Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi Bisnis

Komunikasi dalam manajemen


organisasi
Tim dosen
Komunikasi Organisasi

 Kinerja sebuah organisasi tidak dapat dilepaskan dari bagaimana tiap unsur
saling berhubungan. Hubungan yang baik antar unsur tersebut akan sangat
ditentukan dari bagaimana komunikasi terjalin di dalamnya
 Dalam melakukan pekerjaan, individu selalu dituntut untuk mengumpulkan
dan menyampaikan informasi sederhana. Selain itu, individu juga harus dapat
memberikan dan mengikuti instruksi sederhana
Pola Komunikasi Organisasi

 Secara umum, pola komunikasi dibedakan menjadi saluran komunikasi


formal (formal communication channel) dan saluran komunikasi informal
(informal communication channel)
Komunikasi dari atas ke bawah (downward
communication)

Pengiriman informasi dari manajer ke dalam semua level ke bawahan


Tujuan:
• Memberikan pengarahan atau instruksi kerja
• Memberikan infromasi alasan suatu pekerjaan harus dilaksanakan
• Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
• Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan
• Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi organisasi sehingga
menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai
Komunikasi dari bawah ke atas
(upward communication)

 Alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas
(manajer). Pesan yang disampaikan melalui proses yang berasal dari karyawan
lalu disampaikan ke bagian yang lebih tinggi, hingga akhirnya sampai ke
manajer umum
 Melalui komunikasi ini, karyawan berperan secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan dalam upaya mencapai tujuan organisasi
 Manfaat komunikasi ke atas karena memberikan informasi berharga bagi
pembuatan keputusan, memberikan feedback mengenai kinerja karyawan,
mendorong masalah di bawah untuk diketahui jajaran manajerial,
menumbuhkan apresiasi dan loyalitas, serta membantu pegawai mengatasi
masalah pekerjaan mereka
Komunikasi dari bawah ke atas
(upward communication)

 Kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya


menyampaikan informasi (laporan) yang baik-baik saja (“asal bapak senang”).
Sehingga laporan yang memiliki kesan negatif cenderung disembunyikan dan tidak
disampaikan.
 Planty dan Machaver (1952) mengemukakan 7 prinsip pedoman komunikasi ke atas:
1. Supaya efektif, maka harus direncanakan
2. Berlangsung secara berkesinambungan
3. Menggunakan saluran rutin
4. Menitikberatkan kepekaan
5. Mendengarkan secara objektif
6. Mencakup tindakan untuk menanggapi masalah
7. Menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan aliran informasi
Komunikasi horizontal
(horizontal communication)

 Komunikasi horizontal sering juga disebut sebagai komunikasi lateral.


Komunikasi ini terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar /
sederajat dalam suatu organisasi.

 Tujuan komunikasi horizontal: melakukan persuasi, mempengaruhi,


mengkoordinasikan penugasan kerja, dan memberikan informasi kepada
bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar
 Komunikasi horizontal penting karena setiap departemen dalam suatu
organisasi memiliki tingkat ketergantungan yang cukup besar.
Komunikasi diagonal
(diagonal communication)

 Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level)


organisasi yang berbeda. Jenis komunikasi ini sering diterapkan pada
organisasi berskala besar, terutama saat ada ketergantungan antar bagian
atau antardepartemen dalam organisasi tersebut
 Keuntungan komunikasi diagonal:
• Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat, ketimbang bentuk komunikasi
tradisional
• Memungkinkan individy dari berbagai bagian ikut membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi
Keterbatasan Komunikasi Formal

• Komunikasi formal cenderung birokratis dan ketat, sehingga proses


pengambilan keputusan menjadi lamban
• Setiap pesan yang mengalir dari atas ke bawah, maupun sebaliknya akan
memungkinkan terjadinya perubahan terhadap pesan aslinya
• Memungkinkan penerima pesan mendapatkan informasi yang kabur / kurang
lengkap terhadap yang sebenarnya terjadi
Bagaimana mengatasinya hambatan komunikasi
formal?

 Salah satu cara mengatasi keterbatasn komunikasi formal adalah dengan


mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi.
 Organisasi dapat menerapkan struktur organisasi mendatar (flat) dengan
tingkatan organisasi yang lebih sedikit
Saluran Komunikasi Informal

 Dalam praktiknya, tidak semua kebutuhan dalam berkomunikasi hanya


dilakukan melalui saluran komunikasi formal saja. Maka, keberadaan saluran
komunikasi informal pun dibutuhkan.
 Meskipun hal yang dibicarakan bersifat umum, kadang kala pelaku
komunikasinya membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja
dalam organisasi
Menjaga komunikasi dalam organisasi

1. Pengelolaan komunikasi, melalui:


• mengurangi jumlah pesan, menentukan skala prioritas pesan
• memberikan instruksi yang jelas
• mendelegasikan tanggung jawab
• melatih petugas / menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi
bagi orang yang pekerjaannya berhubungan erat dengan masalah komunikasi
Cara mengelola komunikasi

 Penanganan krisis komunikasi, melalui:


• Mempersiapkan tim yang terampil dalam penanganan bisnis
• Mengusahakan agar manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis
terjadi
• Menceritakan kejadian secara menyeluruh, terbuka, dan jujur. Jika memang
melakukan kesalahan, segera mohon maaf
• Tunjukkan keseriusan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam
tindakan nyata

Anda mungkin juga menyukai