Pengertian fermentor
Nama lain = Bioreaktor (reaktor biologi)
Menurut Saepudin dan Sateakasih (2009), tempat untuk
keberlangsungan proses fermentasi / transformasi bahan
dasar menjadi produk yang dinginkan yang dilakukan oleh
sistem enzim dalam mikroba atau enzim yang diisolasi.
Menurut Dwiari et al (2008), peralatan untuk
mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dalam medium
cair.
Menurut Andheklawang (2008), bejana fermentasi aseptis
untuk produksi senyawa oleh mikrobia melalui fermentasi.
Bioreaktor dirancang untuk proses fermentasi secara
anaerob dan aerob.
Fungsi bioreaktor
Fungsi dasar bioreaktor yaitu menyediakan kondisi
lingkungan yang cocok bagi mikrobia di dalamnya untuk:
Menghasilkan biomassa
Menghasilkan enzim
Menghasilkan metabolit
Jenis-jenis bioreaktor
Menurut Pujaningsih (2005),
Bioreaktor tangki adukan (stirres tank bioreactor)
udara disirkulasikan melalui medium yang diaduk
dengan impeller.
Biorekator kolum gelembung (Bubble column bioreactor)
udara dialirkan melalui sparger di dasar bejana.
Bioreaktor dengan pancaran udara (Airlift bioreactor)
terdiri dari dua kolum yang dimasukkan ke dalam kolum
yang lain.
Udara dipaksa masuk melewati pipa
sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut
terbawa.
Bioreaktor terkemas padat
Jenis-jenis bioreaktor
Menurut Andhiko (2008),
Reaktor dengan agitasi internal.
Merupakan biorekator yang paling lazim digunakan di
berbagai industri fermentasi. Grup ini termasuk stirred tank
reactor.
Bubble column bioreactor.
Merupakan bioreaktor paling sederhana. Terdiri dari tabung
panjang dengan beberapa sparger di bagian dasarnya.
Loop reactor.
Merupakan collumn reactor di mana percampuran dan
sirkulasi diinduksi dengan alat-alat tertentu.
Tipe-tipe bioreaktor
Berdasarkan Tipe Agen
Biologis :
Bioreaktor mikrobial
Bioreaktor enzim
(Tersuspensi/
Terimobilisasi)
Berdasarkan Kebutuhan
Proses :
Aerobik : SMC/SSC
Permukaan : media cair/pdt
Anaerobik
Berdasarkan Metode Aerasi :
Kultur diam
Labu kocok
Bioreaktor berpengaduk (STR)
Bioreaktor kolom gelembung
( bubble column)
Air-lift bioreactor
Fluidized-bed bioreactor
Ukuran bioreaktor
sangat bervariasi
Labu Kocok (Shake flask , 100-1000 ml)
Bioreaktor skala Lab. (1-50 L)
Bioreaktor Skala Pilot Plant (0.3 10
m 3)
Bioreaktor Sakala Industri (Plant scale,
2 500 m3)
3. Impeller (agitator)
berperan dalam agitasi dengan
cara mengaduk campuran substrat
dan sel agar merata.
Impeller ini digerakkan oleh rotor.
4. Baffle (saringan halus)
mencegah terjadinya efek pusaran
air akibat agitasi yang dapat
menggangu agitasi yang seharusnya
serta meningkatkan efisiensi aerasi.
Baffle
5. Sensor
untuk mengontrol parameter. Kontrol
fisika meliputi suhu, tekanan, agitasi,
foam, dan kecepatan aliran. Kontrol kimia
meliputi pH, kadar oksigen, dan
perubahan komposisi medium.
6. Kondensor
merupakan alat penukar panas yang
dilalui oleh air dingin yang berfungsi untuk
mengeluarkan hasil kondensasi saat
terjadi sterilisasi dan filter, serta untuk
menyaring udara yang masuk dan keluar
tangki.
Karakteristik
hidrodinamik bioreaktor.
Karakteristik
Kinetika
Karakteristik
Desain
peralatan yg aseptis.
Pengawasan
Implikasi
Modal
Potensi
SYARAT FERMENTOR
Tangki dapat dioperasikan secara aseptik, agitasi
dan aerasi.
Energi pengoperasian serendah mungkin.
Temperatur harus terkontrol.
Kontrol pH.
Tempat pengambilan sample.
Konstruksi fermentor
Bioreaktor skala laboratorium dengan volume kurang dari
10 L terbuat dari gelas Pyrex
Bioreaktor yang lebih besar terbuat dari stainless steel
oBahan fermentor dibuat tahan karat untuk mencegah
kontaminasi logam/ion selama proses.
oBahan fermentor harus tidak beracun & tidak mudah
terlarut, shg tdk menghambat pertumbuhan mikrobia.
Karakteristik fermentor
Fermentor
Fermentor
Konstruksi
Tebuat
Berupa
fermentor aerobik.
Terima kasih