Loporan Li
Loporan Li
Disusun Oleh :
Isti Ilmi Hasnur (2294104004)
Siti Faizzatul Maghfiroh (2294104013)
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masi banyak kekurangan,
baik dalam segi bahasa, penulisan, penyusunannya. Oleh karna itu, saya memohon
saran dan keritik bagi pembaca makalah ini demi untuk menjadi acuan dalam
pembuatan makalah yang selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan kita semua.
Penulis
HALAMAN JUDUL..................................................................................1
KATA PENGANTAR ...............................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................5
1.2. DASAR PEMIKIRAN ......................................................................5
1.3. TUJUAN ............................................................................................6
1.4. OBJEK PRAKTEK INDUSTRI ........................................................7
1.5. WAKTU PRAKTEK INDUSTRI......................................................7
BAB 2 URAIAN UMUM
2.1. SEJARAH PERUSAHAAN ..............................................................8
2.2. LOKASI PABRIK .............................................................................10
2.3. PERFORMANCE PABRIK ..............................................................10
2.4. STRUKTUR ORGANISASI .............................................................10
2.5. KETENAGA KERJAAN ..................................................................13
2.6. KESELAMATAN KERJA ................................................................14
2.7. DISIPLIN KERJA .............................................................................14
2.8. BAHAN BAKU GULA .....................................................................14
2.9. SIFAT KIMIA SACHAROSA ..........................................................15
BAB 3 PROSES PRODUKSI
3.1. STASIUN PERSIAPAN ....................................................................17
3.2. STASIUN GILINGAN ......................................................................20
3.3. STASIUN PEMURNIAN ..................................................................26
3.4. STASIUN PENGUAPAN .................................................................34
3.5. STASIUN MASAKAN .....................................................................43
3.6. STASIUN PUTERAN .......................................................................55
3.7. STASIUN PENYELESAIAN ...........................................................60
BAB 4 ANALISA LABORATORIUM
4.1. ANALISA STASIUN GILINGAN ....................................................59
4.2. ANALISA STASIUN PEMURNIAN ................................................62
4.3. ANALISA PUTERAN DAN MASAKAN .........................................64
4.4. ANALISA KADAR SACHAROSA ..................................................67
4.5. ANALISA KADAR GULA REDUKSI .............................................70
4.6. ANALISA SO2 ....................................................................................71
4.7. ANALISA KADAR KAPUR .............................................................72
4.8. ANALISA BJB (Besar Jenis Butir) ....................................................73
4.9. ANALISA ICUMSA (International Commission for Uniform
Methodsof Sugar Analysis ) .........................................................74
4.10. ANALISA TSA I (Total Sugar As Inverti) .......................................75
4.11. ANALISA TURBIDITY NE (Nira Encer) .......................................79
4.12. ANALISA MOISTURE ....................................................................79
4.13. ANALISA AMPAS ..........................................................................80
4.14. ANALISA FILTER CAKE (Blotong) ..............................................82
4.15. ANALISA AIR KETEL ...................................................................83
LAMPIRAN ...............................................................................................98
PENDAHULUAN
URAIAN UMUM
PG Rejo Agung Baru ini dibangun pada tahun 1894 oleh NV Handel MT.
Kian Gwan, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Oei Tjie Sien (1835-1900).
Oei Tjie Sien merupakan salah satu imigran yang berasal dari Tong-an, Distrik
Ch’uanchou, Provinsi Fukien, Tiongkok. Tidak seperti kebanyakan orang
tionghoa yang datang ke Nusantara pada abad 19, Tjie Sien lebih berpendidikan.
Ia sempat mengenyam pendidikan dasar China di masa remajanya. Alasan inilah,
ia kerap terlibat dalam pemberontakan disana, sehingga ia harus melarikan diri
dari Tiongkok. Sekitar 1858, dia datang ke Semarang, dan memulai jualan kecil-
kecilan. Semarang merupakan kota perdagangan yang besar di seluruh Pulau
Jawa.
Akhirnya, usaha kecil-kecilan yang dirintis oleh Tjie Sien menjadi besar,
dan ia menjadi pengusaha yang sukses. Kesuksesan ini menular ke anak
keduanya, Oei Tiong Ham, karena bagaimanapun juga Kian Gwan turut
membentuk dasar untuk karir bisnisnya di kemudian hari. Pada pertengahan 1890-
an, ketika Oei Tiong Ham masih dipertengahan 20, yang beberapa tahun
sebelumnya ayahnya meninggal, ia mulai membeli pabrik gula. Kian Giam
sendiri, akhirnya berubah menjadi Oei Tiong Concern setelah diambil
kepemimpinanya. Oei Tiong Ham Concern menjadi induk perusahaan dengan
status kepemilikan 100% swasta, dan sekaligus menjadi kerajaan bisnis Oei Tiong
Ham yang berpusat di Semarang. Tetapi, bidang usahanya merambah kemana-
mana di Surabaya, Madiun, Surakarta, hingga Batavia.
Pada 20 Juli 1963, Pengelolaan seluruh aset perusahaan Eks Oei Tiong
Ham Concern diserah terimakan dari Menteri atau Jaksa Agung RI kepada
Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan (P3) yang sekarang
dinamakan Kementrian Keuangan. Pada tahun 1964, Departemen Keuangan
membentuk perusahaan dengan nama PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi
Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia dengan status Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dengan tugas melanjutkan aktifitas usaha eks Tiong Ham
Concern. Sehubungan dengan hal tersebut, Badan Hukum PG Rejo Agung Baru
berubah menjadi NV PG Rejo Agung Baru, dan pada tahun 1974, PT. PPEN
Rajawali Nusantar Indonesia disesuaikan badan hukumnya menjadi Perusahaan
Perseroan dengan nama PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) serta ditetapkan
bahwa seluruh saham PG Rejo Agung Baru menjadi milik PT. NRI, sedangkan
nama PG Rejo Agung Baru berubah menjadi PT. PG Rejo Agung Baru.
Pada awal berdiri nya, kapasitas pabrik di design pada kapasitas 2.000 TCD,
Tmenambah 1 serie Battery Gilingan dan peralatan lainnya. Selanjutnya dengan
semakin berkembangnya kondisi perekenomian yang ada, secara bertahap sejak
tahun 1988 kapasitas pabrik ditingkatkan hingga 1990 mencapai 4.800 TCD yang
terperinci pada Unit Gilingan Barat yang digerakkan steam turbine sebesar 3.000
TCD pad Unit Gilingan Timur yang digerakkan Steam Engine sebesar 1.800
TCD. Pada tahun 2001, seiring dengan kapasitasnya yang ditingkatkan dari 3.000
TCD menjadi 4.000 TCD, sekaligus dilakukan perubahan proses pemurnian nira
dari proses Karbonatasi Ganda Sistem De Haan menjadi proses Sulfitasi. Pada
tahun 2010 Gilingan Timur dan Gilingan Barat kapasitasnya ditingkatkan menjadi
6.000 TCD.
Selain tanggung jawab diatas, tugas dan wewenang General Maneger yaitu:
1. Seksi Giling
2. Seksi Ketel
Setiap Kepala Sub. Bagian, Kepala Seksi dan Sub Seksi bertugas membantu
Kepala Bagian Instansi dalam pengoperasian dan pengawasan mesin produksi
serta tenaga kerjanya.
1. Pengelolahan Penggilingan
2. Pengelolahan Pemurnian
3. Pengelolahan Penguapan
4. Pengelolahan Pengkristalan
5. Pengelolahan Puteran
6. Analisa Laboratorium
Bagian Tata Usaha Kantor bertanggung jawab atas semua pekerjaan kantor.
Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor dibantu oleh
Kepala Seksi dan Sub Seksi yaitu :
1. Seksi Akutansi
2. Seksi Keuangan dan Anggaran
3. Seksi SDM
D. Kepala Bagian Tanaman
2.5. Ketenegakerjaan
Tenaga Kerja tidak tetap adalah pekerja yang mempunyai hubungan kerja
dengan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan pada saat dimulainya
hubungan kerja tidak didahului dengan masa percobaan. Karyawan ini
dibedakan menjadi:
a. Karyawan Kampanye
Berdasarkan UU No.1 tahun 1970 tiap pabrik gula wajib dibentuk panitia
keselamatan kerja.
Gula (Sachrarosa) terbentuk dari hasil asimilasi antara gas CO 2 dan air dengan
pertolongan energi matahari (Proses Fotosintesis). Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
SinarMatahari
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Klorofil
Pemanasan lebih lanjut akan membentuk CO2, CO, Asam Asetat, dan
Aseton. Dan pada suhu ± 160oC Sachrosa teruarai menjadi glukosa dan
levolusana. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
PROSES PRODUKSI
Dalam proses produksi gula di PT. PG Rejo Agung Baru Madiun dibagi
menjadi beberapa stasiun, antara lain :
1. Stasiun Persiapan
2. Stasiun Gilingan
3. Stasiun Pemurnian
4. Stasiun Penguapan
5. Stasiun Pemasakan/Kristalisasi
6. Stasiun Puteran
7. Stasiun Penyelesaian
1. Pos Gawang
1. Kartu SPA (Surat Perintah Angkut) berwarna kuning, biru dan merah
pada Pos Gawang.
2. Kartu SPA (Surat Perintah Angkut) berwarna hijau dan putih sudah
dipegang oleh mandor tebu dan diberikan di lahan tebu.
1 Meja Tebu 3 3
2 Kicker 3 3
3 Crane 2 2
4 Cane Crane 2 2
5 Cane Cutter 1 2
6 Unigator 1 1
7 IMC 3 3
8 Gilingan 4 4
Tebu dari truk ataupun lori diangkuat oleh crane dengan kapasitas
maksimalnya 10 ton, berat tebu yang diangkut ± 7−8ton. Kemudian tebu
dipindahkan ke meja tebu. Tebu yang berada pada meja tebu kemudian ditarik
oleh cane loveter agar tebu jatuh menuju ke Cane Carrier I. Setelah melewati
kicker yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya tebu yang dibawa
oleh Cane Carrier I masuk ke Cane Cutter. Di Cane Cutter tebu dipotong
sepanjang ± 50 cm. Selanjutnya tebu dicacah di Cane Cutter II (khusus untuk
Gilingan Barat). Disini tebu dipotong lebih kecil ± 30cm. Kemudian masuk ke
c. Cane Carrier
Ada 2 cane carrier:
Cane Carrier I : berfungsi untuk mengangkut atau
memindahkan tebu dari meja tebu menuju ke cane cutter I,
di cane carrier I tebunya masih berupa batangan.
Cane Carrier II : berfungsi untuk membawa serabut hasil
dari unigrator ke gilingan I.
d. Cane Cutter
Cane Cutter berfungsi untuk mencacah atau memotong tebu.
Cane Cutter ada 2 buah :
Cane cutter I berguna untuk memotong tebu yang masih
berupa batangan.
e. Unigrator
Alat ini berfungsi mengubah potongan tebu menjadi serabut. Pada
unigrator terdapat 48 buah pisau yang memiliki:
P : 500mm, D : 32mm. Tiap pisau memiliki 3 buah baut dengan
ukuran 1 x 3,5 dim. Berat pisau 17,2 kg. Unigratoe ini digerakkan
oleh turbin uap dengan kecepatan 630 rpm.
f. Gilingan
Tujuannya untuk menggiling atau memerah serabut tebu atau
memisahkan antara nira dengan ampas tebu. Di PG Rejo Agung Baru
Madiun terdapat 8 buah gilingan, 4 buah di gilingan timur (GT) dan 4
buah digilingan barat (GB).
Dalam 1 unit gilingan terdiri dari beberapa komponen, antara lain:
8 buah metal
1 buah plat ampas
1 macam volding roll
2 macam plat suri
3 buah toll silinder
7. Flash Tank
Tujuan:
Melepas gas-gas yang terlarut dalam nira dan mengatur
(mengurangi kecepatan ) nira sebelum masuk ke Single Tray
Clarifier (STC).
Langkah kerja :
Dari juice heather II nira akan mengalir ke flash tank.Flash Tank
merupakan temapt untuk membuang sisa-sisa gas belerang (SO 2) yang
tidak bereaksi dengan susu kapur Ca(OH)2 serta untuk membungan uap
air yang terjadi dan akhirnya tidak terjadi kelebihan zat-zat lain dalam
proses pengendapan sehingga pengedapan didalam Single Tray
Langkah Kerja :
Reaksinya :
1. Menstabilkan pH nira
2. Membunuh mikroba
4. Floculant
3. Kondensor
Tujuan :
Sistem kerja:
Uap dari evaporator dari pan masakn masuk melalui bawah kondensor
sedangkan air ijeksi dimasukkan dari atas kondensor. Mula-mula air
injeksi melalui sekat-sekat dan turun dengan kecepatan lebih besar. Air
1. Peralatan
a. Badan atau pipa. Biasanya badan atau pipa ada yang bocor.
b. Pompa-pompa antara lain:
Pompa air kondens
Pompa vacuum
Pompa nira encer
Pompa nira kental
c. Valve-valve uap nira
2. Proses
a. Kwalitas nira biasanya dipengaruhi kerak pada pipa pemanas.
b. Kondisi proses meliputi:
Tekanan uap bekas
Level nira
Kelancaran amoniak
Suhu air injeksi masuk atau keluar
Vacuum badab akhir rendah
Cara mengatasinya :
Suhu : 60-70oC
Tekanan vacuum : 60-64 mHg
Suhu uap pemanas : 100-105oC
Volume : 300-400 HL
Tekanan uap pemanas : 0,8 – 0.9 kg/cm2
- Klare I
- Klare III
- Air
- Stroop A
Prosedur kerja :
Prosedur Kerja:
Pemisahan gula dilakukan dengan alat uteran yang mana mepunyai dua
buah tromol silinders yaitu trool statis dan tromol dalam. Dimana
bagianluar tidak bergerak sedangkan bagian yang lainnya berlubang kecik
dan dapat berputar.
1. Unit Puteran A
Jumlah : 4 unit puteran
Merk : Broadbent dan Neils Weibull
2. Unit Puteran C
Jumlah : 2 unit puteran
Merk : Broadbent dan Hein Lehman
3. Unit Puteran D
a. Puteran D1
Jumlah: 6 unit puteran
Merk : Broadbent dan Hein Lehman
b. Puteran D2
Jumlah: 2 unit puteran
Merk : Broadbent dan Hein Lehman
4. Unit Puteran SHS
Jumlah : 3 unit puteran
Merk : Broadbent
Cara kerja:
ANALISA LABORATORIUM
Jadi hasil dari anaslisa ini penting karena apabila terjadi kesalahan dalam
proses dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan selanjutnya untuk
memperbaiki kesalahan tersebut.
1. Pengambilan sampel dan prosedur kerja harus benar dan tepat. Hal ini
dilakukan agar hasil dari analisan tersebut benar dan hasilnya akurat.
2. Ketelitian dan kecermatan analisa. Hal ini dapat dilakukan karena akan
mempengaruhi hasil dari bahan yang dianalisa.
3. Mengetahui tujuan dan fungsi dari analisa yang dilakukan.
Keterangan :
Brix sesudah koreksi apabila suhu 27oC maka Brix sudah koreksi tetap.
Namun apabila diatas 27 maka dilihat dan ditambahkan angka sesuai pada
tabel Brix koreksi.
suhu 0 5 10 15 20
28 0,3 0,3 0,2 0,2 0,1
% Pol
Harga Kemurnian =
Brix sudah dikoreksi
Nira Nilai = % Pol – Brix sudah dikoreksi x 0,4 + % Pol
Rendemen = Nilai Nira x Faktor Rendemen (0,68)
Tabel Koreksi Brix :
NPP Barat
NPP Timur
4.2.Analisa Pemurnian
A. Tujuan : untuk mengetahui jumlah sachrosa atau kadar gula dalam nira
setelah dipisahkan antara gula dengan kotorannya.
B. Alat yang digunakan :
1. Ember
2. Beaker Glass
3. Pipet Tetes
4. Corong
5. Kertas Saring
6. Labu Ukur
7. Sacharometer
C. Bahan yang dipakai :
1. Nira encer
2. Nira Tabpis
3. Form A dan Form B
D. Prosedur Analisa
1. Ambil nira encer dan nira tapis pada stasiun pemurnian dengan
menggunakan ember.
2. Masukkan masing-masing nira encer dan nira tapis ke dalam labu
ukur sampai tanda batas pertama
3. Masukkan form A dan form B sampai tanda batas kedua
4. Kocok hingga homogen
5. Tuang ke dalam corong yang sudah di lapisi kertas saring
6. Tunggu larutan hasil filtrasi yang ada di beaker glass
Keterangan :
% Pol = melihat brix pada tabel schmthzdengan melihat brix mendatar
dan pol menurun
% Pol
% Harga Kemurnian =
% Brix
Turbidity = memakai alat Turbidimeter
Lanjutan :
Keterangan :
Nira encer :
Suhu : 28oC
Bahan % Brix % GR % GR
% Brix
NPP 18,0 4,67 0,2594 × 100 = 25,94
100 Z= 1165,55
100
β= × 10 = 0,85 mm
1165
= 415,56 IU
4.10. Analisa TSA I
A. Tujuan : mengetahui jumlah total gula pada tetes
B. Bahan :
I. Bahan analisa sacharosa tetes :
1. Tetes 35,75 gram
2. Pb nitrat 50%
3. Al. Sulfat 30%
4. NaOH 8%
5. HCl 1:1
6. Aquadest
7. Carbon aktif
II. Bahan analisa kadar gula reduksi tetes :
1. Tetes 12,5 gr
2. Larutan fehling A dan fehling B masing-masing 5 ml
3. Indikator MB
4. Larutan form A dan form B
5. Aquadest
C. Alat
E. Hasil Analisa :
BAB COCK
CHENGCHEN
Feed Water 8,0 0,1 60
Utilitas merupakan salah satu sarana penunjang yang sangat petin untuk
proses pada suatu industri, karena unit ini sebagai penggerak atau pembangkit
tenaga. Di PG Rejo Agung Baru Madiun,untuk mendapatkan tenaga listrik dari
perusahaan listrik negara.
Sarana utilitas yang terdapat pada PG Rejo Agung Baru Madiun adalah :
1. Stasiun pembangkit steam
2. Stasiun pembangkit tenaga listrik
3. Stasiun kebutuhan air
6.1. Stasiun Pembangkit Steam
Pada stasiun menghasilkan steam yang dipakai sebagai pembangkit tenaga
listrik untuk menggerakkan mesin-mesin uap serta untuk proses produksi
lainnya. Di PG Rejo Agung Baru Madiun mempunyai beberapa ketel uap :
1. Ketel Yoshimine
Mempunyai kapasitas 60 ton/jam
7.1 Kesimpulan