Anda di halaman 1dari 13

Kasus Harian

“Psoriasis Vulgaris”

Din Nurul Rasidin Rumi

Supervisor : Dr. dr. Sitti Musafirah, Sp.KK (K)., FINSDV.,FAADV

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
IDENTITAS PASIEN
NAMA/INISIAL Tn. M
TANGGAL LAHIR 07 Agustus 1949
USIA 74 Tahun
JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
PEKERJAAN PETANI
Status Pernikahan MENIKAH
KASUS
Keluhan Utama : Gatal pada area punggung tangan, kedua tungkai, dan pinggang bagian belakang

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang untuk melakukan kontrol terhadap penyakitnya. Pada awalnya pasien datang
dengan keluhan gatal dan bercak kemerahan pada area badan, kedua kaki dan tangan. Bercak
disertai dengan sisik tebal. Pada kunjungan kali ini nampak lesi pada area tangan dan kaki
sudah mulai mengalami proses penyembuhan, pada area pinggang masih nampak beberapa
titik peninggian kulit disertai sisik dengan dasar kemerahan, gatal dirasakan sesekali, riwayat
demam dan nyeri disangkal.

Riwayat Penyakit Terdahulu Tidak ada

Riwayat Keluarga Tidak ada

Riwayat Pengobatan Sudah 1 tahun melakukan pengobatan

Riwayat Sosial Tidak ada

Riwayat Alergi Tidak ada


Lokalisasi Efflorosensi

Regio dorsum manus dan Plak disertai skuama


cruris dextra et sinistra

Regio lumbal aspect Plak disertai skuama


posterior dengan dasar eritema

STATUS
DERMATOLOGI
RESUME

Tn. M, 74 Tahun, datang ke Balai Kulit, Kelamin, dan


Kosmetika (BKKK) Kota Makassar untuk melakukan kontrol
terhadap penyakitnya yang sudah dialami sejak 1 tahun yang
lalu. Pasien mengeluhkan terkadang masih merasakan pruritus.
Pada pemeriksaan status dermatologis ditemukan plak disertai
skuama tipis pada area dorsum manus dan cruris dextra et
sinistra, pada area lumbal aspect posterior nampak plak disertai
skuama tebal dengan dasar eritema Riwayat demam dan nyeri
disangkal.
Psoriasis Vulgaris Dermatitis Seboroik Liken Simpleks Kronikus

Prevalensi: Psoriasis menyerang laki-laki Prevalensi : Dermatitis seboroik di seluruh Prevalensi: Liken simplex kronikus
dan perempuan, dengan gejala awal pada dunia adalah sekitar 5%, namun prevalensi diperkirakan terjadi pada sekitar 12% populasi.
perempuan dan mereka yang memiliki varian non-inflamasinya, yaitu ketombe, Prevalensi tertinggi biasanya terjadi pada usia
riwayat keluarga. Usia timbulnya penyakit mungkin mendekati 50%. SD pertengahan hingga akhir masa dewasa dan
ini menunjukkan distribusi yang berbeda mempengaruhi semua kelompok etnis di seringkali mencapai puncaknya pada usia 30
dengan puncaknya tejadi di usia 30–39 semua wilayah secara global. hingga 50 tahun. Kelainan ini lebih banyak
tahun dan 60–69 tahun terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki
Eff : Ditemukan skuama kuning berminyak, dengan perbandingan 2:1.
Eff: Lesi akut berupa plak eritema ataupun
Eff : Lesi klasik pada penyakit psoriasis eksentoma ringan, kadang kala disertai
hiperpigmentasi yang disertai likenifikasi dan
berupa plak eritematosa diliputi skuama pruritus dan menyengat
skuama
disertai titik-titik perdarahan saat skuama
dikupas. Ukuran dapat beragam mulai dari
milier sampai dengan plakat yang
generalisata.

Dapat menyerang kuku, siku, kulit kepala, Lesi kebanyakan terkena pada area kulit Lesi hampir selalu muncul di area yang
bahkan seluruh area permukaan tubuh kepala, wajah, alis, lipat nasolabial, lipat mudah dijangkau, termasuk kepala, leher,
tengah dada dan punggung, lipat gluteus, lengan, kulit kepala, dan alat kelamin.
inguinal, genital, ketiak
PEM. PENUNJANG &
PENGOBATAN
Pemeriksaan Tambahan
- Fenomena lilin dan Auspitz
Pengobatan
- Cetirizine 10 mg (1x1)
- Asam Salisilat 3%
DIAGNOSA KERJA
TEMUAN TEORI

Tn. M, 74 Tahun, datang ke Balai Kulit, Psoriasis menyerang laki-laki dan perempuan, dengan gejala awal pada
Kelamin, dan Kosmetika (BKKK) Kota perempuan dan mereka yang memiliki riwayat keluarga. Usia timbulnya
Makassar penyakit ini menunjukkan distribusi yang berbeda dengan puncaknya tejadi di
usia 30–39 tahun dan 60–69 tahun pada pria, dan 10 tahun lebih awal pada
wanita.

Pasien mengeluhkan terkadang masih Psoriasis merupakan penyakit peradangan sehingga melibatkan aktivasi sistem imun
merasakan pruritus. yang salah satu diantara adalah inflamasi yang dapat memicu sensasi gatal.

Pada pemeriksaan status dermatologis Lesi klasik pada penyakit psoriasis berupa plak eritematosa diliputi skuama
ditemukan plak disertai skuama tipis disertai titik-titik perdarahan saat skuama dikupas. Ukuran dapat beragam
pada area dorsum manus dan cruris mulai dari milier sampai dengan plakat yang generalisata. Lesi ditemukan
dextra et sinistra, pada area lumbal tersebar secara simetris pada area tubuh
aspect posterior nampak plak disertai
skuama tebal dengan dasar eritema
Riwayat demam dan nyeri disangkal.

Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018.
Raharja, A., Mahil, S. K., & Barker, J. N. (2021). Psoriasis: a brief overview. Clinical medicine (London, England), 21(3), 170–173. https://doi.org/10.7861/clinmed.2021-0257
DIAGNOSA KERJA
Pemeriksaan Fenomena lilin dan Auspitz Diagnosis juga dapat di dukung dengan adanya tetesan lilin, auspitz. Kedua
pemeriksaan ini dainggap sebagai pemeriksaan suatu tipikal pada soriasis. Fenomena
tetesan lilin adalah adanya perubahan warna pada skuama menjadi putih ketika digores
yang tampak seperti lilin yang digores. Pemeriksaan pada fenomena ini dilakukan
dengan cara menggores menggunakan pinggir gelas objek. Fenomena auspitz akan
terlihat adanya serum atau darah berbintik yang diakibatkan oleh papilomatosis setelah
skuama dikeruk

Cetirizine 10 mg (1x1) Terdapat bebepara pilihan terapi seperti topikal, fototerapi, maupun sistemik. Pada
Asam Salisilat 3% + LCD + langkah awal terapi baiknya diberikan pengobatan topikal, namun jika didapatkan hasil
Desoximethasone (dalam bentuk salep) yang tidak memuaskan dapat diertimbangkan untuk pengobatan sistemik. Terapi
topikal yang dapat diberikan seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, tar
(LCD 3-10%), keratolitik (asam salisilat), dan emolien tergantung pada lokasi, ukuran
dan ketebalan plak serta penggunaan terapi sebagai inisiasi atau terapi pemeliharaan.
Pengobatan fototerapi UVB dan PUVA direkomendasikan pada penderita psoriasis
dengan derajat sedang hingga berat yang menunjukan efek minimal pada terapi
sistemik.

Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018.
Putra MR, et al. (2023). Diagnosis dan Tatlalaksana Psoriasis. Medula, 13(2), 164-170.
Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018.
Raharja, A., Mahil, S. K., & Barker, J. N. (2021). Psoriasis: a brief overview. Clinical medicine (London, England), 21(3), 170–173. https://doi.org/10.7861/clinmed.2021-0257

DISKUSI
Peradangan kulit yang bersifat kronik dengan karakteristik
berupa plak eritematosa berbatas tegas, skuama kasar,
berlapis dan berwarna putih keperakan terutama pada siku,
lutut, scalp, punggung, umbilikus dan lumbal Menyerang laki-laki dan perempuan,
dengan gejala awal pada perempuan
dan mereka yang memiliki riwayat
Definisi Prevalensi keluarga. Usia timbulnya penyakit ini
menunjukkan distribusi yang berbeda
dengan puncaknya tejadi di usia 30–
39 tahun dan 60–69 tahun pada pria,
dan 10 tahun lebih awal pada wanita.

Etiologi
Patogenesis psoriasis bersifat multifaktorial, dengan genetika menjadi
kontributor utama terutama pada mereka yang menderita psoriasis plak dini
(<40 tahun). Pemicu lingkungan diketahui memperburuk psoriasis seperti
obesitas, stres, beta-blocker, merokok, dan paparan lithium.
KLASIFIKASI
Psoriasis Plakat Psoriasis yang paling umum terjadi ditandai dengan lesi anular berbatas tegas yang terdiri dari dasar
eritematosa dan sisik keperakan yang tebal. Awal mula lesi adalah makula eritematosa dengan ukuran
1 cm. Lesi ini sering ditemukan pada permukaan ekstensor (siku, lutut), kulit kepala, area
lumbosakral, dan celah intergluteal.

Psoriasis gutata Psoriasis yang khas dijumpai pada usia dewasa muda. Psoriasis gutata akut sering didahului oleh sakit
tenggorokan yang terkait dengan infeksi streptokokus grup B. Lesi berbentuk papul eruptif dengan
ukuran 1-10 mm bewarna merah salmon (teardrop-shaped lesions) menyebar secara sentripetal
terutama pada badan.

Eritroderma Psoriatika Terjadi pada 90% atau lebih bagian tubuh berwarna merah. Varian ini terdiri dari keterlibatan kulit
yang lengkap atau hampir lengkap dan ditandai dengan penggabungan bertahap plak yang disebabkan
oleh infeksi, obat-obatan, penyakit sistemik, atau penarikan penggunaan kortikosteroid.

Psoriasis Pustulosa Ditandai dengan lesi eritematosa skuama pustul miliar berwarna putih atau kekuningan yang dapat
menyerang seluruh tubuh. Terdapat dua tipe psoriasis pustulosa yaitu tipe generalisata (Von
Zumbusch) dan tipe lokalisata. Plamoplantar pustulosis psoriasis timbul kelainan pada tangan dan
kaki dengan lesi pustula pada dasar eritematosa dan skuama.

Putra MR, et al. (2023). Diagnosis dan Tatlalaksana Psoriasis. Medula, 13(2), 164-170.
Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018
Putra MR, et al. (2023). Diagnosis dan Tatlalaksana Psoriasis. Medula, 13(2), 164-170.

DISKUSI

Berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan fenomena


tetesan lilin, Auspitz, Koebner, dan KOH Hampir keseluruhan pasien psoriasis
mengalami kekambuhan dan
mengharuskan pemakaian obat jangka
Diagnosis Prognosis panjang bahkan seumur hidup. Hal
yang perlu diperhatikan untuk pasien
adalah bagaimana menjaga kualitas
hidup dengan efek samping
seminimal mungkin.

Pengobatan
Terdapat bebepara pilihan terapi seperti topikal, fototerapi, maupun sistemik. Pada langkah awal terapi
baiknya diberikan pengobatan topikal, namun jika didapatkan hasil yang tidak memuaskan dapat
diertimbangkan untuk pengobatan sistemik. Terapi topikal yang dapat diberikan seperti kortikosteroid,
analog vitamin D, retinoid, tar (LCD 3-10%), keratolitik (asam salisilat), dan emolien tergantung pada
lokasi, ukuran dan ketebalan plak serta penggunaan terapi sebagai inisiasi atau terapi pemeliharaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai