Nim : J1B016034
JAWAB
1. Bioproses adalah kajian mengenai prosesproses yang melibatkan organisme
(mikroorganisme) sebagai jasad pemroses substat (bahan Baku) menjadi suatu produk
Ruang lingkup BIOPROSES
• Bidang pertanian: biopestisida, pakan ternak, enzim xilase, kompos dan pupuk, bakteri
penambat Nitrogen dll.
• Bidang industri kimia: etanol, aseton, butanol, asam organik, biopolimer,surfaktan,
farfum dll.
• Bidang agroindustri: minuman beralkohol, produk susu fermentasi, PST, asam organik,
enzim, antioksidan, zat pemanis, pewarna, aroma, dll.
• Bidang lingkungan: penanganan limbah secara aerobik dan anaerobik, pendayagunaan
limbah dan residu organik, akumulasi dan biosorpsi logam, detoksifikasi senyawa
xenobiotik dll
4. Gelombang pertama. Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh
pemanfaatan mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan dan atau pembuatan
makanan/ minuman. Minuman khas Jepang ( sake ), bir, anggur, keju, yoghurt, dan pangan
tradisional dari Indonesia ( tempe, oncom, kecap ) merupakan contoh hasil proses
bioteknologis tradisional. Sampai tahun 1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan
untuk produksi bahan kimia ( aseton, butanol, asam sitrat ) dan biomassa.
Gelombangkedua. Bioteknologigenerasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin oleh
Fleming ( 1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944.
Pada era ini ( dan sampai sekarang ) kegiatan bioteknologi diwarnai oleh proses produksi
industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik dengan fermentasi. Generasi kedua
ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
Gelombang ketiga. Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun
1970-an dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki
sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Berbagai produk
farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin
diproduksi berkat rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan
Milstein(1975) membuka era ini untuk produksi antibodimonoklonal. Kekhasan ini
menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
Gelombang keempat. Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga
dimensi ) yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses
bioteknologis tidak lepas dari peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika
reaksi enzimatik dan perkembangan peralatan analisis, seperti kristalografi sinar X dan
spektrofotometer massa yang ditopang oleh rekayasa genetik telah memunginkan ahli
biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan. Generasi kempat ini juga dikenal
sebagai era rekayasa enzim / protein.
6. A. Perancangan bioreaktor adalah suatu pekerjaan teknik yang cukup kompleks. Pada
keadaan optimum, mikroorganisme atau enzim dapat melakukan aktivitasnya dengan
sangat baik. Keadaan yang memengaruhi kinerja agensia biologis terutama temperatur dan
pH. Untuk bioreaktor dengan menggunakan mikroorganisme, kebutuhan untuk hidup
seperti oksigen, nitrogen, fosfat, dan mineral lainnya perlu diperhatikan. Pada bioreaktor
yang agensia biologisnya berada dalam keadaan tersuspensi, sistem pengadukan perlu
diperhatikan agar cairan di dalam bioreaktor tercampur merata (homogen). Seluruh
parameter ini harus dimonitor dan dijaga agar kinerja agensia biologis tetap optimum.
B. Komponen utama bioreaktor terdiri atas tangki, sparger, impeller, saringan halus atau
baffle dan sensor untuk mengontrol parameter. Tanki berfungsi untuk menampung
campuran substrat, sel mikroorganisme, serta produk. Volume tanki skala laboratorium
berkisar antara 1 – 30 L, sedangkan untuk skala industri dapat mencapai lebih dari 1 000
L. Sparger terletak di bagian bawah bioreaktor dan berperan untuk memompa udara, dan
mencegah pembentukan gelembung oksigen. Impeller berperan dalam agitasi dengan
mengaduk campuran substrat dan sel. Impeller digerakkan oleh rotor. Baffle juga berperan
untuk mencegah terjadinya efek pusaran air akibat agitasi yang dapat mengganggu agitasi
yang seharusnya. Sensor berperan untuk mengontrol lingkungan dalam bioreaktor. Kontrol
fisika meliputi sensor suhu, tekanan, agitasi, foam, dan kecepatan aliran. Sedangkan,
kontrol kimia meliputi sensor pH, kadar oksigen, dan perubahan komposisi medium.
7. A. Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor adalah sebuah peralatan atau
sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang
terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki. Reaksi
biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan organisme atau komponen biokimia
aktif (enzim) yang berasal dari organisme tertentu, baik secara aerobik maupun anaerobik.
B. Respirasi aerob mengacu pada serangkaian reaksi kimia yang terlibat dalam produksi
energi dengan mengoksidasi makanan sepenuhnya. Ini melepaskan karbon dioksida dan air
sebagai produk sampingan. Respirasi aerob terutama terjadi pada hewan dan tumbuhan
yang lebih tinggi. Ini adalah proses yang paling efisien di antara berbagai proses produksi
energi. Tiga langkah respirasi aerob adalah glikolisis, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron. Sedangkan Fermentasi anaerob mengacu pada pemecahan kimia substrat organik
oleh mikroorganisme menjadi etanol atau asam laktat tanpa adanya oksigen. Biasanya, ia
mengeluarkan buih dan panas. Fermentasi terjadi di lokalitas sitoplasma di
mikroorganisme seperti ragi, cacing parasit, dan bakteri. Dua langkah fermentasi adalah
glikolisis dan oksidasi parsial piruvat. Berdasarkan jalur oksidasi piruvat, fermentasi terdiri
dari dua jenis; fermentasi etanol dan fermentasi asam laktat. Hasil bersih fermentasi hanya
2 ATP.
C. – Suhu
- Jumlah mikroba
- Oksigen
- PH
- Kondisi lingkungan sekitar
- Ketersediaan sumber karbon dan nitrogen
- Tahap pertumbuhan mikroba
8. A.Scale-up yaitu berperan untuk meningkatkan strain mikrobia yang tepat yang
diaplikasikan pada proses skala besar.
B.Agitasi diperlukan untuk mencampur semua isi bioreaktor sehingga diperoleh kondisi
homogen
C. Suatu Metode Atau Teknik Didalam Memindahkan Atau Menstranfer Kultur Bakteria
Dari Satu Tempat Ke Tempat Lain Secara Aseptis Agar Tidak Terjadi Kontaminasi Oleh
Mikroba Lain Ke Dalam Kultur
9. A. Aplikasi dari teknik bioproses dijumpai pada industri obat-obatan, bioteknologi, dan
Industry pengolahan air
B. Perbedaan utama antara sel tumbuhan dan sel bakteri adalah bahwa sel tumbuhan
mengandung organel yang terikat dengan membran sedangkan sel bakteri tidak
memiliki organel yang terikat dengan membran.
C. Bakteri psikrofil adalah bakteri yang hidup dan tumbuh pada suhu rendah yaitu
0° – 30°C dengan suhu optimum 15°C.
•Bakteri mesofil dapat tumbuh pada suhu 25° – 37°C dengan suhu optimum 32°C.
•Bakteri termofil merupakan jenis bakteri yang dapat tumbuh pada daerah yang suhunya
tinggi, lebih dari 40°C. Temperatur optimumnya antara 55 –60°C.
•Bakteri hipertermofil hidup dan tumbuh pada kisaran suhu 65°C − 114°C, dengan suhu
optimum 88°C
10. 1. Enzim merupakan biokatalisator
Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator berarti dia hanya mengubah
kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.
Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang
spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim sebagai “kunci” yang
mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka satu “gembok” saja. Contoh:
Enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum (pati).
Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah; dari substrat menjadi produk atau produk
menjadi substrat.
Ada beberapa sifat enzim yang menyerupai karakter dari protein, yaitu: