu
menghasilkan substansi yang menarik, tetapi harus lebih dari itu. Mikrorganisme harus
tersedia sebagai biakan murni, sifat genetiknya harus srabil, dan tumbuh dalam biakan
berskala besar. Biakan juga harus dapat dipelihara dalam periode waktu yang sangat
panjang di laboratorium dan dalam “plant” industri. Biakan tersebut lebih disukai jika
dapat menghasilkan spora dan bentuk sel reproduktif lain sehingga mikroba mudah
diinokulaskan ke dalam fermentor besar.
Karakteristik penting yamg harus dimiliki mikroorganisme industri yaitu harus
tumbuh cepat dan menghasilkan produk yang diharapkan dalam waktu yang telatif
singkat, karena alasan sebagai berikut:
1. Alat-alat yang digunakan pada industri berskala besar termasuk mahal, hal
tersebut tidak menjadi masalah (secara ekonomi) jika produk dapat dihasilkan
dengan cepat.
2. Jika mikroorganisme tumbuh dengan cepat, kontaminasi fermentor akan
berkurang.
3. Jika mikroorganisme tumbuh dengan cepat, akan lebih mudah mengendalikan
berbagai faktor lingkungan dalam fermentor.
Mikrobiologi medis dan industri merupakan gabungan dari aspek medis dan industri
yamg di tinjau dari mikrobiologi. pemanfaatan mikroorganisme potensial dalam bidang
industry berbasis mikroba, serta peran mikroba dalam proses fermentasi. Dari aspek
medisnya, membahas aspek-aspek yang berkaitan dengan virus penyebab penyakit
seperti AIDS atau virus RNA yang lain, imunologi (Immunoglobulin,
Histokompatabilitas, Humoral immunitas, Innate immunity, Immunitas yang dimediasi
sel, Hipersensitivitas Komplement, Aquired immunity (B and T cells), mekanisme
patogen dalam menginfeksi inangnya, pengelompokan mikroba penyebab penyakit, dan
antibiotik serta mekanisme resistensi terhadap antibiotik.