Anda di halaman 1dari 15

SKRIPSI

PENGELOLAAN KONFLIK LIMBAH TERNAK SAPI POTONG TERHADAP LINGKUNGAN


MASYARAKAT
(KASUS DI KECAMATAN CIRANJANG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT)

Muhammad Fajar Pratama


200110190314
Pembimbing Pembahas
Dr. Hasni Arief, S.Pt, MP Dr.Achmad Firman,S.Pt.M.Si
Ir. SyahirulAlim, S.Pt., M.Si., IPM Dr. Ir. Lilis Nurlina, M.Si .
Identifikasi Masalah
• Bagaimana keragaan pengelolaan limbah yang ada pada
usaha ternak sapi potong di Peternakan Sapi Gagah
Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.

• Bagaimana pengelolaan konflik yang ada dalam


peternakan sapi potong ditinjau dari aspek pencegahan,
penghentian, dan pemulihan pasca konflik pada usaha
ternak sapi potong di Peternakan Sapi Gagah
Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.
Tujuan Penelitian
• Mengetahui keragaan pengelolaan limbah yang ada
dalam usaha ternak sapi potong di Peternakan Sapi
Gagah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.
• Menganalisis manajemen konflik yang ada dalam
peternakan sapi potong ditinjau dari aspek pencegahan,
penghentian, dan pemulihan pasca konflik pada usaha
ternak sapi potong di Peternakan Sapi Gagah
Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.
Waktu dan Lokasi
Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April Tahun 2023 di
Peternakan Sapi Gagah Desa Ciranjang, Kecamatan
Ciranjang, KabupatenCianjur.
Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Peternakan Sapi Gagah bediri pada Tahun 2017 dengan jumlah


populasi sebanyak 4 ekor.

Menggunakan sistem intensif dan berfokus pada fattening


(Penggemukan).

Limbah yang dihasilkan berupa feses yaitu 500-1000 kg per harinya


Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Ciranjang berada diantara 6o21' - 7 o25' Lintang Selatan


dan 106o42' - 107o25' Bujur Timur

Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk usia 15-59 tahun sebanyak


41. 611 jiwa, usia 10-14 tahun sebanyak 9.776 jiwa, dan usia >60
tahun sebanyak 3.340 Jiwa .

kecamatan Ciranjang berada pada hamparan yang memiliki 9 desa


meliputi 98 RW dan 343 RT.
Umur Informan

IDENTITAS
INFORMAN Pendidikan Informan
Pengelolaan Limbah
• Sisa pakan Jerami dan yang limbah pakan lainnya, di kumpulkan dan
dibakar di lahan peternak sekitar kandang sehinga tidak mengganggu
pemukiman sekitar.

• Feses diolah menjadi pupuk dengan membangun kolam penampung dan


membuat saluran pembuangan ke sungai maupun sawah terdekat.
Pengelolaan Konflik
Pencegahan
Menciptakan Iklim Kerja Yang Positif Keterbukaan dan Transparasi Komunikasi
Peternak masih belum bisa mengawasi Peternak melakukan komunikasi berupa perizinan
pegawai dengan baik dan belum meberikan pembangunan dan keberlangsungan peternakan
insentif yang cukup bagi pegawai. Akibatnya, kepada RT, RW, dan pihak desa. Selain itu
kinerja pegawai tidak maksimal seperti tidak peternak selalu terbuka jika ada masyarakat ingin
terlaksananya pengelolaan limbah dengan berkunjung ke kandang.
baik sesuai arahan.

Kepemimpinan
Pemilik peternakan merupakan pemimpin yang memiliki gaya kemimpinan demokratis.
Beliau terbuka terhadap masukan berupa kritik dan saran dari masyarakat.
Peternak telah melakukan tindakan peningkatan kapasitas kelembagaan maupun pengolahan
sumber daya yang efektif
Pengelolaan Konflik
Penghentian
Timbulnya konflik antara peternak dengan masyarakat dikarenakan
bau tidak sedap yang dihasilkan.

Penyelesaian konflik dilakukan dengan adanya negosiasi melalui


musyawarah dengan para pihak terkait dan tokoh masyarakat.

Hasil Negosiasi
• membangun pembatas sesuai dengan lahan yang dimiliki
• membetulkan jalur jalan yang rusak, efek dari aktifitas
peternakan
• melakukan pengolahan limbah untuk mengurangi bau yang
tidak sedap serta pencemaran lingkungan.
Pengelolaan Konflik
Pemulihan Pasca Konflik

Peternak melakukan rehabilitasi berupa


• Menjalin kerjasama dengan pihak desa untuk program
swasembada daging.
• memberikan potongan harga untuk masyarakat sekitar yang ingin
membeli sapi
• menjadi sponsor pada acara-acara besar desa.
• memberikan sumbangan terhadap kegiatan warga

Peternak melakukan rekontrruksi berupa memberikan bantuin


finansial dengan memperbaiki jalan yang rusak serta membantu
acara-acara desa.
• Keragaaan Pengelolaan limbah yang dilakukan di peternakan
Sapi Gagah adalah membakar jerami pakan sisa, mengolah
feses menjadi pupuk dengan membangun kolam penampung
dan membuat saluran pembuangan ke sungai maupun sawah
terdekat. Sisa pakan Jerami dan limbah pakan lainnya,
dikumpulkan dan dibakar di lahan peternak sekitar kandang
KESIMPULAN sehinga tidak mengganggu pemukiman sekitar.

• Pencegahan konflik yang dilakukan oleh peternak adalah


melakukan komunikasi kepada pihak desa, RW, dan RT,
menciptakan iklim kerja yang kekeluargaan dengan para
tenaga kerja, dan memimpin dengan cara demokratis.
Penghentian konflik yang terjadi antara peternak dengan
masyarakat yaitu dengan cara mengadakan musyawarah.
Adapun pemulihan konflik yang dilakukan oleh peternak
adalah membantu dalam program swasembada daging desa,
ikut serta membantu finansial dalam acara desa ,dan
memberikan diskon harga sapi jika ada masyarakat yang ingin
membeli.
• Peternak harus meningkatkan pengolahan limbah agar lebih bermanfaat dan
benar-benar meminimalisir bau yang dihasilkan terutama pada limbah cair
yang dibuang ke sungai. Limbah cair dapat diolah menjadi pupuk cair

• Peternak perlu meningkatkan komunikasi terhadap masyarakat sekitar untuk


SARAN menghindari adanya kesalahpahaman.
Dokumentasi Penelitian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai