ABSTRAK. Salah satu produk samping dari keseluruhan aktivitas produksi sapi potong adalah limbah peternakan.
Beberapa penelitian terdahulu melaporkan bahwa limbah peternakan sapi potong dapat dimanfaatkan menjadi produk
yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomis. Informasi ini dirasa perlu untuk dibagikan kepada peternak sapi
potong. Kelompok Peternak Putra Nusa adalah salah satu kelompok peternak yang memiliki populasi yang cukup besar,
yang terletak di Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Sebagai bentuk pembagian informasi,
maka dilakukanlah kegiatan penyuluhan teknik pengolahan limbah peternakan sapi potong di daerah tersebut. Tujuan dari
kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahuan peternak mengenai jenis-jenis limbah peternakan, dampak
limbah peternakan yang tidak terolah terhadap lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah,
dan teknologi pengolahanlimbah peternakan sapi potong. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan dengan mencapai
target luaran yaitu peternak dapat menjelaskan jenis-jenis limbah peternakan, dampak limbah peternakan yang tidak terolah
terhadap lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah, dan teknologi pengolahanlimbah
peternakan sapi potong.
ABSTRACT. One of the by-products of beef cattle production activities is livestock waste. Previous studies reported
that beef cattle farm waste can be used as a product that is environmentally friendly and economically valuable. This
information is deemed necessary to be transferredto beef cattle farmers. Putra Nusa Farmers Group is agroup of farmers
who haslarge population of cattles, which is located in Kondangdjaja Village, Cijulang District, Pangandaran Regency.
As a form of information sharing, a counseling program was conducted on the techniques of waste management in beef
cattle farms in the area. The purposes of this counseling program areto increase farmers’ knowledge about the types of
livestock waste, the impact of farm waste that is not treated on the environment, alternative products that can be produced
from waste management, and technologies for managing waste management ofbeef cattle. Counseling activities have been
carried out successfully by achieving output targets, in which farmers can explain the types of livestock waste, the impact of
farm waste that is not treated on the environment, alternative products that can be produced from waste management, and
technologiesfor managing waste management for beef cattle.
limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa proses pencernaan ternak juga dapat mengganggu
pakan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, lingkungan sekitar.
tulang, tanduk, isi rumen, air dari pembersihan ternak e. Feses dan urine dari hewan yang tertular penyakit
dan kandang. dapat menjadi sarana penularan penyakit,
Lebih jauh dijelaskan pembagian limbah ternak misalnya saja penyakit anthrax melalui kulit
menurut Parakkasi dan Hardini (2018), di mana manusia yang terluka atau tergores.
limbah terdiri atas:
a. Manure/Kotoran Ternak Kemudian peserta diajak untuk mengenali
Manure atau ekskreta adalah campuran antara alternatif produk yang berpotensi untuk dikem-
feses (faeces), urin (urine), dan terkadang ter- bangkan dengan basis pengelolaan limbah. Beberapa
campur dengan bahan-bahan lain (seperti litter alternatif pengelolaan limbah yang diinformasikan
atau bedding atau material yang digunakan kepada peternak adalah sebagai berikut:
sebagai alas kandang) yang disengaja maupun a. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong untuk
tidak sengaja. Manure terdiri atas feses dan urin. pakan dan media cacing tanah.
Feses yang dihasilkan sapi dewasa bisa mencapai b. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong
20-25 kg/hari/ekor dan produksi urin 6-10 kg/hari/ sebagai bahan baku pupuk organik.
ekor (Kemendikbud, 2017). c. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong untuk
b. Limbah Ternak yang Berasal dari Pemrosesan energi (biogas dan bioarang).
Hasil Ternak. d. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong
Limbah ternak juga dapat berasal dari pemrosesan sebagai bahan baku kompos.
hasil ternak, yaitu setelah hewan dipelihara baik
di dalam maupun di luar kandang menghasilkan Materi selanjutnya adalah mengenai pemaparan
produk peternakan yang bila diproses lebih lanjut teknologi yang dapat diterapkan untuk memproduksi
akan menghasilkan limbah. Untuk peternakan alternatif produk-produk olahan limbah yang
sapi potong yang mana sapi potong di proses di telah disebutkan di atas. Beberapa teknologi yang
Rumah Pemotongan Hewan(RPH), limbah yang dikenalkan kepada peternak adalah:
dihasilkan dapat berupa manur, offal, isi rumen, a. Komposting
darah, kulit, dan air pencucian. Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami
penguraian di alam dengan bantuan mikroba
Setelah dikenalkan dengan jenis dan pembagian maupun biota tanah lainnya. Proses pengomposan
limbah, para peserta diajak untuk mengenali yang terjadi secara alami berlangsung lama dan
dampak limbah yang tidak diolah yang berpotensi lambat. Oleh karena itu, teknologi-teknologi
untuk mencemari lingkungan. Beberapa dampak pengomposan banyak dikembangkan untuk
lingkungan yang dikenalkan kepada para peserta mempercepat proses pengomposan ini, baik
penyuluhan di antaranya: pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang,
a. Limbah peternakan dapat menjadi media maupun teknologi tinggi.
untuk berkembang biaknya lalat yang dapat Teknologi pengomposan sampah sangat beragam,
menjadi sumber penyakit yang disebarkan lalat. baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan
Hal ini disebabkan oleh karena limbah masih atau tanpa activator pengomposan. Aktivator
mengandung nutrisi yang berpotensi mendukung pengomposan yang sudah banyak beredar antara
perkembang biakan jasad renik dan serangga, lain OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos,
seperti lalat. EM4. Setiap aktivator memiliki keunggulan
b. Limbah ternak juga dapat mencemari perairan sendiri-sendiri.
seperti badan sungai jika limbah tersebut dibuang b. Instalasi biogas
ke sungai. Hal ini menyebabkan meningkatnya Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong
kadar nutrient (nitrogen) di badan sungai tersebut bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi
yang mengakibatkan terjadinya proses eutrofikasi, dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas
yang mengakibatkan terjadinya penurunan yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas
konsentrasi oksigen terlarut dikarenakan adanya karbondioksida (CO2). Biogas yang dihasilkan
hasil proses nitrifikasi yang terjadi di dalam dapat memberikan manfaat, seperti:
air yang dapat mengakibatkan terganggunya 1. Mengurangi ketergantungan masyarakat
kehidupan biota air. terhadap penggunaan minyak yang jumlahnya
c. Kotoran ternak juga mengandung bakteri pathogen terbatas dan sangat mahal.
(Salmonella spp.) yang dapat membahayakan 2. Mengurangi penebangan kayu (untuk kayu
kesehatan manusia. bakar) sehingga kelestarian hutan lebih terjaga
d. Kandungan gas metan (CH4) yang berasal dari 3. Selain menghasilkan energi, buangan (sludge)
202 Penyuluhan Teknik Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Potong di Kelompok Peternak Putra Nusa,
Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran
dari alat penghasil biogas ini juga dapat pemahaman peternak terhadap materi penyuluhan,
digunakan sebagai pupuk organik yang khususnya mengenai teknologi pengolahan, karena
baik. berhubungan dengan penerapannya di lapangan.
Kegiatan penyuluhan ini meningkatkan
wawasan peternak mengenai pengolahan limbah
peternakan sapi potong. Pada masa survei,
sebagian besar peternak mengalami kesulitan untuk
memahami konsep pengelolaan limbah peternakan
sapi potong. Setelah penyuluhan ini dilaksanakan,
peternak mampu mengenali jenis-jenis limbah
peternakan, dampak limbah peternakan yang tidak
terolah terhadap lingkungan, alternatif produk
yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah, dan
teknologi pengolahanlimbah peternakan sapi potong.
Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan dengan
cara tanya jawab secara langsung. Pertanyaan-
Gambar 1. Model instalasi biogas untuk rumah tangga pertanyaan yang berkaitan dengan topik penyuluhan
diberikan kepada peserta penyuluhan, kemudian
Secara garis besar, instalasi biogas terdiri peserta penyuluhan diwajibkan untuk menjawab
dari (Libec, 2018): pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai indikator
1. Digester: tempat bahan organik dan tempat keberhasilan penyuluhan. Sebanyak 80% peserta
terjadinya proses pencernaan bahan organik oleh dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan
mikroba anaerob. Digester harus anaerob atau lengkap, sehingga penyuluhan dapat dikategorikan
tanpa oksigen. berhasil dilaksanakan.
2. Water Trap: Sebuah tabung yang berfungsi untuk
menangkap uap air yangdihasilkan dari digester SIMPULAN
agar aliran gas bio tidak terhambat, dan berfungsi Kegiatan penyuluhan mengenai pengelolaan limbah
juga sebagai alat pengaman. peternakan sapi potong berhasil dilaksanakan dengan
3. Gas Holder: disebut juga penampung gas, tingkat keberhasilan 80% . Peternak peserta penyu-
sesuai namanya, maka fungsinya adalah untuk luhan memiliki antusiasme yang sangat tinggi terhadap
menampung gas yang dihasilkan dari digester kegiatan penyuluhan tersebut. Kegiatan penyuluhan
yang disalurkan melalui pipa penyalur/ selang. dapat meningkatkan wawasan peternak peserta
4. Pemanen Gas: alat ini dapat berupa kompor biogas penyuluhan, tercermin dari berhasilnya peternak untuk
atau genset. menjelaskan jenis-jenis limbah peternakan, dampak
5. Saluran Masuk (Inlet Bahan Organik): Sebagai limbah peternakan yang tidak terolah terhadap
tempat memasukkan bahan organik. Lebih baik lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan
dilengkapi dengan corong plastik/bak kontrol. dari pengelolaan limbah, dan teknologi pengolahan
6. Saluran Keluar Gas (Outlet Gas): Berfungsi limbah peternakan sapi potong.
tempat keluarnya gas sebelum masuk ke dalam
penampungan (gas holder). UCAPAN TERIMAKASIH
7. Saluran Keluar Lumpur (Outlet Sludge): meru-
pakan saluran untuk mengeluarkan limbah bahan Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
organik dari digester. besarnya kepada Kelompok Peternak Putra Nusa
8. Penampung Sludge: berfungsi untuk menampung dan perangkat pemerintah Desa Kondangdjaja yang
sementara sludge/limbah bahan organik dari telah memberikan kesempatan kepada tim penulis
digester sebelum digunakan untuk memupuk untuk melakukan kegiatan penyuluhan pengenalan
tanaman. pengelolaan limbah peternakan sapi potong.
Selang Penyalur Gas: berfungsi untuk menya- DAFTAR PUSTAKA
lurkan gas dari digester ke water trap, gas holder dan
ke alat pemanen gas (kompor biogas atau genset). Abdeshahian, P., Lim, J. S., Ho, W. S., Hashim,
Setelah dilakukan pengenalan dan pemaparan, H., & Lee, C. T. 2016. Potential of biogas
sesi diskusi berjalan dengan baik dan banyak peternak production from farm animal waste in
yang aktif bertanya. Proses diskusi ini dimaksudkan Malaysia. Renewable and Sustainable
memberi kesempatan kepada para peserta untuk Energy Reviews, 60, 714–723. https://doi.
dapat mengklarifikasi dan meningkatkan lagi org/10.1016/j.rser.2016.01.117.
Novi Mayasari, Indra Firmansyah, dan M. Rifqi Ismiraj 203
Hernaman, I., Budiman, A., & Tarmidi, A. R. Susilawati, I., Indriani, N. P., & Tanuwiria, U.
(2018). Perbaikan Mutu Ransum Sapi H. 2014. Inovasi Teknologi Pakan Sapi
Potong Melalui Pemberian Konsentrat Potong Berbasis Sumberdaya Lokal di
Berbasis Pakan Lokal di Purwakarta. Desa Pasirbungur dan Purwadadi Barat
Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang.
Untuk Masyarakat, 7(1), 1–5. https://doi. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks
org/ISSN 1410 5675. Untuk Masyarakat, 3(1), 9–12. https://doi.
org/ISSN: 1410 5675
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.
Limbah Ternak Ruminansia. Direktorat Thien Thu, C. T., Cuong, P. H., Hang, L. T., Chao,
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. N. Van, Anh, L. X., Trach, N. X., & Sommer,
S. G. 2012. Manure management practices
Libec. 2018. Modul Pelatihan Pengembangan
on biogas and non-biogas pig farms in
Biogas Limbah Peternakan. Fakultas
developing countries - Using livestock
Peternakan Universitas Padjadjaran
farms in Vietnam as an example. Journal
Bandung. Diakses tanggal: 23 April 2018.
of Cleaner Production, 27, 64–71. https://
Parakkasi dan Hardini. 2018. Modul 1 Sistem doi.org/10.1016/j.jclepro.2012.01.006
Peternakan dan Limbahnya. Diakses
tanggal: 23 April 2018.