Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEBUTUHAN

MAKRO
STUDI KASUS: KOTA SEMARANG, DESEMBER 2021
BATASAN

Analisis Kebutuhan Pelatihan Makro (AKP) di Kota Semarang sangat luas, memerlukan
data yang komprehensif:
- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah
- BPS Kota Semarang (Semarang dalam angka 2021)
- Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang (memiliki survey untuk penetapan program
pelatihan)

AKP Makro fokus pada bidang khusus, yaitu Pengelolaan Alat Berat
Hanya informasi relevan yang diolah untuk keperluan AKP Makro bidang khusus
Sumber dari internet (Penelitian dan Jurnal)
JENIS DATA
KUANTITATIF
- Semarang dalam angka 2021
- BPS Kota Semarang
- Informasi dari Media
• Efektif karena informasi media barasal dari sumber yang dipercaya, sesuai kaidah kode
etik jurnalistik
• Efisien karena bisa dicari sesuai keperluan AKP Makro khusus

KUALITATIF
- Wawancara dengan Informan
• Mewakili Asosiasi para praktisi Bidang Usaha pengelolaan alat berat yang mengelola AKP
Mikro setiap perusahaan
• Mewakili training provider, sebagai penyedia pelatihan
POTENSI SOSIAL EKONOMI KOTA SEMARANG
Gambaran Umum

• Luas wilayah 373, 70 km2 terbagi atas dataran tinggi dan dataran rendah
• Terdiri dari 16 Kecamatan
• Jumlah penduduk Kota Semarang pada tahun 2020 adalah 1.653.524 jiwa
• Kota Semarang menyerap 102.340 tenaga kerja dengan 185 perusahaan (data BPS
Prov Jateng, 2017)
• Pertumbuhan ekonomi
• UMK tahun 2021 sebesar Rp. 2.810.025
Tabel Industri dengan Jumlah Tenaga Kerja
No Jenis Industri Jumlah PT Jumlah TK
1 Makanan 55 6.282
Sumber: Semarang dalam angka 2021
2 minuman 5 1.113
3 Pengolahan Tembakau 7 1.762
4 Tekstil 3 6.057
5 Pakaian Jadi 24 24.039
6 Industri Kulit dan Barang 5 802
7 Industri Kayu 13 2.936
8 Industri Kertas 11 589
9 Industri Percetakan 23 1.517
10 Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi 0 0
11 Industri Bahan Kimia 8 670
12 Industri Farmasi 21 8.691
13 Industri Karet 38 7.751
14 Industri Barang Galian 5 1.736
15 Industri Logam Dasar 9 3.866
16 Industri Barang Logam 14 3.176
17 Industri Komputer 3 460
18 Industri Peralatan Listrik 1 43
19 Industri Mesin 5 1.061
20 Industri Kendaraan Bermotor 4 2.376
21 Industri Alat Angkutan 1 525
22 Industri Furniture 42 7.488
23 Industri Pengolahan Lainnya 7 1.109
24 Industri Reparasi dam Pemasangan Mesin 3 585
KEBUTUHAN PELATIHAN DI KOTA
SEMARANG (Analisis Data Kualitatif)
Dasar pemilihan Informan

- Slamet, Manajer Alat PT. Tugu Beton Semarang, Mempertimbangkan tabel industri dan jumlah karyawan

- Heri, Manajer Operasi PT. Barata Teknik, Memahami peta kebutuhan training industri alat

- Ibu Eva, Dosen salah satu perguruan tinggi, Penyerapan lulusan di industri kerja

Simpulan informasi dari Informan

- Kebutuhan teknisi pemeliharaan alat – para pelaku perusahaan rental alat sangat membutuhkan tenaga
terampil bidang alat berat

- Budaya Keselamatan pengoperasian alat


- Lulusan akademisi bidang Teknik mesin yang masuk ke perusahaan alat berat masih butuh adaptasi dan belajar
SUMBER DAYA PELATIHAN
(Analisis Data Kuantitatif)

• Informan:
- Slamet, ST. (Manajer Alat)
- Heri, SE (Manajer Operasi)
- Eva, ST. MT (Akademisi)

• Simpulan Informasi dari Informan


- Perguruan tinggi belum spesifik mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia
kerja
- Diperlukan pelatihan lebih lanjut untuk mengembangkan skill dan kompetensi
pada dunia kerja bidang alat berat
MENETAPKAN KEBUTUHAN
PELATIHAN
Berdasarkan Analisis Kualitatif & Kuantitatif
Kebutuhan Pelatihan beragam
- Pelatihan tenaga bidang alat berat
- Pelatihan manajemen pemeliharaan
- Pelatihan teknis keselamatan dan pengoperasian alat
Fokus pada Kebutuhan Pelatihan Bidang Alat Berat
- Jenjang Staff
- Jenjang Supervisor
- Jenjang Manajer Alat
- Pelatih internal Perusahaan
SKKNI yang relevan
- SKKNI 2013 – 206
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai