Renungan Surealistik
Seorang YUSFIYANTO ( SiTom )
Melukis bukan merupakan suatu
tu cita-citanya sejak kecil karena
memang sama sekali tidak ada
latar belakang pelukis atau seniman
dalam keluarganya. SiTom adalah
sebutan bagi yang mempunyai nama
asli Yusfianto.
Pria kelahiran kota Batu –
Malang tahun 1973 ini mengaku
bahwa sebelumnya tidak pernah
terlintas dalam benaknya untuk serius
menjadi seorang pelukis seperti
sekarang ini.
Semasa SMA dia hanya senang
membuat skets-skets saja, ketika
lulus bahkan sempat bekerja pada
Wastra Indah Textil. Karena
lingkungannyalah akhirnya
dia mulai menekuni dunia lukis ini.
Secara Fisik lukisan ini sangat menarik, warna hijau dan coklat natural
mendominasi tampilan luksan ini. Tampak obyek wajah manusia memenuhi seluruh
halaman kanvas, dengan kulit kening mengelupas dan pipi keropos berlumut subur
sana-sini. Kemudian tampak pula 2 figur lelaki kecil bertelanjang dada alias ote-ote
dengan celana jean biru sedang berusaha keras menarik tali yang diikat pada
kedua kelopak mata wajah yang lebar tadi. Kelopak mata kiri dikatupkan paksa
dengan bentuk lancip geometris menjadi terasa lucu unik ketika dibandingkan
tampilan objek keseluruhan yang non geometris. Dan kebalikannya mata kanan
dibuat ditarik membeliak keatas dan pada bola mata terdapat gambar kepulauan
Indonesia secara linier merah putih, bola hitam mata digarap demikian detail.
Garis kerutan dahi yang kuat penuh karakter juga terlihat disini. Pencahayaan
terlihat cukup bagus, pewarnaan secara keseluruhan sangat rata sempurna, arsiran
silang detail dan menyeluruh menunjukkan ketelitian dan kekhasan dari lukisan
ini.
Proporsi dan Balance cukup berhasil pada lukisan ini demikian juga perspektif
bentuk maupun perspektif warnanya. Tampak adanya distorsi yakni pada kelopak
mata. Mata kanan adalah sebagai Center Of Interest karena dibuat dengan warna
yang berbeda yakni putih.
Dari mata kanan inilah kunci bagi kita untuk menyingkap makna filosofis / pesan
yang ingin disampaikan oleh pelukisnya. Terdapat gambar kepulauan Indonesia
dalam kelopak mata yang dibeliakkan keatas menunjukkan bahwa kita ini haruslah
membuka mata lebar-lebar terhadap keadaan Indonesia yang ibaratnya tubuh/
wajah gitu sedang sakit yang kronis gara-gara kedzoliman sebagian besar manusianya.
Sedangkan mata sebelahnya dilukiskan dalam keadaan ditutup paksa adalah
Menggambarkan sikap kita yang hanya memandang sebelah mata terhadap Indonesia.
Seringkali yang kita lakukan adalah memanfaatkan Indonesia untuk kepentingan
pribadi tidak memperhitungkan resiko besar yang dipikul oleh rakyat yang menjadi
korban kepentingannya.
Wajah mengelupas dan pipi keropos berlumut subur mengisyaratkan bahwa keadaan
Indonesia ini sedang terluka parah serta mengalami komplikasi sehingga tanpa
penanganan banyak ahli dan tanpa kesadaran kita semua maka Indonesia kita ini
akan hancur.
Dalam karyanya ini SiTom lebih ingin menyampaikan pada kita terhadap apa
yang tengah terjadi dan dirasakannya tentang Indonesia. Dengan kepekaan Estetik
nya dia berhasil mewujudkannya menjadi sebuah lukisan hasil renungan surealistik
yang juga merupakan perwujudan dari cita-cita humanistik.
Lukisan ketiga ini berjudul “ Mendiami ruangku “ dengan gaya yang hampir sa-
dengan lukisan sebelumnya.
OLEH :
Siti Fatimah
NIM 208251419692