Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MIKROBIOLOGI

Ketepatan Dalam Mengetahui Aktifitas


Mikroba Dalam Industri
Disusun Oleh Kelompok 5:

1.Neha Putri Ningsih


2.Nanda Febrita
3.Gustia Rahmadani

Dosen Pembimbing:
Dra. Gustina Indriati, M.kes
Pengertian Mikrobiologi Industri

Mikrobiologi Industri adalah suatu proses produksi


mikroorganisme dalam jumlah besar dalam kondisi
terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat.
Kelebihan mikroorganisme sebagai sumber industri :

1.Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30 menit


mikroba sudah dapat berkembang biak),
2.Tidak memerlukan lahan yang luas,
3.Tidak dipengaruhi iklim, mudah dikendalikan,
4.Secara genetic mikroba mudah dimodifikasi sesuai dengan kehendak,
5.Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang memiliki
nilai ekonomi rendah untuk diubah menjadi bahan dengan nilai ekonomi
tinggi.
6.Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan mikroba
(tidak dapat digantikan oleh zat kimia).
Peranan Mikroba Dalam Industri

Tidak semua mikroorganisme yang ada dapat digunakan dalam industri.


Mikroorganisme yang diisolasi dari alam memperlihatkan pertumbuhan sel
seperti komponen fisiologi utamanya, sedangkan mikroorganisme industri
merupakan organisme yang dipilih secara hati-hati sehingga dapat membuat
satu atau banyak produk khusus. Bahkan jika mikroorganisme industri
merupakan salah satu yang sudah diisolasi dengan teknik tradisional,
mikroorganisme tersebut menjadi organisme yang sangat ‘termodifikasi”
sebelum memasuki industri berskala-besar. Sebagian besar mikroorganisme
industri, merupakan spesialis metabolik, yang secara spesifik mampu
menghasilkan metabolit tertentu dan dalam jumlah yang sangat banyak.
Strain Mikroorgansime Untuk Industri

1. Asal Strain Industri


Sumber utama semua strain mikroorganisme industri adalah lingkungan
alaminya. Tetapi setelah beberapa tahun, sebagai proses mikrobiologi
berskala-besar maka strain dapat menjadi sempurna, sejumlah strain industri
disimpan pada koleksi biakan.
Add your title
2.Perbaikan Strain Untuk Industri
Seperti kita ketahui, bahwa sumber asal mikroorganisme industri adalah
lingkungan alaminya, tetapi isolat asal tersebut akan dimodifikasi secara
besar-besaran di laboratorium. Sebagai akibat modifikasi tersebut, dapat
diharapkan penambahan perbaikan dalam menghasilkan suatu produk.
Peningkatan perbaikan yang paling dramatik, contohnya terjadi pada
penisilin, antibiotik yang dihasilkan oleh fungi Penicillium chrysogenum.
Syarat-syarat Mikroorganisme Industri

Suatu mikroorganisme dianggap layak digunakan dalam industri,


bukan saja mampu menghasilkan substansi yang menarik, tetapi harus
lebih dari itu. Mikroorganisme harus tersedia sebagai biakan murni, sifat
genetiknya harus stabil, dan tumbuh dalam biakan berskala-besar. Bikan
juga harus dapat dipelihara dalam periode waktu yang sangat panjang di
laboratorium dan dalam ‘plant’ industri. Biakan tersebut lebih disukai jika
dapat menghasilkan spora dan bentuk sel reproduktif lain sehingga
mikroba mudah diinokulasikan ke dalam fermentor besar.
Karakteristik penting yang harus dimiliki mikroorganisme
industri yaitu harus tumbuh cepat dan menghasilkan produk yang
diharapkan dalam waktu yang relatif singkat, karena alasan
sebagai berikut:

1. Alat-alat yang digunakan pada industri berskala besar


termasuk mahal, hal tersebut tidak menjadi masalah (secara
ekonomi) jika produk dapat dihasilkan dengan cepat;
2. Jika mikroorganisme tumbuh dengan cepat, kontaminasi
fermentor akan berkurang;
3. Jika mikroorganisme tumbuh dengan cepat, akan lebih
mudah mengendalikan berbagai faktor lingkungan dalam
fermentor.
Produk Mikroorganisme Dalam Proses Industri

1. Metabolit Primer
2. Metabolit sekunder

Trofofase dan Idiofase


Trofofase merupakan fase pertumbuhan, sedangkan
idiofase merupakan fase pembentukan metabolit.
Meskipun merupakan suatu kekeliruan untuk
menganggap hal tersebut menjadi dua fase, tapi
istilah tersebut merupakan penyederhanaan yang
sesuai, karena menolong kita dalam kajian
fermentasi industri.
Tahapan atau Phase yang
terjadi pada proses fermentasi
Silase

Proses fermentasi ini (yang biasa di


sebut dengan Ensiling), berjalan dalam
enam phase, yaitu:
Phase I
Saat pertama kali hijauan di panen,
pada seluruh permukaan hijauan
tersebut terdapat organisme aerobic,
atau sering disebut sebagai bakteri
aerobic, yaitu bacteri yang
membutuhkan udara / oksigen.
Phase II
Setelah oksigen habis di konsumsi bakteri aerobic, maka phase dua
ini di mulai, disinilah proses fermentasi dimulai, dengan
dimulainya tumbuh dan berkembangnya bakteri acetic – acid.
Bakteri tersebut akan menyerap karbohidrat dan menghasilkan
acetic acid sebagai hasil ahirnya. Pertumbuhan acetic acid ini sangat
diharapkan, karena disamping bermanfaat untuk ternak ruminansia
juga menurunkan kadar pH yang sangat di perlukan pada phase
berikutnya.
Add your title
Phase III
Makin menurunnya kadar pH akan merangsang pertumbuhan dan
perkembangan bakteri anaerob lainnya yang memproduksi latic
acid. Maka pada phase ini latic acid akan bertambah terus

Phase IV
Dengan bertambahnya jumlah bakteri pada phase 3,
maka karbohidrat yang akan terurai menjadi latic acid juga makin
bertambah. Latic acid ini sangat di butuhkan dan memegang
peranan paling penting dalam proses fermentasi.
Phase V
Pencapaian final kadar pH tergantung dari jenis bahan baku yang
di awetkan, dan juga kondisi saat di masukan dalam silo. Hijauan
pada umumnya akan mencapai kadar pH 4,5, jagung 4.0. Kadar
pH saja tidaklah merupakan indikasi dari baik buruknya proses
fermentasi ini.
Teknik Pengolahan Air Limbah Dengan Bioremediasi

Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi


polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang
diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan
mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut
biotransformasi.
Cara bioremediasi air
1.Wastewater treatment (Pengolahan limbah cair)
2.Groundwater clean-up
3.Turning wastes into energy
TEXT 1

TEXT 6

Anda mungkin juga menyukai