• Saya Lilik Eka Radiati salah satu dari tim pengampu mata kuliah Dasar
teknologi hasil ternak
• Untuk memperkaya materi pembelajaran kami telah melakukan
penelitian diantaranya adalah
1. Peningkatan agroindustri susu melalui implementasi fermentasi
tahun 2007 sd 2008, sumber dana dari Kementrian Ristek
2. Fungsional produk fermentasi tahun 2009-2010 DP2M
3. Desain pangan susu fermentasi sebagai pangan probiotik dan
fungsional tahun 2011-2020 sumber dana BOPTN
Hasil-hasil penelitian ini sebagian telah menjadi materi ajar.
Melalui vedio pembelajaran ini diharapkan peserta didik mudah
mempelajari mata kuliah teknologi hasil ternak untuk membangun
kompetensi secara mandiri khususnya topik “Dasar fermentasi ”.
Menambah wawasan yang terintegrasi dalam pembelajaran ini
digunakan contoh pada susu fermentasi/
MATA KULIAH (MK) : DASAR TEKNOLOGI HASIL
TERNAK
KODE MK : (2-1)
SEMESTER :3
TOPIK BAHASAN : Dasar Fermentasi
Susu Fermentasi
.
1 Penganekaragaman produk
2. Produk lebih awet
3. Peningkatan nilai Tambah produk dan
lebih bermakna
Nilai fungsional
1. Meningkatkan komponen bioaktif
2. Komponen lebih mudah dicernak
3. Mengembangkan flavor dengan terbentuknya
flavor khas, sehingga meningkatkan
penerimaan konsumen
1. Pendahuluan
b. Tujuan
1. Mendapatkan salinan genotip dan fenotif yang
identik dari mikroba yang disimpan
2. Meningkatkan populasi.
3. Mengembangkan kultur ke keadaan sesuai
fisiologi mikroba pada tahap produksi, kultur
aktif ini selanjutnya disebut dengan starter.
2. Inokulum Dalam Fermentasi
2.4. Kultur Mikroba Dalam Fermentasi
c. Persyaratan kultur (Starter) mikroba
1. Kultur segar dan aktif sehingga fase lag pada
proses fermentasi tidak panjang.
2. Kultur tersedia dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi indikator optimum dalam
proses.
3. Kultur dalam bentuk morfologi yang sesuai.
4. Kultur tidak terkontaminasi.
5. Kultur mempunyai kemampuan fisiologi
untuk menghasilkan produk yang ditargetkan
2. Inokulum Dalam Fermentasi
2.5. Pertumbuhan Mikroba
Kromosom
Prokariotik
Membrane
1. Pertumbuhan mikroba adalah Plasma
Dinding
fase
(CFU/ml atau Sel/ml
fase
stasioner fase kematian
eksponensial
fase
lag
0 5 10
Waktu (jam)
2. Inokulum Dalam Fermentasi
2.6. Jenis mikroba dan frekuensi waktu generasi
Frekuensi waktu generasi
Khamir Kapang
Bakteri
0 45 90 180 360
Hipertermofil
Termofil
Mesofil
Psikrotrof
Psikrofil
Suhu (ᴼC)
2. Inokulum Dalam Fermentasi
2.8. Pengukuran Pertumbuhan
Pengukuran jumlah sel
1. Hitungan mikroskopik
2. Hitungan cawan
3. MPN (Most Probable Number)
Pengukuran masa sel
1. Berat kering
2. Kekeruhan
3. Volume sel yang dipadatkan (PVC= packet sel volume)
Streptococcus
• Berarti “rantai” dan “bola”
• Diketemukan terutama di tanaman
Susu Yogurt
Diameter kasein Bakteri menghasilkan
(10-3 µm) asam laktat
Asam membentuk
matrik protein
Matrik protein
dengan molekul air
yang terperangkap
=> makes a gel
Globul
lemak
3. Penerapan Fermentasi Pada Pengolahan Susu
3.9. Matrik Kultur Dalam Sistem Yogurt
Lactobacillus
bulgaricus lebih
toleran terhadap
asam dan tetap
tumbuh hingga
asam >1%
Kemungkinan
Masalah Cara Mengatasi
Penyebab
Jumlah starter terlalu Memasukkan starter
banyak atau terlalu dalam jumlah yang
sedikit. tepat, yiatu 2-3%
Kultur sudah mati Diganti dengan
Susu tetap karena terlalu lama bibit yang baru
encer disimpan
Susu mengandung Diganti dengan
antibiotik susu yang lain.
Kultur sudah tercemar Diganti dengan
atau rusak, starter baru.
4. Kualitas Yogurt
Kemungkinan
Masalah Cara Mengatasi
Penyebab
Susu difermentasi pada Fermentasi susu pada
suhu yang terlalu panas suhu yang tepat (antara
atau terlalu dingin, 40-440C). Perlu
sehingga pertumbuhan digunakan
bakteri yoghurt
Yoghurt terlalu lama terhambat
sekali jadi (lebih dari
8 jam) Kultur lemah karena Kultur diremajakan
sudah terlalu lama
disimpan.
4. Kualitas Yogurt