Anda di halaman 1dari 8

A.

PENGERTIAN BIOINDUSTRI

Bioindustri dapat diartikan sebagai penerapan bioteknologi pada kegiatan industri atau industri yang
menerapkan prinsip-prinsip bioproses. Industri atau jasa yang dapat dimasuki bioteknologi sangat
banyak jenis dan ragamnya, seperti halnya bidang kedokteran, farmasi, agroindustri, energi, lingkungan,
pangan, pertanian, dan kimia. Berikut sektor aktivitas Bioindustri berserta produk-produk utama dan
jasanya,yang memperhitungkan kajian ekonomis dan untung rugi suatu proses produksi. Tujuan
adanya bioindustri mengetahui pengertian dan ruang lingkup bioindustri serta keterkaitan sumber daya
dalam bioindustri.

B. RUANG LINGKUP BIOINDUSTRI

•Batasan Pokok Proses Bioteknologi

1.Agen Biologis

 Mikroba, Virus, Enzim, Sel

2.Pendayagunaan secara teknologis dan industrial

3.Produk dan jasa yang diperoleh

• Skala Aplikasi Bioteknologi

1.Laboratorium

 Tahap seleksi mikroorganisme (baik tanaman maupun hewan)

2.Skala Pilot

 Penerapan kondisi operasi optimum

3.Skala Industri

 Proses produksi dengan pertimbangan ekonomi iindustri

C. KETERKAITAN SUMBER DAYA DALAM BIOINDUSTRI

Sumber daya yang harus diperhatikan dalam Bioindustri


Sumber daya yang harus diperhatikan dalam melakukan bioindustri anatara lain mencakup
manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen finansial, dan sebagainya. Dalam
perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan
perusahaan/industri. Sumber daya yang harus dimiliki oleh perusahaan atau industri dapat
dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut:
a.Man (Manusia)

M yang pertama adalah Man atau manusia. SDM (Sumber daya manusia) merupakan
unsur manajemen yang paling penting dalam mencapai tujuan usaha.

b.Money (Uang)

Sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai, uang adalah salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan Besar-kecilnya hasil usaha bisa diukur dari jumlah uang yang berputar di suatu
perusahaan.

c.Material (Fisik)

Pihak manajerial perusahaan pun berusaha mendapatkan bahan mentah dengan harga
yang paling murah baik untuk bahan itu sendiri atau biaya kirim atau ekspedisinya.

d.Machine (Teknologi)

Dalam proses produksi, mesin mempunyai peranan penting. banyak perkerjaan manusia
yang bisa digantikan atau paling tidak, dimudahkan dengan mesin. Dengan mesin atau teknologi,
tentunya akan lebih efisien.

e.Method (Metode)

Metode adalah tentang bagaimana mekanisme kerja dapat berjalan efektif dan efisien.
Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, bisa menyangkut proses produksi
ataupun administrasi dan itu memerlukan waktu yang cukup lama.

f.Market (Pasar)

Inilah M terakhir yang menjadi kunci. Pemasaran produk mempunyai peranan yang
sangat penting karena jika barang yang diproduksi tidak diterima pasar, proses kerja pun tidak
akan dapat berlangsung karena proses produksi barang akan berhenti.
D. MIKROBA

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler)
Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies
multisel tidak terlihat mata telanjang.[butuh rujukan] Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme
meskipun tidak bersifat seluler.Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang
bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.

Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik.Fungi, terutama
yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun
banyak yang tidak menyepakatinya.Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap
mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau
inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.

Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di
alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem
organ.Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri,
dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.

E. PERANAN MIKROBA

1. Perbaikan Teknologi Fermentasi oleh Mikroorganisme,

contoh:

Minuman beralkohol (Bir, Anggur, Sake), Keju, Yoghurt, Tempe, Oncom, Acar

2. Peran mikroba dalam fermentasi

1.Pembuatan Etanol

2.Pembuatan Butanol

3.Asam Organik

4.Perlakuan Air Buangan

3. Era Bioteknologi Modern


1.Rekayasa Genetika

2.Zat Antibodi Monoklanal

3.Hormon Insulin

4.Hormon Pertumbuhan Ikan tuna

F. VIRUS

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat,
hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler
untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA,
tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk
jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan
(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

G. PERANAN VIRUS

a. Pembuatan Antitoksin

Pembuatan antitoksin bermula dari pemikiran bahwa kita bisa menggabungkan antara DNA virus dengan
sebuah gen yang bermanfaat, misalnya gen manusia yang bisa mengendalikan produksi antitoksin. Nah,
nantinya virus yang DNA nya telah digabung dengan DNA manusia kemudian akan disambungkan dengan
DNA bakteri sehingga proses ini nantinya dapat menghasilkan bakteri yang mengandung antitoksin
manusia. Kemudian ketika bakteri melakukan pembelahan diri secara terus-menerus, nantinya akan
membawa sifat campuran ini.

b. Untuk Melemahkan Bakteri

Sebuah DNA virus lisogenik apabila merusak DNA bakteri pantogen (kelompok bakteri parasit yang
menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan), maka akan sangat menguntungkan bagi
manusia. Mengapa? karena bakteri pantogen akan melemah sehingga tidak berbahasa bagi kesehatan
manusia.

c. Untuk Memproduksi Vaksin

Vaksin merupakan bakteri pantogen yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
Ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh manusia, maka tubuh akan memproduksi antitoksin sehingga
diharapkan nantinya ketika bakteri yang sebenarnya menyerang tubuh, maka tubuh telah dalam kondisi
kuat sehingga tidak terserang penyakit.

G. ENZIM

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat
proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.[1][2] Molekul awal yang disebut
substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Semua proses
biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme.

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat
melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan
reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih
lama.Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan
kembali ke bentuk semula.

Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu
macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat
tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi
glukosa.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan
inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di
luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim
juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim,
sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor
enzim.

H. PERANAN ENZIM

Peran enzim dalam metabolisme


Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhlukhidup untuk menjaga kelan
gsungan hidup. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekulbesar menjadi molekul yang lebih kecil (anaboli
sme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang lebih kecil (katabolisme). Beberapa reaksi kimia t
ersebut antaralain respirasi, glikolisis, fotosintesis pada tumbuhan, dan protein sintesis. Denganmengiku
ti ketentuan bahwa suatu reaksi kimia akan berjalan lebih cepat denganadanya asupan energi dari luar (u
mumnya pemanasan), maka seyogyanya reaksikimia yang terjadi pada di dalam tubuh manusia harus dii
kuti dengan pemberianpanas dari luar. Sebagai contoh adalah pembentukan urea yang semestinyamemb
utuhkan suhu ratusan derajat Celcius dengan katalisator logam, hal tersebuttidak mungkin terjadi di dala
m suhu tubuh fisiologis manusia, sekitar 37° C. Adanyaenzim yang merupakan katalisator biologis menye
babkan reaksireaksi tersebut

Pemanfaatan enzim sebagai alat diagnosis

secara garis besar dibagi dalam tigakelompok:

1. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ akibat penyakit tertentu.

Penggunaan enzim sebagai petanda dari kerusakan suatu jaringan mengikutiprinsip bahwasanya secara t
eoritis enzim intrasel seharusnya tidak terlacak di cairanekstrasel dalam jumlah yang signifikan. Pada ken
yataannya selalu ada bagian kecilenzim yang berada di cairan ekstrasel. Keberadaan ini diakibatkan adan
ya sel yangmati dan pecah sehingga mengeluarkan isinya (enzim) ke lingkungan ekstrasel,namun jumlahn
ya sangat sedikir dan tetap. Apabila enzim intrasel terlacak di dalamcairan ekstrasel dalam jumlah lebih b
esar dari yang seharusnya, atau mengalamipeningkatan yang bermakna/signifikan, maka dapat diperkira
kan terjadi kematian(yang diikuti oleh kebocoran akibat pecahnya membran) sel secara besarbesaran.Ke
matian sel ini dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti keracunan bahankimia (yang merusak tatana
n lipid bilayer), kerusakan akibat senyawa radikal bebas,infeksi (virus), berkurangnya aliran darah sehingg
a lisosom mengalami lisis danmengeluarkan enzimnya, atau terjadi perubahan komponen membraneseh
ingga sel imun tidak mampu lagi mengenali sel-sel tubuh dan sel-sel asing.

2. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis.

Sebagai reagensia diagnosis, enzim dimanfaatkan menjadi bahan untuk mencaripetanda (marker) suatu s
enyawa. Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan suatusenyawa petanda yang dicari dapat diketahui d
an diukur berapa jumlahnya.Kelebihan penggunaan enzim sebagai suatu reagensia adalah pengukuran y
angdihasilkan sangat khas dan lebih spesifik dibandingkan dengan pengukuran secarakimia, mampu digu
nakan untuk mengukur kadar senyawa yang jumlahnya sangatsedikit, serta praktis karena kemudahan da
n ketepatannya dalam mengukur.Contoh penggunaan enzim sebagai reagen adalah sebagai berikut:Urica
se yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter globiformisdapat digunakan untuk men
gukur asam urat.Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-oksidaseyang
dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens.Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoh
olisme dan keracunanalcohol dapat dilakukan dengan menggunakan enzim alcohol dehidrogenase yangd
ihasilkan oleh Saccharomyces cerevisciae, dan lain-lain.
3. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia.

Sebagai petanda pembantu dari reagensia, enzim bekerja denganmemperlihatkan reagensia lain dalam
mengungkapkan senyawa yang dilacak.Senyawa yang dilacak dan diukur sama sekali bukan substrat yang
khas bagi enzimyang digunakan. Selain itu, tidak semua senyawa memiliki enzimnya, terutamasenyawa-
senyawa sintetis. Oleh karena itu, pengenalan terhadap substrat dilakukanoleh antibodi. Adapun dalam
hal ini enzim berfungsi dalam memperlihatkankeberadaan reaksi antara antibodi dan antigen. Contoh pe
nggunaannya adalahsebagai berikut:

Pada teknik imunoenzimatik ELISA (Enzim Linked Immuno Sorbent Assay),antibodi mengikat senyawa ya
ng akan diukur, lalu antibodi kedua yang sudahditandai dengan enzim akan mengikat senyawa yang sama
. Kompleks antibodi-senyawa-antibodi ini lalu direaksikan dengan substrat enzim, hasilnya adalah zatber
warna yang tidak dapat diperoleh dengan cara imunosupresi biasa. Zat berwarnaini dapat digunakan unt
uk menghitung jumlah senyawa yang direaksikan. Enzimyang lazim digunakan dalam teknik ini adalah pe
roksidase, fosfatase alkali, glukosaoksidase, amilase, galaktosidase, dan asetil kolin transferase.Pada tekni
k EMIT (Enzim Multiplied Immunochemistry Test), molekul kecilseperti obat atau hormon ditandai oleh e
nzim tepat di situs katalitiknya,menyebabkan antibodi tidak dapat berikatan dengan molekul (obat atau h
ormon)tersebut. Enzim yang lazim digunakan dalam teknik ini adalah lisozim, malatdehidrogenase, dan g
luksa-6-fosfat dehidrogenase.

3.1.3 Pemanfaatan enzim di bidang pengobatan

Pemanfaatan enzim dalam pengobatan meliputi penggunaan enzim sebagaiobat, pemberian senyawa ki
mia untuk memanipulasi kinerja suatu enzim dengandemikian suatu efek tertentu dapat dicapai (enzim s
ebagai sasaran pengobatan),serta manipulasi terhadap ikatan protein-ligan sebagai sasaran pengobatan.

3.2 Sumber enzim

Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secarabiokimiawi. Enzim merupakan biokata
lis yaitu senyawa yang diproduksi olehorganisme. Secara garis besar sumber enzim dapat digolongkan m
enjadi tiga, yaituhewan, tanaman dan mikroba. Namun saat ini, enzim yang diproduksi dalam skalaindust
ri sebagian besar diperoleh dari mikroba.Secara tradisional tripsin dan lipase pankreas diperoleh dari su
mber hewani.Demikian pula yang berperan dalam pembuatan keju. Usaha untuk menggantikanenzim-
enzim tersebut dengan enzim serupa dari sumber mikroba telah dilakukan.Namun walau enzim yang dip
eroleh dari mikroba menunjukan efisiensi katalis yang

tinggi namun memiliki sedikit perbedaan sifat yang menimbulkan kendalaaplikasinya. Misalnya dalam pe
mbuatan keju, enzim ini lebih stabil tetapimengakibatkan terjadinya degradasi protein lainya sehingga di
anggap tidak cocokuntuk keju jenis tertentu.Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan.

Anda mungkin juga menyukai