Abstract
This research is motivated by the problem of turn over that continues to occur at PT Glostar
Indonesia 2 Department of Warehouse. The results of interviews with managers and staff show
the assumption that they generally think turn is normal. Then the purpose of this study was to
determine the effect of job satisfaction on employee performance. The research method used
is quantitative and associative methods. The sampling technique uses population sampling
method, with 25 respondents. Data analysis used multiple regression analysis, t test, which
was preceded by validity test, reliability test, normality test, heteroscedasticity test. The results
of this study are job satisfaction has a significant positive effect on employee performance.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan turn over yang terus terjadi di PT
Glostar Indonesia 2 Departemen Gudang. Hasil wawancara dengan manajer dan staff
menunjukkan anggapan bahwa secara umum mereka beranggapan turn adalah hal biasa. Maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja pada kinerja
karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan asosiatif. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode sampling populasi, dengan jumlah responden
sebanyak 25 responden. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji t, yang
didahului oleh uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heterokedastisitas. Hasil dari
penelitian ini adalah kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan pada kinerja karyawan.
47
48
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Grafik 1
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
1998 – 2018.
Sumber : BPS (2018)
49
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
bahwa istilah kinerja dari kata job Pengertian komunikasi disini adalah
performance atau actual performance kemampuan menerima ataupun
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya menyampaikan informasi dapat
yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil mempengaruhi kinerjanya, terutama
kerja secara kualitas dan kuantitas yang kinerja kelompok.
dicapai oleh seorang pegawai dalam 6) Kemampuan karyawan bekerjasama
melaksanakan tugasnya sesuai dengan dengan karyawan lainnya. Seorang
tanggungjawab yang diberikan padanya. karyawan yang tidak dapat
bekerjasama dengan karyawan lain
Faktor – faktor yang mempengaruhi cenderung mempunyai kinerja tidak
inerja baik, karena bekerja sama
Prawirosentono (1999) mencerminkan saling percaya antar
mengungkapkan, faktor – faktor kinerja teman.
karyawan yang perlu dinilai antara lain 7) Kehadiran dalam rapat disertai dengan
sebagai berikut : kemampuan menyampaikan gagasan –
1) Pengetahuan karyawan tentang gagasan kepada orang lain mempunyai
pekerjaan yang menjadi tanggung nilai tersendiri dalam menilai kinerja
jawabnya. Hal ini perlu dinilai karena seorang karyawan.
akan mempengaruhi efisiensi 8) Kemampuan mengatur pekerjaan yang
pekerjaan administrative pada manajer. menjadi tanggung jawabnya, termasuk
2) Pengetahuan teknis atas pekerjaan yang membuat jadwal kerja, umumnya
menjadi tugas seorang karyawan harus mempengaruhi kinerja karyawan.
dinilai, karena hal ini berkaitan dengan 9) Kepemimpinan menjadi faktor yang
mutu pekerjaan dan kecepatan seorang harus dinilai dalam menilai kinerja
karyawan menyelesaikan suatu terutama bagi karyawan yang berbakat
pekerjaan yang menjadi tanggung memimpin sekaligus memobilitasi dan
jawabnya. memotivasi teman – temannya untuk
3) Ketergantungan kepada orang lain dari bekerja lebih baik.
seorang karyawan perlu dinilai, karena 10) Minat memperbaiki kemampuan diri
berkaitan dengan kemandirian (self seorang karyawan menjadi faktor lain
confidence) seorang dalam untuk menilai kinerja seorang
melaksanakan pekerjaannya. karyawan
4) Kebijakan (judment) yang bersifat
naluriah yang dimiliki karyawan. Indikator Kinerja
Faktor ini penting karena karyawan Indikator kinerja menurut
dapat diketahui mempunyai Mangkunegara (2013) adalah hasil kerja
kemampuan menyesuaikan dan menilai secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
tugasnya dalam menunjang tujuan oleh seseorang pegawai dalam
organisasi. melaksanakan tugasnya sesuai dengan
5) Kemampuan karyawan berkomunikasi tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
baik dengan sesama karyawan. Adapun indikator dari kinerja karyawan
54
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
pengujian reabilitas dapat dilihat dari nilai kompensasi dan kepuasan kerja
koefesien alpha cronbach s ≥ 0,6 maka pegawai tidak mengandung situasi
kriteria alat ukur yang digunakan adalah heterokedastisitas. Pengujian situasi
baik (andal). heterokedastitas juga di lakukan
dengan pendekatan grafik.
Uji Asumsi Klasik
Merupakan persyaratan statistik yang
Teknik Analisis Data
harus di penuhi pada analisis regresi linear
Analisis Regresi Sederhana
berganda yang berbasis Ordinary Least
Menurut Kurniawan mengemukakan
Square ( OLS). Uji ini di lakukan untuk
bahwa Regresin Sederhana di dasarkan
memperoleh hasil regresi yang dapat di
pada hubungan fungsional ataupun kausal
pertanggung jawabkan dan mempunyai
antara satu variabel independen dengan satu
hasil yang pasti. Uji asumsi kalsik yang
variabel independen. Persamaan umum
sering di gunakan yaitu uji normalitas.
regresi linier sederhana yaitu :
Menurut Ghozali (2012) Pengujian asumsi
klasik atas data penelitian, dengan
menggunakan 2 (dua) model penguji yaitu : Y = a + bX
1. Uji Normalitas
Di mana :
Model rergresi yang baik yaitu yang
Y = Subyek dalam variabel dependen
memiliki nilai residual yang
yang di predisikan
terdisribusi normal. Jadi, uji normalitas
a = Konstanta
bukan di lakukan pada masing-masing
b = Koefisien Regresi
variabel tetapi pada nilai residualnya.
X = Variabel Independen
Terdapat dua cara untuk mengetahui
apakah residual berdistribusi normal
Uji T Hitung (Uji Koefiensi Regresi
atau tidak, yaitu dengan menggunakan
Secara Parsial)
analisis garfik dan uji statistik.
Menganalisis hipotesis kepuasan kerja
(X) terhadap kinerja karyawan (Y) secara
2. Uji Heteroskedastitas
parsial menggunakan Uji t. Pada dasarnya,
Uji heteroskedastitas ini bertujuan
uji t digunakan untuk menunjukkan
untuk menguji apakah dalam model
seberapa jauh pengaruh satu variabel
jalur terjadi ketidaksamaan varian dari
independen secara parsial dalam
residual suatu pengamatan yang lain.
menerangkan variasi variabel dependen
Uji heteroskedastitas dalam peneliti ini
(Ghozali, 2013).
di majsudkan agar prisnsip BLUE
(Best, Linier, Unbias, Estimator) dapat
Rumusan hipotesis operasional secara
terpenuhi. Model yang baik yaitu
parsial (βYZ)
homokedastitas atau yang tidak
Ho : βYZ = 0, Tidak terdapat pengaruh
heterokedastitas. Jika nilai probabilitas
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
≥ nilai alpa nya (0,05), maka dapat di
Karyawan.
simpulkan model pengujian
57
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
butuhkan. Pearson
Kinerja_1 ,812* ,380 Valid
Correlation
Pearson
Kinerja_2 ,525* ,380 Valid
. Correlation
HASIL DAN PEMBAHASAN Pearson
Kinerja_3 ,621* ,380 Valid
Correlation
Uji Validitas Kinerja_4
Pearson
,476* ,380 Valid
Hasil uji validitas dari setiap butir soal Correlation
Pearson
ditetapkan berdasarkan perbandingan Kinerja_5
Correlation
,551* ,380 Valid
antara r hitung dengan r tabel. Item soal Pearson
Kinerja_6 ,410* ,380 Valid
dinyatakan valid ketika diperoleh r hitung ≥ r Correlation
Grafik 3
Scatterplot Dependent Variabel Kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data. 2018
Uji Hipotesis
Grafik 2 Uji Analisis Regresi Linier
Hasil analisis regresi linear
P-plot Dependent Variabel Kinerja
memperoleh model regresi sebagai berikut :
Sumber : Hasil Pengolahan Data. 2018
Tabel 8
Analisis Regresi Linear
Pada grafik P-plot terlihat data
menyebar di sekitar garis diagonal pada
koordinat kiri bawah (0,0 : 0,0) menuju
koordinat kanan atas (1,0 : 1,0) dan
mengikuti garis histograf menuju pola
distribusi normal maka variabel dependen a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Y ( kinerja karyawan ) memenuhi asumsi Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018
normalitas.
Uji Heterokedastisitas
Persamaan regresi linear dapat dilihat
Uji Heteroskedastisitas bertujuan
pada tabel 8 di atas. Berdasarkan analisis
menguji apakah dalam regresi terjadi
dengan diperoleh hasil persamaan regresi
ketidaksamaan variance dari residual suatu
sebagai berikut:
pengamatan ke pengamatan yang lain.
Untuk menguji heteroskedastisitas
Y = 13.071 + 0.483X
menunjukkan variabel dapat disimpulkan
tidak mengandung adanya
Persamaan regresi tersebut mempunyai
heterokedastisitas. Uji Heterokedastisitas
makna sebagai berikut:
juga dapat dilihat pada grafik scatterplot.
1. Konstanta = 13.071
60
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Mangkunegara AA. Anwar Prabu (2013). dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Kelima. Bandung. PT Refika
Perusahaan. Bandung. Bandung. Aditama.
Nawawi. (2011). Manajemen Sumber Daya Sudarmanto. (2014). Kinerja dan
Manusia, Untuk Bisnis Yang Pengembangan Kompetensi SDM.
Kompetitif. Jogjakarta. Gadjah Mada Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
University Press Sugiyono (2010). Statistik untuk
Narimawati, Umi. (2010). Metodologi Pendidikan. Bandung. Alfabeta,
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Toeri dan Aplikasi. Bandung. Alfabeta. Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Panggabean, M. S. (2002). Manajemen Kualitatif dan R&D. Bandung:
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia ALFABETA.
Indonesia. Sugiyono. (2016). Statistika Untuk
Rakhmat, Jalaluddin, (2004). Metode Penelitian. Bandung: ALFABETA.
Penelitian komunikasi : Di lengkapi Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi.
Contoh Analisis Statistik, Bandung PT Jogjakarta : Andi
Remaja Rosdakarya Undang-undang No. 17 tahun 2007.
Robert Kurniawan. (2016). Analisis Tentang Rencana Pembangunan
Regresi. Jakarta. Prenada Media Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
Prawirosentono. (1999). Kebijakan Kinerja 2005-2025.
Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Usman Effendi. (2014). Asas Manajemen.
PT. Glostar Indoensia 2. (2018). Laporan Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Data Karyawan. Turn Over dan Wexley KN, & Yukl GA. (2005). Perilaku
Kehadairan. Departemen Gudang. organisasi dan psikologi personalia,
Rivai, & Basri. (2005). Performance Jakarta: Bina Aksara.
Appraisal : Sistem yang tepat untuk Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja.
menilai kinerja karyawan dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
meningkatkan daya saing perusahaan. Yunus, H. S. (2010). Metodologi Penelitian
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:
Riza Ovita Risqi, Mirwan Ushada, dan Pustaka Pelajar.
Wahyu Supartono (2015). Analisis
Pengaruh Kepuasan Terhadap Kinerja Garry Surya Changgriawan (2017).
Karyawan Dengan Pendekatan Kansei Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Enginnering Perusahaan XYZ. Motivasi Kerja Tehdapap Kinerja
AGRITECH, Vol. 35, No. 1, Februari. Keryawan Di One Way Production.
Robbins. (2006). Perilaku Organisasi. Iva Chandraningtyas, M. Al. Musadieq, dan
Jakarta: Indeks , Kelompok Gramedia. Hamidah Nayati Utami (2015).
Suad, H. (2004). Teori Pengembangan Pengruh Kepuasan Kerja Dan
Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Karyawan Melalui Komitmen
Daya Manusia. Reformasi Birokrasi Organisasional.
65
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814