Anda di halaman 1dari 5

Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 9, No.

3, September 2020: 194 - 198


ISSN 1410 - 5675

PENYULUHAN TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI POTONG


DI KELOMPOK PETERNAK PUTRA NUSA, DESA KONDANGDJAJA, KECAMATAN
CIJULANG, KABUPATEN PANGANDARAN

Novi Mayasari1, Indra Firmansyah2, dan M. Rifqi Ismiraj1


1
Departemen NutrisiTernak dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
2
Fakultas Teknologi Industri Pertanian, UniversitasPadjadjaran
E-mail: novi.mayasari@unpad.ac.id

ABSTRAK. Salah satu produk samping dari keseluruhan aktivitas produksi sapi potong adalah limbah peternakan.
Beberapa penelitian terdahulu melaporkan bahwa limbah peternakan sapi potong dapat dimanfaatkan menjadi produk
yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomis. Informasi ini dirasa perlu untuk dibagikan kepada peternak sapi
potong. Kelompok Peternak Putra Nusa adalah salah satu kelompok peternak yang memiliki populasi yang cukup besar,
yang terletak di Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Sebagai bentuk pembagian informasi,
maka dilakukanlah kegiatan penyuluhan teknik pengolahan limbah peternakan sapi potong di daerah tersebut. Tujuan dari
kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahuan peternak mengenai jenis-jenis limbah peternakan, dampak
limbah peternakan yang tidak terolah terhadap lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah,
dan teknologi pengolahanlimbah peternakan sapi potong. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan dengan mencapai
target luaran yaitu peternak dapat menjelaskan jenis-jenis limbah peternakan, dampak limbah peternakan yang tidak terolah
terhadap lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah, dan teknologi pengolahanlimbah
peternakan sapi potong.

Kata kunci: Sapi potong; limbah; teknologi pengolahan; penyuluhan.

ABSTRACT. One of the by-products of beef cattle production activities is livestock waste. Previous studies reported
that beef cattle farm waste can be used as a product that is environmentally friendly and economically valuable. This
information is deemed necessary to be transferredto beef cattle farmers. Putra Nusa Farmers Group is agroup of farmers
who haslarge population of cattles, which is located in Kondangdjaja Village, Cijulang District, Pangandaran Regency.
As a form of information sharing, a counseling program was conducted on the techniques of waste management in beef
cattle farms in the area. The purposes of this counseling program areto increase farmers’ knowledge about the types of
livestock waste, the impact of farm waste that is not treated on the environment, alternative products that can be produced
from waste management, and technologies for managing waste management ofbeef cattle. Counseling activities have been
carried out successfully by achieving output targets, in which farmers can explain the types of livestock waste, the impact of
farm waste that is not treated on the environment, alternative products that can be produced from waste management, and
technologiesfor managing waste management for beef cattle.

Key words: Beef cattle; waste; processing technology; counseling.


PENDAHULUAN Di lain pihak, beberapa penelitian menyatakan
bahwa manure dapat dijadikan sumber daya yang
Salah satu produk samping dari keseluruhan bermanfaat jika dikelola dengan baik. Manure tersebut
aktivitas produksi sapi potong adalah kotoran sapi dapat dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan
atau manure. Manure adalah salah satu materi yang bakar dalam bentuk biogas, dan juga sebagai pupuk
berbahaya bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan organik yang dapat digunakan di lahan pertanian.
baik. Hal ini dikarenakan manure hewan mengandung Sebagian besar peternak belum memiliki wawasan
nitrogen (N) dan fosfor (P) dalam konsentrasi tinggi mengenai alternatif pemanfaatan manure hewan,
yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrient terlebih tentang metode yag tepat untuk memproses
di lingkungan(Abdeshahian, Lim, Ho, Hashim, & alternatif pemanfaatan ini. Oleh karenanya transfer
Lee, 2016). Lebih jauh lagi, manure hewan dapat informasi mengenai topik ini diperlukan untuk dapat
mengandung residu dari materi berbahaya, seperti memperbaiki lingkungan, sekaligus menawarkan
hormon pertumbuhan (growth hormone), antibiotik, alternatif keuntungan ekonomis bagi para peternak
dan logam berat. Selain itu, mikroorganisme di dalam dengan cara melakukan pengolahan manure hewan.
manure dapat mengkontaminasi lingkungan, yang Kelompok Peternak Putra Nusa (KPPN)
dikhawatirkan akan mengakibatkan terjangkitnya adalah salah satu kelompok peternak yang berlokasi
wabah penyakit untuk manusia. Berkaitan dengan di Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabu-
ini, pembuangan manure hewan tanpa pengolahan paten Pangandaran. Tujuan utama KPPN adalah
dilaporkan telah mengakibatkan polusi lingkungan, pembibitan dan perkembangbiakan sapi potong.
dengan cara mengkontaminasi udara, tanah, dan Kegiatan utama di KPPN adalah melakukan peren-
sumber air (Thien Thu et al., 2012). canaan dan pelaksanaan perkembangbiakan sapi
200 Penyuluhan Teknik Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Potong di Kelompok Peternak Putra Nusa,
Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran

potong, yang kemudian dilakukan pemeliharaan HASIL DAN PEMBAHASAN


dari lahir hingga mencapai umur yang mencukupi
untuk digemukkan oleh pelaku usaha penggemukan. Tahap survei dilakukan untuk mencari kelompok
KPPN pada awalnya mendapatkan bantuan modal peternak yang cocok untuk diberikan penyuluhan
awal berupa bibit sapi potong sebanyak 70 ekor dari tentang pengolahan limbah. Selain itu juga pada tahap
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang kemudian ini dilakukan identifikasi profil kelompok peternak
dilakukan pembagian bibit sapi potong tersebut dan masalah yang dimilikinya,dengan tahapan
kepada seluruh anggotanya. Jumlah anggota KPPN seperti yang telah dijelaskan dalam Susilawati dkk.
adalah sebanyak 35 orang, sehingga setiap orang (2014) dan Hernaman dkk. (2018). Berdasarkan
dialokasikan untuk memiliki 2 ekor sapi. hasil survei, diputuskan bahwa kegiatan penyuluhan
Salah satu permasalahan yang nyata di KPPN akan dilakukan di KPPN, dengan pertimbangan
adalah rendahnya pengetahuan peternak mengenai kepemilikan populasi ternak yang besar (70
pengelolaan limbah ternak sapi potong. Pada saat ekor), kondisi perkandangan yang memadai, dan
survei dilakukan di KPPN, ditemukan bahwa limbah tersedianya tempat yang memadai untuk dilakukan
ternak sapi potong dibuang langsung ke sungai/ penyuluhan.
muara, sehingga sangat berpotensi mencemari Setelah dilakukan survei di KPPN, beberapa
lingkungan. Oleh karena itu pengetahuan tentang masalah yang berhasil diidentifikasi antara lain:
metode pengelolaan limbah peternakan sapi potong a. Rendahnya wawasan peternak terhadap peng-
dan pemanfaatannya diperlukan oleh para peternak. olahan limbah peternakan sapi potong dan bahaya
Dikarenakan terdapat beberapa metode pengolahan limbah bagi lingkungan.
limbah ternak sapi potong, maka dirasa perlu untuk b. Rendahnya kesadaran peternak akan potensi
dilakukan penyuluhan tentang topik pengelolaan limbah peternakan sapi potong yang dapat dijadikan
limbah peternakan sapi potong. Tujuan dari kegiatan sumber penghasilan tambahan berdasarkan bebe-
penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahuan rapa jenis produk hasil pengolahan.
peternak dalam hal pengelolaan limbah peternakan,
sehingga peternak dapat mengaplikasikannya di Berdasarkan masalah yang telah teridentifikasi
peternakannya. Jika peternak dapat mengaplikasikan maka dilakukan persiapan untuk menyusun jadwal
pengetahuannya mengenai pengelolaan limbah dan materi penyuluhan. Secara simultan, komunikasi
peternakan sapi potong, diharapkan pencemaran dengan perwakilan KPPN juga terus dibangun dalam
limbah dari aktivitas peternakan akan berkurang, dan rangka penyampaian informasi mengenai produk
juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan alternatif pengolahan limbah peternakan sapi potong,
peternak melalui limbah yang telah diolah menjadi serta sebagai tahap koordinasi untuk persiapan teknis
produk yang lebih ekonomis. acara penyuluhan yang akan dilakukan.
Kegiatan penyuluhan dilakukan di Balai
METODE Pertemuan KPPN di Desa Kondangdjaja, Kecamatan
Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Kegiatan penyu-
Pengabdian kepada masyarakat dilakukan luhan dilakukan dengan metode ceramah (presentasi)
dengan metode penyuluhan dengan tujuan mem- disertai dengan diskusi dan diakhiri dengan evaluasi.
perkenalkan alternatif pengelolaan limbah yang Materi dari kegiatan penyuluhan ini mengacu kepada
lebih bermanfaat untuk lingkungan maupun untuk modul penyuluhan dengan judul “Pengelolaan
peternak. Informasi yang dimasukkan ke dalam Limbah Sapi Potong” yang telah disusun pada masa
program penyuluhan meliputi: (a). Pengenalan jenis pendampingan. Antusiasme peserta terhadap kegiatan
limbah ternak; (b). Pengenalan alternatif produk dari penyuluhan cukup tinggi, dimana dihadiri 70 peserta
limbah ternak dan manfaatnya; (c). Metode/teknologi yang terdiri dari anggota dan non-anggota KPPN.
pengolahan limbah ternak. Untuk kemudahan Topik-topik yang disampaikan dalam kegiatan
transfer informasi, telah disusun modul dengan judul penyuluhan ini antara lain: (a). Pengenalan jenis
“Pengelolaan Limbah Sapi Potong”. limbah ternak sapi potong; (b). Pengenalan alter-
Penyuluhan dilaksanakan dengan metode natif produk dari limbah ternak sapi potong dan
ceramah tatap-muka tentang informasi-informasi manfaatnya; (c). Metode/teknologi pengolahan
yang telah disebutkan di atas, dan berdiskusi secara limbah ternak sapi potong.
langsung dengan peternak. Setelah dilakukan Kegiatan penyuluhan diawali dengan penge-
pendampingan dan penyuluhan, dilakukan tahap nalan definisi limbah ternak, yaitu mengacu kepada
evaluasi berupa penilaian indikator capaian. Peternak Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo. PP
diharapkan mampu untuk menjelaskan dan meng- 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau
aplikasikan salah satu teknologi pengolahan limbah buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.
ternak sapi potong. Juga dijelaskan bahwa limbah tersebut dapat berupa
Novi Mayasari, Indra Firmansyah, dan M. Rifqi Ismiraj 201

limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa proses pencernaan ternak juga dapat mengganggu
pakan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, lingkungan sekitar.
tulang, tanduk, isi rumen, air dari pembersihan ternak e. Feses dan urine dari hewan yang tertular penyakit
dan kandang. dapat menjadi sarana penularan penyakit,
Lebih jauh dijelaskan pembagian limbah ternak misalnya saja penyakit anthrax melalui kulit
menurut Parakkasi dan Hardini (2018), di mana manusia yang terluka atau tergores.
limbah terdiri atas:
a. Manure/Kotoran Ternak Kemudian peserta diajak untuk mengenali
Manure atau ekskreta adalah campuran antara alternatif produk yang berpotensi untuk dikem-
feses (faeces), urin (urine), dan terkadang ter- bangkan dengan basis pengelolaan limbah. Beberapa
campur dengan bahan-bahan lain (seperti litter alternatif pengelolaan limbah yang diinformasikan
atau bedding atau material yang digunakan kepada peternak adalah sebagai berikut:
sebagai alas kandang) yang disengaja maupun a. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong untuk
tidak sengaja. Manure terdiri atas feses dan urin. pakan dan media cacing tanah.
Feses yang dihasilkan sapi dewasa bisa mencapai b. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong
20-25 kg/hari/ekor dan produksi urin 6-10 kg/hari/ sebagai bahan baku pupuk organik.
ekor (Kemendikbud, 2017). c. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong untuk
b. Limbah Ternak yang Berasal dari Pemrosesan energi (biogas dan bioarang).
Hasil Ternak. d. Pemanfaatan limbah peternakan sapi potong
Limbah ternak juga dapat berasal dari pemrosesan sebagai bahan baku kompos.
hasil ternak, yaitu setelah hewan dipelihara baik
di dalam maupun di luar kandang menghasilkan Materi selanjutnya adalah mengenai pemaparan
produk peternakan yang bila diproses lebih lanjut teknologi yang dapat diterapkan untuk memproduksi
akan menghasilkan limbah. Untuk peternakan alternatif produk-produk olahan limbah yang
sapi potong yang mana sapi potong di proses di telah disebutkan di atas. Beberapa teknologi yang
Rumah Pemotongan Hewan(RPH), limbah yang dikenalkan kepada peternak adalah:
dihasilkan dapat berupa manur, offal, isi rumen, a. Komposting
darah, kulit, dan air pencucian. Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami
penguraian di alam dengan bantuan mikroba
Setelah dikenalkan dengan jenis dan pembagian maupun biota tanah lainnya. Proses pengomposan
limbah, para peserta diajak untuk mengenali yang terjadi secara alami berlangsung lama dan
dampak limbah yang tidak diolah yang berpotensi lambat. Oleh karena itu, teknologi-teknologi
untuk mencemari lingkungan. Beberapa dampak pengomposan banyak dikembangkan untuk
lingkungan yang dikenalkan kepada para peserta mempercepat proses pengomposan ini, baik
penyuluhan di antaranya: pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang,
a. Limbah peternakan dapat menjadi media maupun teknologi tinggi.
untuk berkembang biaknya lalat yang dapat Teknologi pengomposan sampah sangat beragam,
menjadi sumber penyakit yang disebarkan lalat. baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan
Hal ini disebabkan oleh karena limbah masih atau tanpa activator pengomposan. Aktivator
mengandung nutrisi yang berpotensi mendukung pengomposan yang sudah banyak beredar antara
perkembang biakan jasad renik dan serangga, lain OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos,
seperti lalat. EM4. Setiap aktivator memiliki keunggulan
b. Limbah ternak juga dapat mencemari perairan sendiri-sendiri.
seperti badan sungai jika limbah tersebut dibuang b. Instalasi biogas
ke sungai. Hal ini menyebabkan meningkatnya Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong
kadar nutrient (nitrogen) di badan sungai tersebut bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi
yang mengakibatkan terjadinya proses eutrofikasi, dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas
yang mengakibatkan terjadinya penurunan yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas
konsentrasi oksigen terlarut dikarenakan adanya karbondioksida (CO2). Biogas yang dihasilkan
hasil proses nitrifikasi yang terjadi di dalam dapat memberikan manfaat, seperti:
air yang dapat mengakibatkan terganggunya 1. Mengurangi ketergantungan masyarakat
kehidupan biota air. terhadap penggunaan minyak yang jumlahnya
c. Kotoran ternak juga mengandung bakteri pathogen terbatas dan sangat mahal.
(Salmonella spp.) yang dapat membahayakan 2. Mengurangi penebangan kayu (untuk kayu
kesehatan manusia. bakar) sehingga kelestarian hutan lebih terjaga
d. Kandungan gas metan (CH4) yang berasal dari 3. Selain menghasilkan energi, buangan (sludge)
202 Penyuluhan Teknik Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Potong di Kelompok Peternak Putra Nusa,
Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran

dari alat penghasil biogas ini juga dapat pemahaman peternak terhadap materi penyuluhan,
digunakan sebagai pupuk organik yang khususnya mengenai teknologi pengolahan, karena
baik. berhubungan dengan penerapannya di lapangan.
Kegiatan penyuluhan ini meningkatkan
wawasan peternak mengenai pengolahan limbah
peternakan sapi potong. Pada masa survei,
sebagian besar peternak mengalami kesulitan untuk
memahami konsep pengelolaan limbah peternakan
sapi potong. Setelah penyuluhan ini dilaksanakan,
peternak mampu mengenali jenis-jenis limbah
peternakan, dampak limbah peternakan yang tidak
terolah terhadap lingkungan, alternatif produk
yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah, dan
teknologi pengolahanlimbah peternakan sapi potong.
Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan dengan
cara tanya jawab secara langsung. Pertanyaan-
Gambar 1. Model instalasi biogas untuk rumah tangga pertanyaan yang berkaitan dengan topik penyuluhan
diberikan kepada peserta penyuluhan, kemudian
Secara garis besar, instalasi biogas terdiri peserta penyuluhan diwajibkan untuk menjawab
dari (Libec, 2018): pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai indikator
1. Digester: tempat bahan organik dan tempat keberhasilan penyuluhan. Sebanyak 80% peserta
terjadinya proses pencernaan bahan organik oleh dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan
mikroba anaerob. Digester harus anaerob atau lengkap, sehingga penyuluhan dapat dikategorikan
tanpa oksigen. berhasil dilaksanakan.
2. Water Trap: Sebuah tabung yang berfungsi untuk
menangkap uap air yangdihasilkan dari digester SIMPULAN
agar aliran gas bio tidak terhambat, dan berfungsi Kegiatan penyuluhan mengenai pengelolaan limbah
juga sebagai alat pengaman. peternakan sapi potong berhasil dilaksanakan dengan
3. Gas Holder: disebut juga penampung gas, tingkat keberhasilan 80% . Peternak peserta penyu-
sesuai namanya, maka fungsinya adalah untuk luhan memiliki antusiasme yang sangat tinggi terhadap
menampung gas yang dihasilkan dari digester kegiatan penyuluhan tersebut. Kegiatan penyuluhan
yang disalurkan melalui pipa penyalur/ selang. dapat meningkatkan wawasan peternak peserta
4. Pemanen Gas: alat ini dapat berupa kompor biogas penyuluhan, tercermin dari berhasilnya peternak untuk
atau genset. menjelaskan jenis-jenis limbah peternakan, dampak
5. Saluran Masuk (Inlet Bahan Organik): Sebagai limbah peternakan yang tidak terolah terhadap
tempat memasukkan bahan organik. Lebih baik lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan
dilengkapi dengan corong plastik/bak kontrol. dari pengelolaan limbah, dan teknologi pengolahan
6. Saluran Keluar Gas (Outlet Gas): Berfungsi limbah peternakan sapi potong.
tempat keluarnya gas sebelum masuk ke dalam
penampungan (gas holder). UCAPAN TERIMAKASIH
7. Saluran Keluar Lumpur (Outlet Sludge): meru-
pakan saluran untuk mengeluarkan limbah bahan Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
organik dari digester. besarnya kepada Kelompok Peternak Putra Nusa
8. Penampung Sludge: berfungsi untuk menampung dan perangkat pemerintah Desa Kondangdjaja yang
sementara sludge/limbah bahan organik dari telah memberikan kesempatan kepada tim penulis
digester sebelum digunakan untuk memupuk untuk melakukan kegiatan penyuluhan pengenalan
tanaman. pengelolaan limbah peternakan sapi potong.
Selang Penyalur Gas: berfungsi untuk menya- DAFTAR PUSTAKA
lurkan gas dari digester ke water trap, gas holder dan
ke alat pemanen gas (kompor biogas atau genset). Abdeshahian, P., Lim, J. S., Ho, W. S., Hashim,
Setelah dilakukan pengenalan dan pemaparan, H., & Lee, C. T. 2016. Potential of biogas
sesi diskusi berjalan dengan baik dan banyak peternak production from farm animal waste in
yang aktif bertanya. Proses diskusi ini dimaksudkan Malaysia. Renewable and Sustainable
memberi kesempatan kepada para peserta untuk Energy Reviews, 60, 714–723. https://doi.
dapat mengklarifikasi dan meningkatkan lagi org/10.1016/j.rser.2016.01.117.
Novi Mayasari, Indra Firmansyah, dan M. Rifqi Ismiraj 203

Hernaman, I., Budiman, A., & Tarmidi, A. R. Susilawati, I., Indriani, N. P., & Tanuwiria, U.
(2018). Perbaikan Mutu Ransum Sapi H. 2014. Inovasi Teknologi Pakan Sapi
Potong Melalui Pemberian Konsentrat Potong Berbasis Sumberdaya Lokal di
Berbasis Pakan Lokal di Purwakarta. Desa Pasirbungur dan Purwadadi Barat
Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang.
Untuk Masyarakat, 7(1), 1–5. https://doi. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks
org/ISSN 1410 5675. Untuk Masyarakat, 3(1), 9–12. https://doi.
org/ISSN: 1410 5675
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.
Limbah Ternak Ruminansia. Direktorat Thien Thu, C. T., Cuong, P. H., Hang, L. T., Chao,
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. N. Van, Anh, L. X., Trach, N. X., & Sommer,
S. G. 2012. Manure management practices
Libec. 2018. Modul Pelatihan Pengembangan
on biogas and non-biogas pig farms in
Biogas Limbah Peternakan. Fakultas
developing countries - Using livestock
Peternakan Universitas Padjadjaran
farms in Vietnam as an example. Journal
Bandung. Diakses tanggal: 23 April 2018.
of Cleaner Production, 27, 64–71. https://
Parakkasi dan Hardini. 2018. Modul 1 Sistem doi.org/10.1016/j.jclepro.2012.01.006
Peternakan dan Limbahnya. Diakses
tanggal: 23 April 2018.

Anda mungkin juga menyukai