Anda di halaman 1dari 19

Rendra Lukmana Septiaji

(15601047)

PROPOSAL

KARAKTERISTIK KIMIA
DAN FUNGSIONAL
COOKIES CABAI
DENGAN PENAMBAHAN
RUMPUT GANDUM

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak tanaman dikenal memiliki potensi untuk terapi kesehatan, salah
satunya adalah rumput gandum (Triticum aestivum). Produksi rumput
gandum murah dan tidak memerlukan keterlibatan industri farmasi. Terapi
rumput gandum dapat dengan mudah dikembangan sebagai terapi alternatif
preventif dan kuratif untuk mengatasi masalah kesehatan.Cookies
merupakan salah satu produk kue yang diminati oleh masyarakat.
Menurut SNI 01-2973-1992, cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang
terbuat dari adonan yang lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila
dipatahkan dan penampang potongannya betekstur padat.

Upaya peningkatan diversifikasi pangan yang merupakan


program prioritas Kementerian Pertanian sesuai dengan
PP Nomor 22 tahun 2009 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber
Daya Lokal.

Rumusan Masalah
1. permasalahan sebagai berikut akan di cari
formulasi yang tepat pada proses produksi
cookies cabai dan analisis kimia dan karakteristik
pada cookies cabai.

Tujuan
1. Mengetahui formulasi yang tepat pada proses produksi cookies
cabaianalisis kimia dan karakteristik cookies cabai.

. Manfaat
1. Memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu dan teknologi pangan khususnya
mengenai sifat fisik, kimia, dan fungsional cookies cabai
2. Melakukan inovasi dalam pengolahan cookies substitusi
cabai dan rumput gandum.
3. Memberikan solusi makanan ringan yang memiliki
kandungan gizi yang baik bagi pertumbuhan.

LANDASAN
TEORI

Bahan Pembuatan cookies cabai


1. cookies

Cookies adalah kue kering manis berukuran


kecil
digolongkan
berdasarkan
cara
pencampuran dan resep yang digunakan,
dengan adonan yang lunak, renyah dan
tekstur yang kurang padat. Dalam pembuatan
kue kering bahan tepung, telur, backing
powder
merupakan
komponen
yang
memegang peranan penting dan berpengaruh
terhadap sifat-sifat produk khususnya sifat
fisik dan cita rasa (Suarni, 2000).

3. Bubuk cabai

Dibanding dengan produk segar, produk olahan cabai mampu


memberikan nilai tambah yang sangat besar. Beberapa bentuk
olahan cabai yaitu cabai giling dalam kemasan, saos cabai, cabai
kering, cabai bubuk, manisan cabai, bumbu nasi goreng dan
oleoresin cabai. Cabai bubuk merupakan olahan lanjut dari cabai
merah kering. Pada jenis olahan ini, setelah kering cabai
selanjutnya mengalami proses pengilingan hingga menjadi bubuk
cabai

4. Rumput gandum
Rumputgandum(wheatgrass)merupakan salah satu bahan
pangan yang bergizi tinggi, bahkan memiliki banyak manfaat
untuk meningkatkan kesehatan manusia. Rumput gandum
antara
lain
bisa
meningkatkan
vitalitas,
kesuburan,
menyembuhkan keputihan, dan sebagainya

Bahan Tambahan Sweet Potato Pancake


1. Kuning telur
2. Gula
3. Baking powder
4. Margarin
5. Tepung terigu
6. Tepung maizena

METODE
PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia & Biokimia,
Fakultas Teknologi dan Industri Pangan, Universitas Slamet
Riyadi Surakarta. Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan
Januari sampai Maret 2016.
Alat
1.Alat yang digunakan adalah alat timbangan, cabinet dryer, panci
pengukus, kompor, baskom, pisau, loyang, pengaduk kayu, blender
dan peralatan analisis.
Bahan
2. Bahan yang digunakan tepung terigu rendah protein, tepung
maizena, baking powder, cabai, margarin, kuning telur, wijen, gula
dan rumput gandum

Rancangan Percobaan
Dalam penelitian ini rancangan percobaan yang digunakan adalah
Rancang Acak Lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu ratio berat
bubuk cabai dan konsentrasi ekstrak rumput gandum
Faktor 1 : Ratio berat bubuk cabai
B1 : 5 g
B2 : 15 g
B3 : 25 g
Faktor 2 : Konsentrasi ekstrak rumput gandum
G1: 5 %
G2: 10 %
G3: 15 %

Rancangan Percobaan
Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan Masing-masing
perlakuan diulang sebanyak dua kali. Data yang diperoleh dianalisis
dengan uji sidik ragam pada jenjang nyata 0,05. Jika ada beda nyata
dilanjutkan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) untuk
mengetahui beda nyata antar perlakuan pada tingkat signifikasi 5%.
Secara lengkap rancangan percobaan penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.

Tabel 4. Rancangan Percobaan


Ratio cookies cabai ekstrak rumput gandum

Proses pembuatan
Margarin, gula, kuning telur

Pengocokan

Cabai bubuk,baking powder, tepung


terigu, dan tepung maizena

Rumput gandum

Haluskan

Pencampuran

Pengulenan

Gula dan wijen

Pencetakan adonan

Pengovenan
(30 menit, 150oC)

Cookies Cabai

Pencampuran

Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian, yaitu :

Penentuan Kadar Air dengan metode


Thermogravimetri (AOAC, 1992)
Penentuan Kadar Abu (Sudarmadji et al., 1989)
Penentuan protein dengan metode khejal
Penentuan lemak dengan metode sokhlet
Analisis uji organoleptik metode Scoring test
(Utami, 1992)

DAFTAR PUSTAKA

Bennio, M. dan HughesO. 1975. Introduction Foods, 6th Edition. Collier


McMillan Publisher. London.
Boga, Yasa. 2005. Bolu Dan Kue. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta
BSN (Badan Standarisasi Nasional). 1992. Cara Uji Makanan dan Minuman. SNI
01-2981-1992. Jakarta
Faridah, Anni., Kasmita S,Asmar Yulastri, Liswarti Yusuf. 2008. Patiseri Jilid I
untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jendral Manajemen pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Gardjito, Murdijati. 2009. Pengelolaan Pangandan Gizi. Pusat Kajian Makanan
Tradisional UGM. Yogyakarta.
Kulp, K, dan J.G. Ponte. 2000. Handbook of Cereal Secience and Tecnology.
Second Edition Merrel Dekker, Inc.
Marliyati, Sru Anna, dkk. 1992.Pengolahan Pangan Tingkat Rumah Tangga.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. IPB. Bogor

Purnomo, Hari. 1987. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius. Yogyakarta.


Saputro, M, Agung, Puji. 2015. Pembuatan Bubuk Cabai Rawit (Kajian Konsentrasi Kalsium
Propionat Dan Lama Waktu Perebusan Terhadap Kualitas Produk).
Setiavani, Gusti. 2008. Teknologi Pengolahan Cabe Merah. Jakarta
Suarni.2000. Studi Pembuatan Kue Kering (cookies) dari Tepung sebagai Bahan Alternatif
Subtitusi Terip. Pros. Sem. Nas. Pengembangan Wilayah Lahan Kering UNILA. Lampung.
Supriyadi, anggar. 2006. Optimalisasi Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Gandum (Triticum
Aestivum L.) Genotipe So-8 Melalui Pemberian Pupuk Kotoran Gandum Di Alahan
Panjang Kabupaten Solok. Agroekoteknologi, fakultas pertanian, universitas andalas
Suryani, Ani, dkk. 2006. Bisnis Kue Kering. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tarwotjo, Soejuti. 2004. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Gramedia. Jakarta.
Winarno, F.G. 1992. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta.
Winarno, F.G. 2004.Keamanan Pangan jilid 1. M-Brio Press: Bogor.

Anda mungkin juga menyukai